Follow Instagram aku ya : @authoranakkost
Luna Maria, seorang gadis muda yang sudah mengalami kerasnya hidup. Diperlakuan seperti seorang pembantu oleh bibinya merupakan hal yang biasa bagi Luna.
Sampai pada suatu ketika, takdir mempertemukan Luna dengan Winston, seorang pria arogan dan possesive. Dan pada akhirnya Luna menjadi simpanan Winston.
Awalnya semua terlihat baik-baik saja, karena Winston memang tertarik pada Luna. Sampai saat satu persatu rahasia rumit dan masa lalu yang menghubungkan mereka berdua terkuak, menguji hubungan mereka.
Dendam, rasa benci, cinta segitiga dan persahabatan akan mewarnai cerita rumit antara Luna dan Winston, akankah mereka tetap bersama setelah rahasia kelam itu terkuak?
Jika penasaran, ikuti terus ya ceritanya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jadi Simpananku
Mansion Winston.
***
Setelah urusan di perusahaan selesai, Winston kembali ke mansion nya diantarkan oleh Rean.
Sesampainya di mansion, Winston langsung pergi menuju kamarnya, dijumpainya Luna sedang duduk di balkon kamarnya memandang keluar.
"Luna," Winston memanggil Luna tetapi tidak disahuti oleh Luna.
"Luna," panggil Winston lagi untuk yang kedua kalinya.
"Eh iya Tuan, maafkan Luna Tuan. Luna tadi tidak memperhatikan," balas Luna bingung, dari mana dia ini tau namaku pikirnya.
"Kemari lah, ada yang ingin ku bicarakan," ajak Winston kembali keruangan dan duduk di sofa kamarnya.
"Baik Tuan, aku juga ingin menyampaikan sesuatu," balas Luna mengikuti langkah Winston dan ikut duduk di sofa.
Sekarang mereka saling berhadapan.
"Kau duluan," sahut Winston.
"Baiklah Tuan, saya hanya ingin mengucapkan terimakasih karena Tuan telah menyelamatkan dan menampung saya disini. Tapi saya harus pergi sekarang, saya tidak mau merepotkan Tuan lebih lama lagi," ucap Luna dengan sangat sopan dan lembut.
"Jadi kau tidak ingin tinggal disini lagi?" tanya Winston.
"Maafkan saya Tuan, saya tidak mengenal Tuan dan begitu pun sebaliknya. Tidak baik merepotkan orang yang tidak kita kenal," balas Luna menunduk.
"Oh! tapi aku masih punya urusan denganmu, disamping aku telah menyelamatkan nyawamu dan memberikan kau tumpangan, kau juga berhutang yang lain padaku," jawab Winston dengan nada yang tetap datar dan tenang.
"Apakah yang lain itu Tuan?" jawab Luna kebingungan dengan pernyataan pria itu.
"Hutang yang lain? bagaimana mungkin aku punya hutang dengan orang yang baru aku temui tadi malam?" gumam Luna bingung.
Seraya Luna kebingungan mengingat-ingat apa hutang nya, Winston menyerahkan sebuah amplop berwarna coklat kepada Luna.
"Bacalah, kau akan segera tahu," ucap Winston dengan mata yang tertuju sangat tajam ke arah Luna.
Segera Luna mengambil amplop yang di depannya itu. Dan betapa terkejutnya Luna saat menyadari bahwa pada tempo hari, dirinya telah merusak sebuah mobil mewah dan harus memberikan ganti rugi dengan nominal yang sangat besar.
"Betapa bodohnya aku tidak mengingat nama Winston ini. Jelas-jelas pengacara waktu itu menyebutkan nama lengkap Winston," guman Luna kesal pada dirinya sendiri.
"Maafkan ketidak-tahuan saya Tuan, mungkin untuk saat ini, Luna belum bisa melunasi hutang Luna. Tapi Luna berjanji akan bekerja sekeras mungkin untuk mencicil hutang Luna," balas Luna sembari menunduk.
"Bahkan jika kau bekerja dalam waktu yang lama pun, tidak mungkin gajimu bisa cukup untuk melunasi harga perbaikan mobil ku. Aku punya solusi yang lain," ucap Winston sembari berjalan mendekat ke arah Luna, dan sekarang sudah duduk di samping Luna. Benar-benar tanpa jarak.
Melihat hal itu Luna menjadi panik. "Maafkan Luna Tuan, tapi bisakah memberikan Luna jarak? saya kurang nyaman," ucap Luna terus terang.
"Haha, begitukah kau membalas penyelamat mu?" balas Winston memicingkan matanya.
Saat itulah Luna sadar bahwa Winston bukanlah orang yang akan menolong orang lain tanpa imbalan.
"Jadi apa mau mu Tuan?" balas Luna sembari memberi jarak dari duduknya semula.
"Jadilah simpananku," bisik Winston ke telinga Luna sembari menarik Luna ke posisi semula.
Situasi itu benar-benar membuat Luna terkejut. "Ta ... tapi Tuan, Luna hanyalah gadis kecil, tidak cocok dengan kedudukan mu. Takutnya Luna hanya akan menjadi beban Tuan," balas Luna gagap. Luna bermaksud menolak permintaan Winston dengan bahasa yang halus.
"Hahaha, karena itulah kau menjadi simpananku, bukan kekasihku. Karena kita memang tidak sepadan," balas Winston sembari melempar senyuman yang dingin itu.
Saat mendengar itu, entah mengapa hati Luna remuk seketika. Pandangannya pada Winston berubah total. Awalnya Luna mengira jika Winston adalah pangeran dari negeri dongeng yang menyelamatkan dirinya.
Tapi malah sebaliknya, mungkin Luna sedang menapaki kakinya di lubang tanpa batas.