NovelToon NovelToon
SANG PENJAGA

SANG PENJAGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / CEO / Persahabatan / Duda / Romansa / Dendam Kesumat
Popularitas:62.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

S2
Ketika dua hati menyatuh, gelombang cinta mengalir menyirami dan menghiasi hati.
Ini adalah kisah Raymond dan Nathania yang menemukan cinta sesungguhnya, setelah dikhianati. Mereka berjuang dan menjaga yang dimiliki dari orang-orang yang hendak memisahkan..

Ikuti kisahnya di Novel ini: "SANG PENJAGA "

Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. 🙏🏻❤️ U 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 09. SP

...~•Happy Reading•~...

Magda dan Didit terkejut melihat Raymond berbaring diam dan pucat, tapi sangat tampan. Sehingga Magda melihat Didit dan memberikan isyarat, bahwa yang disebut Nathania sebagai penolong, bukan pria biasa.

Aura Raymond dalam keadaan sakit tidak menghilangkan rasa kagum. Mereka yakin, Raymond bukan penolong biasa bagi Nathania. Apa lagi air mata Nathania terus mengalir saat menatapnya. Didit memberi isyarat agar Magda tenang dan tidak bertanya.

Didit yang sudah kenal Nathania sejak remaja menyimpan perubahan sikapnya di hati. "Beliau belum sadar?" Tanya Didit saat mereka berjalan sepanjang lorong rumah sakit dalam diam dan melihat Raymond tidak bergerak.

"Sudah, Pak. Tapi masih terpengaruh anestesi. Kita tunggu saja." Jawab perawat untuk menenangkan, karena melihat wajah sendu Nathania yang berjalan di samping Didit.

Ketika mereka masuk di kamar VIP, Nathania terkejut dan melihat Heri, tapi malu bertanya. "Beliau kerja di mana?" Bisik Didit kepada Nathania, sebab kamar yang dipilih menunjukan Raymond bukan orang kebanyakan.

"Kami belum sempat banyak bicara, Mas." Nathania menjawab pelan, karena dia hanya tahu Raymond pengusaha saat melapor ke RT/RW untuk sewa paviliun.

"Nanti saja, kita lihat perkembangan beliau dulu." Bisik Didit memaklumi. Dia menahan diri, sebab kondisi Nathania belum stabil dan masih terus menangis, tapi tidak berani mendekati Raymond.

Sejak Heri menyatakan diri sebagai keluarga Raymond, Nathania menjaga jarak dan tidak bereaksi seperti sebelumnya terhadap Raymond. Dia hanya menangis dalam diam sambil melihat Raymond dari jauh.

Perawat yang sedang merapikan infus dan selimut Raymond, menunduk ke arah wajah Raymond. Dia melihat Raymond menggerakan bibir, walau belum membuka mata.

Kemudian perawat mengangkat kepala dan melihat semua orang yang ada dalam kamar. "Ada yang bernama Nia?" Tanya perawat.

Nathania melihat Heri. "Saya, Pak." Nathania coba mengangkat tangan, walau tidak mengerti.

"Tolong mendekat. Pasien menyebut nama Nia." Ucap perawat. Magda mendorong Nathania untuk mendekati ranjang Raymond. Dia yakin yang dimaksudkan adalah Thania.

"Dekati saja, Mbak. Beliau sudah sadar, tapi masih ada pengaruh anestesi jadi seperti itu." Perawat menjelaskan, karena Nathania ragu-ragu dan takut. Dia berjalan mendekat sambil melihat Heri, karena takut menyinggung.

Namun karena Heri sedang bicara di telpon, Nathania memberanikan diri mendekat. "Mbak, pegang tangannya. Supaya beliau tahu." Bisik perawat kepada Nathania, karena melihat gerakan kecil tangan Raymond.

Perlahan Nathania memegang tangan Raymond. Dia tersentak, karena tangan Raymond sangat dingin. Hatinya seperti disayat, tanpa sadar, air matanya kembali jatuh. Dia menyentuh tangan Raymond dan menggenggam perlahan. "Pak Ray, ini Thania." Bisik Nathania sambil mengusap tangan Raymond berulang kali.

Kalimat itu kembali diucapkan berulang kali dalam hati. "Lihat wajahnya berubah warna." Perawat menujuk wajah Raymond yang tidak lagi pucat. Darah seakan mulai mengalir dengan baik dan wajah Raymond jadi tenang.

"Thania, terus usap tangannya. Sepertinya beliau tahu dan merespon." Bisik Magda yang ikut mendekati ranjang bersama Didit.

Tiba-tiba genggaman tangan Raymond melemah pada tangan Nathania. "Pak Reeiii..." Jerit Nathania tertahan hampir tidak terdengar karena kaget dan air matanya kembali jatuh.

"Tidak apa-apa, Mbak. Beliau tertidur." Ucap perawat pelan, karena melihat Nathania terkejut. Mendengar keterangan perawat, Nathania menepuk dadanya berulang kali dan bersyukur. Dia merapikan selimut untuk menutupi tangan Raymond.

Setelah perawat meninggalkan kamar, Heri mendekati Nathania yang sedang mengurut dadanya berulang kali sambil menatap wajah Raymond yang mulai berwarna. "Mbak, kita bicara sebentar." Bisik Heri.

Nathania mengangguk dan mengeringkan pipinya yang basah dengan jari lalu mengikuti Heri. "Iya, Pak?"

"Mbak tahu tempat-tempat yang didatangi orang yang tusuk Pak Ray?" Heri bertanya serius.

"Tidak, Pak. Mungkin Mas Didit tahu." Nathania menjawab sambil menunjuk Didit dengan jempolnya.

"Ada apa?" Didit mendekat.

"Ini beliau tanya Frans." Nathania menyebut nama Frans dengan nada geram. Nathania makin marah, karena perbuatannya, Raymond hampir kehilangan nyawa.

"Bapak tahu tempat yang bisa dipakai Frans untuk menyembunyikan diri? Polisi sedang mencarinya...." Heri menjelaskan yang diminta pimpinannya.

"Apa dia tidak ada di rumah orang tuanya?" Tanya Didit serius.

"Tidak ada di sana. Polisi sudah mencari ke sana."

"Thania, warungmu buka?" Didit berpikir, Frans ke sana untuk menunggu Nathania atau menyembunyikan diri di sekitarnya.

"Tidak, Mas. Tutup."

"Oh, mungkin dia sembunyi di rumahnya yang sedang direnovasi...." Didit menjelaskan.

"Bapak tahu alamatnya?"

"Tahu. Kami pernah ke sana." Didit menunjuk dadanya dan Magda, karena mereka berdua pernah pergi dengan Nike untuk melihat bakal rumah barunya.

"Kalau begitu, sebentar. Saya bicara dengan pimpinan." Heri menelpon Jacob.

"Pak, ini ada yang tahu rumahnya..." Heri menjelaskan, lalu berikan ponsel kepada Didit. Dia minta Didit jelaskan kepada pimpinannya.

"Saya Didit, teman Nike, kakak Thania, Pak." Didit perkenalkan diri.

"Ok. Anda tahu rumah Frans selain rumah orang tuanya?"

"Iya, Pak. Dia ada rumah yang sedang direnovasi..." Didit menjelaskan alamat dan tempat mangkal Frans sesuai yang dia tahu.

"Baik, terima kasih bantuannya." Jacob mengakhiri pembicaraan setelah bicara dengan Didit. Jacob merasa tenang bekerja setelah tahu Raymond sudah di kamar perawatan.

Setelah bicara dengan Heri, Didit mendekati Nathania yang duduk sambil meletakan tangannya di atas tangan Raymond. "Thania, sebentar." Bisik Didit, karena melihat Raymond belum bergerak.

"Kalian jangan pulang ke rumah dulu sebelum Frans ditangkap. Nanti aku dan Magda pulang ambil keperluan buat kalian bertiga." Didit khawatir, Frans bersembunyi di sekitar tempat tinggal Nathania, menunggu mereka pulang dan berbuat nekat.

"Iya, Mas. Terima kasih. Tapi jaket Mas Didit ini sudah kena darah." Nathania menunjuk jaket Didit yang dia pakai.

"Pakai saja dulu, sampai sudah ada ganti. Nanti kita saling kasih kabar." Bisik Didit untuk menenangkan Nathania.

"Iya, Mas, Kak. Aku sudah tidak bisa mengatakan apa lagi tentang orang itu..." Ucapan Nathania menggantung.

Tiba-tiba pintu kamar Raymond terbuka. "Selamat siang, Pak Muel." Heri memberi hormat.

"Siang. Terima kasih sudah memandu saya. Pak Ray belum sadar?"

"Sudah, Pak. Tapi masih terpengaruh anestesi..." Heri kembali menjelaskan seperti yang dikatakan perawat.

"Ok. Thanks." Samuel mendekati ranjang Raymond. Nathania, Didit dan Magda segera mundur melihat wajah Samuel sangat tegang dan marah.

"Ray, aku sudah datang. Lekas sadar." Samuel memegang bahu Raymond, tanpa mengalihkan matanya dari wajah Raymond. Dia merapikan selimut dan menepuk pundak Raymond beberapa kali. Matanya berembun melihat Raymond tidak berdaya.

"Pak Heri, tolong ke dokter minta surat keterangan Pak Ray untuk saya." Ucap Samuel tegas.

"Siap Pak." Heri sigap dan segera keluar kamar.

Setelah Heri keluar, Samuel mengotak-atik ponselnya. "Jac, sudah lihat Ray?" Samuel menelpon Jacob.

"Heri sudah kirim foto." Jawab Jacob cepat.

"Kurang ajar. Segera tangkap dia. Aku akan bikin dia menyesal menyentuh Ray." Ucap Samuel yang tidak bisa mengendalikan amarahnya.

...~_~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

1
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎🍁
nah bagus kalo Vania juga datang biar urusan informasi mengandung fitnah segera terkuak kebenarannya karena Raymond datang dengan Thania nanti pasti nanti suasana akan semakin panas secara Raymond belom bilang tentang pernikahannya
Mundri Astuti
wah biar tau si ray, biangkerok yg bikin ngadu domba siapa
🍁𝗨𝗺𝗺𝗮💃🆂🅾🅿🅰🅴❣️
Semangat Nathania semoga dengan kehadiran mu bisa mengcairkan suasana yg lagi beku dan jadi hangat lagi
🍁𝐘𝐖❣️💋🄷🄶🄽-🅈🅆👻ᴸᴷ
Mg Ortu Ray bisa 'terbuka mata' ny, stlh bertemu dg Ray & Thania, gk hny mnilai berdasarkan info sesat dari org lain
🍁тнιєʀᴀ❣️💋🄷🄶🄽-🅈🅆👻ᴸᴷ
bagus Ray sekarang kamu udah tak ada ikatan apapun sama Belva jadi hubungi aja orangtuanya lagian kamu udah punya istri yang harus kamu hargai dan jaga perasaannya
🍁тнιєʀᴀ❣️💋🄷🄶🄽-🅈🅆👻ᴸᴷ
wahh apa itu detektif suruhan Vania kalo iya berarti lanjut mengintai nich karena masih penasaran sama kehidupan Ray sekarang apalagi pas tau udah punya pasangan
Dew666
🥰🥰🥰🥰🥰
Rahmawati
bagus Rey, jgn peduli lagi sm mantan nanti malah ada gosip miring lagi ttg km.
aku curiga ini si belva hamil anak selingkun
🍁Hermina🧣❣️
Babang ray semangat. mungkin ini jalannya untuk berdamai dgn keluargamu. jangan lupa ajak thania ya 🙊🙈❣️
🍁𝗨𝗺𝗺𝗮💃🆂🅾🅿🅰🅴❣️
Sekretaris Reymond saja tau kalo Belva mau berulah lagi lewat asisten nya, setelah siuman dari pingsan kan bisa bicara untuk menghubungi keluarga nya
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎🍁
sabar ya Raymon pasti nanti akan terkuak kebenarannya kalo selama ini informasi yang diberi ke mama papa you itu tidak benar usahakan datang karena mas Johan sepertinya mau you datang apalagi ini acaranya dirumah ortumu
🍁Alea❣️
gpp Ray datang saja sklian bawa Thania,,siapa tau nnti setelah prtemuan ini kalian akan baikan lg
ga baik loh marahan lama" sm ortu sndiri😵
🍁Alea❣️
mau ngapain lg Belva ngirim assistantnya ke Parei wkwkwk
🍁Alea❣️
ahhh bakalan cpt nongol nih Ray & Thania junior😁😁naik turun gunung lembah trus si🏃‍♀apalagi nnti klo parei udh ga terlalu sibuk ya mesti gasspolll🤣🤣
🍁Alea❣️
emg Frans bedul gegayaan segala nunda persidangan alasan masih sakit,sakit aja selamanya klo bs mati dipenjara kau Frans gemes aku
semesta Alam
ada ada aja nih babang Ray.. udah dirapel ya🤣❣️
❤️⃟Wᵃf🤎M𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ §͜¢ᴳᴿ☘𝓡𝓳
yang mengikuti Raymond kayak nya suruhan si vania pengen tahu reaksi ray kalau detektif itu suruhan vania
Dew666
🔥🔥🔥🔥🔥
Rahmawati
detektif suruhan vania ini mah
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎🍁
bisa jadi itu detektif swasta sewaan Vania atau mungkin orang tua Raymond sendiri yang ingin tau kondisi hubungan Raymond sama Thania mungkin aja sih ya🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!