Sebelumnya, Li Chang Su merupakan tentara wanita yang berbakat. Setelah mendapatkan gelang naga perak dari kakek misterius, dia terpaksa pindah dimensi ke zaman kuno. Dia ditakdirkan untuk menjadi istri raja perang yang terkenal berdarah dingin. Masalahnya, zaman kuno ini dipenuhi dengan binatang mutasi.
Setelah menikah, keduanya berpetualang untuk mencari penyebab dari merajalelanya binatang mutasi. Karena itu, keduanya memiliki kedekatan yang pasti, cinta tumbuh di hati Li Chang Su. Raja Perang yang berdarah dingin itu ternyata mampu patuh di depan istrinya. Memanjakannya di antara pertarungan binatang mutasi.
Bisakah gelombang binatang mutasi ini diatasi? Bagaimana kisah cinta keduanya yang ditakdirkan gelang naga perak berjalan? Akankah semua misteri terungkap?
Jangan lupa ... Ikuti kisah keduanya dalam novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Banteng Hitam Raksasa
TAPI LI CHANG SU cukup terkejut. Mu Xianzhai dan Mu Hongzhi adalah sepupu yang begitu dekat. Kaisar Mu adalah kakak laki-laki dari ayah Mu Hongzhi.
Meski begitu, Mu Hongzhi tidak memiliki gelar pangeran tapi tuan muda bangsawan kelas satu. Ayahnya merupakan seorang pangeran di masa lalu. Namun ada beberapa kontradiksi dengan pensiunan kaisar hingga gelar pangerannya telah dicabut.
Mungkin juga ini ada hubungannya dengan ibu Mu Hongzhi, yang dulunya seorang tabib kerajaan negara lain. Di Negara Bingshui, orang-orang akan sensitif dengan kehadiran warga negara asing.
Peperangan terjadi sepanjang tahun, hampir tidak memiliki malam untuk tidur. Belum lagi, masalah tersembunyi di wilayah kegelapan menjadi ancaman kehidupan manusia.
Li Chang Su baru mengetahui semua ini dari informasi yang diberikan He Ze padanya. Di benua sepuluh milenium lalu ini, ada yang namanya makhluk mutasi. Semacam binatang yang berevolusi akibat racun yang meledak ratusan tahun lalu.
Karena itu, seorang ahli racun di seluruh negara telah dilarang. Tabib bisa memproduksi racun, tapi tidak bisa menjadi seorang ahli.
Ini juga membuat Li Chang Su tidak berdaya. Dia memiliki banyak racun di ruang artefak gelang naga perak. Bukankah itu dia akan dilarang untuk mengeluarkannya dalam jumlah besar? Selain itu, dia juga mungkin akan dianggap sebagai penyihir jahat.
Memikirkannya saja sudah membuat dia merinding. Apakah ini dunia yang harus dia tempati? Penuh hal-hal aneh yang belum pernah dilihatnya kecuali dalam film aksi negara barat.
Saat ini, peperangan terjadi di seluruh wilayah perbatasan Negara Bingshui. Banyak juga pengungsi yang ingin masuk untuk menyelamatkan diri dari makhluk-makhluk aneh yang bermutasi.
Sayangnya, Negara Bingshui ini berbeda dengan negara lain. Orang asing yang tidak terdaftar dalam anggota Kekaisaran Mu tak akan dibiarkan masuk.
Lalu bagaimana dengan dirinya sendiri?
Menggigit kukunya dengan frustasi, Li Chang Su kembali ke dalam tenda. Tak lama, Mu Hongzhi juga melihatnya sedikit tidak beres. Pria itu mengerutkan keningnya dan pergi mencari Mu Xianzhai yang kini ada di perbatasan sungai kering, memeriksa jebakan. Tampaknya musuh belum bergerak secara terang-terangan.
"Sepupu ...," Mu Hongzhi tidak turun dari kudanya, hanya menatap Mu Xianzhai dengan pakaian besi di tubuhnya, tampak serius.
"Kakak iparku itu sedikit abnormal," lapornya.
"Siapa kakak iparmu?" Pria itu akhirnya mengerutkan kening dan memeriksa peta rencana perang.
"Tentu saja gadis yang kamu bawa pulang."
"Ada apa dengannya?"
"Tidak tahu. Tidakkah kamu takut dia lari?"
Lari?
Mu Xianzhai tersenyum penuh arti, sedikit kedinginan. Berani lari darinya? Sepertinya Li Chang Su masih memiliki kemampuan ini. Tapi apakah dia akan lari meninggalkannya?
Dia adalah takdir gelang naga perak. Gelang spiritual keluarga Mu yang melegenda itu memiliki unsur magis. Dia tidak percaya dengan adanya kekuatan spiritual yang besar. Tapi mungkin dewa masih memberkati beberapa hal tentang kehidupan umat manusia.
Sejak para binatang mutasi ditemukan di seluruh daratan, semua negara menjadi cemas dan menutup tembok perbatasan. Hanya perbatasan Utara yang tidak memiliki tembok pembatas. Sehingga peperangan ini menjadi lebih longgar.
Mu Xianzhai kembali ke tenda dan melihat gadis itu memegang belati berdarah. Tampaknya juga menggumamkan sesuatu, mungkin kata umpatan yang kasar.
Melihat ke bawah, seekor kelabang ukuran besar mati berdarah. Dia terkejut dan meminta seseorang untuk membuang bangkainya.
Apakah gadis itu akan ketakutan?
"Bagaimana ada kelabang sebesar itu? Apakah itu makhluk mutasi?" Tanya Li Chang Su kesal. Jika dia tidak waspada dan memiliki kepekaan yang tinggi, kemungkinan besar kakinya sudah digigit.
"Dari mana munculnya binatang ini?" Mu Xianzhai ingin memastikan.
"Tidak tahu!"
Itu berarti binatang mutasi sudah mulai menyelinap ke bagian wilayah Utara Negara Bingshui. Tapi ini tidak mungkin. Makhluk-makhluk itu seharusnya berada di wilayah terluar negara.
Ada orang-orang yang akan menjaga setiap tempat di pos, untuk membunuh makhluk-makhluk ini. Tapi sekarang, melihat seekor kelabang besar yang merayap ke dalam tenda, Mu Xianzhai tidak yakin.
Dia memastikan jika Li Chang Su baik-baik saja dan akan menjelaskannya nanti. Mungkinkah pihak musuh diam-diam melepaskan semua makhluk-makhluk ini untuk menyerang secara rahasia?
"Hei, apakah kalian sering membunuh banyak binatang mutasi seperti itu?" Tanya Li Chang Su penasaran.
"Sejak seluruh negara dikejutkan dengan makhluk-makhluk ini, sekelompok prajurit khusus akan ditempatkan di perbatasan luar. Seharusnya tidak bisa masuk."
Mu Xianzhai menceritakan sedikit tentang para binatang mutasi. Tapi pikirannya tidak ada di tempat. Dia sedang mengira-ngira, apakah binatang mutasi yang baru saja gadis itu bunuh ada di wilayah perkemahannya atau tidak.
Dia segera memerintahkan beberapa prajurit untuk mengetahui hal ini. Cari hingga sudut perkemahan. Tapi beberapa prajurit berteriak ngeri saat melihat ada banteng besar menerobos wilayah mereka.
Mu Hongzhi mengumpat, lalu mengambil pedangnya. Pergi tanpa ragu, beberapa prajurit juga memiliki darah yang mendidih. Bunuh banteng itu.
Ketika Li Chang Su melihat di kejauhan, ia terkejut. Seekor banteng hitam dengan mata merah dan tanduk raksasa menubruk segala sesuatu yang dilewatinya.
Yang lebih aneh lagi, banteng itu memiliki tinggi hampir dua meter, tanduknya yang besar membuat wujudnya mengerikan. Banteng hitam itu mendengus panjang dan menginjak banyak hal. Para prajurit berhati-hati untuk menanganinya.
"Banteng itu muncul dari arah musuh. Mungkinkah kiriman musuh?" Tanya salah satu jenderal tua yang hendak memimpin.
"Kirim beberapa mata-mata untuk mengetahui situasi camp musuh saat ini!" Titah Mu Xianzhai tegas, lalu menaiki salah satu kuda jantan tak jauh darinya. Sebelum pergi, dia menoleh ke arah Li Chang Su berada, "kamu menungguku di sini."
Tak menunggu gadis itu menjawab, Mu Xianzhai yang mengenakan topengnya itu memukul tubuh kuda dengan baik hingga berlari meninggalkan area tendanya. Li Chang Su tidak tertarik dengan banteng. Tapi pikirannya mencerna ke mana-mana.
He Ze muncul di bahunya dan menceritakan sedikit tentang sejarah binatang mutasi lahir. Meski meledak ratusan tahun lalu, tupai putih itu memiliki pengalaman yang cukup banyak tentang meledaknya racun hingga membuat para binatang menjadi liar dan aneh.
Bagi Li Chang Su, rasanya sedang menghadapi akhir dunia peradaban kuno. Mungkin ini juga yang menjadi asal-usul lahirnya makhluk-makhluk aneh di jaman modern?
Meski tidak akurat, Li Chang Su masih bisa memahami beberapa hal di hatinya. Jaman sepuluh milenium lalu ini, cukup mengejutkannya.
"Apakah ada cara untuk membunuh makhluk-makhluk itu?" Bisik Li Chang Su agar tidak terdengar oleh pihak lain?
"Bunuh saja seperti biasa. Sebagian orang memiliki kekuatan di tubuh akibat keturunan moyang mereka yang spiritual. Kamu bisa melihat para jenderal dan keturunan keluarga Mu itu, mereka bisa menghadapi banteng hitam raksasa tanpa rasa takut."
Penjelasan He Ze membuka mata Li Chang Su. Dia hampir melupakan jika sebagian orang memiliki kemampuan energi tenaga dalam yang besar. Bisa dianggap sebagai mendekati kata spiritual.
Tapi He Ze berkata jika jaman kultivator telah sepenuhnya punah akibat peperangan antar ras. Dan menyisakan beberapa orang spritual dengan fandasi yang kuat.
Orang-orang dengan tubuh spiritual mampu menyembuhkan diri atau memperkuat serangan. Tergantung kebutuhan.
Namun Li Chang Su yakin jika Mu Xianzhai tidak memiliki ini secara kasat mata. Yang membuat He Ze juga bingung. Tupai putih itu berkata jika Mu Xianzhai memiliki kemampuan terbesar di sini, namun ada pemblokiran jalur tenaga dalamnya. Hingga hanya bisa menggunakan kekuatan fisik tidak lebih dari tujuh puluh persen.
"Sepertinya aku harus memeriksa tubuhnya sebentar?" Tawar Li Chang Su seakan mengerti keinginan tupai putih itu.
"Bagaimanapun juga dia akan menjadi suamimu di masa depan. Tidak ada salahnya," tupai itu mendesah pasrah.
"...."
Sangat percaya diri. Namun Li Chang Su tidak terfokus pada kata suami-istri ini. Dia hanya penasaran dengan tubuh seni bela diri orang-orang di jaman ini. Apakah memiliki kesamaan dengan para ahli di jaman modern.
Ia hanya bisa melihat dari depan tenda. Banteng hitam raksasa itu dikepung oleh beberapa jenderal, termasuk Mu Xianzhai dan sepupunya.
Banteng hitam raksasa itu terlihat mengamuk, mengeluarkan suara melengking tajam dan mencoba menggunakan tanduknya untuk menyakiti mereka.
Mu Xianzhai memiliki tangan kanan yang sedang terluka. Memegang pedang di tangan kiri, lalu menahan serangan, sungguh mengejutkan gadis itu. Meski terluka, masih bisa pergi untuk bertarung. Benar-benar prajurit sejati.
Sebagai seorang raja perang yang dikenal oleh warga Negara Bingshui, Mu Xianzhai tidak pernah mengecewakan kaisar. Ketika pensiun kaisar belum menghilang, pria itu merupakan pangeran kesayangan. Namun entah apa yang terjadi di masa lalu, pensiun kaisar menghilang bersama ayahnya Mu Hongzhi.
Kasus ini menjadi lebih buruk dan bahkan kaisar sendiri telah mengerahkan orang untuk mencari mereka. Karana menurut investigasi awal, kedua pria itu kemungkinan diculik seseorang untuk keperluan terlarang. Tapi tidak banyak orang yang tahu mengenai hal ini. Mereka mengira jika pensiunan kaisar dan ayah Mu Hongzhi berpetualang.
Tapi jika benar mereka diculik? Untuk keperluan apa?
Li Chang Su mendesah. He Ze menceritakan banyak hal padanya mengenai keluarga kekaisaran. Dia sedikit bersimpati pada mereka. Melihat banteng hitam raksasa yang terus mengamuk dan tak kenal takut akan pedang, hati Li Chang Su bergetar.
Tuhan! Binatang mutasi macam apa itu?
Begitu kuat?
"Tidak bisakah kamu membantu?" Tanya He Ze bingung, memegang kacang tanah rebus di tangannya.
Melihat penampilan makhluk putih yang menggemaskan itu, Li Chang Su tidak tahan dan meraihnya—mencubit pipi gemuk itu. He Ze merasa tersinggung. Dia tidak suka orang lain melecehkannya secara langsung. Apalagi mencubit pipi. Dia tidak gemuk.
"Jadilah baik. Jika sejak awal kamu tidak menggemaskan, aku sudah membuangmu tanpa bulu," Li Chang Su tersenyum, tapi penuh bahaya pada sorot matanya.
Tiba-tiba, He Ze merasa bahwa seluruh bulunya meremang ....
terima kasih 💚
semoga selalu sehat dan semangat membuat karya baru 💕