Sandra, gadis yang terbangun dari tidur panjangnya selama 2 tahun dan kini terbebas dari pengasingan selama 5 tahun.
Baru saja kemarin ia bertemu dengan teman teman kuliahnya, namun sekarang ia bahkan tidak mengenali tempat yang ia tinggali selama ini. Dunia seakan telah berubah, Alat-alat canggih yang sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari, anak kecil yang kini sudah memiliki smartphone masing-masing, dan cahaya gemerlap malam dari lampu-lampu yang memenuhi jalan ditengah kota serta Gedung-gedung yang menjulang tinggi dihadapannya.
Seberapa jauh ia tertinggal selama ini? dari sahabat-sahabat bodohnya, dan dari orang-orang yang selalu ada di keseharian Sandra saat itu. Apakah sandra masih dapat bertemu dengan mereka, apakah mereka masih menerima sandra setelah semua yang sandra lakukan kepada mereka.
Pikirannya berkecamuk memikirkan hal-hal yang telah ia lewati begitu saja.
‘Biarlah semua berlalu, kini ia harus memulai lembaran yang baru, orang-orang baru dan dunia ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adsetian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08 - Perpisahan
Di sore hari yang cerah, setelah kabur dari kelas php dan sudah pasti bertempat di café rengginang,. Mereka duduk di meja melingkar dekat jendela, tempat kesukaan mereka. Sambil meminum kopi mereka pun berbincang- bincang ringan.
“eh sunscreen gue ke mana ya?” tanya reyhan sambil membongkar isi tasnya.
“yaelah sunscreen mulu, lu kan cowok ray....entar lu gue panggil wiwin nih. Hahahah” jawab boni mengejek.
“eh sunscreen itu penting ya, gue ngga mau kulit putih mulus gue kusam gara cahaya matahari dan debu-debu di jalan” balas reyhan masih mencari-cari sunscreen.
“mungkin aja lu ngga bawa ray?” jawab nathan.
“aduh nathan, kan lu liat sendiri tadi gue pake pas di kelas” jawab reyhan.
“mungkin ketinggalan di kelas atau lu taro di motor lu. coba inget-inget lagi deh” ucap sandra.
“oh iyaaa... gue taro di dalem jok motor tadi, hehehe. Gue ambil dulu ya” jawab reyhan dengan senang karna mengingat letak sunscreen nya.
“guys, hari ini ada film bagus nih, film komedi action gitu. Gue udah liat trailernya, bagus kok. Lu pada liat dulu gih” ucap boni.
“ oh iya, gue juga udah liat trailernya, keren kok. Mau nonton itu, atau mau cari yang lain aja?” jawab nathan.
“gue sih oke aja” jawab sandra singkat
sandra lebih banyak terdiam karena tiba-tiba saja kepalanya terasa pusing begitu saja
'aduh.. jangan sekarang please' pikirnya
“ya udah ini aja, bagus kok ini. Keren” tambah reyhan yang entah sejak kapan ia duduk disana setelah heboh mencari sunscreen-nya dan langsung menonton seasudah trailer film yang sedang mereka bicarakan.
“ya udah, besok kita nonton oke!” ucap boni meyakinkan.
“ oke!” jawab nathan, reyhan bersamaan, sedangkan sandra hanya tersenyum.
“oh iya guys, gue mau ngomong sesuatu” ucap sandra tiba-tiba.
“ya udah ngomong aja” jawab nathan.
“gue cuman mau bilang sama kalian, gue mau minta maaf atas kesalahan gue selama ini sama kalian, ya gue sadar diri, gue bawel, terus moody-an banget, rese pula” ucap sandra lembut pehuh kasih.
Setelah sandra mengucapkan permintaan maafnya seketika tiga orang pria yang katanya macho tersebut terdiam sambil memandangi sandra dengan tatapan horor.
“lo siapa? Lu, lu bukan sandra, lu pasti jin penunggu cafe rengginang” ucap reyhan heboh bahkan berdiri sambil menunjuk-nunjuk wajah sandra,
“san, sandra, sadar san, gue tau hidup di dunia ini keras banget san, jadi gue mohon sadar sandra” tambah boni yang ikut-ikutan reyhan dan membuat susana semakin riyuh.
“lu nggak papa kan san?” tanya nathan pelan,
“wahai jin penunggu cafe rengginang keluarlah engkau dari tubuh teman kami ini....” ucap reyhan sambil berlutut seperti memohon tepat di depan sandra,
“ keluarlahhhhh....” tambah boni yang membuat posisi tubuh di sebelah reyhan. tidak perduli dengan tatapan aneh dari para pengunjung cafe yang lainnya
“wahahahahaha.... kalian apaan sih, gue serius bego, malah lu pada bercandain. Hahaha, bego banget sih lu lu pada” ucap sandra sambil tertawa terbahak-bahak.
“ya abisnya lu juga sih, tiba-tiba aneh gini. Nggak kaya biasanya tau ngga” ucap nathan sedikit sebal.
“ya tapikan aku bener-bene serius ngga bercanda” sela sandra tidak mau kalah.
“udah-udah jangan di pikirin, dan elo san, santai aja lo kaya biasanya aja. Masalah tadi gak usah sungkan, kita pasti maafin kok” ucap boni. boni memanglah orang terbijak di antara mereka ber-4,
“iya, bener kata bonbon, jangan gitu lagi ya, jangan sok-sok ngubah sikap atau apalah itu, jadi diri kamu kaya biasanya aja” tambah nathan
“ iya, maaf ya udah bikin kalian heboh” tutur sandra,
disisi lain reyhan yang masih dengan kepercayaannya “wahaiiiii jin rengginang kel-“
“berisik!!!” ucapan reyhan terputus oleh teriakan nathan dan boni, sedangkan sandra hanya tertawa, ia bersyukur memiliki sahabat yang pengertian, yaaaa... meskipun bodoh.
“ya udah, udah sore nih, gue mau jemput kakak gue. Kalo telat bisa di bunuh gue” ucap boni lalu pergi
“iya hati-hati ya” balas nathan “gue juga mau pulang nih, duluan ya... bon tungguin gue!” ucap reyhan.
“cepetan!” balas boni. Sedangkan nathan dan sandra masih diam di tempat.
“san, kamu kenapa sih kok dari tadi kamu aneh banget?” tanya nathan pelan sambil memegang tangan sandra.
“ enggak, aku nggak papa kok, serius” jawab sandra sambil memandang wajah nathan. Sandra sangat menyukai tatapan dari mata hitam nathan, mata yang tajam namun juga hangat, namun semua akan berakhir saat itu juga. Semua hal yang sandra rencanakan akan terlaksana semua.
“nathan, aku mau ngomong seriu ke kamu” ucap Sandra sambil memandang wajah tampan nathan.
“iya ngomong aja san, aku bakalan dengerin kok” jawab nathan
“aku sayang sama kamu, cuman kamu satu-satunya orang yang mau mencintai aku dan Cuma kamu orang yang aku cinta” ucap sandra berat.
“iya, aku juga cinta sama kamu sandra” balas nathan sambil menggenggam tangan sandra.
“nathan aku minta maaf, aku rasa kita cuman bisa sampe di sini” ucap sandra.
“tunggu, maksud kamu apa san, kita ngga mungkin putus kan?” tanya nathan shock.
”maaf nat, tapi emang ini keputusan terbaik bagi aku buat kamu juga” jawab sandra sambil mulai menangis.
”kamu ada masalah apa sih san, cerita ke aku sekarang. San kamu inget kan janji kita, kalo ada masalah kita omongin dulu, ngga di putuskan secara sepihak segini kan?” ucap nathan sambil mengingat janji mereka dengan suara bergetar.
“nat, seandainya aku bisa bilang ke kamu, tapi aku ngga mampu buat ceritain semuanya nat, ini juga demi kebaikan kamu juga” jelas sandra sambil menangis
“bullsh*t!” bentak nathan
“ Sandra, plis cerita ke aku, kamu ngga seriu kan? Kan...?” tanya natan lagi meyakinkan sandra
“aku serius nat, kita ngga bisa lanjutin hubungan kita. Aku minta maaf” ucap sandra sambil meninggalkan cafe dengan tangisnya.
“sandra, tunggu” panggil nathan sambil mengejar sandra.
Tepat di taman cafe nathan menarik tangan sandra, di hari dengan langit yang mulai gelap segelap hati sandra dan nathan saat itu
“san, aku mau tarik kembali ucapan kamu, san kamu inget kan keinginan kita. Kita bakalan sama-sama sampai tua nanti, kita ngga akan pisah dan akan selalu berasama, aku sama kamu, kita san... pliss san, kalo ini prank, aku bakalan bersyukur banget san bahkan mimpi sekalipun!”ucap nathan sambil memeluk sandra dengan air mata yang melai menetes.
“nantan! Gue serius, sekarang gue mau lo lupain semua keinginan kita yang cuman angan-angan itu.” Jawab sandra sambil mengusap air mata nathan dan pergi meninggalkan nathan
“sandra... sandraaa!” panggil nathan, namun sandra tetap teguh dengan keputusannya dan meninggalkan nathan sendirian.
‘nathan, aku tau ini berat buat kamu. Tapi ini adalah keputusan yang tepat untuk kita. Sama seperti yang kamu bilang tadi, andaikan ini mimpi ataupun prank, aku pasti akan bersyukur banget’ ucap sandra dalam hati.
Di perjalanan pulang, dengan hati yang sakit dan tangis yang tak terbendung, sandra nekat mengendarai motornya menembus jalanan kota yang ramai. Teringat semua hal-hal indah yang pernah ia lalui bersama nathan, hal-hal kecil yang sangan bermakna bagi sandra, namun sandra juga mengingat kata-kata menyakitkan yang ia ucapkan kepada nathan sesaat tadi.
Tiba-tiba sandra merasakan sakit yang teramat di kepalanya yang membuatnya tidak dapat berkonsentrasi, pandangannya rabun akibat air mata dan sakit kepalanya, tanpa ia sadari ia melanggar lampu merah dan sebuah mobil truk melintas di depan sandra denga laju. Tak sempat mengelak, sandra maupun pengendara truk tersebut pun bertabrakkan. Seketika terdengar suara keras benturan antara truk dan motor sandra. dalam sekejap sandra terpental menghantam pagar jalanan, sandra hanya merasakan sakit dan mati rasa di sekujur tubuhnya, ia hanya dapat melihat remang-remang kerlap lampu di malam hari dan suara-suara bising orang-orang yang berteriak dan menghampirinya dan suara-suara klakson kendaraan yang berbunyi. Sesaat kesadaran sandra mulai menghilang hingga benar-benar menghilang dan gelap.