Seorang mafia kejam yang ingin memiliki keturunan. Namun sang istri hanya memiliki sedikit kemungkinan agar dia dapat mengandung. Begitu tipis kesabaran yang di miliki oleh pria tersebut pada akhirnya dia mengambil jalan tengah untuk memiliki keturunan dari wanita lain. Apakah nantinya sang Istri dapat menerima dengan senang hati merawat anak dari wanita lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceritasaya22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SANG MAFIA
BRUK!
Punggung Ziya , menabrak pintu kamar dan menghentikan langkah kakinya, yang terus mundur. Darren, menatap tajam ke arah Ziya dengan mata elangnya.
Saat ini, mereka hanya berjarak satu langkah. Menunduk ke bawah, untuk menilai wanita yang akan melahirkan keturunannya. Lebih cantik dibandingkan di foto. Bahkan, jauh lebih cantik dari Naraya .
Ziya menengadah, membalas tatapan pria di hadapannya. Seharusnya ia tidak boleh melakukan itu, .tapi sosok itu sulit diabaikan. Baru kali ini, Ziya melihat pria setampan dan maskulin itu, bahkan dari jarak yang sangat dekat.
Jari telunjuk Darren diletakkan di dagu Ziya dan perlahan menggerakkan wajah cantik itu ke kiri dan ke kanan. Seperti perintahnya, tidak boleh ada riasan apa pun di wajah wanita ini dan ia merasa puas.
Darren adalah pria normal yang menyukai kegiatan berhubungan in*tim . Apalagi dengan wanita cantik dan Virg*n seperti Ziya.
Ziya memundurkan wajah, agar terlepas dari sentuhan jari lentik pria itu. Sentuhan itu sama sekali tidak nyaman, sebab terasa begitu panas.
Seulas senyum malas, tersungging di wajah tampan Darren . "Apakah kamu sudah pernah berc*uman?" tanya Darrenn, tenang.
Bibir Ziya , membuka dan menutup. Namun, tidak ada satu patah katapun yang dapat diucapkan. Jantungnya berdebar semakin kencang dan telapak tangannya basah karena keringat.
Ziya dengan cepat menggeleng untuk menjawab pertanyaan itu. la tidak pernah berciuman, sebab tidak memiliki waktu untuk berpacaran. Semua pria yang menyatakan cinta, akan langsung ditolak.
"Hmmm, menarik," gumam Darren dan maju satu langkah lagi, menutup jarak di antara mereka. Ziya terkesiap, saat tubuh hangat dan berotot tanpa pakaian menempel pada tubuhnya.
Jari Darren kembali diletakkan pada wajah Ziya. Kali ini, jari telunjuk itu menyusuri sisi wajah Ziya . Menyusuri pipi, rahang, leher dan terus turun sampai belahan semangka Ziya.
Sentuhan ringan itu, membuat tubuhnya menggelinjang. Membuat Darren tersenyum. Selama ini, ia melakukan hubungan in*tim dengan wanita berpengalaman.
Saat ini dihadapkan dengan seorang yang masih virg*n bahkan yang dibelinya amat mahal, terasa lebih menantang dan mengga*rahkan.
"Aku akan mengajarimu, baby gir l ." bisik Darren dan meletakkan telapak tangannya yang hangat, ke dada Ziya
"Jangan , Tolong jangan ." Ujar Ziya . la merasa takut, tapi juga geli yang dirasakannya di buah dadanya.
Ziya sangat gugup. la hendak meminta maaf karena berteriak, tapi tidak ada kata-kata yang dapat dirangkai. Tangan Darren merayap naik dan diletakkan pada tengkuk leher Ziya , merasakan denyut nadi wanita itu.
"Aku akan menciummu terlebih dahulu, baby girl," ujar Darren dan menekankan kejantanannya pada bagian perut Ziya .
Belum sempat menjawab , bibir hangat dan basah dengan sedikit bau alkohol, memagut bibirnya. Darren memberikan kecupan-kecupan ringan pada bibir tipis itu.
Ziya sangat panik dan tidak tahu harus berbuat apa. Tanpa sadar, ia mulai mendorong dada bidang itu menjauh, la tidak tahan dengan rasa panas dari sesuatu yang keras, yang menempel pada perutnya.
"Santai baby girl, Rileks..." bujuk Darrenn dan tangannya mulai membelai punggung Ziya.
"Jangan ...." Ziya spontan mengerang, saat sentuhan hangat membelai punggungnya. Kesempatan itu diambil oleh lidah Darren untuk membelai rongga mulut dan lidah ziya.
Ziya merasakan tubuhnya panas dan kewanita*nnya berdenyut. Namun, ia tidak tahu rasa apa itu dan membuatnya semakin panik. Darren tidak lagi meng*cup. Bibirnya mulai mengulum menyesap dan sesekali menggigit bibir Ziya .
Dad*nya naik turun tidak beraturan , Ziya semakin panik dan berusaha memberontak. Namun, Darren tidak mengizinkan hal tersebut.
Satu kaki Dareen diselipkan di antara kedua kaki Ziya, lalu mendorong paksa kaki Ziya agar terbuka lebar. Satu tangan memeluk pinggang Ziya dengan sangat erat.
Satu tangan lagi diselipkan ke balik belahan gaun lingerie yang tinggi. Tangan Darren membelai paha yang mulus itu dan kembali membuat ziya mengerang dan terangs*ng .
Bibir mereka masih bertautan. Darren memegang kendali, sedangkan Ziya hanya berusaha agar tetap dapat bernapas.
" Hmmm..." pekik Ziya di sela ciuman, saat tangan Darren menyentuh area kewanita*n nya. Tangan yang sedari tadi mendorong dada Darren, sekarang turun ke bawah, berusaha menarik tangan pria itu agar menjauhi dari kewanitaannya.
Darren menghentikan ciuman dan bibirnya berpindah ke sisi wajah Ziya, kemudian ia berbisik,
" Sssttt.... Tidak apa-apa. Ini tidak akan sakit. Saya berjanji, baby girl."
"T-Tapi- Tapi ...." Ziya tidak dapat menyelesaikan kalimatnya dan kembali mengerang. Jari jemari Darren, menyusup di antara bibir kewanitaan Ziya yang montok.
Bermain di area hangat dan licin itu. " lihatlah sudah begitu basah dirimu.... baby girl " bisik Darren kembali dan mulai memainkan jari jemarinya dan menggesek kejantanan nya .
la sendiri begitu terangs*ng dan ingin segera melakukannya . Namun, karena wanita ini masih virg*n , maka ia berencana menikmati dengan perlahan.
Terdengar suara desah*n Ziya keluar dari bibirnya ,yang tidak lagi mendorong tangan Darren. Saat ini kedua tangannya merangkul leher kokoh itu dan kakinya refleks semakin terbuka lebar.
"Ya, ya... itu dia babi girl ...." bisik Darren serak yang semakin kuat memainkan jarinya, menggesek maju mundur.
Jari jemarinya tidak akan dimasukkan ke dalam, itu adalah jatah untuk kejantana*nnya. Darren melepaskan pelukannya pada pinggang Ziya, sebab wanita itu sudah berpegangan padanya dan tidak akan terjatuh.
Tangannya itu menangkup salah satu semangka Ziya. Ukurannya tepat pada genggaman tangan Darren. Untuk tubuh semungil ini, ukuran buah semangka cukup menakjubkan.
Satu tangan meremas buah semangka dan satu lagi bermain di kewanita*n. Hal itu membuat Ziya mendes*h dan terus mengerang tiada henti dan segera memuncak klim*k .
Ini pertama kali bagi Ziya . Tubuh Ziya bergetar hebat, saat mencapai kenikmatan itu. Napasnya memburu, tubuhnya terasa lemas. Tangan Darren meninggalkan kewanit**n dan buah semangka Ziya .
Saat ini, ia memeluk erat dan merangkul tubuh mungil itu yang lemas. Ziya menengadah menatap Darren dan bertanya, "Apakah ini yang disebut hubungan in*tim ?" Darren menggeleng dan berkata, "Ini baru pemanasan ,baby girl," Mata Ziya membulat sempurna dan berkedip beberapa kali.
Hal itu membuat Darren tersenyum. Lalu, tanpa aba-aba, ia menggendong tubuh Ziya dan melangkah ke tengah kamar.
Merebahkan Ziya di atas ranjang king size miliknya. Tatapan Ziya tertuju pada kejant*n*n pria itu, yang sudah begitu siap.
Handuknya sudah terlepas dari tadi. Ziya terkesiap menatap kejant**an itu. Darren naik ke atas ranjang, tepatnya di atas tubuh Ziya yang tidur telent*ng.
Kedua kaki Darren dalam posisi berlutut dengan menindih Ziya yang berada di antara kedua kakinya .
" Sentuhlah ," pinta Darren. Ziya tampak sangat terkejut , Darren tidak menjawab, melainkan mengambil tangan mungil Ziya dan meletakkannya pada kejant***nnya itu.
Ziya spontan menarik tangannya menjauh, saat merasakan betapa panas kejant**an itu. "Tidak apa-apa. Sentuh Lah," pinta Darren kembali.
Kali ini, Ziya yang meletakkan tangannya pada kejanta**n itu, ragu-ragu tentunya.
"Bagus. Gerakkan tanganmu naik dan turun . Baby girl " perintah Darren, sambil menatap apa yang sedang dilakukan Ziya .
Tangan Ziya tidak mampu menggenggam keseluruhan kejanta**n itu yang begitu besar dan panj*ng. Namun , ia tetap patuh dan mulai menggerakkan tangannya naik turun, perlahan.
"Ya, seperti itu.... Bagi girl " Tangan Darren kembali menyusup ke kewanit**n Ziya, melakukan
hal yang sama. Er*ng*n dan d*sah*n, meluncur dari bibir mereka masing-masing.