NovelToon NovelToon
Cinta Bersemi Kembali

Cinta Bersemi Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:762
Nilai: 5
Nama Author: Rahmadani Harahap

seorang wanita yang bekerja sebagai guru sudah lama tidak bertemu dengan cinta pertamanya dan di pertemukan kembali di sekolah tempat ia bekerja, tapi memiliki banyak cobaan sehingga perjalanan cintanya harus banyak pengorbanan, air mata, kesetiaan kepercayaan dan keberanian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmadani Harahap, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasa yang telah lama itu

Malam itu terasa syahdu melihat Mario dan Rima bernyanyi sangat penuh dengan chemistry mata mereka yang sesekali menatap bibir yang tersenyum tipis, merasakan penuh pl harmonis mereka menyanyikan lagu " ketika cinta bertasbih".

***

Jantung Rima berdegub kencang seakan ia merasakan rasa yang telah lama ia kubur dalam hatinya, tapi malam itu Rima merasa tidak nyaman dengan rasa itu ia ingin segera sepat menyelesaikan lagu itu.

Hampir Lima menit mereka berdiri di panggung itu, setelah selesai Rima langsung bergabung dengan teman temannya tapi Mario masih berdiri di tempat ia melihat kepergian Rima yang begitu terburu buru, Mario melanjutkan satu lagu lagi yang berjudul " cinta dalam hati" dari Ungu.

" Ehhh kenapa turun" kata Wulan.

" Mcccchhtt, dah lah kan dah dua lagu" ucap Rima.

" Penamilan kalian bagus" kata Wulan.

" Terimakasih" kata Rima.

Di tengah tengah obrolan antara wulan dan Rima, Mario menyanyikan lagu itu sangat syahdu, ia terus menatap Rima hanya sesekali menutup matanya, tibalah lagu itu pada bagian Reff, Rima menatap Mario begitupun Mario menatap Rima, seperti rasa lama kembali menyelimuti mereka teringat zaman dahulu punya perasaan yang sama tapi tak pernah sampai.

***

Semua orang terdiam ketika Mario menyanyikan lagu itu terasa canggung, seperti ada sesuatu dari lagu itu, mario menyanyikan lagu itu sampai selesai dengan mata berkaca kaca. Tidak lama kemudian Pak adi datang memecahkan masalah melanjutkan lagu yang ingin ia nyanyikankan.

" Aduhh, lagunya dalam benget nihh, seperti ada sesuatu hal yang tersembunyi, baik mungkin ini giliran saya kali yah untuk bernyanyi" kata pak adi

" Iya, lanjutkan, buat malam ini menjadi panas" kata seseorang dari perkumpulan itu .

Mario turun dari panggung kecil itu pergi ke luar dengan terburu buru, perasaannya haru bercampur aduk tak terarah Rima melihat Mario keluar meninggalkan ruangan itu.

Malam itu sangat berbahagia penuh suka duka cita malam yang panjang bagi guru guru yang hadir pada saat itu ada yang mengobrol ada yang bernyanyi ada juga yang menari.

" Sudah jam 10 malam, kayaknya kita harus balik nih" kata pak hasan"

" Iya, saya setuju" kata buk Rini.

" yah, kita balik aja yah, udah capek juga" kata guru lain.

" Bu fatma, kami ucapkan terimakasih atas selama ini telah berjuang bersama dan kami minta maaf jikalau kami ada kesalahan kepada ibu" kata pak hasan haru.

" Iya pak, saya juga minta maaf yah pak kalau saya ada kesalahan mungkin saya orangnya pemarah atau saya mudah tersinggung saya juga minta maaf" kata buk fatma meneteskan air mata.

Para guru memeluk erat ibu fatma ada yang menangis ada juga yang menjabat tangan beliau ada juga menangis sesenggukan, karena hari itu adalah hari terakhir mereka bertemu.

Selesailah sudah acara perpisahan malam itu, para guru pun pulang kerumah masing masing hanya saja Mario yang pergi setelah selasai bernyanyi tadi belum juga kembali.

" Rim, kamu kesini pake apa" tanya wulan

" Aku tadi naik ojek, aku pulang naik ojek juga kan deket dari sini gak masalah lah" kata Rima.

"Okelah aku pergi dulu yah" kata wulan.

" Iya iyah, dah sana nanti suamimu marah?" Kata Rima.

" Iya lagi udah jam berapa nih, tapi tak apalah kan sesekali" kata Wulan.

" Hummm, hati hati yah" kata Rima.

Rima menjadi orang terkahir di cafe itu, menunggu ojek pengkolan yang belum juga kunjung datang. Akhirnya Rima berjalan pelan pelan sambil menunggu ojek itu.

" Rima" Rima mendengar namanya di serukan dari bari belakang.

"Rima" kembali ia mendengar namanya itu dengan suara yang sangat ia kenal, hatinya berdebar langkahnya pun terhenti seraya berkata

" Ada apa mario?" Jawabnya tanpa menoleh ke belakang.

" Kau mengenaliku yah" ucap Mario.

" bahkan tanpa sedikitpun kau menoleh kearahku kau tahu siapa yang memangilmu, sudah seberapa lama kau mengenaliku?" Ucapnya lagi.

" Aku cukup kenal dengan suaramu, bukan kamu saja kok semua orang lain juga aku kenal" kata Rima menoleh ke hadapan Mario.

" Oh ya?? Begitu kah? Kau ahli dalam mengenali orang, apa saja keahlianmu selain itu" tanya Mario.

" Maksudmu apa? Aku gak mengerti" jawab Rima melipat tangannya.

" Sepertinya keahlian itu ada satu lagi tapi kau menyembunyikannya" kata Mario.

" Apaan sih, aku gak ngerti, aku mau pulang" kata Rima membalikkan badannya sambil berjalan meninggalkan Mario.

"Rasa itu?" Jawab Mario.

Seketika Rima berhenti serasa kakinya lemas tidak dapat melangkahkan kakinya.

" Apakah Rasa itu masih ada Rim?" Ucapnya lagi sambil mendekati Rima perlahan.

" Rasa yang mana" kata Rima membalikkan badannya lagi.

" Rasa yang dulu sama sama kita punya" kata mario memperjelas.

" Kita? Kapan kita punya rasa yang sama?" Tanya Rima menyeringai" bukannya dulu kau membenciku yah, kenapa tiba tiba sekarang punya rasa yang sama, pada bagian mana dulu kita punya rasa Yang sama, pada moment apa Mario?" ujar Rima.

" Dulu, dari sewaktu kita kenal, kita sudah merasakan debaran jantung yang sama ketika aku melihat matamu dan kau juga melihat mataku itukan yang ingin kau dengar selama ini, yah aku baru mengakuinya sekarang puas ?" jelas Mario.

"Aku sudah membunuh rasa itu jauh sebelum kita bertemu seperti sekarang ini?" Kata Rima membalikkan badannya, " dan jangan tanyakan hal seperti ini lagi kepadaku aku sudah menikah Mario, lupakan segalanya" Rima berjalan kembali meninggalkan Mario

" Pembohong, kau berbohong Rima, itulah keahlianmu tadi, kau pintar berbohong" kata Mario menatap Rima dengan tajam.

" Tatapanmu sewaktu kita di panggung itu, masih tatapan rasa yang sama, sama seperti waktu kau menatapku dulu" kata Mario

"Asal kau tahu setiap tatapan itu kau berikan kepadaku jantungku rasanya ingin meledak bagaikan gendang yang di pukul tanpa henti, dan aku merasakan itu malam ini Rima?" Ucap Mario berjalan mendekati Rima.

"Yah kau memang pembohong itulah keahlianmu" kata mario membalikkan badan Rima, " kau bilang kau sangat mencintai suamimu? Iyakan itu yang kau bilang selama ini kepadaku, kau sangat sayang kepadanya

Tapi kenapa kau menyebar undangan pertunangan? Istri macam apa yang bertunangan?? Kau bisa jawab?" Tanya Mario.

Ucapan Mario membuat Rima terdiam sejenak. "Kau sudah tau semuanya" kata Rima menatap mata Mario.

" Seberapa banyak kau tahu tentang hidupku, terus kalau kau setelah kau mengetahuinya kau mau apa? Mau apa?" Bentak Rima.

" Kenapa kau berbohong seolah olah suami masih ada" ujar mario

" Ohhhh kau sudah tau rupanya, teruss aku harus apa? Aku harus ngejelasin semuanya kepadamu waktu pertama kita berjumpa bahwasanya suamiku sudah meninggal, gitu kan maksudmu Mario" Tanya Rima menatap mata Mario Tajam.

1
Shibuya Luxi
Hati-hati, kalau terlalu sering baca cerita ini bisa jatuh cinta sama karakternya loh 😆
Tae Kook
Jangan berhenti menulis, kami butuh cerita seru seperti ini 😍
Táo mèo
Seru!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!