NovelToon NovelToon
Ikhlas Cinta Rayandra

Ikhlas Cinta Rayandra

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Slice of Life
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lina Handayani

"Perjodohan memang terlihat begitu kuno, tapi bagiku itu adalah jalan yang akan mengantarkan sebuah hubungan kepada ikatan pernikahan," ~Alya Syafira.

Perbedaaan usia tidak membuat Alya menolak untuk menerima perjodohan antara dirinya dengan salah satu anak kembar dari sepupu umminya.

Raihan adalah laki-laki tampan dan mapan, sehingga tidak memupuk kemungkinan untuk Alya menerima perjodohannya itu. Terlebih lagi, ia telah mencintai laki-laki itu semenjak tahu akan di jodohkan dengan Raihan.

Namun, siapa sangka Rayan adik dari Raihan, diam-diam juga menaruh rasa kepada Alya yang akan menjadi kakak iparnya dalam waktu dekat ini.

Bagaimana jadinya, jika Raihan kembali dari perguruan tingginya di Spanyol, dan datang untuk memenuhi janjinya menikahi Alya? Dan apa yang terjadi kepada Rayan nantinya, jika melihat wanita yang di cintainya itu menikah dengan abangnya sendiri? Yuk ikuti kisah selanjutnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 : Mulai Insecure

..."Tidak mungkin untuk tetap berada dalam kesakitan, karena masih banyak jalan untuk menuju kepada kebahagiaan. Jika saja masih di pertahankan, maka diri yang akan terluka meskipun masih bertahan, karena alasan cinta dan ikatan."...

...~~~...

Tidak kunjung mendapatkan jawaban, Alya pun meneteskan air matanya sampai terasa dingin membahasi kulit tangan Rayan.

Melihat bagaimana terpuruknya Alya pada saat ini, membuat Rayan tidak kuasa untuk sekedar melihatnya menangis saja.

Kini tangannya meraih pundak Alya dan mengusapnya pelan, membawanya masuk ke dalam dekapannya yang hangat. Ia sudah tidak perduli akan status Alya. Pada saat ini yang ada di pikirannya adalah mencari cara untuk menenangkan Alya yang tengah merasakan sakit begitu dalam, atas pengkhianatan yang telah di lakukan oleh abangnya sendiri.

"Tenanglah Alya, aku tidak akan mengatakan semuanya kepada Bunda dan Ayah sebelum kamu yang mengijinkannya sendiri untuk aku melakukan itu," kata Rayan mengalah demi Alya yang sampai menangis untuk tidak mengatakan kondisi pernikahannya kepada anggota keluarga.

"Terimakasih Rayan, aku tidak sanggup melihat wajah kecewa mereka, meskipun aku sendiri tidak tahu harus bagaimana bersikap kepada Mas Raihan nantinya," sahut Alya dengan masih berada dalam dekapan Rayan dan dalam kesunyian tepi sungai yang jarang di temui oleh banyak orang.

"Aku pun tidak kuasa melihat tangis dan rasa sakit yang kamu alami, Alya. Jika saja aku tahu akan jadi seperti ini, tidak mungkin juga aku membiarkanmu untuk menikah dengan Bang Raihan yang hanya menyakiti hatimu saja," batin' Rayan berucap sembari mengelus lembut punggung Alya, berusaha menenangkannya agar tidak terus menangis.

"Kamu tidak perlu berterimakasih Alya, malah aku yang harus meminta maaf kepada dirimu, atas apa yang di lakukan Bang Raihan kepadamu. Maafkan aku juga yang tidak bisa menjagamu Alya, sehingga kamu terluka atas perlakuan Abangku sendiri," ucap Rayan sembari menahan rasa sakit yang menyelimuti hatinya.

Hanya hening dan isak tangis yang terjadi, karena Alya tidak kembali menjawab. Entah karena mungkin masih kecewa kepada Raihan---suaminya, atau masih belum bisa menerima pengkhianatan yang menyakiti hatinya itu.

Sampai beberapa saat kemudian, Alya melerai pelukannya dari Rayan, setelah merasa tenang dan isak tangisnya mulai mereda serta tidak terdengar lagi.

Kini kedua matanya menatap dalam wajah Rayan, dengan kondisi mata yang sudah terlihat membengkak, serta hidung yang sedikit memerah.

"Rayan, apa aku kurang cantik? Atau aku kurang menarik? Sehingga Mas Raihan mengkhianatiku seperti ini," ucap Alya dengan menahan air mata yang hampir jatuh.

Rayan terperangah dengan ucapan dari Alya yang membuat hatinya semakin sakit, melihat bagaimana cara Alya bertanya seperti itu kepadanya.

"Loh, kenapa kamu bertanya seperti itu, Alya? Kamu ini cantik dan menarik," kata Rayan dengan membangkitkan rasa tidak percaya diri Alya yang mulai terlihat jelas.

"Jangan bohong, Rayan! Jika saja aku cantik dan menarik. Lantas, mengapa Mas Raihan mengkhianati aku seperti ini? Ini sungguh menyakitkan," lirih Alya sampai mengeluarkan air mata saat mengatakannya.

"Apa yang kurang dari aku? Sampai Mas Raihan mencari wanita lain di luar sana. Bahkan, pada saat pernikahan kita belum berlangsung lama, hiks!" lanjutnya dengan isak tangis yang tidak biasa di tahan lagi.

"Suuttt! Jangan bilang begitu! Kamu ini cantik, menarik, dan sempurna. Kamu tidak boleh bicara seperti itu, karena kamu luar biasa. Cukup, jangan insecure atas dirimu ya?" ucap Rayan dengan menumbuhkan rasa percaya diri Alya yang semakin lama semakin menurun.

"Tapi Mas Raihan mengkhianatiku, Rayan. Aku tidak bisa menerima itu. Hatiku sakit melihatnya berpelukan dengan wanita lain di depan aku. Apa mungkin di belakang aku pun mereka sering bertemu dan jauh lebih dekat daripada itu?" gumam Alya dengan menunduk menumpahkan rasa sakit yang begitu dalam.

Rayan dengan cepat menarik tubuh Alya dan kembali memeluknya hangat. "Tenanglah, jangan terlalu berpikir begitu jauh! Lepaskan semuanya secara perlahan, ada aku yang akan menemanimu," tuturnya membuat Alya tenang dan diam, dengan menangis dalam pelukan Rayan yang menjadi teman sekaligus adik iparnya itu.

...*****************...

Sebuah mobil putih memasuki gerbang rumah besar bertingkat dan mewah yang berada di komplek elit kota Jakarta. Di mana mobil itu adalah mobil milik Raihan.

Sampai mobil itu berhenti di halaman rumah tersebut, Raihan pun segara turun dari mobilnya, dan berlari mesuk ke dalam rumah, dengan wajah yang nampak gelisah.

Saat masuk ke dalam rumah, tanpa sengaja Bunda Zahra melihat kepulangan putranya itu yang begitu awal. Padahal baru saja jam tiga sore, belum waktunya untuk pekerja kantoran pulang. Belum lama juga, ia sendiri menyuruh Alya mengantarkan makan siang untuk putranya itu di kantor.

Dengan begitu, Bunda Zahra pun berjalan mendekati sang putra yang terlihat terburu-buru masuk ke dalam rumah.

"Raihan, kamu sudah pulang, Nak? Ada apa? Kenapa begitu cepat? Ini baru saja jam tiga," tanya Bunda Zahra dengan begitu khawatir.

Raihan dengan wajah gelisahnya, menatap wajah Bunda Zahra dengan tidak bisa menyembunyikan rasa bersalahnya itu.

"Di mana Alya, Bunda? Raihan ingin menemuinya sekarang juga!" ucap Raihan dengan memegang kedua pundak bundanya itu.

Kening Bunda Zahra sedikit berkerut, akan pertanyaan yang cukup aneh baginya itu. "Alya belum pulang, Raihan. Bukannya Alya pergi ke kantor kamu tadi siang? Kenapa kamu malah enggak tahu keberadaannya sekarang?" balasnya dengan keheranan.

"Loh jadi Alya belum pulang ke rumah, Bunda?" tanya Raihan dengan begitu cemas.

"Entahlah, Bunda juga tidak tahu. Seharusnya kamu tahu Raihan di mana keberadaan istrimu itu, karena Bunda sendiri yang menyuruhnya untuk pergi ke kantor membawakan makanan siang untukmu tadi. Dan seharusnya juga Bunda yang bertanya kepadamu di mana Alya," sahut Bunda Zahra yang malah ikut kebingungan sendiri.

Deg.

Wajah Raihan berubah sedikit pucat, setelah mendenger ucapan dari Bunda Zahra yang membuatnya takut dan semakin khawatir akan keadaan Alya. Di sisi lain, ia pun bingung harus menjawab apa kepada bundanya, karena tidak mungkin juga untuk Raihan mengatakan yang sebenarnya terjadi di kantor tadi siang kepada Bunda Zahra saat ini.

"Di mana Alya sekarang berada? Mas takut terjadi apa-apa kepadamu, sayang. Apalagi setelah kejadian tadi siang di kantor. Dan sepertinya, aku harus segera mencari Alya sekarang, sebelum dia pergi ke rumah orangtuanya," ucap Raihan di dalam hatinya yang nampak gundah.

Kini Raihan menyentuh tangan Bunda Zahra dan menatapnya. "Bunda, Raihan pamit cari Alya dulu ya? Mungkin Alya masih di jalan pulang, karena aku memintanya pulang lebih dulu tadi," ucapnya dengan terpaksa berbohong.

"Oh ya udah, kamu susul gih! Hati-hati di jalannya ya! Mana tahu Alya kejebak macet di jalan," balas Bunda Zahra dengan tidak menaruh curiga kepada putranya itu.

"Baik, Bunda." Raihan pun mencium punggung tangan Bunda Zahra dan berlalu pergi meninggalkan bundanya itu, dengan hendak membuka genggang pintu yang tertutup.

Dan tiba-tiba saja muncul seseorang dari balik pintu itu, dengan melangkah masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum," ucap dua orang yang baru saja datang dan melangkah masuk ke dalam rumah besar itu.

Deg.

.

.

.

1
Nar Sih
maaf kak bru bisa bca lgi ,hp nya eror
Seuntai Kata: Iya kak enggak papa. Yuk baca terus sampai tuntas ya kak. Semoga suka loh sama ceritanya. Senang banget kakak mampir lagi jadi semangat nulisnya. 🙂
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
nah begitu dong jangan disembunyikan kalau dia tuh mantanmu.
Seuntai Kata: Iya ya nanti makin parah kalau di sembunyikan.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
ceritakan saja sama bunda kalau Raihan tuh udh menyakiti mu jangan malu² alya
Seuntai Kata: Betul tuh biar bisa langsung di nasehatin tuh suaminya. 😅
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
udh mulai tak waras nih abangmu,trs awasi dia jangan sampai Alya jadi korban
Seuntai Kata: Betul tuh Raihan mulai" menunjukan sikap aslinya. Siap pasti Rayan siap siaga untuk Alya.
total 1 replies
Nar Sih
mampir kak
Seuntai Kata: Wah terimakasih banyak kak udah mau mampir, semoga suka ya sama ceritanya dan bertahan bacanya. 😊.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
waduh bisa gawat nih kalau Raihan marah lagi sama alya
Seuntai Kata: Betul tuh bisa kacau ini mah nantinya ya kak. 🙁
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
knp gak dibolehin melihat hasil pemotretan nya
Seuntai Kata: Nah hayo kenapa tuh? Apa jangan-jangan ... 🙂
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
apakah nantinya Alya akan jadi bintang setelah melakukan pemotretan&+mempromosikan produk itu ?
Seuntai Kata: Wah kira" gimana tuh jadinya nanti ya? 🤔
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
kamu pasti bisa Alya
Seuntai Kata: Bener tuh semangatin Alyanya terus kak 🙂.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
diingetin sama Rayan malah jawaban nya begitu.
Seuntai Kata: Iya ngeselin banget ya tuh Raihan! 😬
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
mungkin kah yg datang tuh Raihan sampai Rayan kaget begitu
Seuntai Kata: Nah bisa jadi tuh. 😅
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
ortunya blm tau kalau dibelakang Alya&Raihan gak begitu romantis hanya didepan doang biar dpt perhatian.
Seuntai Kata: Betul tuh hanya mau di lihat orang saja ya? Berdua mah boro" 🙁.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
tuh kan gak dimaafin atas perilaku mu Raihan makanya jngn macem² sama alya
Seuntai Kata: Bener itu jangan main" kalau sama Alya jadi kena kan tuh si Raihan!
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
kasian bunda nya dibohongi
Seuntai Kata: Iya kasian banget ya itu Bunda Zahra yang udah di bohongi Raihan dan percaya begitu saja. 🤧
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
siapa yang datang tuh,,sampai Raihan kaget begitu
Seuntai Kata: Hayo siapa tuh kira-kira? 🤔
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
akan kah Rayan akan membantu mslh yg di hadapi Alya
Seuntai Kata: Hayo bakalan di bantu gak ya? 😁
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
bnr juga firasat nya Rayan kalau Abang nya tuh udh mengkhianati Alya.
Seuntai Kata: Nah kan terjawab juga ya kak.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
jangan sampai Alya bundir disana 🤭
Seuntai Kata: Emmm, iyain gak ya? 🤔😅
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
harus sabar Rayan suatu saat nanti dia pasti akan bercerita kpdmu
Seuntai Kata: Rayan : Gak tahu kapan Alya akan cerita, tapi aku nunggu dengan setia.

Wkwk 😄.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
yuk cari tau masalah mereka Raihan
Seuntai Kata: haha gak papa kak, santai aja namanya mirip soalnya. 😅
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ: sorry Thor salah ngetik 🤭
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!