NovelToon NovelToon
Kebangkitan Sang Penguasa Ego

Kebangkitan Sang Penguasa Ego

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:433
Nilai: 5
Nama Author: Eagle Ofgod

Kenzo Tanaka — penguasa bisnis raksasa, pria yang menganggap dunia hanyalah papan catur untuk egonya.
Namun pada puncak kejayaannya, langit menjatuhkan vonis: sebuah kecelakaan misterius menghancurkan segalanya.

Ketika membuka mata, Kenzo tak lagi berada di penthouse mewah Tokyo…
melainkan di tubuh seorang anak kecil bernama Kazuki, di sebuah desa miskin yang penuh lumpur dan kesederhanaan.

Dari CEO yang dipuja menjadi bocah tak berdaya — Kenzo harus menghadapi dunia yang sama sekali tak mengenalnya, dunia yang memaksanya belajar arti rendah hati, kehilangan, dan… penebusan.

Apakah ini hukuman Tuhan, atau kesempatan kedua?
Dan bisakah seorang pria yang terbiasa menjadi dewa, belajar menjadi manusia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eagle Ofgod, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 "Perjalanan Menuju Kastil"

...Pagi itu, cuaca mendung, seolah mencerminkan ketegangan yang menyelimuti Desa Matahari Terbit. Kenzo, mengenakan pakaian rapi yang dijahit Midori dari kain terbaik desa, terlihat kecil namun memancarkan aura serius. Di sampingnya, Ichiro berdiri tegap dalam seragam Unit Keamanan yang dipoles bersih, Tombak Predator yang dipesan Kenzo bersinar redup di tangan. Ichiro juga membawa keranjang berisi hadiah yang disiapkan Kakek Genji, Nenek Kiku, Haru, dan Midori....

..."Hati-hati, Kazuki, Ichiro-san," Midori berbisik, matanya berkaca-kaca. "Semoga kalian selamat."...

...Haru mengangguk. "Jangan biarkan mereka menipu kalian. Kita di sini akan selalu mendukungmu."...

...Kaito dan Tatsuya bersama Unit Keamanan lainnya berdiri berjajar, memberikan hormat. Kuro menyalak pelan, seolah ingin ikut....

..."Jangan khawatir, Tim," Kenzo berkata, mencoba menenangkan. "Ini hanyalah 'negosiasi'. Kita akan kembali dengan 'kesepakatan' yang menguntungkan."...

...Perjalanan menuju kastil Lord Valerius adalah perjalanan yang panjang dan berliku. Mereka melewati desa-desa lain yang terlihat jauh lebih miskin daripada Desa Matahari Terbit, dengan ladang-ladang yang kering dan penduduk yang kuyu. Ini semakin memperkuat tekad Kenzo untuk melindungi dan mengembangkan desanya....

...Sepanjang perjalanan, Kenzo terus memberikan 'latihan diplomasi' kepada Ichiro....

..."Ichiro-san, ingat," Kenzo menekankan. "Lord Valerius akan mencoba mengintimidasi kita. Dia akan menanyakan tentang 'sumber kekayaan' kita. Jawablah dengan jujur tapi 'strategis'. Fokus pada kerja keras, inovasi, dan gotong royong."...

..."Bagaimana jika dia menanyakan tentang Kayu Api Naga?" tanya Ichiro....

..."Itu adalah 'rahasia dagang' kita," Kenzo mengingatkan. "Kita tidak akan mengungkapkan 'sumber' Kayu Api Naga. Katakan saja itu adalah 'bahan baku' yang didapatkan melalui 'barter' dari desa-desa lain yang jauh. Jangan berbohong, tapi juga jangan mengungkapkan semua 'informasi rahasia'."...

...Ichiro mengangguk. Ia tahu betapa berharganya informasi itu....

...Setelah tiga hari perjalanan, mereka akhirnya tiba di gerbang kastil Lord Valerius. Kastil itu menjulang tinggi, dinding-dinding batu yang tebal dan menara-menara pengawas yang mengesankan. Ksatria-ksatria bersenjata lengkap menjaga gerbang. Ini adalah simbol 'kekuatan' feodal yang menakutkan....

..."Namamu dan tujuanmu?" seorang penjaga bertanya, suaranya berat....

..."Aku Kazuki, Pemimpin Desa Matahari Terbit, dan ini Ichiro, kepala Unit Keamanan kami," Kenzo menjawab, suaranya terdengar jelas meskipun tubuhnya kecil. "Kami datang atas undangan Lord Valerius."...

...Penjaga itu memeriksa gulungan perkamen yang Kenzo serahkan, lalu mengangguk. Gerbang kayu besar terbuka, dan mereka diizinkan masuk....

...Di dalam kastil, suasananya jauh lebih megah daripada yang Kenzo bayangkan. Aula-aula besar dengan karpet tebal, lukisan-lukisan di dinding, dan pelayan-pelayan yang berlalu lalang. Kontras sekali dengan kesederhanaan gubuk mereka....

...Kapten Reynald menyambut mereka. Ia melirik Ichiro dan Tombak Predatornya, lalu menatap Kenzo dengan senyum tipis. "Selamat datang di kastil, Kazuki. Lord Valerius menunggumu di Ruang Singgasana."...

...Kenzo tahu bahwa ini adalah 'ujian' pertamanya. Kapten Reynald akan mengamati setiap reaksi mereka, setiap gerak-gerik....

...Mereka mengikuti Reynald melewati koridor-koridor panjang, menembus lapisan-lapisan kemewahan dan kekuasaan. Kenzo bisa merasakan tatapan penasaran para ksatria dan pelayan. Ia harus terlihat percaya diri, tidak terintimidasi....

...Akhirnya, mereka tiba di depan pintu kayu besar yang diukir indah. Reynald membuka pintu, dan Kenzo melangkah masuk....

...Ruang Singgasana itu luas dan tinggi, dengan jendela-jendela kaca patri besar yang memancarkan cahaya berwarna-warni. Di ujung ruangan, duduk di singgasana besar yang diukir rumit, adalah Lord Valerius. Seorang pria paruh baya dengan janggut rapi, mata tajam, dan aura otoritas yang tak terbantahkan. Di sampingnya berdiri beberapa penasihat dan Kapten Reynald....

..."Selamat datang, Kazuki dari Desa Matahari Terbit," suara Lord Valerius bergema di ruangan itu, memenuhi setiap sudut dengan kekuasaan. "Aku mendengar banyak hal menarik tentang desamu."...

...Kenzo membungkuk hormat, seperti yang telah ia latih. "Hamba yang rendah hati, Lord Valerius. Sebuah kehormatan bisa menghadap Tuan."...

...Ini adalah 'negosiasi' yang sesungguhnya. Kenzo harus menggunakan semua 'strategi', 'diplomasi', dan 'kecerdasan' yang ia miliki untuk melindungi desanya....

...---...

...Kenzo, dengan tubuh kecilnya, berdiri tegak di hadapan singgasana Lord Valerius. Matanya yang tajam menatap langsung ke mata sang Lord, tanpa gentar. Di belakangnya, Ichiro berdiri seperti patung, Tombak Predatornya digenggam erat, memancarkan aura perlindungan....

..."Jadi, kau adalah 'Kazuki' yang banyak dibicarakan itu," Lord Valerius memulai, suaranya tenang namun memiliki bobot yang menekan. "Seorang anak kecil yang memimpin desa, membawa kemakmuran yang belum pernah terjadi."...

..."Hamba hanya berusaha yang terbaik, Tuan," Kenzo menjawab, dengan nada rendah hati yang telah ia latih. "Kami adalah desa yang diberkati dengan tanah subur dan penduduk yang pekerja keras."...

...Lord Valerius menyeringai. "Kerja keras, katamu? Aku dengar kalian memiliki alat-alat yang luar biasa. Sebuah 'Tombak Predator' yang bisa menembus kulit beruang dengan mudah. Sebuah sistem irigasi yang mengairi seluruh ladang kalian. Dan ramuan yang bisa menyembuhkan penyakit dalam sekejap."...

...Kenzo tahu ini adalah saatnya 'presentasi produk'. "Itu semua adalah 'hasil inovasi' yang dikembangkan oleh Kakek Genji, pandai besi desa kami yang jenius, dan Nenek Kiku, herbalis bijak kami. Mereka hanya mencoba membuat hidup kami lebih mudah."...

..."Begitukah?" Lord Valerius menatap tajam ke arah Ichiro dan Tombak Predatornya. "Biarkan aku melihat 'warisan keluarga' itu."...

...Ichiro melangkah maju, membungkuk, dan menyerahkan Tombak Predator kepada salah satu ksatria Lord Valerius. Ksatria itu memeriksa tombak itu dengan kagum, merasakan keseimbangan dan ketajamannya. Ia menyerahkannya kepada Lord Valerius....

...Lord Valerius memegang Tombak Predator, mengayunkannya pelan. Matanya melebar sedikit. "Memang luar biasa. Bilah baja ini... Aku belum pernah melihat yang sekuat ini. Dan ringan."...

..."Itu ditempa dengan 'teknik rahasia' Kakek Genji, Tuan," Kenzo menjelaskan. "Beliau menggunakan bahan bakar dari Kayu Api Naga yang kami barter dari desa-desa yang jauh." Kenzo dengan sengaja menyembunyikan fakta bahwa Kayu Api Naga berasal dari wilayah Lord Valerius sendiri....

..."Kayu Api Naga?" Lord Valerius mengerutkan kening. "Bukankah itu kayu yang tumbuh di Hutan Bayangan?"...

...Kenzo mengangguk. "Betul, Tuan. Sebuah desa di dekat Hutan Bayangan menukarnya dengan gandum kami yang melimpah." Kenzo tidak berbohong. Desa Hutan Bayangan memang berada di wilayah Lord Valerius, dan mereka memang menukar gandum....

..."Jadi, kalian punya gandum berlimpah?" Lord Valerius bertanya, matanya menyipit....

..."Sangat berlimpah, Tuan," Kenzo tersenyum. "Berkat sistem irigasi kami, kami bisa menghasilkan 'surplus' yang bisa memberi makan seluruh tentara Anda selama berbulan-bulan."...

...Lord Valerius mengangguk. Gandum adalah hal yang sangat penting. "Dan ramuan itu. Apakah benar bisa menyembuhkan penyakit?"...

...Kenzo memberi isyarat kepada Ichiro, yang kemudian mengeluarkan beberapa botol Ramuan Pemulih Kenzo dan Pil Stamina dari keranjangnya....

..."Ini adalah 'Ramuan Pemulih Kenzo', Tuan," Kenzo menjelaskan. "Resep Nenek Kiku. Ini bisa mempercepat penyembuhan luka dan mengembalikan stamina. Dan ini 'Pil Stamina' dari Ki no Mi, untuk mengatasi kelelahan."...

...Salah satu penasihat Lord Valerius, seorang tabib istana, mengambil ramuan itu untuk diperiksa. Ia mengendus dan mencicipinya. Matanya terbelalak. "Ini... ini luar biasa, Tuan! Khasiatnya jauh lebih kuat dari ramuan yang biasa kita gunakan!"...

...Lord Valerius tersenyum puas. Ia melihat 'potensi' yang besar. Bukan hanya gandum, tapi juga teknologi persenjataan dan medis....

..."Baiklah, Kazuki," Lord Valerius berkata, suaranya kini lebih ramah. "Aku akui, desamu memang luar biasa. Jadi, apa yang kau inginkan dari Lordmu?"...

...Ini adalah momennya. Kenzo tahu ia harus mengajukan 'proposal'nya....

..."Hamba hanya menginginkan 'perlindungan' dan 'otonomi', Tuan," Kenzo menjawab dengan tegas. "Kami ingin 'diakui' sebagai desa yang mandiri, yang berhak mengelola urusan kami sendiri. Dan kami ingin 'perlindungan' dari Lord Valerius dari siapapun yang mencoba mengeksploitasi kami."...

..."Sebagai imbalannya," Kenzo melanjutkan, "kami akan menawarkan 'kemitraan strategis'. Kami akan menjadi 'pemasok utama' gandum untuk kastil Anda. Kami akan menyediakan 'Ramuan Pemulih Kenzo' untuk tentara Anda. Dan kami bersedia untuk 'menyuplai' alat-alat canggih buatan Kakek Genji, termasuk Tombak Predator, untuk pasukan Anda. Kami bahkan bisa menyediakan 'jasa keamanan' untuk patroli perbatasan Anda."...

...Lord Valerius terdiam. Matanya menatap Kenzo, mencoba menebak pikiran di balik wajah anak kecil itu. Ini adalah 'proposal' yang berani....

..."Sebuah 'kemitraan', katamu?" Lord Valerius menyeringai. "Kau ini seperti pedagang ulung, Kazuki. Bukan seorang pemimpin desa."...

..."Hamba belajar dari yang terbaik, Tuan," Kenzo tersenyum. "Dan hamba percaya, 'kemitraan' yang saling menguntungkan adalah 'fondasi' dari 'kerajaan' yang kuat."...

...Ruangan itu hening. Kenzo tahu Lord Valerius sedang mempertimbangkan 'risiko' dan 'keuntungan'. Ini adalah 'perjudian' terakhirnya....

...---...

1
Scar
Asyik nih!
Eagle Ofgod: terimakasih
total 1 replies
Lah_
Menggugah perasaan
Eagle Ofgod: terimakasih
total 1 replies
Vicki-ying
Aku tak sabar menantikan kelanjutannya, semangat thor!
Eagle Ofgod: terimakasih..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!