NovelToon NovelToon
Petualangan Bayi Rumput Didunia Antarbintang

Petualangan Bayi Rumput Didunia Antarbintang

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: WIZARD_WIND26

Manusia antarbintang : "Uhhh, dia sangat menggemaskan. Tuan! bolehkah aku mencubit pipi gembul nya?


Monster dan mutan : "SEMUANYA LARI! DIA AKAN MEMAKAN KITA ...."


Bonbon : "Mamam Cana, mamam cini, mamam mana-mana ...."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WIZARD_WIND26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KOMANDAN! DIMANA KAMU MENEMUKAN BENDA LUCU ITU!!!

 'Bruuukkk ... TASSSS ....'

Suara benda jatuh terdengar didalam ruang remang-remang. Tanpa angin tanpa hujan, sesuatu yang mengejutkan terjadi di dalam kamar milik komandan batalion 5 ini.

"Uhhh ...."

lenguhan samar terdengar dari buntalan daging yang terbaring di lantai.

mengusap p4ntat yang sakit, sepasang manik biru mengerjap bingung ... disela-sela mata yang terkantuk-kantuk.

"Cakit badan Bonbon na," ucap si kecil antara sadar dan tidak, sebelum tubuh bulat tel4njang tiba-tiba menggigil.

"Buubuuu ... dinin! Napa kamal Belian na dinin celakang? Tadi Ndak dinin pun!"

Tangan gemuk berlemak mengusap mata, kemudian dengan sisa kesadaran ... Bonbon mencari sesuatu yang bisa meredakan suhu dingin yang menusuk kulit.

Merangkak perlahan, tangan dengan jari-jari gemuk dan pendek ... akhirnya menjangkau tempat tidur Belian.

"Cini panac. Tapi, Cemana Bonbon naik ini ...." Dengan kepala naik turun, Bonbon yang bergerak merangkak berusaha meluruskan kaki ... dan dua tangan menjangkau sejauh yang bisa diraih dari bagian atas tempat tidur.

menggenggam erat sprei yang terbuat dari bulu domba gunung! Pipi tumpah memerah karena dingin malam, makin memerah sebab berusaha mengangkat tubuh gembul keatas ranjang.

"UGGHHH ... KACI BONBON PANAC NA. HUHUHU ... DININ BAWAH CINI," amuk Bonbon tidak bisa membawa tubuh yang gembul.

"Huhuhu ... napa Belian Lom pulang? Badan Bonbon cakit, tluc dinin cuga. Belian ... tolong Bonbon na!!"

Sikecil menangis sambil menghentakkan kaki kesal, tapi tidak seorang pun diluar ... yang mendengar ratapannya.

Kamar ini kedap suara, ditambah lagi hanya Dave dan Belian yang memiliki kartu akses pintu otomatis.

Lama Bonbon menangis sambil memeluk tepi tempat tidur, hingga mata sikecil makin sayu dan hampir terjerembab ke lantai.

Semakin malam udara semakin sejuk, karena yang punya ruangan belum pulang ... otomatis pemanas suhu juga belum dinyalakan.

Tubuh gembul beruas Bonbon, gemetar hebat. Kulit seputih porselen makin memucat, dan bibir pink si kecil ikut kehilangan warna.

Tidak ingin terus terpapar suhu dingin! Bonbon, dibawah desakan alam bawah sadar ... sekali lagi berusaha menaiki tempat tidur, bahkan kali ini sebelah kaki kakan yang pendek mulai memanjat.

"Uhhh ... cikit lagi, cikiittt lagiiiii ...."

Pipi chubby memerah, seiring dengan usaha keras dari si tubuh bulat yang berusaha naik.

Dan setelah setengah jam perjuangan! usaha sikecil tidak mengkhianati hasil.

Bonbon akhirnya naik, dan dengan nafas terengah-engah berhasil berbaring ditempat yang lebih hangat.

"Hahh ... hahh ... hahh ... Mamah na, pacti baga (bangga) cama Bonbon. Tluc puji Bonbon! Waa, Bonbon na ebat, bica naik atac Cali panac. Mama cayang Bonbon! Bonbon lumput kicil paling ebat anak Mama ...."

Di otak buntalan tel*njang ini, hanya ada gambaran rumpun rumput besar yang menggendong rumput biru kecil. Rumput besar itu memuji sang anak, dibawah tatapan iri semua saudara rumput yang lain.

Ya! Inilah yang terjadi jika Bonbon berjumpa maman nanti.

"Hehe ... Bonbon ebat. Lebih ebat dalipada codala."

Bibir si kecil terbuka tersenyum lebar. Terlihat disana, enam gigi susu menyembul dari balik gusi.

Tiga diatas tiga dibawah! Persis seperti anak-anak kelinci yang mengintip dari dalam lubang.

Jika ada yang melihat senyum menggemaskan dan tampak polos ini! Dijamin, siapapun akan langsung menyerang Bonbon ... kemudian menghujani sikecil dengan ciuman.

Bonbon yang masih belum sadar kalau dirinya telah bertransformasi dari rumput ke manusia! Menarik selimut tebal milik Belian, menggulung tubuh telanjang dalam balutan yang menurutnya hangat.

"Campai mana mimpi Bonbon tadi aa? Oh, Bonbon bawa blum blum Belian, tluc Belian na nangic cebab ... blum blum na dah jadi manteman Bonbon celakang."

Mata dengan manik biru langit mengerjap sebentar.

"Hoaaamm ... nantuk," ujar si kecil kembali melanjutkan tidur, plus ... lanjut dalam mimpi indah sehelai rumput membawa motor.

Tubuh Bonbon kembali hangat dibawah selimut, dan senyuman puas terbit ... bersamaan dengan mimpi indah yang kembali hinggap.

Bonbon tertidur nyenyak hingga tidak menyadari, pintu otomatis yang terbuka.

Pada saat itulah, Belian masuk ke kamar. Karena tidak menemukan mutan kesayangannya, sang komandan cemas sebelum menyingkap selimut. Dan, ya! Sesaat kemudian, sang komandan hanya bisa terdiam ... melihat b4yi gembul yang tiba-tiba muncul di kamarnya.

***

  "Hic ... hic, HUWAAAAA ... ini cemua calah Belian na. Napa lubah Bonbon jadi manuca? Celakang, Bonbon Ndak tampan lagiiii ...."

Belian memutar mata malas. Sudah lima kali dia mendengar si bayi Laki-laki yang menangis, sambil mengatakan dia tidak tampan setelah menjadi manusia?

Jadi selama ini, belian dimata Bonbon adalah makluk jelek, begitu!?

"Berhentilah menangis. Lihat rambutmu, mereka mulai memucat lagi." Belian berucap sambil menyodorkan segelas air pada si kecil.

menerima cangkir dengan kedua tangan berisi! Bonbon meminum habis air, dan dengan kecepatan yang bisa dilihat mata ... rambut Bonbon kembali biru segar seperti semula.

"Wuahhh ... enak ail na. Belian, tambah lagi cikit. Manak pun Ndak papa, telima Bonbon na."

Sang komandan hanya mengangkat alis, sambil mengambil cangkir dari bayi dengan pipi gembul itu.

Jadi, ini wujud Bonbon dalam bentuk manusia? Itulah isi pikiran Belian dengan seringai di bibir.

Mutan ini memiliki banyak hal yang belum diketahui Belian. Siapa Bonbon sebenarnya, mengapa benihnya bisa berada di planet Sahara, bagaimana sang mutan bisa berbicara dengan dialek antarbintang yang pas, dan lagi ... mengapa Bonbon bisa berubah menjadi manusia?

Itu semua hanya bisa menjadi pertanyaan yang cepat atau lambat, pasti akan terungkap.

Bonbon yang duduk diatas tempat tidur, kembali menunduk menatap dua tangan manusia. Jari-jari pendek terkepal terbuka, merasa baru dengan hal ini.

Dan sesaat kemudian, helaan nafas susu terdengar dari sikecil, bersama mata yang kembali berkaca.

"Bonbon Ndak tampan lagi. Mama pacti Ndak mau jumpa Bonbon kalau cemini (seperti ini). Hic ... Belian, Bonbon mau lubah jadi lumput."

Bibir sikecil mengerucut dan bergetar, buliran air mata jatuh membasahi kaus tanpa lengan milik belian ... yang kebesaran ditubuh bulat Bonbon.

"Tenang, aku akan membantumu pulih kembali menjadi rumput."

Tangan Belian terulur, mengusap surai biru Bonbon yang sedari tadi membuatnya penasaran. Benar saja, itu sangat halus dan lembut ... seperti menyentuh buliran kapas.

"Tapi, tapi ... huhuhu, cemana kalau Ndak cembuh Bonbon na celebum (sebelum) temu Mama?" tanya sikecil, hal yang paling ditakutkannya dari tadi.

"Pasti sembuh. Apa kamu tidak percaya padaku?" ungkap Belian lagi sambil menyerahkan cangkir, "minum yang banyak dan berhentilah menangis. CK, rambutmu tidak bagus kalau berwarna biru pucat."

"Umm, benal nih Belian? Bonbon na bica jadi lumput tampan lagi!?"

Dibawah iris biru langit penuh harap! Belian hanya bisa mengangguk sambil berucap "ya", tapi didalam hati berkata lain.

'Bagus. Teruslah bergantung padaku,' batin Belian, dengan senyum lebar ... puas melihat perubahan Bonbon yang menjadi manusia.

'gruuukkk gryuukk ....'

Mata Bonbon tiba-tiba melebar, menatap takut perut yang mengeluarkan bunyi.

"BELIAN! MATI LAH BONBON NA. ADA CUALA DALAM CINI ... HUWAAAA ...."

Dan bayi yang tadi tenang, kembali menangis kejar hanya karena perut yang lapar.

Belian menghela nafas kasar, dan berusaha membujuk si buntal menggemaskan dengan kata-kata yang menurutnya bisa menghentikan tangisannya itu.

Hingga setengah jam kemudian! Bonbon akhirnya berhenti menangis, entah karena lelah atau ucapan Belian.

"Perut Bonbon hanya lapar. Tunggulah sebentar, makanan akan segera sampai."

Seperti seorang Ayah yang menggendong putra kecilnya! Belian menepuk-nepuk pelan p4ntat kenyal Bonbon, sesuai dengan instruksi yang baru saja dia cari di jaringan virtual antar bintang.

Pipi Bonbon tergencet di pundak lebar sang komandan, dan bayi yang kelelahan menangis hanya bisa mengangguk sendu.

"Komandan! Saya mengantar makanan yang anda minta."

Dari terminal berbentuk gelang holografik diatas tempat tidur! Suara Leonore terdengar, bersamaan dengan tampilan wajah si wakil yang menunggu di depan pintu.

"Ya, tunggu sebentar."

Belian mematikan panggilan, lalu mulai membungkus Bonbon dengan selimut tebal.

"Tunggu disini dan jangan bersuara. Jika Bonbon dilihat oleh orang diluar, maka, Bonbon tidak akan pernah berubah kembali menjadi rumput lagi."

Dibawah ancaman Belian! Si kecil ketakutan dan segera mengangguk cepat. Meskipun dia tidak mengerti semua ucapan pria itu tapi, mendengar kalau tidak bisa menjadi rumput lagi ... Bonbon hanya meringkuk diatas ranjang dengan kain membalut tubuhnya.

"Bagus. seperti itulah," ujar Belian menepuk pucuk kepala sikecil yang menyembul sedikit, sebelum beranjak membuka pintu kamar.

Saat pintu baja otomatis terbuka sedikit! Leonore yang sudah kepalang penasaran ... berusaha mengintip kedalam mencari hal aneh apapun disana.

"Komandan! Ini yang anda minta dari tim ... kantin ...."

"Apa yang kamu lakukan? Pergilah, pimpin pasukan patroli ke batas wilayah terakhir. Aku akan mengambil alih siang ini," titah Belian membuat Leonore yang tadi celingak-celinguk, langsung berdiri tegak.

"Baik, komandan. Harap kabari tim medis, jika kondisi anda tidak stabil__"

"BELIAN! INI, PELUT NA ... BUNI BUNI TELUC. BONBON HALUC APA?"

Ucapan Leonore terhenti, tepat ketika matanya menangkap sosok gembul yang keluar dari selimut.

Mata sang wakil terpaku, mulutnya terbuka lebar hingga ... permen karet dimulut jatuh ke lantai.

"Tsk ... benar-benar tidak bisa ditinggal sebentar. Kau, pergi jalankan tugas sekarang!"

Belian berdecak kesal sebelum beranjak dari pintu. Dan Leonore yang tidak sempat bereaksi, hanya mematung seperti orang bodoh ... didepan baja yang kembali tertutup.

Para prajurit yang lewat dilorong dan melihat ini! Mengernyit'kan kening, dan cepat-cepat pergi dari sana.

"A-apa itu tadi?" tanya Leonore entah pada siapa.

Wajah bulat dengan pipi tembam, dipadukan suara cadel susu yang bisa membuat orang candu untuk mendengarnya terus ....

"KOMANDAN! DIMANA ANDA MENDAPATKAN MAKHLUK MENGGEMASKAN ITU ...."

'Bang bang bang ....'

"KOMANDAN! IZINKAN SAYA MASUK. KOMANDAAANNN! SAYA JUGA MAU SATUUUU ...."

'Bang bang bang ....'

Leonore memukul-mukul pintu baja, melupakan etika seorang bawahan pada pimpinan.

Dan prajurit yang melihat hal ini, semakin yakin kalau ... sudah terjadi pertengkaran hebat antara wakil dan komandan batalion mereka.

Semantara Belian! Dia asik memberi Bonbon makan, abai sepenuhnya pada teriakan Leonore diluar.

To be Continue

Hayoo ... Bentar lagi batalion lima bakalan jadi bucinnya Bonbon 🙈

Jangan lupa tinggalkan ulasan dan komentar. Tekan like, subscribe, dan kasih bintang ya. Selamat membaca 🫶

.

1
Sulastri Mawardi.87
dan juga mengemaskan sprti Mao Mao dalam wujud apapun..
1.Naga Langit..
2.Naga Bayangan..
3.Zerg
🙊🙊🙊
Sulastri Mawardi.87: sy melupakan satu Fakta yaitu NAGA JURANG MAUT..Maafkan aunty online mu ini Mao Mao..smg cpt bertemu sm Besti mu BonBon dan Army,,,klau sm Riu kan udh duluan...🙊🙊🙊🙊
total 2 replies
fenelove34
rasanya sangat sedikit sekali five up nya besok ya author
Adin Dera
ini typo gk thor? harusjya 100%. klo 0% aman, artinya bahaya dong (?)
WIZARD_WIND26: lah iya, 10 nya ketinggalan 🙈 makasih udahh ingatin 🥺🫶
total 1 replies
riani
Aaaaa mau lagi up dobel besok kak
riani: hihih aku suka banget dan sampai ku ulangi terus
total 2 replies
riani
aku nunggu up nya kak dari kemarin loh
riani: iya kak
total 3 replies
riani
aku suka cerita ini, up banyak ya kaka, semangat juga ya /Determined//Determined//Determined//Determined//Drool//Drool//Drool//Drool//Rose//Rose//Rose//Plusone//Plusone//Plusone//Plusone//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
riii
kok belom up thor?
Aliyah B_Sita aminah
besttt pokonya mah
fenelove34
uh aku berharap ada picture lain tentang bonbon karena mau bagaimana pun itu sudah jadi milik Rui tapi aku suka cerita nya sangat bagus
fenelove34
wow agak kebalik ini tapi darimana makannya dan di mana akhirnya
fenelove34
jangan bilang bonbon dari zaman modern kenapa bisa sampai antar bintang bonbon ini keberuntungan kah
WIZARD_WIND26: masih misteri kalau soal bayi iki🤭🫵
total 1 replies
fenelove34
uh kenapa bisa sampai sejauh itu kamu sayang
fenelove34
sekarang bayi rumput kah apakah rambutnya hijau, inikah yang di namakan lahir dari tanah 🤭🤣
fenelove34
kirain rui, sekarang bayinya berada di antar bintang ya, dari modern, survival horor, antar bintang jangan bilang selanjutnya antara zaman kuno, zaman purba sama dunia kultivasi lagi🤣🤭
Admiral Samwan
Lucu menggemaskan tingkat akut. Ibarat 5/5.
Admiral Samwan
Itu wujud planet Mars?
.
Jejak-kaki 👣👣👣
WIZARD_WIND26: semoga suka ceritanya 🫶
total 1 replies
Sulastri Mawardi.87
kata" BonBon ambil codala na di tempat sampah..mengingatkan ku dngn Rui..mama Rui na di ambil tempah sampah 🙊🙊🙊
Adin Dera
heh kepikiran dari mana itu si buntelan😭😭😭
WIZARD_WIND26: nggk mirip fiks, anak pungut🙈
total 1 replies
Agung Akmal
wow bonbon leluhur/tetua noxtis 🤣🤣🤣
WIZARD_WIND26: 🙈🙈🙈🙈🙈
total 1 replies
Evi Oktavia
yahhh di gantung lagiii
minta upnya double dong Thor
kangen setelah mao-mao, bon-bon adalah penyemangat ku buka noveltoon ini khusus buat bon bon
😄😄😄
Evi Oktavia: wp aplikasi apa kak
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!