NovelToon NovelToon
Dinikahi Mahasiswa Dicintai Dosen.

Dinikahi Mahasiswa Dicintai Dosen.

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / CEO / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:27.7k
Nilai: 5
Nama Author: Buna Seta

Karena sering dibuli teman kampus hanya karena kutu buku dan berkaca mata tebal, Shindy memilih menyendiri dan menjalin cinta Online dengan seorang pria yang bernama Ivan di Facebook.

Karena sudah saling cinta, Ivan mengajak Shindy menikah. Tentu saja Shindy menerima lamaran Ivan. Namun, tidak Shindy sangka bahwa Ivan adalah Arkana Ivander teman satu kelas yang paling sering membuli. Pria tampan teman Shindy itu putra pengusaha kaya raya yang ditakuti di kampus swasta ternama itu.


"Jadi pria itu kamu?!"

"Iya, karena orang tua saya sudah terlanjur setuju, kamu harus tetap menjadi istri saya!"

Padahal tanpa Shindy tahu, dosen yang merangkap sebagai Ceo di salah satu perusahaan terkenal yang bernama Arya Wiguna pun mencintainya.

"Apakah Shindy akan membatalkan pernikahannya dengan Ivan? Atau memilih Arya sang dosen? Kita ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

"Sekarang pikirkan matang-matang Arkan, jika kamu sudah punya keputusan dan siap berpisah dengan saya, saya akan datang ke KUA."

Shindy meninggalkan kamar entah seperti apa reaksi Arkan saat ini, ia tidak mau melihatnya. Shindy melakukan semua ini bukan tanpa alasan. Hidup di dunia hanya sekali tidak mau menyiksa diri. Dalam perjalanan ke dapur, Shindy ingat cerita Dila ketika menghadapi masalah seperti ini saat masih menjadi istri Abdullah. Shindy tidak menyangka jika nasibnya akan seperti sahabatnya.

"Bi, saya mau memasak kesukaan Arkan, minta bocoran dong..." Shindy membuka kulkas.

"Bocoran? Non Alta ada-ada saja" Bibi tertawa karena menurutnya kata-kata Shindy lucu.

"Benar juga ya, Bi" Shindy ikut tertawa karena ingat masa SMA dulu, selalu minta bocoran soal ulangan kepada guru. Shindy memperhatikan lemari pendingin yang banyak pilihan lauk, tapi menanti jawaban bibi.

"Apapun bumbunya, Den Arkan tidak akan menolak jika dibuatkan masakan Ayam Non."

"Gitu ya Bi" Shindy mengeluarkan ayam yang sudah beku. Ia hendak memasak untuk suaminya walaupun diperlakukan tidak baik, demi menjalankan tugasnya sebagai istri.

Tak tak tak.

"Bi... tolong buka garasi" titah Arkan ketika turun dari tangga.

"Saya Den" bibi berlari meninggalkan dapur.

Shindy yang sedang membuat bumbu ayam tersenyum ketika menoleh Arkan yang mengenakan kemeja, dasi, jas, lengkap dengan celana bahan. Mau kemana lagi Arkan berpakaian seperti itu jika bukan ke kantor. "Ya Allah... Mudah-mudahan Arkan mendengar kata-kata aku" batin Shindy.

Shindy masih memperhatikan Arkan yang duduk di sofa memasang sepatu. Pria itu bukan seperti Arkan yang masih 21 tahun, tapi tampak lebih dewasa.

"Ar, kamu mau ke kantor?" Shindy akhirnya mendekat.

"Cupu, kamu bau banget sih!" Arkan bukan menjawab pertanyaan Shindy, tapi segera berpaling dari Shindy yang berdiri di depannya.

"Memang bau, tapi enak kan..." Shindy sengaja meledek mendekatkan telapak tangannya ke hidung Arkan. Jelas bau bumbu dan amis karena tengah marinasi ayam.

"Cupu... Huek!" Arkan berlari ke luar meninggalkan Shindy hingga tidak dia dadari tas kerjanya tertingal di atas meja.

Shindy tertawa cekikikan sembari berjalan cepat ke wastafel, kemudian mencuci tangan hingga wangi. Shindy tergesa-gesa menyusul Arkan keluar hendak mengantar tas.

Di depan garasi, Arkan sudah duduk di atas motor bahkan hampir berangkat hendak memasang helm. "Arkan, tunggu."

Arkan mengurungkan niatnya untuk memasang helm menatap tas yang Shindy bawa. "Jangan kamu sentuh tas saya, Cupu! Bibi mana?" Arkan kesal ia berpikir jika tas nya akan bau padahal sudah menyuruh bibi agar mengambil tas tersebut.

"Sekarang sudah wangi Arkan... ini cium" Shindy menempelkan telapak tangannya ke hidung Arkan untuk yang kedua kali.

"Aaagghhh... Arkan!" Shindy memekik ketika telapak tangannya digigit Arkan.

Arkan tancap gas lalu keluar pagar.

"Ada apa Non?" Bibi yang akan menutup garasi berjalan cepat mendekati Shindy.

"Lihat Bi, tangan saya digigit Arkan" Shindy menunjukkan telapak tangan bagian bawah yang memerah bekas gigi.

"Ya ampun..." Bibi justru tertawa menatap Shindy. Masih pada bocah memutuskan berumah tangga tentu saja seperti itu kelakuannya.

.

Di perusahaan yang bergerak dalam produksi dan distribusi berbagai produk konsumen, yang menghasilkan barang-barang seperti makanan, minuman dan juga pembersih rumah tangga. Pria muda berjalan percaya diri masuk ruang rapat.

"Selamat sore..." ucapnya begitu melangkah maju menatap peserta rapat.

"Selamat sore..." peserta rapat pria dan wanita dari berbagai usia menoleh ke arah anak muda yang tidak lain adalah Arkan.

"Lihat anak kita Pa, pasti dia mau ke kantor karena menantu kita" Adisty tersenyum bangga menatap anaknya yang tengah menyampaikan gagasan di ruang referensi secara profesional. Arkan berpidato mendiskusikan produk yang masih belum laku dipasaran agar bisa meledak seperti produk yang lain.

"Sudah Ma, kita sebaiknya pulang saja" Alexander yang tak kalah bangga mempercayakan rapat kepada Arkan.

"Mudah-mudahan ini awal yang baik untuk anak kita Pa" ucap Adisty ketika mobil mewah yang dikendarai supir meluncur ke rumah.

"Iya" hanya itu jawaban Alexander.

Tiba di rumah, Adisty segera menemui menantunya yang tengah menata makanan di atas meja. "Kamu masak apa Shy?" Tanyanya kemudian.

"Masak Ayam Ma" Shindy salim tangan mertua.

"Kamu memang hebat, bisa membujuk Arkan" Adisty berterimakasih kepada Shindy karena Arkan sekarang sudah mau ke kantor.

"Saya tidak bicara apa-apa kok Ma, Arkan sendiri yang tidak mau mengecewakan Papa."

"Malam ini, Arkan sepertinya pulang malam Shy, sebaiknya kamu antar saja masakan kamu" Adisty tidak mau Shindy kecewa karena Arkan tidak sempat makan di rumah.

"Baik Ma" Shindy bersiap-siap lalu pergi ke kantor diantar supir.

Sinar matahari telah menghilang tergantikan lampu-lampu ketika Shindy tiba di gedung yang menjulang tinggi.

"Arkan di lantai lima Non, masuk saja" titah supir ketika Shindy sudah turun dari mobil.

"Baik Pak."

Gamis panjang longgar tidak menampilkan bentuk tubuhnya. Tampil religius ketika dipadukan dengan jilbab panjang sebokong. Itulah gamis yang dikenakan Shindy saat ini sudah berada di dalam lift.

Di luar tadi tampak sepi, hanya ada beberapa satpam yang berjaga. Namun, ketika Shindy tiba di lantai lima masih tampak ramai.

Shindy sesekali mengangguk sopan ketika berpapasan dengan karyawan kantor pria maupun wanita, kemudian bertanya di mana ruangan Arkan.

"Oh, di sebelah sana Dek."

"Terima kasih Pak."

 Shindy pun tiba di depan pintu ruangan Arkan, atas petunjuk salah satu karyawan pria baru saja

"Assalamualaikum..." ucap Shindy, tapi tidak ada jawaban. Dengan perasaan cemas karena khawatir tidak ada Arkan di dalam, Shindy menekan handle pintu.

Mata Shindy melebar ketika menatap pemandangan di dalam ruangan yang tidak ingin Shindy lihat.

...~Bersambung~...

1
Kasandra Kasandra
lanjut double up
Bu Kus
jujur aja sha biar Arkan terbakar cemburu
Bu Kus
sabar pak gun semoga ada yang lebih baik lg
Bu Kus
kayanya gak mungkin itu Clara hamil anak nya Arkan pasti sama orang lain
biby
bakalan perang Dingin gegara cemburu. rasain lo arkan, ga baik baik sm shindy bakalan d tikung pak gun
Lia siti marlia
nah nah kaya bau bau yang cemburu tuh tanya tanya
muhammad ihsan
double up dong thor
Wartini
semoga Arkan sadar secepatnya bahwa Shyndi istri yang baik
Kasandra Kasandra
lanjut
Lia siti marlia
sabar yah pak dosen 😁
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
bukan cinta tapi obsesi....
Wartini
Kasihan Syndi ditekan sana sini
vj'z tri
seneng nya kok main keroyokan 😏😏😏😏
Amy
bukan rela, tapi bodooh bin goblok,, udah tahu laki nda suka smaa diaa

laah dia nekaad, kenapa nda di kasih KOid ajaa siiih
Kasandra Kasandra
lanjut double up
Zeni Supriyadi
Clara dibikin mati aja thor biar gak bikin masalah, tp sebelum mati Clara harus sadar ngaku klo hamilnya sm orang lain atau pura2 hamil gitu. Kasian Sindy dipojokkan sm ortunya Clara dasar orang tua gak punya ahklak anaknya salah malah didukung trs🙄 Lawan Shy jgn diam aja
Lia siti marlia
prettt kok ada yah orang tua yang ngedukung anak nya jadi pelakor ....terus belum tentu juga tuh anak yang di kandung clara anak nya arkan atau jangan jangan clara pura pura hamil lagi
Dewi Masitoh
kok bisa ada ortu modelan kyk ortu clara..dukung anaknya jd pelakor
davina aston
👍👍👍👍👍👍👍👍
Lia siti marlia
alhamdulilah shindy gak jadi janda perawan 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!