NovelToon NovelToon
Suami Misteriusku Ternyata Seorang Dokter

Suami Misteriusku Ternyata Seorang Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dokter / Menyembunyikan Identitas / Kekasih misterius
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: dira.aza07

Nadira Keisha Azzura pertama kali co-ass di rumah sakit ternama, harus mengalami nasib buruk di mana Bapaknya masuk UGD tanpa sepengetahuannya akibat tabrakan, lalu tak lama meninggal dan sebelumnya harus mendengar ijab kabul mengatasnamakan dirinya di kamar Bapaknya di rawat sebelum meninggal. Pernikahan itu tanpa di saksikan olehnya sehingga dia tidak mengetahui pria tersebut.

Sedangkan dia hanya memiliki seorang Bapak hingga dewasa, dia tidak mengetahui keberadaan kakak dan Ibunya. Dia di bawa pergi oleh Bapaknya karena hanya sosok pria miskin dan mereka hanya menginginkan anak laki-laki untuk penerus.

Bagaimana nasib Nadira selanjutnya? akankah dia hidup bahagia bersama suaminya? akankah Nadira bisa menerima siapa suami dan siapa yang telah menabrak Bapaknya? Akankah dia bertemu dengan keluarganya?

Yu saksikan ceritanya hanya di novel 'Suami Misteriusku ternyata seorang Dokter'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dira.aza07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 ~ Obrolan Cewek

Ken dan Thomas pun telah sampai di rumah, di mana Ken tetap di papah oleh Thomas.

"Assalamu'alaikum," salam Ken dan Thomas serempak.

"Ken ... ke mana aja kamu nak!, ga ingat apa sama emak mu ini?, betah ya kamu di rumah sakit daripada di rumah sama emak," cecar Kania Ibunya Ken ketika melihat Ken memasuki rumah.

"Idih Emak, berasa di kampung aja tan, tante udah deh ngomel-ngomelnya, kita itu ngucapin salam tapi malah di cecar pertanyaan!" Tegur Thomas yang masih memapah Ken.

"Kaka kenapa? manja banget sampe di papah gitu?" Tanya Addiva saat melihat Kakanya masuk.

"Waalaikumussalam, habis Ken ga balik-balik, heran betah banget di rumah sakit," protes Kania.

"Iya Mak, tapi udah ya cecar Ken nya, ga liat mukanya pucet, jalan oleng!" ucap Thomas dengan seketika kedua perempuan itu memperhatikan Ken dengan intens.

"Kaka mabok?" Tanya Addiva

"Kamu Mabuk Ken?" Tanya Kania bersamaan dengan Addiva.

"Antar gue ke kamar Thom," sahut Ken yang tak menyadari ucapannya.

Thomas pun langsung melepas tangannya dari pundak Ken. Dan langsung membuat Ken kembali oleng.

Namun Ken malas berdebat dia berjalan pelan dengan memegang perabotan rumah yang ada di dekatnya.

"Ka Thomas ..., untung abang gue ga jatuh," protes Addiva sambil merangkul bahu kakanya mencoba membantu berjalan.

"Kenapa sih Kaka mabok segala? kan Kaka itu Dokter," Tanya Addiva.

"Anak kecil berisik," ucap Ken.

"Bilang sama Tante, ada apa sama Ken?" Tanya Kania sambil membalikkan tubuh Thomas.

"Apa Tan?" Tanya santai Thomas.

"Ka Thomas bantu napa, Ka Ken ini berat kebanyakan dosa kali ini orang!" keluh Addiva.

"Mau ke mana?" Tanya Kania saat Thomas malah menjauhi Kania.

"Bantu Addiva lah tante," jawab Thomas hendak membalikkan tubuhnya.

"Jawab dulu!" Seru Kania memaksa.

"Ken ga mabuk, dia sakit Tante ...," Sahut Thomas yang langsung berjalan menuju tangga.

"So iye bantuin Abang lo yang banyak dosa berjubel, Aku aja berat apalagi Lo!" Ujar Thomas sambil mengambil alih Memapah Ken.

"Idih ga tahu apa Addiva itu kuat, sekuat macan," ucap Addiva sambil cengengesan.

"Iklan Lo, percuma kaga bakalan dapat duit," sahut Thomas sambil memapah Ken.

Ken mendengar semua keluarganya, membuat kepalanya kian berdenyut.

Tahu gitu gue ga pulang, di sini kepala gue berdenyut. Batin Ken mengeluh.

"Biarin yang penting latihan daripada Ka Thomas," protes Addiva tanpa di komentari balik oleh Thomas.

"Berisik, kakamu lagi sakit!" ujar Kania.

"Sakit?" terdiam sejenak. "Jadi Ka Ken itu sakit bukan mabok?" Tanya Addiva.

"Iya," jawab Kania.

"Emak mau ke mana? ko ke dapur ga nyamperin ka ken," Tanya Addiva kembali.

"Idih Emak," keluh Kania.

"Lah tadi Emak sendiri yang bilang," protes Addiva.

"hehe itu canda sayang, Ya udah mom mau bikin bubur dulu buat abangmu," sahut Kania yang melanjutkan langkahnya menuju dapur.

"Mom serius mau bikin bubur?" Tanya addiva mengejar Kania.

"Emang kenapa?" Tanya Kania heran.

"Kan Ken ga suka bubur," jawab Addiva sedikit berpikir.

"Biarin nanti kita paksa aja," jawab Kania sambil memulai memasak bubur di atas bara api.

Di kediaman Nadira, mereka bertiga tengah berada di kamar Nadira untuk bersiap tidur.

"Kamu kenapa Nara?" Tanya Nabila saat melihat Nadira terdiam.

"Kamu kangen Ken ya?" Tanya Siska mencoba bercanda agar mencairkan suasana.

"Ngaco kamu, mana ada dia kangen Dokter Ken, yang ada Bapaknya kali," sahut Nabila.

"Kalau Bapak itu pasti, tapi saat ini ada yang menganggu pikiranku," jawab Nadira kemudian.

"Apa?" Tanya Nabila dan Siska dengan kompak.

"Tapi janji ya, kalian mau merahasiakannya," ucap Nadira dengan melirik kedua temannya yang berada di samping kiri dan kanannya.

"Ok," jawab serempak Nabila dan Siska.

"Begini, Bapakku pas di pindahin ke ruang VIP, ga lama sadar dari komanya, aku kan di suruh Dokter Ken tuh ke apotek, dan itu cukup lama," Nadira menjeda pembicaraannya sejenak. "Waktu aku balik pas buka handle pintu, tiba-tiba kedenger suara yang ijab kabul atas nama gue," ujar Nadira setengah berkaca-kaca teringat akan moment itu.

"WHAT?" Tanya kedua temannya dengan kompak sambil membulatkan kedua bola mata mereka.

"Jadi lo udah kawin?" Tanya Nabila spontan.

Nadira hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja.

"Ogeb, nikah bukan Kawin, lo kira Nadira cewe apaan?" Tegur Siska kepada Nabila.

"Ups sorry habis kaget." Nabila langsung menutup mulutnya.

"Terus laki lo mana? Lo kan lagi berduka? masa iya dia ga datang?" Tanya siska yang langsung mendapatkan anggukan dari Nabila.

"Gue sendiri gatau siapa laki gue," jawab Nadira dengan mengangkat kedua bahunya.

"Oh My ...." Nabila sedikit menjerit sambil menutup mulutnya.

"APA?" Siska pun mengangakan mulutnya hingga membulatkan kedua matanya, bersamaan dengan teriakan Nabila.

"Terus-terus nama suami lo siapa?" Tanya siska penuh selidik.

"Lo di kasih mahar berapa?" Tanya Nabila dengan jiwa keponya yang meronta-ronta, bersamaan dengan pertanyaan Siska.

Siska melirik Nabila sesaat saat mendengar mahar, kemudian kembali menatap Nadira dengan intens.

"Hmm, gue jawab mana dulu?, baru segini aja lo pada udah kaget apalagi gue yang ngalamin," keluh Nadira dengan menghela nafas panjang.

"Ok, sebelum Bokap gue meninggal, gue sempat ngobrol, Bokap sempet mengatakan 'En' saat aku tanya nama suami gue, dan saat itu beliau langsung pergi selamanya." Nadira terdiam sesaat kemudian menghela nafas kembali. "Beliau belum sempat ngomong siapa nama laki gue, cuma bilang En doang," keluh Nadira dengan menundukkan kepalanya.

"Ya ampun, gue ga salah dengar ra?" Tanya Nabila ikut tercengang.

"Sebentar-sebentar, namanya 'En', berarti Endang, Enctep—" sela Siska mencoba menerka-nerka.

"Ya ampun sis, itu nama ga ada keren-kerennya sama sekali, terus maharnya lo di kasih berapa?" Tanya Nabila kembali.

"Cuma di kasih lima puluh ribu, beserta receh, ini!" Nadira mengeluarkan uang yang diberi Bapaknya dari dalam saku.

"Ya ampun ini orang ngasih uang jajan apa mahar?" Tanya Nabila dengan heran sambil menjitak keningnya.

"Jadi kalau gitu bukan Kendrick dong? Atau Edison?" Sahut Siska yang masih menerka-nerka.

"What? Kendrick!, Thomas Edison! maksud Lo sis?, ga mungkin orang pemilik perusahaan dan saudaranya itu menikahi Nadira dengan mahar Segede gitu? Ga masuk akal banget!" Sela Nabila dengan menggelengkan kepalanya.

"Ngomong-ngomong kenapa Lo kepikiran mereka Sis?" Tanya Nadira dengan menatap ke arah Siska.

"Soalnya mereka sedari tadi di sini, dan mereka terlihat care banget sama lo, bahkan Dokter Thomas seperti sengaja ngedeketin Lo sama Dokter Ken," jawab Siska menganalisa.

"Logikanya kan Thomas nyuruh Nadira, karena ini rumahnya. Terus Nadira sama Ken selalu bekerja samakan?, lebih tepat asisten Dokter Ken," jelas Nabila.

"Lo bener, tapi logikanya kalau sekedar itu aku kan udah sering kerjasama, bisa di bilang aku lebih pengalaman, tapi ga nyuruh aku kan, sorry bukan maksud iri atau gimana, hanya saja aku perhatikan ada sikap yang berbeda dari Dokter Ken kepada Lo Ra," sahut Siska.

"Bisa aja mereka prihatin? karena secara langsung mereka yang menjadi tanggung jawab pasien," sela Nabila tak ingin kalah.

"Kalian berdua masuk akal, ya sudahlah nanti juga ketauan kali." Nadira dengan pasrah dengan menghela nafas panjang dan menyenderkan kepalanya pada bantal yang berada di belakangnya.

"Terus Lo mau gimana Ra?" Tanya Siska sambil melirik Nadira.

"Gue jalani aja," jawab Nadira Pasrah.

"Terus kalau begini lo ga bisa milih cowo lain gitu? gue ga yakin cowo itu bisa bertanggung jawab, soalnya di hari ini pun dia ga hadir, terus apa bisa dia hadir dalam hidup lo? apa mungkin dia terpaksa dan lari?" Tanya Nabila dengan segala pemikirannya.

"Hus kalau ngomong itu di jaga, jangan sampai doa atau menakuti—." Siska menunjuk Nadira dengan kedua alisnya yang di gerakkan yang mengarah kepada Nadira.

"Ups sorry," ucap Nabila spontan menutup mulutnya.

Nadira yang sejak tadi memikirkan segalanya, hingga tidak fokus mendengar perdebatan kedua sahabatnya.

"Terus apa lagi yang jadi beban Lo?" Tanya Nabila dengan menatap Nadira dengan intens.

"Gue harus bisa cari usaha sampingan, karena tidak ada lagi yang bisa memenuhi kebutuhan gue, suami juga kaga jelas. So aku harus bisa kerja selama waktu free. Tapi di mana aku harus mencarinya?" Nadira berpikir sambil kedua jarinya berada tepat diatas dagunya.

"Wah kalau itu sepertinya gue ada ide!" Seru Nabila dengan senyuman mengembang di bibirnya.

"Apaaan?" Tanya Nadira dan Siska dengan kompak.

"Jawabnya besok di jam istirahat, sekarang gue mengantuk," sahut Nabila yang langsung membaringkan tubuhnya di tengah antara Nadira dan Siska.

Bersambung ...

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
dira rahmi: sekedar info, novel baru saya yang lain
"Sang Penerus yang tersembunyi"/Chuckle/
Anto D Cotto: seep 👌👍
total 3 replies
Hesty
kpn bwrsatunya.... bikinortu ken tau thoooor
dira rahmi: penasaran ya bersatunya? hehe sabar ya ... bikin cintanya bermekaran dulu kaya bunga2 di taman /Grin/
dira rahmi: tau bagaimana? nikah ya?
total 2 replies
dira rahmi
keren ni
dira rahmi
orang miskin yang pinjam dari pinjol untuk menafkahi Nadira hehe🤔✌🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!