NovelToon NovelToon
Mafia Kejam Dan Sistem

Mafia Kejam Dan Sistem

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / CEO / Sistem / Perperangan / Romansa
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nrsl

Menceritakan tentang seorang gadis yang anggun dan lemah lembut, namun semenjak jiwa nya digantikan berubah menjadi kejam jika ada yang mengusiknya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nrsl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Pagi Hari

Nafas Cia terengah-engah, ia langsung terduduk dan meluruskan kakinya di taman mansion miliknya.

la mengambil botol minum yang ada di sampingnya dan langsung meminumnya.

"Huuuft, lelah sekali”

Yap, Cia saat ini telah menyelesaikan misi hariannya.

"Ale, apakah kamu mendengarkan ku?"tanya Cia pada sistem Ale.

[Saya mendengar anda Cia]

”Apakah misi nya hanya seperti ini saja Ale ?"

[Belum Cia, ini hanya misi kecil]

[Misi besarnya belum keluar, karena alur novelnya belum di mulai]

Cia mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Kapan alur novelnya di mulai Ale?" tanya Cia.

[Saat anda masuk sekolah Cia]

Cia menghembuskan nafas lega.

"Huuuft, syukurlah. Aku bisa mempersiapkan diri dulu"

[Benar Cia, sebaiknya anda mempersiapkan diri dulu]

...****************...

Tok Tok Tok Tok

"Selamat pagi, tuan Rama" ucap seorang pria di balik pintu.

"Masuk" ucap tuan Rama.

Pria itu pun masuk ke dalam ruangan kerja tuan Rama, dan membungkukkan badannya untuk memberi hormat.

"Rian" ucap tuan Rama.

Yap, pria itu bernama Rian "RIAN XANDER" orang kepercayaan tuan Rama untuk melatih Cia bela diri dan menembak.

Rian pun menatap tuannya.

"Saya tuan" ucap Rian.

"Saya minta, tolong ajarkan anak saya Cia bela diri dan menembak. Mulai hari ini" ucap tuan Rama datar.

"Baik tuan, permisi" ucap Rian dengan membungkukkan badannya, dan berlalu pergi dari ruangan tuannya.

...****************...

Di tempat latihan

Cia pun sudah mengenakan pakaian khusus latihan. la mengenakan celana legging dan kaos hitam yang pas di badannya.

"Nona muda, apakah anda sudah siap untuk melakukan pelatihan?" tanya Rian.

Cia pun mengangguk dan tersenyum.

"Sudah paman"

Cia pun latihan dengan serius

Rian terkejut, nona mudanya ternyata cepat dalam menangkap gerakan. Yang Rian tidak tau jiwa Cia sudah sangat ahli dalam hal ini, ia hanya melakukan pemanasan saja.

Papa Rama dan mama Cantika yang melihat putrinya sedang latihan pun tersenyum dan merasa bangga, putrinya ternyata sangat hebat.

...****************...

Sudah hampir seminggu Cia melakukan misi hariannya, kini ia tengah bersantai di kamarnya.

"Ale, tolong perlihatkan statusku" ucap Cia

[Baik Cia]

[STATUS]

Nama : Felicia Baskara

Umur : 17 tahun

Kecantikan : 95%

Keimutan : 95%

Daya tarik : 95%

Kepintaran : 80%

Kesehatan : 90%

Kekuatan : 100%

Kelebihan : Meracik racun dan obat, menembak

Poin : 1.000

Aset : Black Card dari orang tua, pewangi badan strawberry permanen

Cia yang melihat statusnya berbinar.

"Waaaaah... Ale, apakah aku jadi gadis terkuat di bumi?"

[Belum Cia]

[Walaupun anda gadis terkuat pun, tapi raga yang anda tempati masih memiliki trauma]

[Jadi, tugas anda harus melawannya Cia]

[Perlahan trauma itu akan hilang dengan sendirinya]

Cia pun mengangguk dan tersenyum.

"Baiklah Ale"

[Ding]

Layar hologram muncul di depan Cia.

[Misi baru]

[Menggagalkan aksi tawuran di jalan mencari cinta]

[Berhasil : mendapatkan senjata bayangan]

[Gagal : gatal-gatal selama 3 hari]

[Terima : ya/ tidak]

"Senjata bayangan itu apa Ale?" tanya Cia.

[Jika anda sedang membutuhkan senjata, anda hanya tinggal meminta dalam hati. Otomatis senjata tersebut langsung ada pada tangan anda Cia]

Cia menepuk-nepuk kan tangannya merasa senang.

"Wuaaaaaah, hebat sekali"

[Tentu saja, itu keuntungan dari sistem untuk anda Cia]

"Kapan kejadian tawuran nya Ale?" tanya Cia.

[Hari ini pukul 16.00]

"Tinggal 30 menit lagi Ale"

"Ayo, kita harus segera kesana, misi aku terima Ale"

[Baiklah]

[Memproses... ]

Cia pun siap-siap untuk pergi dan mengganti bajunya. la memakai dress putih motif flower, rambutnya di gerai dengan indah, memakai sepatu flat shoes putih, terlihat sangat cantik dan anggun.

Cia di kehidupan sebelumnya juga senang berpenampilan anggun dan feminim. Jadi orang-orang tidak tau kalo ia merupakan seorang pemimpin dari kelompok mafia.

Ting

Cia turun menuju lantai 1, ia melihat mama nya sedang duduk menonton tv, Cia pun menghampiri mama nya.

"Mama, Cia izin mau beli cemilan ke supermarket depan ya" ucap Cia dengan tersenyum.

Mama Cantika menatap Cia dan mengelus pipi putrinya lembut.

"Di antar supir ya"

Cia menggelengkan kepalanya.

"Engga ma, Cia mau pinjem sepeda listrik mama, boleh?" ucap Cia memohon.

Mama Cantika tersenyum.

'"Boleh, tapi hati-hati ya"

Cia mengangguk dan langsung memeluk mama nya.

"yeeeeey, terimakasih mama. Kalo gitu Cia berangkat dulu yaaa, papay mama" ucap Cia dengan melambaikan tangannya.

Cia pun pergi menaiki sepeda listrik, tersenyum menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya.

Tidak jauh dari lokasi dirinya berada, Cia melihat ada segerombolan pemuda yang sedang adu mulut.

"Ale, apakah yang itu?" tanya Cia.

[Benar Cia]

"Mereka banyak sekali Ale, bagaimana cara menghentikannya"

[Terserah anda Cia]

Cia mendengus.

"Baiklah-baiklah, bagaimana kalo kita lewat sana pura-pura tidak melihat mereka. Aku kan cantik, siapa tau mereka pingsan saat melihatku, hehehehehe" ucap Cia terlalu percaya diri.

[Anda sangat percaya diri sekali Cia]

Cia terkekeh.

"Hehehehe, kan di coba dulu Ale. Let's go"

Saat Cia sudah dekat dengan segerombolan pemuda tersebut, Cia tidak menyadari kalo ada batu besar di depannya, seketika ia terjungkal ke depan dan jatuh dari sepedanya.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaan" teriak Cia.

Gubrak

Duuuuuk

Cia terjatuh dengan lutut dan siku yang terluka.

Seketika suara teriakan Cia mengalihkan perhatian segerombolan pemuda tersebut.

Mereka menatap Cia tidak percaya, ada-ada saja pikir mereka.

Cia pun mendongakkan kepalanya dengan mata yang berkaca-kaca, ia tidak merasa sakit akan lukanya tapi ia merasa sangat malu sekarang.

Seketika segerombolan pemuda tersebut terpaku, mereka terpesona akan kecantikan Cia.

"Waaaah ada bidadari"

"Cantik sekali"

"Oh tuhan, itu orang apa bidadari?"

"Peri cantik"

Batin segerombolan pemuda tersebut.

Pemuda yang menyebut Cia peri cantik pun menghampirinya, ia berjongkok di depan Cia.

"Peri cantik, kamu tidak apa-apa? hmm" ucap pemuda itu lembut.

Seketika anggota dari pemuda itu syok, itu pertama kalinya bos mereka berbicara dengan perempuan selembut itu.

Cia pun menggeleng.

"Aku tidak apa-apa kak, aku hanya malu" ucap CIA dengan pipi memerah seperti kepiting rebus.

Pemuda itu mengatupkan bibirnya, ia menahan diri untuk tidak tertawa. Tapi, gadis di depannya ini sangat menggemaskan menurutnya.

"Apanya yang tidak apa-apa ? kamu terluka, Ayo, saya antar ke rumah sakit" ucap pemuda itu, ia merasa khawatir.

"E-eh, tidak apa-apa kak. Ini, hanya luka kecil aja" ucap Cia tidak enak.

"Anggap saja ini tanda terimakasih saya, karena kamu sudah menolong Arsen" ucap pemuda itu.

Cia menggelengkan kepalanya.

"Aku ga apa-apa kak"

"Aku bawa plester ko, ada di dalam tas"

"Kalau begitu biar saya yang obati ya"

Cia hanya mengangguk.

Pemuda itu pun langsung berdiri dan menghadap anggota nya dengan tatapan dingin dan datar.

"Urus mereka"

"Siap, bos" ucap serempak anggota pemuda tersebut.

Kini tatapan pemuda itu kembali ke arah Cia, ia menggendong Cia ala bridal style menuju kursi yang ada di pinggir jalan. Cia yang terkejut refleks melingkarkan tangannya di leher pemuda itu. Pemuda itu pun mendudukan Cia di kursi.

"Mana?" tanya pemuda itu.

Cia mengernyitkan dahinya bingung.

"Apanya kak?"

Pemuda itu pun terkekeh.

Blush

Seketika Cia terpesona akan ketampanan pemuda yang ada di hadapannya ini.

"Tampan" batinnya, tidak ia sadari sekarang pipinya sudah semerah kepiting rebus.

Pemuda itu mengelus surai Cia lembut.

"Plester nya, peri cantik"

Blush

Lagi-lagi pipi Cia memerah, ia merutuki dirinya saat ini, bisa-bisanya ia seperti ini.

"E-eh, I-ini ka plester nya"

Pemuda itu pun berjongkok, mengambil plester dari tangan Cia dan meletakkannya pada luka Cia setelah itu meniupnya.

"Aaaaaaaaaaa, aku baper" batin Cia bersorak kegirangan.

"Selesai" ucap pemuda itu

"Terimakasih kak" Cia tersenyum manis melihatkan kedua lesung pipi dan gigi gingsulnya.

Deg

Deg

Deg

Pemuda itu terpesona untuk yang kesekian kalinya, ia pun memegangi dadanya.

"Ya Tuhan, kenapa dia sungguh cantik" batin pemuda itu.

Pemuda itu pun tersenyum.

"Sama-sama"

Cia tersadar kalo hari sudah mulai sore, ia takut kedua orang tuanya khawatir.

"Hmmm, kak aku pulang dulu ya, udah sore"

"Kaka, antar ya" ucap pemuda itu.

Cia menggelengkan kepalanya.

"Engga usah kak, aku sendiri aja, lagian aku bawa sepeda"

Lagi-lagi tawaran pemuda itu di tolak, ia menghembuskan nafasnya kasar.

"Huuuft, baiklah hati-hati ya"

Cia mengangguk tersenyum dan berjalan ke arah sepeda nya kemudian melambaikan tangannya.

"Bye bye Kakak"

Pemuda itu pun membalas melambaikan tangannya, dan merasa aneh apa yang ia lupakan pikirnya. Detik kemudian ia membelalakkan matanya, ia lupa berkenalan dengan gadis itu, ia pun mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Aaaaaargh, kenapa gue bisa lupa lagi buat tanya namanya"

Bersambung

1
Ida Rohani
/Determined//Angry//Determined//Angry//Panic/ayo semangat terus thor
Travel Diaryska
bagus author, lanjutkan. semangattt
Aryanti endah
Luar biasa
Nur Khayati
seruuuuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!