NovelToon NovelToon
ELEORA (Elio Aurora)

ELEORA (Elio Aurora)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Idola sekolah
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Hanswii

kisah cinta dua anak manusia yang tumbuh bersama sejak kecil, tapi karena suatu hal yang akhirnya membuat mereka berpisah.
kisah tentang seorang Elio pewaris tunggal keluarga konglomerat dengan seorang gadis bernama Aurora yang hidupnya penuh teka teki dan misterius.
bisakah elio membawa kembali gadis tercintanya untuk bisa selalu bersama dengannya?
ikuti kisah mereka, dan jangan lupa tinggalkan jejak untuk terus menyemangati author....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

"Ferdi",

"hemmm, iya cal ada apa?", Ferdi yang sedang Mabar bersama Leon dan Stevan menyahut,

" beneran Lo semalam lihat Hilda sama cowok di club?",

pertanyaan Calista tentu saja membuat ke 4 pemuda Disana melihat ke arah Calista, termasuk Geovano,

"kok Lo tahu cal?", tanya Ferdi penasaran,

"semalam Wenda juga disana dan dia bilang si Hilda di bawa keruangan VIP, pas gue tanya emang kenapa kalau di kamar VIP katanya enak enak, bikin anak emang iya ya?",tanya Calista polos hingga membuat para pemuda itu hampir menyemburkan tawa,

"heh, dedek Calista masih belum cukup umur, gak boleh bahas kayak gitu", ucap Leon,

"polos banget si dedek Calista, jadi gemes",sahut Steven,

"siapa yang bilang bilang kayak gitu?", tanya Geovano ikutan gemas,

"Mona sama Bianca", jawab Calista,

"teman teman Lo pada sesad cal, hahah", ucap Ferdi seraya tertawa,

"Van, kan semalam kamu juga bilang kayak gitu, mereka gak akan pulang karena lagi enak enak", ucap Calista,

"wah wah wah Van, ngajarin apa Lo sama dedek gemes, jangan diracuni Van, dia masih polos", sahut Leon tertawa,

"diem Lo", ketus Geovano,

"tapi tadi Mona bilang kalau semalam dia juga lihat mamanya Hilda dihotel sama om om buncit, kamu bilang kayak gitu berarti kamu juga tahu kan Van, kamu tahu dari siapa?", tanya calista penuh selidik,

"apa, jadi emaknya si Hilda juga semalam sama om om, ck ck ck, emak sama anak sama sama bejad" ucap Stevan,

"gue yang lihat cal, kebetulan gue ada perlu disana juga, terus gue video dan kirim ke Vano", ucap leon,

"hayoloh Leon, Lo ngapain di hotel malam, lagi enak enak juga kan Lo, ngaku", kata Ferdi menunjuk nunjuk wajah Leon,

"eh mulut Lo ya fer, asal jeplak aja, itu hotel punya keluarga gue, dan semalam gue nemenin bokap meeting sama petinggi hotel", ucap Leon gak terima,

"sih Leon tuh anak baik baik fer, anak Sholeh, kalau ketahuan macam macam sama nyokap bokapnya bisa di sunat lagi tuh anak hahah" ,sahut Stevan,

"Lo juga ngapain di club?", tanah Calista pada Ferdi,

"eeeehh, gue juga ada perlu cal", jawab Fredi bingung,

"perlu apa meeting juga, tuh club milik keluarga Lo juga gitu?", tanya Calista membuat Leon dan Stevan tertawa puas,

"eehhh bukan cal, Lo aja yang jelasin Van", frustasi Ferdi,

"aku minta dia ngikutin Hilda cal", kata Geovano,

"kamu suruh dia ngikutin Hilda, buat apa?", tanya Calista bingung, Geovano mengeluarkan ponsel dan menunjukkan video yang diambil Ferdi semalam.

Rekaman Hilda dan Doni sedang bercumbu, hingga melakukan hal tidak senonoh di dalam sebuah kamar, mata Calista terbelalak dan akhirnya....

"huek...hueeekk", Calista bersama ingin muntah dan segera menjauh dari sana,

"ya tuhan dedek gemes, lihat gituan langsung mual, emang limited edition si dedek gemes", ucap Leon,

"sorry sorry gue mual banget sumpah", ucap Calista Tidak enak hati, Geovano segera menyodorkan minuman pada Calista dan Calista segera meminumnya,

"Lo lihat gituan mual, apa Lo belum pernah gitu ciuman sama Vano cal?", tanya Ferdi ceplas ceplos yang segera mendapat tabokan dari Leon,

"mulut Lo Ferdi, Calista sama Vano itu meskipun mereka dijodohkan, tapi mereka tidak pernah aneh aneh, emang pernah lihat mereka gandengan tangan atau mesra mesraaan?", ucap Leon,

"bisa dibilang mereka tuh pacaran secara syariah", sahut Steven cengengesan,

"berisik", ucap Geovano,

"video kayak gitu mau kamu buat apa Van?", tanya Calista,

"buat ancam Hilda, kalau dia macam macam sama kamu, kita bisa sebarin video ini", jelas Geovano,

"apa gak bahaya Van?", tanya Calista ragu,

"aman cal, Lo tenang aja, kalaupun dia tahu kita yang nyebarin dia juga gak bakal bisa apa apa, si Doni juga masih dibawah kendali kita", ucap Leon,

"kalau dia sudah Sampai sejauh itu sama Doni, kenapa dia masih terus cari perhatian kamu Van?", tanya calista penasaran,

"apa lagi, harta dan kekuasaan", jawab Geovano datar,

"ya bisa jadi, dia terlalu ngebet sama Vano, tapi gak pernah di respon, terus ada si doni yang siap ngasih kehangatan, jadi ya gass aja", ucap asal Stevan,

"astaghfirullah Stevan mulut Lo makin loss aja, itu si dedek gemes jangan sampai makin tercemar otaknya gara gara omongan lo", kata Ferdi yang membuat Stevan dan Leon malah tertawa terbahak bahak,

"kalau kalian gak bisa diem, mending pergi sana", kesal Geovano,

"iya Van kita diem Van, kita diem", kata Leon sambil memperagakan gerakan mengunci mulut.

"teman teman kamu lucu, sama kayak teman taman aku", ucap Calista tertawa geli, sedangkan Geovano hanya mendengus, lucu apanya, yang ada mereka menyebalkan, batin geovano,

"kamu nanti pulang kerumah?",

"hemmm, aku semalam udah gak pulang, kalau gak pulang lagi, bisa bisa mereka ngadu yang gak gak sama papa",

"apa gak akan terjadi apa apa, aku hawatir mereka bakal nyakitin kamu cal", ucap Geovano dengan raut cemas yang begitu kentara,

"kamu tenang aja, bukannya kalau sampai mereka nyakitin aku, itu bisa jadi bukti dan bisa terekam kamera kan?",

"tapi kalau mereka sampai keterlaluan dan kamu terluka parah, gimana cal, gak ada yang bantuin kamu", kata Geovano lagi,

"mereka kalaupun nyakitin aku, gak akan mukul bagian yang akan terlihat jelas, paling cuma dipukul pake sapu, di punggung, itu aja, dan mulai sekarang aku sudah membulatkan telat Van, aku akan melawan, gak ada lagi yang aku takutkan, dulu mereka bisa mengancam aku pakai ibu, tapi sekarang sejak aku tahu tentang kelakuan buruk mereka diluar, aku jadi Tidak takut apapun lagi", ucap Calista,

"bagus, itu baru Calista sahabat aku",

"ya Udah aku balik keteman teman aku dulu ya, tadi udah dipesenin makanan, pasti nanti aku diomelin", kata Calista berdiri,

"oke, kalua ketemu si Hilda lagi, gampar beneran aja gak usah ragu, aku bakal Belain kamu",

"oke deh, Ferdi, Leon, Stevan gue balik duluan ya", pamit Calista,

"hati hati dedek gemes", ucap mereka bertiga serempak,

Calista membalas dengan senyum cantiknya, senyum yang selalu bisa membuat siapapun tertular ikut tersenyum dan mampu membuat terpana lawan jenisnya.

"Van, Calista emang Sering di pukulin sama nyokap tirinya?", tanya Leon kepo,

"hemmmm",

"hah, Lo gak bercanda kan Van, sejak kapan?", Stevan ikut heboh,

"sejak lama, cuma Calista gak berani bilang siapapun karena dia diancam", jelas Geovano,

"gila, terus apa Lo bakal diam aja gitu Van, dia kan calon tunangan Lo?", tanya Ferdi,

"tinggal tunggu waktu, si Hilda dan nyokap tirinya bakal merasakan pembalasan setimpal", ucap Geovano dengan senyum smriknya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!