NovelToon NovelToon
Wanita Sholehah Tawanan Tuan Arrogant.

Wanita Sholehah Tawanan Tuan Arrogant.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pernikahan Kilat / Obsesi / Romansa
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Sudah Bagus-bagus menjadi seorang Dokter di rumah sakit. Tavisha gadis cantik berhijab harus berhadapan dengan pria dingin yang sangat galak bernama Kastara. Bermula dari kedatangan pria itu yang membawa salah satu temannya yang terluka parah yang membuat kekacauan di rumah sakit.
Hari itu menjadi hari yang sangat sial bagi Tavisha, bagaimana tidak saat dirinya yang kebetulan ada di sana dan mendapatkan ancaman dengan pria tersebut menodongkan pistol kepadanya untuk menangani temannya terlebih dahulu.
Tavisha berhasil melakukan pertolongan pertama dan dia pikir dia sudah lolos dari pria agresif itu dan ternyata tidak. Tavisha justru terjebak dan selalu mendapatkan tekanan dari Kastara.
Alih-alih melarikan diri dari Kastara yang ternyata Kastara malah melamarnya. Tavisha yang tidak punya pilihan lain yang akhirnya menikah dengan Kastara.
Bagaimana Tavisha menghadapi pernikahannya dengan pria yang sangat agresif dan belum lagi banyak rahasia.

Follow Ig
ainunharahap12
ainuncefeniss

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 9 Marah Besar

"Jadi sekarang aku meminta kepadaMu untuk jangan pernah memintaku menginap di rumah ini. Aku punya rumah sendiri dan tolong hargai aku sebagai seorang wanita muslimah!" lanjut Tavisha memberikan pernyataan.

"Tapi di rumah ini bukan hanya ada aku dan kau. Ada banyak pelayan wanita di rumah ini, Jadi sepertinya alasanmu sangat tidak masuk akal. Aku juga tidak menyuruhmu untuk tidur satu kamar dengan atau satu ranjang dengan ku. Jadi jangan terlalu berlebihan Nona. Anggap saja kau terikat kontrak dengan pasien dan harus kau selesaikan urusanmu dengan pasien itu baru kau bisa keluar!" tegas Kastara.

Bahkan pria itu tidak berbicara banyak yang langsung berlalu dari hadapan Tavisha.

"Tapi saja aku tidak bisa melakukannya dan aku tidak pernah terikat kontrak apapun denganmu!" Tavisha meninggikan volume suaranya yang berharap Kastara bisa membiarkannya untuk pulang.

"Kau sudah terikat kontrak denganku semenjak kau menyentuh pasien itu!" tegas Kastara.

"Ini tidak adil untukku dan itu sama saja kau telah merampas hak wanita!" ucap Tavisha.

"Aku benar-benar sangat bosan berbicara denganmu. Kita benar-benar sangat tidak cocok untuk berkomunikasi. Jadi jangan pernah mengajakku berbicara, berdebat lagi!" tegas Kastara melanjutkan langkahnya.

"Aku akan mengurus izinmu pada ibumu," ucap Kastara yang tetap melanjutkan langkahnya.

"Apa-apaan sih dia?"

"Kenapa dia merasa dunia ini adalah miliknya?"

"Melakukan semua dengan sesuka hatinya dan padahal aku tidak mengenal siapa dia dan aku juga tidak pernah berbuat salah kepadanya. Kenapa dia memperlakukanku seolah-olah ku harus bertanggung jawab atas semuanya," umpat Tavisha yang terus saja mengeluh.

Tavisha mencoba menenangkan diri dengan menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan.

"Tavisha kamu harus benar-benar tenang. Lihat saja ketika aku mendapat kesempatan untuk keluar dari rumah ini, maka kesempatan itu aku gunakan untuk tidak akan pernah datang ke rumah ini lagi," batin Tavisha yang mencoba untuk mengatur strategi.

Bagaimanapun dia tidak ingin terjebak terus dengan perbuatan Kastara yang selalu mengatur dirinya.

****

Jika pertama kali menginap di rumah itu Tavisha tidak bisa tidur dan maka hari ini dia bisa tertidur. Tavisha bahkan sampai kesiangan dan untung saja sholat subuh masih bisa dikejar. Jadi Tavisha tetap bisa menjalankan ibadahnya.

Ketika sudah selesai melaksanakan sholat. Tavisha melihat jam yang menggantung di dinding sudah menunjukkan pukul 06. 00.

"Pasien 1 jam lagi akan siuman dan setelah itu aku bisa pergi dari rumah ini. Aku sangat berharap pasien itu benar-benar sudah sembuh dan setelah itu dia tidak akan pernah berurusan lagi denganku," gumam Tavisha dengan penuh gelisah dan harap-harap cemas.

Baru kali ini dia menjadi seorang dokter yang sangat tertekan, bukan karena pasien tetapi justru karena orang yang bersangkutan dengan pasien.

Tok-tok-tok.

Tavisha sedikit kaget mendengar suara ketukan pintu yang membuatnya langsung berjalan menuju pintu tersebut dan membukanya. Masih dengan menggunakan mukenah yang sebelumnya dia minta pada pelayan yang ada di rumah itu.

Meski rumah itu terlihat sangat horor dan sepertinya rumah-rumah mafia dengan semua pelayan yang ada di dalam sana juga terlihat serius yang tidak menunjukkan senyum sama sekali dan ternyata saat dia meminta mukena ternyata ada. Itu artinya pelayan di rumah itu juga ada yang menjalankan ibadah sholat.

Kastara tidak langsung berbicara dan malah tetap melihat Tavisha yang mungkin terlihat agak berbeda dari sebelumnya, di pagi-pagi buta seperti ini wajah yang penuh kegelisahan itu terlihat sangat teduh dan sangat cantik.

"Ada apa?" tanya Tavisha dengan ketus yang membuat mata Kastara langsung teralihkan dan terlihat sedikit salah tingkah.

"Apa pasien sudah bisa diperiksa?" tanya Kastara.

"1 jam lagi obat itu akan selesai bereaksi dan jika kondisinya mengalami peningkatan maka dia akan segera siuman," jawab Tavisha.

"Itu artinya belum 100% bahwa pasien akan siuman?" tanya Kastara.

Tavisha terdiam yang memang hanya bisa memprediksi dan tidak bisa menentukan secara langsung.

"Apa-apaan ini? bukankah sebelumnya kau mengatakan bahwa besok pagi pasien akan siuman dan lihatlah dari wajahmu terlihat ragu," ucap Kastara dengan nada suara yang mulai meninggi yang seperti biasa jika segala sesuatu tidak sesuai dengan ekspektasinya maka wajah itu akan terlihat marah.

"Aku hanya Dokter sebagai perantara Tuhan dan yang menentukan semuanya adalah Tuhan," jawab Tavisha.

"Kenapa baru berbicara tentang Tuhan saat ini dan kenapa tidak sebelumnya kau mengatakan bahwa pasien belum tentu bisa sadar!" tegas Kastara yang emosinya kembali menggebu-gebu.

Tavisha memilih untuk diam daripada harus ikut berbicara lagi yang adanya pria di hadapannya itu bisa semakin marah.

"Kau itu ternyata Dokter yang hanya banyak bicara dan tidak becus dalam urusan pekerjaan!" tegas Kastara.

"Kalau begitu ganti saja Dokternya!" sahut Tavisha yang semakin kesal dimarahi Kastara.

Brukkk

Kastara yang tiba-tiba saja memukul dinding yang membuat Tavisha kaget.

"Aku sudah mengingatkanmu untuk tidak macam-macam dan kau akan terus berurusan denganku jika kau tidak becus dalam pekerjaanmu!" tegas Kastara memberikan ancaman sembari menunjuk tepat di wajah Tavisha.

Tavisha tidak peduli dengan apapun yang dikatakan Kastara dan dia langsung berlalu dari hadapan Kastara.

"Aku belum selesai bicara dan berani-beraninya kau pergi dari hadapanku?" ucap Kastara yang tetap saja diabaikan Tavisha.

Tavisha yang ternyata memancing amarah Kastara yang membuat pria itu langsung menghampiri Tavisha mencengkram pergelangan tangan itu.

"Jangan menyentuhku!" tegas Tavisha yang berusaha untuk melepaskan diri dan bukannya dilepaskan Kastara semakin mencengkram kuat dan bahkan membawa wanita itu lebih dekat lagi dengannya sehingga wajah mereka saling berdekatan yang hanya beberapa senti saja jaraknya dengan tatapan mata Kastara yang begitu tajam melihat Tavisha yang tampaknya sangat lelah menghadapi pria egois di hadapannya itu.

"Berani sekali kau bersikap seperti ini di hadapanku. Kau pikir aku bisa kau permainkan hah. Kau akan....."

"Lakukan itu membuatmu jauh lebih baik," ucap Tavisha yang memotong kalimat itu.

"Kau ingin membunuhku?"

"Lakukan!"

"Apa?"

"Kamu mengatakan ingin melibatkan Umi. Ayo lakukan!" Tavisha ternyata tidak takut dengan Kastara yang memberikan ancaman baik dan juga menentang pria itu.

"Kau lakukan saja semaumu dan cari Dokter yang bisa mengobati temanmu. Jika kau memperlakukan Dokter seperti ini, maka jika terjadi sesuatu pada temanmu itu adalah kesalahanmu. Karena apa. Karena kamu sangat egois dan hanya bisa menekan pekerjaan orang lain tanpa memberikan ruang dan melakukan semua dengan sesuka hati kamu!" tegas Tavisha yang mengeluarkan semua unek-uneknya penuh kemarahan pada pria yang di hadapannya itu.

"Kamu benar-benar tidak bisa menghargai orang lain. Kamu bahkan mencuri hakku sebagai seorang wanita, mencuri kebebasanku dan membuatku lama-lama keluar dari jalur ajaran yang aku terapkan selama ini. Apa kamu pikir pantas memperlakukanku seperti ini!" ucapnya lagi.

"Kamu harus tahu, aku bersusah payah menjaga diri, menaati ajaran agama yang ditanamkan selama ini kepadaku dan kamu datang secara tiba-tiba yang membuatku perlahan keluar dari jalur yang tetap mendapatkan tekanan yang terus mengikuti semua kemauanmu yang padahal aku dan kamu bukanlah muhrim dan hal itu tidak pantas! Seumur hidupku aku tidak pernah satu mobil dengan pria yang bukan muhrimku!" tegas Tavisha

Kastara hanya diam yang mendengarkan kemarahan dari Tavisha akan sifatnya yang mungkin sangat berlebihan.

Bersambung....

1
Fitria Syafei
Hadeh kau akan menyesal nantinya kasatara 😏 yang sabar ya Tavisha 😔 Kk yang baik hati kereeen 😘
Teh Euis Tea
benar kt damian km kasar bgt sm tavisha, kastara km cemburu wlu km ga mengakuinya
Teh Euis Tea
kastara km tuh ya cari cari aj kesalahan tavisha, sebenarnya mau km apa sih? tavisha di pukul vanya aj ga ada tuh balasan dari km, sekarang umi tavisha bawain mskanan untuk tavisha sm km, kmnya ga mau giliran di kasihin orang km bilang cari cari perhatian
Teh Euis Tea
ga suka bgt sm si vanya arogan bgt
Teh Euis Tea
si vanya kenapa sih emosi trs sm tavisha apa mungkin dia cemburu ya sm tavisha?
Fitria Syafei
Yang sabar ya Tavisha 😔 Kk yang baik hati kereen 😍😍
partini
busehhhh dua laki laki keok sma satu wanita ga punya harga diri sekali mereka
siapa ini sih Thor kasih penjelasan dong biar ga gelap gulita seperti ini
Teh Euis Tea
wahhh parah nih si vanya udah berani mukul tavisha, dasar manusia gila
Teh Euis Tea
kastara hobi bgt cari gara gara sm tavizha, orang sakit di bilang cari perhatian maumu apa sih kastara
sunshine wings
🔨🔨🔨🔨🔨🙄🙄🙄🙄🙄
sunshine wings
Jodoh itu ga ada yg tau.. ♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
🤭🥰🤭🥰🤭🥰🤭🥰
sunshine wings
😍😍😍😍😍
sunshine wings
Congratulations to both of you Kastara and Tavisya.. 👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻♥️♥️♥️♥️♥️
partini
aihhhh paling tavisha cuma bisa ngelus pipin ga bakalan dan ga akan bisa balas perlakuan demit si Kunti
partini
wah sengaja dia mah ,, kastara you are very stupid come Damian pls do something dua orang mu sudah stress
Teh Euis Tea
tavisha msh sakit sdh km paksa buat meriksa damian
Teh Euis Tea
kastara secara tdk langsung km tuh cemburu sm dr bagas
ainuncepenis: Bagas bukan Dokter, ayahnya yang pimpinan rumah sakit. Bagas pengacara
total 1 replies
partini
kastara kamu gila ga punya perasaan
partini
senang Damian dah bangun,,semoga ada kejutan Damian kenal tavisha akan seru sekali ini cerita
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!