Narendra cakrawala seorang pria badboy berusia 25 tahun, niat hati melarikan diri ke kampung halaman sang nenek untuk menghindari perjodohan, namun siapa sangka di sana justru Naren malah di paksa menikahi salah satu gadis di sana, akibat kecerobohan nya mengendarai motor...
Ayuna mandala seorang gadis yang selalu hidup mandiri sejak kecil karna keadaan ekonomi, kini dirinya baru berusia 19 tahun, niat hati ingin menghirup udara segar di sawah saat sore hari, namun dirinya malah di sangka mesum akibat kecerobohan dari si pengendara motor tersebut...
❤️❤️❤️❤️❤️
Bagaiman kisah mereka selanjutnya? penasaran, yuk baca 👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emak naufal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9 : cowo rusuh
Setelah selesai menarik uang di warung Bu hj atun akhirnya mereka pun kembali melanjutkan perjalanan menuju pasar malam, begitu tiba di sana tatapan Aliya dan Alif langsung mengarah pada komedi putar.
" wah rame banget ya ternyata !" Celetuk Aliya yang merasa kagum dengan penampakan pasar malam.
" Iya dek, banyak tukang jualan lagi !" Sahut Alif yang nampak sama berbinar nya dengan sang adik.
Setelah memarkirkan motor mereka, Narendra nampak mengeluarkan 5 lembar uang pecahan seratus ribu dan langsung memberikan pada kedua adik ipar nya, yang di sambut dengan tatapan bingung mereka.
" ini uang buat apa a ?" Tanya Alif mewakilkan sang adik.
" Itu buat kalian kalo misal mau beli sesuatu, kalo kurang nanti bilang aja sama Abang !" Jawab Narendra yang nampak asing dengan panggilan A'a.
Alif dan Aliya nampak saling pandang dan kompak melirik sang Kaka untuk meminta izin menerima uang pemberian Narendra, meraka memang tidak terbiasa menerima pemberian orang begitu saja, Ayuna yang mengerti arti tatapan kedua adik nya pun langsung menganggukan kepala nya tanda mengizinkan.
" Tapi ini kebanyakan a !" Ujar Alif lagi.
" Sisa nya kan bisa kalian simpan nanti buat beli yang lain !" Sahut Narendra membuat mereka tersenyum sumringah.
" Makasih ya a !" Ujar Alif dan Aliya kompak dan langsung di balas anggukan kepala oleh Narendra.
" Panggil Abang aja !" Ucap Naren membuat kedua mengangguk mengerti.
" Siap bang !" Jawab kedua nya kompak.
" Kalo gitu kita ke sana dulu ya teh, bang !" Pamit Alif langsung menarik sang adik menuju penjual aksesoris karna sudah sejak lama dirinya ingin membeli sebuah gelang, sebab Alif merasa tidak enak kalau harus membuntuti Kaka dan Kaka iparnya, jadi ia lebih memilih mengajak sang adik untuk berpisah dari mereka.
Begitu kedua adik ipar nya sudah pergi, sekarang gantian Narendra menatap sang istri yang sedari tadi hanya bengong saja.
" Kenapa diem aja, ga suka sama tempat rame kaya gini ?" Tanya Narendra sebab takut jika Ayuna merasa tidak nyaman berada di sana.
" Engga kok kang, Una cuma ngerasa ga enak aja sama akang, apa akang ga terlalu banyak ngasih uang jajan Alif sama aliya ?" Ujar Ayuna membuat Naren akhirnya mengerti.
" Kenapa, lu mau juga uang jajan kaya mereka ?" Tanya Naren dan langsung di balas gelengan kepala oleh Ayuna.
" engga ih, tapi mereka tuh ga pernah pegang uang sebanyak itu, takutnya nanti malah langsung di habisin buat beli yang macem-macem !" Sahut Ayuna.
" Niat gua ke sini emang mau ngajak mereka, jadi biarin aja kalo mereka mau beli sesuatu yang mereka pengen !" Ujar Narendra akhirnya mengutarakan niat awalnya.
" Kalo gitu makasih ya kang, Alif sama aliya keliatan seneng banget !" Sahut Ayuna sambil menatap kedua adik nya sedang membeli gulali, sedangkan Naren hanya diam saja enggan menanggapi ucapan sang istri.
" Ayo susul mereka !" Ajak Naren langsung menggandeng tangan ayuna dan berjalan menyusul kedua adik iparnya yang nampak tersenyum bahagia.
" Saya mau satu ya bang !" ujar Naren pada penjual gulali, sontak saja Alif dan Aliya langsung menengok ke asal suara, sebab mereka tadi tidak menyadari kedatangan Kaka dan Kaka iparnya.
Ketika Naren akan menyerahkan uang kepada si Abang penjual gulali, Alif langsung melarang nya dan berkata biar di bayar pake uang yang tadi meren berikan saja, Naren sudah menolak sebab memang uang itu Naren berikan untuk mereka berdua, namun Alif juga tidak mau kalah dan langsung membubarkan gulali tersebut sehingga Naren hanya bisa pasrah.
" Neng Yuna, ke sini juga ?" Suara seseorang yang memanggil Ayuna, sontak saja membuat mereka langsung kompak menoleh.
Begitu melihat siapa yang menegur nya Ayuna langsung menghela nafas malas, sebal karna harus bertemu orang tersebut.
" Kenapa ga bilang sama A'a kalo neng Yuna mau ke pasar malem, tau gitu biar A'a jemput aja tadi !" Ujar orang tersebut namun Ayuna enggan menjawab.
" A fajar ngapain di sini, biasa nya nongkrong di warung ote bareng yang lain ?" Tanya Alif sebab sang Kaka hanya diam aja.
Orang yang di panggil A fajar oleh Alif hanya mampu tersenyum kecut begitu pertanyaan di abaikan oleh Ayuna.
Fajar memang sudah lama menyukai Ayuna, bahkan lelaki itu sudah beberapa kali mencoba melamar Ayuna begitu gadis itu lulus sekolah, namun Ayuna selalu menolak dan berkata belum siap menikah, tapi dia hari yang lalu fajar di buat sangat terkejut begitu mendengar kabar jika Ayuna telah menikah dengan pemuda kota karna berbuat mesum, dan itu menjadi hari paling berat untuk fajar.
" Tadi ga sengaja liat neng Yuna di sini jadi A'a samperin deh !" Sahut fajar pada Alif namun tatapan mata nya terus mengarah ke arah Ayuna membuat gadis itu merasa tidak nyaman dan memilih bersembunyi di balik tubuh Naren.
" Dia siapa babe ?" Tanya Naren dengan suara yang sengaja di buat kencang sebab Naren tau jika Ayuna tidak senang dengan keberadaan pria tersebut, sontak saja suara Naren membuat Ayuna langsung melotot kan matanya lantaran terkejut dengan panggilan Naren untuk dirinya.
" Dia A fajar kang, anak pak kades !" Sahut Ayuna dengan suara pelan seperti bisikan tepat di telinga Naren, membuat bulu kuduk lelaki itu langsung meremang begitu merasa hembusan nafas Ayuna di leher nya.
" Lu ada urusan sama istri gua ?" Tanya Naren dengan nada datar dan dingin, jangan lupakan tatapan nya yang tajam seperti elang.
" Saya cuma mau nyapa neng Yuna aja, apa masalah nya sama kamu ?" Ujar fajar sambil menatap balik Naren, walau dalam hati sudah ketar-ketir melihat tatapan mengintimidasi suami pujaan hatinya.
" Jelas ada, Ayuna sekarang istri gua, jadi kalo lu ada urusan sama dia lu harus izin sama gua dulu !" Sahut Naren membuat fajar langsung menatap sengit ke arah nya.
" Ga usah belagu, neng Yuna juga pasti terpaksa terima kamu karna terlanjur di grebek warga, laki-laki urakan kaya kamu ga pantes buat neng Yuna !" Hina fajar sambil memperhatikan penampilan Naren dari ujung kaki sampai ujung kepala, Naren memang hanya memakai celana jins sobek-sobek dan juga jaket bomber berwarna biru navi, jangan lupakan dua tindikan di telinga sebelah kirinya.
Mendengar ucapan fajar membuat Naren langsung mengeluarkan senyum devil nya, Naren sudah sangat hafal dengan model laki-laki banci seperti ini, belaga baik di depan cewe incaran nya padahal tidak lebih buruk dari sampah di Bantar gebang.
" Oh ya, kalo gitu siapa cowo yang pantes sama istri gua, elu gitu ?" Tanya Naren dengan tatapan remeh dan senyum devil nya.
" Y-ya memang harus nya neng Yuna itu nikah sama saya bukan sama kamu !" Jawab fajar dengan nada sedikit gemetar.
" Kamu mau nikah sama dia babe ?" Tanya Naren pada Ayuna yang masih bersembunyi di belakang nya, sementara Ayuna langsung menggeleng dengan tegas sebagai jawaban atas pertanyaan Naren.
" See, lu liat dia bahkan ga mau natap lu bastard !" Ujar Naren pada fajar membuat fajar geram dan langsung pergi begitu saja meninggalkan mereka, sebab fajar tidak ingin dirinya kelepasan dan berakhir dengan keributan, bisa di cincang habis oleh papi nya nanti dia.
" Ayo pulang aja, udah ga mood gua lama-lama di sini !" Ujar Naren dengan suara kesal, sementara Ayuna dan kedua adiknya hanya mampu mengikuti Naren sebab tau jika lelaki itu sedang dalam mood yang tidak baik.
Biarlah hari ini mereka tidak jadi menikmati pasar malam, karna masih ada hari esok.
***
Jangan lupa like, komen, and vote ❤️❤️❤️❤️❤️
Thank you 😘😘😘😘😘😘
tapi ngiming ngiming mana lanjutanya nih toor
aihhhh miris kali hidup kau una
pasti Naren jg banyak masa lalunya ihhh ga cocok merek