NovelToon NovelToon
Takdir Istri Di Atas Kertas

Takdir Istri Di Atas Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Janda / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:18.1k
Nilai: 5
Nama Author: Reni mardiana

Karena desakan Ekonomi, Rosa terpaksa harus menikah dengan pria yang sama sekali tak di cintainya. Bekas luka di tubuh serta hatinya kian membara, namun apalah daya ia tak bisa lepas begitu saja dari ikatan pernikahan yang isinya lautan luka.

seiring berjalannya waktu, Rosa membulatkan tekadnya untuk membalas segala perbuatan suaminya. bersembunyi di balik wajah yang lemah lembut nan penurut, nyatanya menyiapkan bom waktu yang bisa meledak kapan saja.

Hem, gimana ya ceritanya. yuk simak kelanjutannya, jangan lupa tinggalkan jejak likenya, komen, subscribe dan vote 🥰🫶

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghadiri pesta

Sidang perceraian berlangsung dengan lancar tanpa ada hambatan, mau tak mau Alan menyetujui perpisahan yang sebenarnya ingin ia pertahankan, namun jika ia tetap dalam pendiriannya maka masa depan putranya akan terancam.

7 bulan kemudian.

Rosa sudah terbebas dari ikatan pernikahan dengan Alan, status istri diatas kertas itu sudah tidak ada lagi. Kini Rosa bisa mengepakkan sayapnya terbang bebas kemana pun yang ia mau. Seperti niatnya, setelah perceraian selesai maka Rosa akan pergi mencari pekerjaan dengan modal ijazah smp.

"Rosa, beneran mau cari kerja? Bukan apa-apa ya, namanya di kota tuh kalo cuman modal ijazah smp tuh susah dapet kerjaan, yang pada sarjana juga susah apalagi lu." Tanya Lucy.

Rosa mengaduk minumannya sambil berpikir, apa yang di katakan oleh Lucy memang benar adanya, pekerjaan apa di zaman sekarang yang hanya bisa mengandalkan ijazah smp. Kenny tersenyum mendengar percakapan dua wanita yang saling memikirkan masa depan, tangannya terulur mengusap rambut Rosa dengan lembut.

"Kalian berdua adalah adikku, tidak perlu bekerja, cukup hidup dengan baik kalau urusan uang biar aku yang menanggungnya." Ucap Kenny.

"Enggak ah, suatu saat bang Kenny pasti punya keluarga dan pastinya harus bertanggung jawab atas masa depan anak istri, aku gak bisa merepotkan kalian terus menerus, biarkan aku mandiri agar tak menggantungkan diri pada orang lain." Ucap Rosa.

"Minta modal aja sama Kak Kenny, lu buka usaha catering aja kan lu pinter masak, gimana?" Ucap Lucy memberikan saran.

"Hem, aku kurang pede, masakanku belum tentu enak di lidah orang lain." Ucap Rosa.

"Nanti deh kita cari ide lagi, sekarang mending makan dulu biar bisa mikir." Ucap Kenny.

Tring.

Sebuah ide muncul di kepala Lucy, kedua bibirnya melengkung membentuk sebuah senyuman. Kenny dan Rosa sama-sama mengerutkan dahinya bingung, sedangkan Lucy sendiri mengambil hpnya dan mengotak-atiknya tanpa menghiraukan sahabat dan kakaknya.

'Lutfi, gue lagi sama Rosa nih. Kebetulan Rosa mau cari kerjaan, bukannya loe bilang butuh orang yang pinter desain perhiasan? Rosa kayaknya cocok deh di bidang itu, tapi sayangnya dia cuma lulusan smp.'

Lucy mengirimkan pesan pada Lutfi, di dalam hatinya yang penuh harap terus berdoa agar Lutfi bisa membantunya mencarikan pekerjaan untuk Rosa.

Ting.

'Bisa gak kirim gambar hasil tulis tangannya? Siapa tahu bisa gue pertimbangkan.'

Lucy membulatkan mulutnya tak menyangka, Lutfi langsung membaca pesannya. Tangan Lucy memukul meja beberapa kali saking senangnya, ia yakin kalau Rosa bisa di terima oleh Lutfi dan niatnya yang akan menjadi makcomblang antara Lutfi dan Rosa bisa berjalan.

Sebuah kebetulan, Lucy pernah memotret salah satu sketsa milik Rosa yang dibuat saat Rosa tengah banyak pikiran, salah satu cara mengalihkan rasa sedihnya yakni membuat beberapa desain baju dan juga perhiasan sesuai dengan bakat terpendam yang di milikinya.

*****

Di tempat lain.

Lutfi sedang duduk di singgasananya, singgasana yang sudah seharusnya ia duduki sejak lama. Pria yang selalu dianggap berandalan itu tersenyum melihat sebuah pesan yang di kirimkan oleh Lucy, hasil tangan Rosa yang tak pernah di sangka memiliki bakat yang bagus.

"Menarik juga, terlihat sederhana tapi kalau di pakai pasti elegan. Di bandingkan hasil yang di setiap hari di setorkan, gaya dan tampilan sketsanya kagak ada yang bener, kagak estetik." Ucap Lutfi.

Lutfi mempertimbangkan Rosa untuk masuk ke salah satu perusahaan yang di kelolanya, bakat Rosa memang sangat di butuhkan di bagian Jewellry desainer untuk membantu meningkatkan pemasaran, di era serba moderen dan mengutamakan estetika tentu memengaruhi minat pembeli.

"Jeremy, buat papan pengumuman pembukaan loker di bagian Jewellry desainer, cantumkan juga riwayat pendidikan dimulai dari smp sampai sarjana khusus untuk 2 orang saja. Syaratnya harus menggambar contoh sketsa kalung di tempat yang akan aku nilai langsung, tidak boleh membawa sketsa dari rumah." Ucap Lutfi.

"Baik, saya mengerti. Ada tambahan lagi?" Ucap Jeremy.

"Katanya si Alan mau nikah lagi sama si jahanam, loe ikut gue ya? Denger-denger dari si Lucy katanya Rosa juga mau ikut, gue mau mastiin aja kalau Rosa gak di permalukan ataupun di olok-olok disana." Ucap Lutfi.

Jeremy menganggukkan kepalanya mengerti, meskipun Lutfi jarang menemui Rosa pria itu tetap memantau Rosa dari kejauhan, ia tetap menjalankan amanah dari Rizal untuk menjaga Rosa agar tetap aman. Lucy dan Kenny pula mau diajak kerjasama, apapun yang sekiranya Rosa butuhkan Lutfi diam-diam memenuhinya.

****

Di tempat lain.

Alan dan Sabrina duduk di kursi pelaminan, mereka menggelar pesta pernikahan dengan megah nan mewah. Tidak seperti saat menikah dengan Rosa, semuanya serba tertutup. Binar bahagia terpancar dari wajah Sabrina, tangannya memegang bunga yang di ikat membentuk sebuah bulatan kecil berwarna putih. Lain halnya dengan Alan, ia lebih banyak diam dan akan menampilkan senyum terpaksanya kala ada tamu yang naik ke pelaminan.

Dari kejauhan, Rosa dan kenny berdiri menatap lurus kearah pelaminan dimana dua sejoli yang sama-sama menjadi sumber penyakit bagi Rosa tengah duduk.

"Bang, udah di undang kan orangnya?" Tanya Rosa dengan mata tetap lurus ke depan.

"Udah, tenang aja." Jawab Kenny santai.

Rosa tersenyum miring, sepertinya hanya tinggal mengitung beberapa detik saja sudah ada kejutan di atas pelaminan.

Beberapa orang dengan penampilan elegan naik ke atas pelaminan, kebanyakan dari mereka adalah perempuan yang tak lain adalah teman satu kampus Sabrina dan juga Alan.

"Wow, seorang Alan menikah dengan Sabrina? Gak nyangka banget sih, kirain gue Alan bakal dapet pasangan yang punya moral dan berpendidikan, taunya nikahin maling. Hahahah, ups." Ucap salah seorang gadis.

Sabrina mengepalkan tangannya, banyak para tamu undangan berbisik kala mendengar. Alan menoleh kearah istrinya, ia menatap penuh intimidasi seolah menuntut jawaban dari Sabrina.

"Apaan sih, Carl, becandanya garing banget sih." Ucap Sabrina tertawa sumbang, ia berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Siapa yang lagi bercanda, masa sih loe lupa sama kejadian 4 tahun yang lalu, loe kan nyuri tas branded gue sampai orangtua gue jebloskan loe ke penjara." Carlina mengingatkan Sabrina.

"Hatihati aja, Lan. Kali aja tuh anak cuma ngincer harta loe aja, demennya ni anak kan maling barang, kalo gak maling barang ya laki orang." Sahut yang lainnya.

"Perampok segalanya, iya kan guys?"

"Hahahahaha,"

Teman-teman kuliah Sabrina pun tertawa lebar diatas pelaminan, Sabrina hendak mendorong Carlina namun di tahan oleh Alan.

"Uh, takut sekali." Ledek Carlina.

Mereka semua pun turun dari pelaminan setelah puas membuat Sabrina malu.

"Brina, where are you!" Seseorang masuk setengah berteriak mencari Sabrina.

Sekitar 10 orang pria dan wanita masuk dengan pakaian seksi dan juga terlihat seperti berandalan, mereka berjalan masuk membawa botol minuman sambil berjalan sempoyongan. Mereka semua adalah teman satu club Sabrina yang sengaja di undang oleh Kenny atas permintaan Rosa.

"MUSIK!"

Acara resepsi pernikahan langsung berubah seperti club malam, musik berdentum keras sampai beberapa orang menutupi telinganya tak nyaman. Anak kecil yang turut hadir menangis histeris, sedangkan teman satu club Sabrina yang biasa berjoget dan mabuk-mabukan menikmati musiknya bak acara sendiri.

"Sabrina!" Bentak Alan dengan sorot mata menajam.

"A-aku gak tahu, aku gak ngundang mereka, Alan." Ucap Sabrina bingung.

"Sabrina! Mau di taruh di mana mukaku ini, hah! Bikin malu saja, liat banyak tamu yang pergi gara-gara kamu." Omel Rania.

Kini giliran Rosa berjalan naik menerobos kekacauan, melangkah anggun dengan wajah cantiknya. Alan menatap kearah Rosa tak berkedip, sedangkan Sabrina menatap adiknya dengan perasaan kesal.

"Selamat menempuh hidup baru, kakaku. Maaf aku terlambat datang, aku doakan semoga keluarga kalian langgeng sampai maut memisahkan." Ucap Rosa.

Rosa mengulurkan tangannya kearah Sabrina, namun Sabrina malah membuang mukanya tak suka akan kehadiran sang adik. Namun, Rosa langsung memeluk Sabrina dan membisikkan sesuatu di telinganya.

"Bersiaplah, penderitaan segera di mulai. Mulai sekarang aku tidak akan mengasuh anak harammu lagi! Nanti, jadi babu yang patuh ya, biar gak kena pukul." Bisik Rosa tersenyum jahat.

Rosa merenggangkan pelukannya, ia tersenyum sambil mengelus tangan Sabrina. Sabrina mengepalkan tangannya, dadanya naik turun dengan tatapan tajamnya.

Dengan segera Rosa meninggalkan pelaminan, ia pergi tanpa menyapa Alan dan mantan ibu mertuanya.

"Rosa," Lirih Alan yang masih bisa di dengar oleh Sabrina.

Cesss.

Sabrina mencubit tangan Alan karena kesal, berani-beraninya suaminya itu memanggil nama wanita lain tepat di telinganya.

1
juwita
nah gitu Rosa harus kuat dn tangguh apa lg klo benar jgn mudah di tindas
Sunaryati
Nah baru masuk sudah dapat membongkar praktik penindasan yang dilakukan karyawan senior kepada karyawan baru, namun kali ini Juwita dan Shopia kena batunya ✋✋🤣🤣🤭
@pry😛
next rosa... lnjt kn... aq sk gy mu....🤣🤣🤣
@pry😛
moga ketauan
@pry😛
good rosa
Sunaryati
Sukses Rosa
Kasih Sklhqu
lanjut Thor 🙏
Wahyuni Riansyah RO
lanjuuuut lan Rosa.....makin mantap
4U2C
𝘄𝗮𝗵 𝘄𝗮𝗵 𝗺𝗮𝘂 𝗱𝗶𝘁𝗶𝗻𝗱𝗮𝘀 𝘆𝗮 𝗻𝘆𝗼𝗻𝘆𝗮 𝗥𝗢𝗦𝗔,,𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗵𝗮𝗿𝗮𝗽 𝘆𝗮 𝗝𝗨𝗪𝗜𝗧𝗔𝗞𝗨 𝗻 𝘁𝗵𝗲 𝗴𝗲𝗻𝗴🤣🤣🤣 𝗸𝗮𝗹𝗶𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗵𝗮𝗿𝘂𝘀𝗻𝘆𝗮 𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗽𝗲𝗿𝘂𝘀𝗮𝗵𝗮𝗮𝗻 𝗢𝗥𝗟𝗔𝗡𝗗𝗢 𝗠𝗣𝗜🤣🤣🤣
Giandra
keren👍👍💪
I Love you,
gu banget tu🤣🤣🤣🙏🙏🙏💪💪💪🤭🤭🤭🤭
@pry😛
keren ros.... aq sk gy mu... next yg byk kk
@pry😛
good rskn...
Wahyuni Riansyah RO
Rosa makin keren nih....mantap jangan mau ditindas lagi...Rosa cocok jd nyonya Orlando alias Lutfi
Suanti
bagus rosa jangan mau di remeh kan harus melawan biar kapok mak lampir 🤣🤣🤣
Wulan Sari
the best Rossa ayo lanjutkan Thor semangat 💪 salam
Sunaryati
Up rutin, Thoor. Emak baru mampir langsung suka
Sunaryati
Smart Lutfi semoga berhasil, dan jebakan untuk karyawan yang khianat kena 💪💪 selamat berjuang untuk menyelamatkan perusahaan dan bisa menghancurkan perusahaan lain yang merecokin kamu
@pry😛
good aq yg gercep"... no ikan trbg
@pry😛
hooh jd kau.... kt liat sampai dmn keahlian kau
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!