[∆Larang meniru karya asli Wuna.Chanz∆] Berlian Gozhali, anak bungsu dari keluarga emas Gozhali gagal lolos ujian kerja di perusahaan, membuat dirinya di siksa dan di tindas oleh keluarganya, Tyno Gozhali, kepala keluarga Gozhali memutuskan untuk menjual Berlian ke seorang Boss Mafia paling berkuasa di negaranya, apakah nasibnya semakin buruk? atau baik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wuna.Chanz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesta Kejahatan
...Felix mengangguk perlahan, tatapan dingin nya yang serius menatap ke arah Berlian, Berlian sedikit terkejut tapi tetap diam, Felix berbicara menggeser tubuhnya ke arah Berlian, menunjuk ke Berlian dengan tangannya, sebelum bertanya sarannya....
..."Iana, kamu mau gimana?", Berlian sedikit senang Felix mau mendengar sarannya, lalu Berlian menjawab dengan santai walau terdengar antusias....
..."Menurut aku sih ya Boss, kayaknya gak perlu balas dendam ke keluargaku, aku gak papak kok, aku terima terima aja perlakuan kayak gitu, walau nyebelin, bikin aku sedih, tapi aku akui itu kesalahanku", Felix mengangguk pelan, jelas tidak puas dengan keputusan Berlian, Ruby mengangkat tangannya, tandanya izin memberikan saran, Felix mengangkat tangannya, mengizinkan Ruby berbicara....
..."Kalau Berlian gak masalah, yasudah, tapi Tuan Felix, kamu tetap Boss nya di sini, keputusan ada di tanganmu, kita di sini hanya memberikan saran untukmu", Felix tersenyum puas mendengar jawaban Ruby, Felix mengangguk, lalu menjawab saran dari Ruby....
..."Baik Ruby, makasih sarannya, keputusan ku akan tetap melakukan balas dendam perlawanan balik ke keluarga Gozhali, karena keluarga Gozhali udah menantang kita, dengan melukai Berlian", Berlian terkejut, Ruby, Martin, dan Kieran tersenyum puas mendengar keputusan tegas Felix, lalu Ruby, Martin, dan Kieran mengangguk tegas, Felix lanjut bicara setelah melihat persetujuan mereka....
..."Ruby, Kieran, urus semua ini dengan siapkan Tim Mafia, Martin, kamu mendampingiku seperti biasanya", Ruby, Martin dan Kieran menjawab serentak penuh semangat....
..."SIAP LAKSANAKAN BOSS!!!", Ruby dan Kieran pergi bersiap menyiapkan unit, Martin mempersiapkan barang yang di perlukan, Berlian menoleh ke sekitar ruangan, bingung apa yang harus dilakukan, sebelum menatap ke Felix dengan tatapan tidak setuju, Berlian dengan berani berbicara dengan kesal....
..."Aku gak setuju!", Felix melirik, tersenyum puas sedikit terkesan dengan keberaniannya Berlian, sebelum menjawab dengan tatapan mengejek....
..."Kelinci kecil... kamu telat bilang gak setuju, ini udah terlanjur di lakuin, misi kamu... ikuti aku aja, karena kamu sekarang belum ada peran, jangan khawatir pasti aku bakal cari tau bakat dan minat mu di mafia ini, buat sekarang, kamu hanya perlu nurut aja ke aku", Berlian menghela nafas kesal mendengar keputusan Felix, Felix menyeringai puas lagi saat melihat wajah kesal Berlian, lalu Felix berbicara lagi dengan tegas....
..."Kamu dengar kan apa yang di bilang sama Ruby?, itu artinya kamu gak boleh bantah, dan tolak perintah ku", Berlian menghela nafas lagi, lalu terpaksa mengangguk, Felix berdiri, setelah melihat Martin siap, Felix melangkah keluar dari meja, berbicara lagi dengan tegas....
..."Ayo semuanya", Martin mengangguk, menoleh ke Berlian memastikan Berlian mengikuti, Berlian mengikuti langkah panjang mereka dengan berlari kecil, Berlian berbicara dengan kesal....
..."Heh kalian! sadar diri dikit ngapa?! aku pendek! kalian tinggi! kecilin langkah kalian!", Felix dan Martin berhenti lalu menoleh ke belakang, melihat Berlian berlari mendekati mereka, Felix terkekeh dingin, sedangkan Martin tertawa, Martin berbicara dengan geli....
..."Junior.. kamu masih junior, gak boleh perintah-perintah senior atau yang jabatannya lebih tinggi kayak gitu, paham?", Berlian menghela nafas, tau kalau Martin benar, Berlian menjawab dengan sedikit kesal tapi lembut....
..."Siap senior, maaf... aku paham", Martin tersenyum puas dengan jawabannya Berlian, Felix mengulurkan tangannya, Berlian melihat ke arah tangan Felix lalu menerima tangannya, Felix menuntun Berlian, saat sampai di dalam lift....
...Ring~ Ring~...
...Suara telpon dari ponsel Felix, Felix melepaskan tangannya Berlian sebelum mengambil ponselnya yang ada di saku dalam jas nya, melihat layar yang muncul nama 'Ruby' setelah melihat nama Ruby di layar ponselnya, Felix mengangkat telponnya, menjawab teleponnya....
..."Halo By? ada apa?", Ruby menjawab dari telpon dengan antusias....
..."Aku sama Tim Mafia C sama D juga udah siap di lobby!", Felix mengangguk, lalu langsung mematikan telpon nya, berbicara pada dirinya sendiri walau Berlian dan Martin mendengar....
..."Saatnya pesta", Martin tersenyum mendengar antusias Felix walau Felix tidak menunjukkannya tapi Martin tau Felix selalu antusias dengan misi seperti ini, Felix lanjut meraih pergelangan tangan Berlian, Berlian menoleh ke Felix....
..."Huh?"...
...-Bersambung-...
...Buku Harian Martin...
...Halo buku harian, dan pembaca, hari ini aku membantu Felix mencari junior baru ku, Berlian, menurut aku Berlian belum nunjukin keahliannya hari ini, karena hari ini masih hari pertamanya, aku gak sabar liat perkembangan Berlian, dia lumayan peka buat menyesuaikan diri di mafia ini, dan para mafia mulai memperhatikan Berlian, sampai ketemu di catatan buku harian lainnya....