NovelToon NovelToon
Ibu Pengganti Sang Pewaris

Ibu Pengganti Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Ibu Pengganti / Dark Romance
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Melon Milk

Cerita ini untuk pembaca dewasa. Baca dengan bijak❗


Cherry Gabriella mengambil satu keputusan nekat yang mengubah seluruh hidupnya, menjadi ibu pengganti bagi pewaris berhati dingin, Trevor Spencer.

Namun, ketika bayi mungilnya lahir, Cherry tak sanggup menyerahkan darah dagingnya, meski harus diburu oleh pria yang bisa membeli segalanya… bahkan nyawanya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melon Milk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9

2 Tahun kemudian.

Keesokan harinya Cherry datang lebih pagi supaya sempat belajar dulu. Semalam ia memang sudah belajar, tapi tidak ada salahnya menambah.

“Selamat Hari Valentine,” sapa Erika ceria.

Hari ini memang Valentine, tapi karena ada ujian, kampus merayakannya kemarin.

“Kau masih ada cokelat di bibir,” kata Cherry. Erika buru-buru menyeka mulutnya.

“Cokelat dari teman-teman kemarin enak banget. Jadi aku bawa lagi ke kampus biar bisa kumakan,” jelasnya sambil tersenyum.

“Kau belajar tadi malam?” tanya Cherry.

Erika mengangguk. “Eh, tapi lihat deh. Kamu beruntung banget. Kemarin aja udah bawa pulang banyak cokelat, bunga, sama surat cinta. Sekarang kursimu penuh hadiah Valentine lagi.”

Cherry menoleh. Benar, kursinya dipenuhi hadiah.

“Tolong aku rapikan ini,” pinta Cherry sambil mendesah.

“Gila sih kamu. Baru dua tahun di sini udah jadi idola kampus,” kata Erika sambil ikut membereskan.

“Kamu juga kan,” sahut Cherry.

“Beda, aku dari SMA sampai kuliah di sini baru dikenal sekarang. Kalau kau, baru masuk sudah populer.”

Cherry hanya tersenyum tipis. Hadiah-hadiah itu ia simpan di bawah kursinya, karena tas kecil yang ia bawa jelas tidak cukup.

“Padahal mereka tahu kamu punya anak, tapi tetap aja berani mendekat. Alasannya karena kamu single mom jadi masih bisa didekati. Huh. Jadi, siapa kencanmu hari ini? Cowok itu?” tanya Erika tiba-tiba.

“Cowok mana?”

“Ayah anakmu,” jelas Erika.

“Tsk. Bukan. Aku nggak ada kencan. Aku sibuk,” jawab Cherry.

“Tapi aku penasaran deh, kenapa ayah anakmu belum menikah padahal usianya sudah hampir 30?”

“Aku tidak tahu. Dan aku juga tidak mau tanya, takut dia marah lagi.”

“Maksudmu marah lagi? Dia marahi kamu?”

“Tidak terlalu. Hanya menasihati. Dia tidak suka kalau aku terlalu formal memanggilnya ‘Anda’. Katanya terasa kaku.”

“Aneh banget,” komentar Erika.

“Makanya aku harus hati-hati sekarang.”

Erika mendekat sedikit. “Tapi aku mau nanya sesuatu… Apa sakit jadi ibu pengganti?”

Wajah Cherry langsung memanas. Ia buru-buru mengalihkan pandangan.

“Kenapa kau tanya begitu? Kau mau coba?” balas Cherry cepat.

“Bukan. Aku cuma penasaran. Katanya spermanya disuntikkan ke tubuh. Aku takut jarum suntik, jadi aku skip. Lebih baik sabar dulu, tahan omelan orang tua sampai lulus.”

“Disuntikkan?” Cherry mengernyit.

“Iya. Sperma. Disuntikkan ke rahim ibu pengganti.”

“Bukannya… pria dan ibu pengganti itu berhubungan intim?”

“Tentu saja tidak! Kalau begitu malah bisa jadi masalah besar untuk pasangan yang pakai jasa surrogate. Tunggu, jangan bilang kau… oh my God, Cherry, kau tidak tahu?”

Cherry menelan ludah. “Tidak. Kukira memang begitu caranya. Bukankah hanya dengan itu bisa punya bayi?”

“Ya ampun, ini abad 21! Teknologi sudah canggih. Surrogate tidak perlu berhubungan intim. Kau ditipu! Dia cuma ambil keperawananmu,” kata Erika tak percaya.

Cherry menggigit bibir. “Mungkin… dia juga tidak tahu.”

“Di usianya segitu tidak tahu? Dia mencari ibu pengganti, Cherry. Dia jelas tahu. Dia cuma manfaatin kepolosanmu.”

Hari itu Cherry jadi tidak tenang. Kata-kata Erika berputar terus di kepalanya. Untung saja ia masih bisa fokus saat ujian, meski pikirannya terus terganggu.

**

“Cherry! Dari tadi aku cari, ternyata kau di parkiran,” suara Adrian mengejutkannya.

“Aku lagi menunggu jemputan,” jawab Cherry.

“Masih pagi, ayo ikut aku makan sebentar. Restoran deket kok,” ajaknya.

Cherry ragu. “Lain kali saja. Yang jemput udah mau datang.”

“Sebentar aja. Please.”

Akhirnya Cherry mengangguk. “Baiklah, tapi sebentar aja ya.”

Adrian tersenyum puas. “Aku sering ke sini sehabis kelas. Makanannya enak banget, apalagi pork belly steak mereka. Favoritku.”

Cherry memandang sekeliling. “Tempatnya mewah. Pasti mahal.”

“Jangan khawatir, aku traktir,” kata Adrian.

“Kamu yang bilang ya,” jawab Cherry.

Benar saja, hidangannya luar biasa enak. Cherry sempat mencoba pasta creamy truffle dan grilled chicken salad. Adrian memesan pork belly steak yang juicy. Rasanya benar-benar mewah, tapi harganya pasti membuat dompet jebol kalau harus bayar sendiri.

“Terima kasih ya sudah traktir. Aku kenyang sekali,” kata Cherry.

“Sama-sama. Dan… selamat Valentine,” balas Adrian sambil tersenyum.

“Selamat Valentine juga.”

Mereka berpamitan, dan Cherry kembali ke parkiran.

**

“Naik,” suara dingin Trevor terdengar dari mobil yang menepi.

Cherry kaget. Kukira sopir yang menjemput. Kenapa dia?

Ia masuk dan memasang sabuk pengaman. Trevor tidak langsung menjalankan mobil.

“Kita mau ke mana?” tanya Cherry saat mobil berbelok.

“Aku lapar.”

Mereka berhenti di sebuah restoran mewah, masuk ke ruang VIP yang sepertinya sudah dipesan Trevor.

“Kau pesan banyak sekali. Apa kau tidak makan siang tadi?” tanya Cherry.

“Tidak. Ayo makan.”

“Aku tidak, masih kenyang,” tolak Cherry pelan.

“Kenyang? Kau cuma makan Roti tadi,” ucap Trevor tajam.

Cherry menelan ludah. “Aku makan di luar sama temanku tadi.”

“Teman yang mana?”

“Adrian.”

Wajah Trevor langsung mengeras. “Bukankah sudah kubilang jangan keluar kampus?”

“Maaf. Tidak akan terulang.”

“Kau kencan tapi tidak bilang padaku?”

“Itu bukan kencan,” sangkal Cherry.

“Valentine, makan berdua, hanya kalian… itu kencan.”

“Maaf…” suara Cherry merendah.

“Ayo pulang.”

Cherry terkejut. “Langsung? Tapi kau belum makan. Katanya lapar?”

“Aku kehilangan selera.”

Cherry menatap meja penuh makanan. “Kalau begitu… boleh kita bungkus saja? Sayang kalau dibuang, bisa dimakan besok.”

Trevor mendecak. “Terserah kamu.”

1
Lauren Florin Lesusien
thur buat ini si cerry badas dikit trs peka dan ditak naik bin oon umur udh 24 trs udh punya anak udh tinggal bareng ama bapak dari anaknya trs tinggal diindonesia masak ga ngerti terlalu naif thur dari awal baca sampai ini episode hubungan nya dngan bapak anaknya ga ada kemajuan 🤬🤬
Mia Camelia
lanjut thor🥰
Anonymous
/Shame//Joyful//Shame//Joyful/
Anonymous
/Joyful//Shame//Toasted/
Anonymous
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Anonymous
🩷🩷🩷
Anonymous
oke
Anjani
/Casual//Casual/
halizerena
/Drool//Drool//Drool/
indhpermatas
/Facepalm//Facepalm/
Ayu Lestari
/Smirk//Smirk//Smirk/
azaliannya
/Smile//Smile//Smile//Smile/
DindaStory
oke sih
RaniBaca
ok
Miu Miu 🍄🐰
lanjut kak ♥️
Anonymous
lanjut 😍
Lina ayuu
oke
Silvi
👍👍👍👍
Sania Anugrah
oke
dayana
yey berhasil kabur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!