NovelToon NovelToon
Kania Dan Luka

Kania Dan Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Beda Usia / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Yourfee

Kania nama gadis malang itu. Kehidupan sempurnanya kemudian berantakan setelah sang ibu meninggal dunia. Ayahnya kemudian menikahi janda beranak satu di desanya. Kehidupan bahagia yang sempat dirasakannya di masa lalu terasa seperti barang mewah baginya. Kania nama gadis malang itu. Demi menutupi utang keluarganya, sang ayah bahkan tega menjualnya ke seorang rentenir. Pernikahannya bersama rentenir tua itu akan dilaksanakan, namun tiba-tiba seorang pria asing menghentikannya. " Tuan Kamal, bayar utangmu dulu agar kau bebas menikahi gadis mana pun", pria itu berucap dingin. Hari itu, entah keberuntungan atau kesialan yang datang. Bebas dari tuan Kamal, tapi pria dingin itu menginginkan dirinya sebagai pelunas utang. Kania nama gadis itu. Kisahnya bahkan baru saja dimulai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yourfee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6

Sepanjang perjalanan tersisa, Kania dan pria itu diam sibuk dengan isi kepalanya masing-masing. Jika Edward Lamos terlihat biasa saja, beda dengan Kania. Gadis itu terlihat gugup. Aneh sekali. Padahal tadi ia sangat penasaran dengan pria itu, tapi sekarang ketakutan yang tadi hilang, kini pelan-pelan kembali hadir. Gadis itu bahkan beberapa kali membuang napasnya kasar, berusaha mengabaikan rasa takutnya. Hal-hal buruk memenuhi isi kepalanya. Ada apa dengan kehidupan barunya nanti?

Mobil kemudian berhenti di sebuah bangunan megah, sebuah rumah bergaya eropa klasik yang berdiri kokoh jauh dari hingar-bingar ibukota. Kania sedikit kaget. Ia melihat pemandangan di sekitarnya. Di sana sini yang terlihat hanya pohon-pohon tinggi, didominasi pohon pinus tua, Kania tebak umurnya sudah ratusan tahun. Bulu kuduknya sedikit merinding. Kenapa ada orang yang betah tinggal di hutan. "Jangan suka bengong jika kau tidak mau dirasuki oleh arwah jin penunggu hutan. Apalagi, ia suka sekali dengan gadis bodoh sepertimu". Ingin sekali Kania mencabik-cabik mulut pria tak bermoral itu. Kata-katanya selalu menyakitkan.

Perlahan, Kania mengikuti langkah kaki pria itu, memasuki rumah asing yang akan menjadi saksi bisu kehidupannya ke depan.

Sepi. Di mana orang-orang? Apakah pria ini tinggal sendiri? Di rumah sebesar ini? Yang benar saja. Pria itu kemudian mengajak Kania naik ke lantai dua, entah untuk apa.

"Bocah, ini kamarmu. Jika kau perlu apa-apa katakan saja padaku. Kamarku ada di sebelah. Sekarang kau istirahat dulu. Aku tau bocah sepertimu gampang lelah".

Kania memberanikan diri menatap pria itu, suaminya.

"Tuan, terima kasih sudah membantuku terlepas dari Tuan Kamal. Aku sangat berutang budi padamu. Mungkin, aku akan mulai bekerja untuk membayar utangku. Apakah kau akan mengizinkanku bekerja, Tuan?"

Edward Lamos memberikan tatapan datar ke arah gadis itu.

"Jangan naif bocah, kau pikir aku suka rela menebusmu dari Tuan Kamal? Belum lagi jumlah uang yang harus kuberikan untuk ayahmu yang gila harta itu. Gaji hasil bekerjamu seumur hidup bahkan tidak akan cukup untuk melunasinya. Nah, kau tau apa tugasmu sekarang? Kau akan kujadikan pembantu di rumah ini. Jangan berani-beraninya kabur. Ingat, kita hanya tinggal berdua. Menghabisi nyawamu di sini bukanlah hal yang sulit bagiku. Apalagi kau sangat kurus, maksudmu gizi buruk. Kalau sekarang aku melemparmu dari sini, mungkin kau langsung mati. Apa kau bisa pahami itu, bocah?" Edward Lamos berusaha keras menahan tawanya melihat ekspresi ketakutan gadis ingusan itu. Lihat saja, lututnya bergetar saking takutnya. Dalam hati, Kania mengumpati suaminya habis-habisan.

"Berhenti mengataiku. Sudah kuperingatkan, bukan?" Selain pemarah, dia juga cenayang.

"Apa ada pertanyaan? Kuberi kau satu kesempatan bertanya. Awas saja jika pertanyaanmu tidak berbobot". Belum bertanya saja sudah diancam, keluh Kania.

"Maaf Tuan, aku penasaran kenapa kau mau menikahiku?"

"Kenapa kau mau menikah denganku?"

"Ya aku tidak punya pilihan jadi kusetujui saja".

"Cih bilang saja kau suka denganku. Kau pasti kagum dengan ketampananku. Jika dibandingkan dengan rentenir tua itu, tentu saja aku lebih segalanya. Orang gila pun akan memilihku daripada si tua itu". Kania memilih bungkam, menutup mulutnya rapat-rapat. Menyesal sekali ia telah bertanya.

"Kau mau tau alasan sebenarnya? Baiklah, ketika aku melihatmu, aku tau kau adalah gadis yang bodoh. Aku pikir, kau akan mudah sekali diakali". Pria itu kemudian pergi tanpa beban meninggalkan Kania dengan segala penyesalannya. Yah menyesal telah bertanya.

Apa katanya tadi? Menjadi pembantu di rumah sebesar ini. Kania mengelus dadanya perlahan. Sabar Kania sabar, batinnya menenangkan diri. Setelah Edward berlalu ke kamarnya gadis itu ingin sekali mengumpati suaminya tapi ia terlalu takut Edward muncul tiba-tiba.

"Oh ibu pria itu sangat kejam. Kau bantu aku membalas kejahatannya. Menantu dadakanmu itu". Kania mendesah perlahan. Dirinya yakin sekali kehidupannya akan semakin rumit ke depannya. Ia bertaruh, pria sinting itu akan mengusiknya habis-habisan, membuat ia tak betah tinggal di sini, atau apapun itu.

"Huft, Edward Lamos sialan awas saja kau". Kata gadis itu pelan sambil menatap tajam pintu kamar sang suami. Gadis itu memasuki kamar yang ditunjukkan oleh suaminya tadi, ia mendorong pintu kokoh itu perlahan. Kania memandang keseluruhan isi kamar..Tersedia sebuah ranjang dengan kasur yang pastinya sangat empuk, itu menurut Kania. Di seberangnya, ada sebuah lemari kayu besar dengan pintu kaca. Terdapat juga sebuah meja rias besar dan laci kosong di bawahnya. Ada lagi pintu yang Kania tebak pasti menuju kamar mandi. Walaupun Edward mengatakan bahwa ia akan menjadi pembantu di rumah sebesar ini setidaknya ia diberi kamar yang sangat layak untuk ditempati. Beda sekali dengan ruangan sempit di rumah lamanya. Hanya terdapat sebuah kasur usang dan lemari plastik yang berisi beberapa pakaian lusuhnya. Padahal jika mau digolongkan, keluarganya termasuk dalam golongan keluarga kaya di kampungnya, namun kebiasaan judi dan berutang sang ayah yang benar-benar buruk membuatnya harus menelan pil pahit berkali-kali.

Kania mulai menyibukkan diri, berpikir tentang ayahnya hanya membuat kepalanya semakin pening. Gadis itu mengeluarkan beberapa potong pakaian yang dibawanya. Ketika ia membuka lemari, matanya membola seketika. Di dalam sana ada beberapa pakaian mahal yang ukurannya begitu pas dengannya. Di rak paling bawah, Kania menemukan beberapa sepatu yang ia tebak baru dibeli.

"Barang-barang siapa ini? Apakah pria itu benar-benar sudah pernah menikah? sudah mempunyai istri atau cerita yang tadi benar adanya? Berarti ini barang-barang mendiang istrinya? Aduh, bagaimana kalau aku dihampiri roh istrinya? Astaga". Kania mengacak-acak rambutnya frustrasi. Gadis itu tengah kebingungan sekarang, ingin bertanya langsung pass Edward tapi ia takut pria itu akan memarahinya karena terlalu sering bertanya.

"Baiklah Kania, simpan rasa penasaran itu, oke?" Gadis itu menenangkan diri.

Setelah semuanya ditata dengan rapi, Kania mulai mengganti bajunya dengan pakaian rumahan. Rasa lelah tiba-tiba menghampirinya. Ia meregangkan ototnya yang terasa sangat kaku. Entahlah beberapa hari terakhir perasaannya selalu tidak stabil. Beberapa kejadian luar biasa yang menimpanya seolah-olah sangat asing dan gadis semungil itu belum bisa menerimanya.

Kantuk menguasainya, gadis itu membaringkan diri di kasur empuk itu. Tidak menunggu lama, ia telah berkelana di alam mimpi.

1
Lee Mbaa Young
Si suami mikir dan smp uring uringan si istri berdua dng laki lain smp lupa waktu. sesibuk apapun aku ttp ingat kok ngasih kbar orang rumah. walau cm satu sms, kl sdh gk ngasih kbar berarti orang rumah gk penting di hidupnya.
Lee Mbaa Young
🤣 seorang dng status istri tp saat dng laki lain smp lupa punya suami. lupa waktu dan mau di antar pulang semobil berdua. 👍
Lee Mbaa Young
Jmn Sekarang seorang istri mau ya di antar lelaki lain bukan muhrim, kn bisa naik taksi, ojek, angkutan. maaf krn status sdh punya suami lo.
mungkin memang zaman sdh Berubah jd Hal seperti itu lumrah. pdhl kn wanita bersuami tp mau berdua dng lelaki lain di antar pulang🤣🤣🤣. jd kyak murahan dong.
Irha Sila
Luar biasa
pipitjfa
romantis banget sihh, padahal dulu marah marah
pipitjfa
nahh iya ed Lo sih jangan berlebihan
pipitjfa
tbl-tbl Karin Lo jujurly banget sihh
pipitjfa
wkwk sebuah keberuntungan
pipitjfa
iya dong Kania kamu merasa di lindungi soalnya Edward turunan Ultraman makanya bisa gitu
pipitjfa
yang benerr takut gelappp atau karena pengen sama Edward nih kamu?
pipitjfa
wkwk permintaannya di luar ekspektasi yaa pelik
pipitjfa
tadi marah-marah sekarang udah senang aja
pipitjfa
kerennn tau kakk semangat teruss yaa
pipitjfa
Yee dibilangin gak percaya
pipitjfa
dia makan boncabe level berapa sih? pedas banget mulutnya
pipitjfa
polos banget yaa bund
pipitjfa
gemes banget suerr
pipitjfa
wkwk gak bisa diam ga niaa
pipitjfa
pria bisu dongg
pipitjfa
beruntung dong Kania, gak nikah sama kakek kakek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!