NovelToon NovelToon
Gadis Rasa Janda

Gadis Rasa Janda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengasuh / Ibu susu
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: MahaSilsi24

Hutang pinjol 120 juta menjerat Juwita, padahal ia tak pernah meminjam. Demi selamat dari debt collector, ia nekat jadi pengasuh bayi. Tapi ternyata “bayi” itu hanyalah boneka, dan majikannya pria tampan penuh misteri.

Sebuah kisah absurd yang mengguncang antara tawa, tangis, dan cinta inilah perjalanan seorang gadis yang terpaksa berperan sebagai janda sebelum sempat menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MahaSilsi24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Desi Berbelanja Dengan Zergan

Sore itu, suasana rumah besar keluarga Zergan terasa hangat. Cahaya matahari yang mulai meredup menembus jendela kaca besar, memantulkan siluet indah di ruang tamu. Jam dinding menunjukkan pukul lima lewat tiga puluh menit, saat suara mobil mewah berhenti di halaman.

“Ah, akhirnya pulang juga,” gumam Juwita sambil menenangkan Princess yang duduk manis di pelukannya.

Tak lama, pintu rumah terbuka. Zergan muncul dengan langkah tegap. Jas kerjanya sudah dilepas, tinggal kemeja putih dengan lengan digulung, memperlihatkan garis otot di lengannya. Wajahnya tampak sedikit lelah, namun tetap memancarkan wibawa.

Juwita tersenyum menyambut, “Selamat pulang, Tuan.”

Zergan menoleh sekilas, mengangguk kecil. “Hmm. Desi sudah siap? Jadikan berbelanja?” tanyanya langsung.

“Oh, sebentar lagi, Tuan. Dia sedang bersiap-siap di kamarnya,” jawab Juwita sambil berusaha menyembunyikan rasa canggungnya.

Sejujurnya, sejak siang tadi Juwita sudah tahu Zergan berjanji menemani Desi berbelanja. Ia sendiri awalnya tidak terlalu memikirkan, sampai akhirnya mendengar Zergan berkata ia juga akan ikut serta. Membayangkan berjalan bersama, menggendong Princess, tentu membuatnya merasa tidak enak. Ia tahu Desi pasti ingin berduaan dengan majikan muda mereka itu.

Benar saja, tak lama setelah Zergan naik ke lantai atas untuk mandi, Desi masuk ke kamar Juwita dengan wajah sedikit kesal.

“Wit, niat hati aku tuh mau berdua aja sama Tuan Zergan. Eh kamu malah dia ajak juga, sama boneka ini,” gerutunya sambil melirik Princess yang duduk di ranjang kecil.

Juwita menatapnya dengan tenang. “Aku juga nggak tahu, Des. Kukira memang kalian berdua aja. Tapi tenang, nanti aku bilang sama dia biar kamu aja yang ikut. Aku akan pura-pura nggak enak badan atau gimana gitu.”

Mendengar itu, wajah Desi langsung berseri-seri. Ia meraih tangan Juwita dan menepuknya pelan. “Nah itu baru sahabat! Biar aku leluasa gitu sama Tuan Zergan berdua aja. Mana tahu dia jatuh hati kan sama aku.”

Juwita hanya tersenyum tipis, walaupun dalam hatinya terasa aneh mendengar ambisi Desi. Ia tidak pernah berpikir sejauh itu tentang Zergan. Baginya, pria itu memang baik, tapi juga majikannya. Namun, ia tidak mau memperkeruh suasana.

Di kamar mandi, Zergan baru selesai mandi. Rambutnya masih basah, tubuhnya hanya terbalut handuk. Saat ia menyalakan ponsel, sebuah pesan masuk dari Juwita.

“Tuan, boleh nggak saya nggak ikut? Kaki saya yang kena kopi kemarin masih rada nyeri, apalagi nanti menemani Desi belanja pasti lama kan. Kalau jalan di sekitar rumah masih bisa, tapi kalau jauh kayaknya perih deh. Apalagi bawa Princess, takut nanti kenapa-apa.”

Zergan membaca pelan, matanya sedikit menyipit. “Ternyata kakinya masih sakit,” gumamnya pendek. Ia mengetik balasan singkat, “Ya udah.”

Balasan itu membuat Juwita lega. Ia langsung menunduk, mencium kening Princess sambil tersenyum. “Syukurlah, Des bisa senang berdua dengan Tuan. Aku pun bisa istirahat di rumah.”

Dengan cepat ia mengirim pesan ke Desi, “Des, berhasil. Aku nggak jadi ikut, nanti kau belanja dengan senang hati ya.”

Balasan Desi tak kalah cepat, penuh emotikon semangat. “Yuhuu, makasih ya teman baikku! Kau ada nitip sesuatu nggak?”

“Gak lah, belanja aja keperluanmu ya,” tulis Juwita.

Senyum lebar mengembang di wajah Desi. Ia menatap cermin, lalu teringat dress cantik milik Juwita yang pernah ia lihat dipakai beberapa hari lalu. Tanpa pikir panjang, ia pergilagi ke kamar Juwita.

“Wit, pinjam baju itu ya, yang dress putih belian Tuan itu. Cocok banget buat dipakai nanti.”

Juwita terkejut. “Hah? Itu kan belian Tuan untukku, Des. Masa kau ...”

“Ah, ayolah Wit, sekali ini aja. Nggak usah pelit. Lagian cuma pinjam, nanti aku balikin. Aku pengen tampil sempurna di depan Tuan. Please, Wit,” Desi memohon dengan wajah memelas, tapi matanya penuh ambisi. Ia tak sabar menunggu jawaban dari Juwita.

Juwita menghela napas panjang, akhirnya mengalah. “Ya sudah, hati-hati aja pakainya. Jangan sampai kotor.”

Desi bersorak pelan lalu segera berganti pakaian. Ia keluar kamar dengan langkah penuh percaya diri, dress putih itu membalut tubuhnya sempurna. Rambutnya ia biarkan tergerai sedikit bergelombang, bibir dipoles lipstik merah muda tipis.

Di ruang tengah, Santi yang baru saja selesai membereskan belanjaan berhenti seketika melihat penampilan Desi. “Wihh, cantik banget kau, Des,” serunya kagum.

Desi tersenyum lebar, sedikit berpose. “Jelas dong, San. Mau jalan sama Tuan Zergan kan harus cantik.”

Santi terkekeh sambil meletakkan kantong belanjaan ke meja. “Mantap ya. Karena dapat bos yang baik hati, kamu belilah yang banyak-banyak. Jangan sungkan, Des. Dulu aja belanjaanku lebih dari sepuluh juta, loh.”

Mata Desi langsung melebar. “Ih, seriusan? Kalau gitu bebas ya mau ngambil apa aja?”

Santi mengangkat bahu santai. “Pokoknya selagi majikan kita kaya raya dan loyal, ya hajar aja. Tapi ingat, sadar diri juga sih. Jangan sampai kelewatan.”

Desi hanya terkekeh, namun pikirannya melayang jauh. Ia sudah membayangkan deretan tas branded, sepatu elegan, dan aksesoris mewah yang bisa ia pilih nanti. “Tak sabarnya,” gumamnya sambil tersenyum puas.

Langkah berat terdengar dari tangga. Desi segera menoleh, dan jantungnya seakan berhenti berdetak sejenak.

Zergan turun dengan kemeja hitam rapi, celana bahan abu-abu, dan jam tangan elegan melingkar di pergelangan. Rambutnya sudah dikeringkan, aroma parfumnya menyebar wangi.

Desi menelan ludah, matanya tak bisa lepas dari sosok pria itu. “Astaga, setampan ini majikanku,” bisiknya hampir tak terdengar.

Zergan berhenti di ruang tamu, matanya sekilas menyapu penampilan Desi dari atas ke bawah. Senyum tipis muncul di bibirnya. “Cantik juga kamu, Desi,” ucapnya datar, namun Zergan memicingkan matanya melihat dress itu, ia tahu jika dress itu yang ia belikan untuk Juwita.

Pipi Desi langsung memerah. “Te-terima kasih, Tuan,” jawabnya terbata, mencoba menutupi rasa girangnya.

Santi di samping hanya menggeleng, dalam hati berbisik, Hati-hati kau, Des. Jangan sampai terjebak dalam mimpimu sendiri.

"Tuan, saya izin masuk ke kamar Princess ya. Tadi Juwita ada nitip kue, jadi saya mau ngasih." Santi menunjukkan belanjaan di tangannya.

"Silakan," jawab Zergan singkat. "Asal jangan ganggu ketenangan Princess," sambung Zergan lagi.

Zergan menepuk tangannya pelan, memberi isyarat. “Ayo, sudah sore. Kita berangkat sekarang, aku tak punya banyak waktu.”

Desi mengangguk cepat, lalu berjalan mengikuti Zergan menuju pintu. Dalam hatinya ia merasa seperti seorang wanita istimewa yang akan berkencan dengan pria idamannya.

Sementara dari jendela kamar lantai atas, Juwita mengintip diam-diam, menggendong Princess di pelukannya. Ia melihat Desi berjalan di samping Zergan dengan wajah sumringah. Perasaan aneh berdesir di dadanya. Bukan cemburu, tapi lebih kepada khawatir apakah Desi akan tetap ingat batasnya?

“Semoga tidak terjadi apa-apa,” bisiknya lirih, lalu menutup tirai perlahan.

1
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 💪🏻😍😍
Zainab Ddi
🤣🤣🤣🤣emang enak Juwita ketahuan ngomongi xergan
Hesty
ka bikin desi diusir.. jgnada pelakorrrr...
Zainab Ddi
wah Juwita kelabakan nih mau dipecat 🤣🤣🤣
Zainab Ddi
sama author aku suka ceritanya lucu kadang bikin ketawa sendiri 💪🏻💪🏻💪🏻
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 💪🏻😍🙏🏻
Zainab Ddi
wah xergan terima lg deh
Zainab Ddi
author makasih Uda update banyak ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 💪🏻😍🙏🏻
Zainab Ddi
🤣🤣🤣dasar Juwita
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 💪🏻😍🙏🏻
Zainab Ddi
mami Malinau dan papinya bahagia melihat zergan
Zainab Ddi
author seneng banget update nya banyak🙏🏻🙏🏻😍😍😍💪🏻
Zainab Ddi
🤣🤣🤣dasar Juwita pake acara nyanyi lg gimana zergan ngak kerawa
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 💪🏻😍🙏🏻
Zainab Ddi
wah Juwita lansung bertindak demi utang Uda dikubasin bikin Desi tambah iri nih
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 💪🏻😍🙏🏻
Zainab Ddi
wah jangan Juwita disuruh jdi istrinya nih semoga ya
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 💪🏻😍😍
callyouMaijoi: makasih ya udah setia menunggu ceritanya 🥰
total 1 replies
Zainab Ddi
kaysky Desi nih ngasih tahu def kolektor biar Juwita di usir Dedi kan iri
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 💪🏻😍🙏🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!