NovelToon NovelToon
Pasangan Indigo

Pasangan Indigo

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Horror Thriller-Horror / Hantu / Mata Batin
Popularitas:552
Nilai: 5
Nama Author: Arie Cybermon Susy

Mengisahkan tentang Alvero Bramasta CEO sombong yang dikutuk oleh Dewa Agung karena sikapnya yang arogan. Kutukannya itu menyebabkan kehidupannya yang normal seketika berubah drastis. Ia tiba-tiba memiliki kekuatan mata batin yang dapat melihat mahluk tak kasat mata.
Vero lalu di pertemukan dengan Kayla Angelica salah satu pegawai baru di perusahaannya yang juga memiliki kekuatan mata batin yang dapat membantunya mengatasi rasa takutnya.
Kebersamaan mereka pun akhirnya menumbuhkan cinta, namun perjalanan cinta mereka memiliki banyak rintangan dan mereka juga dihadapi oleh kehadiran roh jahat yang mengganggu ketentraman dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arie Cybermon Susy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masa lalu Kayla bagian 2

"Tak ku sangka kini aku berada di dalam tubuh wanita yang aku cintai,,"

Raffi menggelengkan kepalanya "Sadarlah Raff sekarang kamu telah berbeda dunia dengannya,, kalian nggak akan mungkin bisa bersama,,"

"Yang terpenting sekarang aku harus fokus dengan tujuan awal ku,, aku harus segera mengambil bukti-bukti itu lalu menyerahkannya pada polisi." Raffi pun lalu beranjak pergi dari gedung kosong tersebut.

"Kamu tenang saja Kay aku pasti akan membuat Dani beserta gengnya menerima ganjarannya." gumamnya sembari berlari ke tempat ia menyembunyikan bukti-bukti yang saat itu tak berani ia serahkan pada polisi.

Setelah mendapatkan barang yang dicarinya, Raffi pun lalu pergi menuju kantor polisi setempat.

"Selamat siang dik,, silahkan duduk dulu,," salah satu polisi yang tengah bertugas mempersilahkannya duduk.

"Ada yang bisa bapak bantu,,?" tanya polisi itu.

"Aku ingin melaporkan tindakan kekerasan di sekolah ku pak,," ucap Raffi yang kini tengah berada di dalam tubuh Kayla.

"Apa guru di sekolah adik ada yang telah bersikap kasar atau melecehkan adik,,?" tanya polisi itu lagi yang berfikir bahwa gadis SMA dihadapannya kini telah dilecehkan oleh gurunya.

"Bukan pak bukan aku korbannya melainkan sahabatku Raffi,, dia merupakan korban bullying oleh teman-temannya di sekolah kami pak,," terangnya.

"Korban bullying,,? Lalu apa adik memiliki bukti-buktinya,,?" tanya polisi itu lagi penuh selidik.

"Ada pak ini dia buktinya,," Raffi pun lalu memberikan ponsel lamanya kepada polisi tersebut.

"Didalam ponsel ini ada rekaman saat aku eh maksudku saat sahabatku di pukuli pak,," Raffi pun lalu memutarkan video di ponsel lamanya itu.

"Bukankah anak yang ngebully ini putranya pak dewan ya,," bisik polisi itu dengan rekan kerjanya yang duduk di tak jauh darinya.

"iya benar sepertinya anak ini putranya pak dewan,, tunggu dulu bukankah anak yang satunya lagi adalah putra pak komisaris ya,," balas rekan kerjanya itu dengan suara berbisik juga.

"Yang benar,,?" tanya memastikan.

"iya benar aku yakin banget,, sebab aku sering melihatnya bersama pak komisaris saat beliau datang berkunjung kesini,,"

Petugas polisi itupun mulai terlihat panik "Bisa gawat nih kalau video ini sampai tersebar,, bisa-bisa kita kena omel pak komisaris nanti,,"

Kedua petugas polisi itupun lalu berfikir sejenak sedangkan Raffi yang duduk dihadapannya dibuat terheran oleh keduanya yang berbicara berbisik-bisik darinya.

"Baiklah bukti ini akan kami simpan dan laporan adik akan segera kami proses,," ucap polisi itu akhirnya.

Raffi yang begitu senang lantas tak memperdulikan keanehan sikap dari kedua polisi tadi.

"Terimakasih banyak pak,, kalau begitu aku permisi dulu,," Raffi pun lalu pergi keluar dari ruangan tersebut.

Namun karena ada hal yang lupa ia sampaikan ia pun lalu balik kembali ke ruangan itu. Saat tiba di depan pintu tiba-tiba langkahnya terhenti begitu mendengar percakapan kedua polisi tadi.

"Apa kamu sudah menghapus semua video tadi,,?"

"Tentu saja aku sudah menghapusnya,, kalau tidak video itu pasti akan menyebabkan banyak masalah untuk pak dewan dan pak komisaris nantinya,, sekarang kita hanya perlu tutup mata saja setelah itu kita pasti akan mendapatkan imbalan dari mereka"

"Iya benar banget,, hahaha " kekeh keduanya

Mendengar percakapan kedua polisi tadi membuat Raffi menjadi geram. Ia mengepalkan tangannya dengan kuat hingga urat nadi ditangannya terlihat sangat jelas.

"Ternyata tak hanya kepala sekolah tapi polisi pun juga memihak mereka,, baiklah kalau begitu aku sendiri yang akan menghukum mereka dengan kedua tanganku." batin Raffi penuh emosi.

Ia pun lalu pergi menemui Dani dan gengnya. Ia yang sering dijadikan pesuruh oleh mereka sangat hapal kegiatan mereka setiap harinya. Seperti dugaannya dilihatnya Dani dan gengnya kini tengah melakukan pesta miras di salah satu club malam di daerah sana.

Ia pun lalu menyamar sebagai pelayan yang bertugas mengantarkan minuman ke ruangan mereka lalu pergi dari ruangan itu begitu urusannya telah selesai.

"Eh Dan kamu sudah dengar belum katanya si pecundang itu tewas bunuh diri kemarin malam." ucap Rangga yang merupakan putra dari komisaris.

"Aku sudah mendengarnya,, teman-teman kelasku meributkannya pagi ini dikelas hingga membuat telinga ku hampir pecah mendengarnya." balas Dani lalu duduk santai dengan menyandarkan punggungnya di sofa sembari mengisap sebatang rokok.

"Syukurlah dia mengakhiri hidupnya sendiri sehingga aku tak perlu repot-repot lagi untuk menyingkirkannya." sambungnya.

"Hahaha iya benar banget,, kalau begitu mari kita bersulang kita rayakan kematian si pecundang itu." Rangga mengangkat gelasnya terlebih dahulu lalu disusul oleh Dani dan lainnya.

"uueekk,,"

tak berselang lama Dani Rangga dan yang lainnya tiba-tiba muntah darah begitu meneguk minuman yang dibawakan oleh Raffi tadi.

Mereka pun lalu terkapar lemas dan jatuh tak sadarkan diri.

"Hahaha,,Rasakan tuh mampus kalian,," Raffi tertawa puas ia begitu senangnya karena telah membalaskan dendamnya pada orang-orang yang telah membully nya.

Tanpa ia sadari tiba-tiba rohnya pun keluar begitu saja dari tubuh Kayla.

"Apa yang terjadi kenapa aku bisa keluar dari dalam tubuh Kayla,,?" gumam Raffi terheran.

Kayla yang baru tersadar lantas langsung menyebarkan pandangannya ke sekeliling nya. Dilihatnya sekitarnya yang sangat asing baginya.

"Kita ada dimana Raff,,?" tanya gadis indigo itu.

"Sekarang kita ada di club malam Kay,," jawabnya hingga membuat wanita yang tengah berdiri dihadapannya itu bingung.

"Club malam,,? Apa yang kita lakukan di club malam ini,,?" tanya wanita cantik itu lagi.

"Untuk memberikan pelajaran pada Dani dan gengnya."jawabnya lagi

"Maksudnya,,?" Kayla yang belum mengerti dengan maksud perkataan Raffi tadi lantas kembali bertanya padanya.

Raffi pun lalu menunjuk ke sebuah ruangan di club malam itu lalu meminta Kayla untuk membuka pintu ruangan tersebut.

"bukalah,, kamu akan mengerti begitu kamu membuka pintu ruangan itu,,"

Kayla pun lalu membuka pintu ruangan itu secara perlahan. Ia seketika terperanjat begitu melihat Dani dan teman-temannya kini tengah tergeletak dengan mulut dan pakaiannya yang penuh bersimbah darah.

Matanya terbelalak dengan mulutnya yang terbuka lebar yang lalu ia tutupi dengan kedua tangannya.

"Apa yang kamu lakukan pada mereka Raff,, kenapa kamu setega ini,, bukankah kamu sudah berjanji padaku tidak akan melukai mereka,," ucap Kayla yang tak habis pikir pada hantu dihadapannya kini.

"Aku memang telah berjanji padamu tidak akan melukai mereka dan hanya melaporkan mereka pada polisi agar mereka semua di hukum,, namun ternyata polisi itu justru melindungi mereka dan menghapus semua bukti yang telah aku berikan padanya." jelasnya.

"Ya sudah aku putuskan saja untuk menghukum mereka sendiri dengan kedua tanganku agar mereka rasakan bagaimana penderitaan ku selama ini,," sambungnya.

Kayla pun meneteskan air matanya tak menyangka orang yang dianggapnya begitu baik selama ini tega berbuat hal keji seperti itu. Ia pun lalu berbalik hendak pergi meminta pertolongan orang lain agar Dani dan teman-temannya cepat mendapatkan pertolongan.

Namun Raffi yang tak suka Kayla menolong orang-orang yang telah membully nya itu lantas menjadi murka lalu mendorong tubuh Kayla hingga gadis indigo itu terpental menabrak dinding.

"Aaahhh" rintih Kayla yang merasakan sakit pada punggungnya.

Lalu dilihatnya mata Raffi yang menatap tajam ke arahnya dan tubuhnya yang mulai mengeluarkan asap hitam.

Asap hitam itu pun lalu perlahan-lahan menyelimuti tubuh Raffi dan tubuhnya seketika berubah menjadi hitam pekat dengan penuh aura kegelapan.

Ia memegangi dadanya merasakan sakit yang begitu hebat akibat asap hitam yang kini telah menguasai tubuhnya itu.

"Ap_apa yang telah terjadi padamu Raff,,? Kenapa kamu tiba-tiba berubah seperti itu,,?" Kayla yang begitu mencemaskan sahabatnya lantas melangkah mendekati hantu itu.

"Jangan mendekat,," ucap Raffi dengan suaranya yang juga telah berubah menjadi lebih berat.

"Aku sekarang telah menjadi roh jahat,, aku telah kehilangan tubuhku,, aku juga telah kehilangan suaraku dan sebentar lagi aku akan mulai kehilangan hatiku,, kalau itu sampai terjadi aku pasti akan melukai mu lagi Kay,, jadi sebelum aku melukaimu sebaiknya kamu pergi dari sini sekarang juga,," titah Raffi.

Kayla menggelengkan kepalanya dengan air matanya yang turun semakin deras membasahi pipinya.

"Nggak Raff,, aku nggak mungkin meninggalkan mu begitu saja,,"

Bukannya pergi Kayla justru melangkahkan kakinya mendekati sahabatnya itu.

"Jangan mendekat,, aku bilang jangan mendekat Kay,," bentak Raffi.

"tapi Raff,," Kayla menghentikan langkahnya.

"Maafkan aku Kayla,," Raffi pun lalu seketika berubah menjadi sekumpulan asap hitam lalu menghilang dari hadapannya.

Flashback off

1
Meliora
karya ini bikin aku gak bisa berhenti membaca, terima kasih author!
Arie Cybermon Susy: terimakasih juga kk🙏
total 1 replies
Arie Cybermon Susy
iya terimakasih kk🙏
Nơi đầy ánh nắng
Saya suka banget ceritanya, terus semangat menulis ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!