NovelToon NovelToon
AKU RAJANYA (I AM THE KING)

AKU RAJANYA (I AM THE KING)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Iblis / Perperangan / Persahabatan
Popularitas:847
Nilai: 5
Nama Author: BaoshanSanren

"Jika kau mau membantuku, Aku akan memberikan tubuhku padamu!" Liu Xian

Yin Hei Long yang sudah terkurung selama ribuan tahun merasa tertarik.

Berjumpa dengan berbagai macam orang hingga bertemu dengan Bai Caishen, pemimpin suku dewa dari dunia atas.

Iblis berdarah dingin yang kini menempati tubuh manusia mulai memiliki pandangan yang berbeda tentang seluruh dunia.

Mulai dari sini, kehidupannya akan berbalik arah sepenuhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BaoshanSanren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. PRIA KECIL

25

.

Fu Shu dan Fu Shi segera menyusul Bai Caishen yang tiba tiba melesat pergi meninggalkan tempat makan.

Tuan mereka itu mengatakan ingin melihat kehidupan manusia dengan lebih jelas

Jadi ia memutuskan untuk duduk sebentar di tempat makan sambil melihat sekitar.

Awalnya mereka berdua hanya mengamati dari atap bangunan.

Namun tiba tiba saja ada tiga orang yang memasuki tempat makan tersebut.

Begitu ke tiga orang tersebut masuk, tuan mereka terlihat melompat keluar melewati jendela.

Fu Shu dan Fu Shi segera mengejar ke arah perginya Bai Caishen.

Begitu ke luar dari tembok gerbang ibu kota.

Fu Shu dan Fu Shi dapat melihat Bai Caishen tampak berdiri sambil memegang tudung kepala yang tadi ia kenakan.

Surai peraknya seolah bercahaya di bawah sinar bulan.

"Menghadap tuan" Sapa Fu Shu dan Fu Shi bersamaan. Mereka berdua membungkuk memberi hormat.

"Bagaimana?" tanya Bai Caishen kemudian.

"Tidak ada yang mencurigakan di ibu kota kekaisaran." kata Fu Shi melaporkan.

Mendengar itu, Bai Caishen mengernyit heran.

"Tidak ada pergerakan dari ras iblis?" tanya Bai Caishen memastikan.

"Tidak ada tuan, hewan spiritual yang memiliki darah iblis bahkan kembali jinak seperti biasanya." Fu Shu lalu menjelaskan.

Mendengar itu Bai Caishen makin keheranan.

"Dan juga tentang bunga merah dari dataran es Utara.." kata Fu Shi menggantung. Ia memperhatikan perubahan sikap dari wajah Bai Caishen.

"Sudah ketemu?" Tanya Bai Caishen tertarik.

Pasalnya ia sudah menduga bahwa bunga tersebut pasti masih ada di dunia manusia.

Besar kemungkinan bunga tersebut adalah tumbuhan spiritual yang mungkin belum terjamah oleh dunia.

Aura iblis yang di pancarkan juga sangat jelas meski teramat tipis.

"Kami melacaknya bersama, dua hari yang lalu Fu Shu tidak sengaja menemukan jejaknya di sekitar hutan hitam." Jawab Fu Shi menjelaskan.

Sorot mata Bai Caishen memicing seolah menegur kenapa tidak langsung membawa bunga merah itu.

Menyadarinya Fu Shu segera menjelaskan keadaan saat ia dapat melacak bunga merah yang di cari tuannya.

"Kemungkinan besar bunga itu berada di Hutan hitam, namun saat kami tiba di sana. Formasi pelindung sudah terpasang di seluruh penjuru hutan." jawab Fu Shu.

"Kalian bahkan tidak bisa menghancurkannya?" tanya Bai Caishen dengan heran. pasalnya ilmu spiritual ke dua pengawalnya itu juga bukan sembarangan.

Mereka bahkan dapat menumbangkan banyak sekali pengawal hebat di dunia atas.

Seharusnya jika hanya manusia tidak akan jadi tandingannya.

"Formasinya asing dan sangat rumit, saat tidak dapat di hancurkan. Kami berdua beberapa kali berniat menguraikan agar dapat memecahnya, namun formasinya tetap kokoh." kata Fu Shu lagi.

"Ampuni kami yang kurang pengetahuan." kata Fu Shi merendahkan diri.

Mendengar itu, Bai Caishen mengangguk faham.

"Sudah lah, aku akan melihatnya sendiri nanti." kata Bai Caishen sambil memakai kembali tudung kepalanya.

"Kalian melihat tiga orang yang tadi masuk ke tempat makan kan?" tanya Bai Caishen pada kedua pengawalnya.

"Tentu tuan, pria yang mengenakan pakaian biru gelap dan membawa pedang itu terlihat tidak asing." jawab Fu Shu kemudian.

"Tapi, gadis yang bersama mereka juga sangat cantik. Tuan ingin kami menyelidikinya?" tanya Fu Shi pada Bai Caishen.

Pertanyaan itu sukses membuatnya mendapat lirikan mata dari balik tudung kepala yang di kenakan tuannya.

"Bukan, Kalian melihat pria kecil yang mengenakan mantel kulit beruang putih itu." Kata Bai Caishen yang di balas anggukan oleh ke dua pengawalnya.

"Kalian berdua selidiki pria itu dengan teliti, aku ingin tau semua tentangnya." kata Bai Caishen sebelum melesat meninggalkan ke dua pengawalnya.

"Laksanakan, tuan.." jawab Fu Shu dan Fu Shi bersamaan.

Saat Tuan mereka hilang dari pandangan, Fu Shu menghela nafas sambil melihat Gadis yang berdiri di sampingnya.

Fu Shi memang memiliki ketertarikan pada hal hal yang indah, terutama pada gadis manusia.

Menurutnya, kecantikan para manusia sangat unik.

"Jangan bicara begitu di depan tuan." Kata Fu Shu mengingatkan.

Fu Shi hanya bisa menahan senyum. " Tapi Xiao Shu, Gadis itu memang sangat cantik kan.." kata Fu Shi kemudian.

"Entah lah, aku tidak begitu memperhatikan." jawab Fu Shu lalu mulai berjalan menuju tembok ibu kota.

Fu Shi yang mengikuti di belakangnya masih tersenyum tidak jelas .

"Kau memang tidak bisa mengagumi keindahan." kata Fu Shi mengejek.

"Terserah kau saja." Jawab Fu Shu tanpa beban.

Tugas mereka sekarang adalah mencari tahu identitas dan segala hal tentang pria kecil yang memasuki tempat makan tadi.

"Ngomong ngomong Xiao Shu, jika menyelediki pria kecil itu aku pasti bisa melihat gadis cantik tadi kan?" kata Fu Shi sedikit penasaran.

"Tidak tahu juga." jawab Fu Shu sekenanya.

"Pasti bertemu, mereka kan terlihat sangat dekat." Gumam Fu Shi sambil terus mengikuti langkah kaki Fu Shu.

"Wahhh,, tidak sabar sekali.." Seru Fu Shi dengan khayalannya yang melayang ke mana mana.

Fu Shu memilih mengabaikan Fu Shi yang terus saja mengoceh.

Sedang kan Pria kecil yang mereka maksud sedang berendam nyaman di dalam bak mandi.

Liu Xian menyandarkan tubuhnya pada pak mandi sambil memejamkan mata.

Dari balik sekat, jendral muda Shi Yuan tampak menata pernak pernik yang tadi mereka beli ke dalam laci di bawah meja rias.

Laci itu terlihat sudah penuh dengan banyak sekali hiasan rambut juga berbagai macam model ikat dahi.

"A Xian, Sepertinya kau perlu lemari penyimpan yang lebih besar." Kata jendral muda Shi Yuan pada Liu Xian yang masih berendam di balik sekat.

"Tidak perlu, kamar ini akan jadi sempit." Jawab Liu Xian yang berdiri keluar dari air.

Diam diam Liu Xian membuat angin hangat berputar di sekitarnya. begitu air di tubuhnya mengering, Ia lalu mengenakan jubah yang biasa ia gunakan sebagai pakaian tidur.

"Baiklah, besok ayo pindahkan beberapa barang yang tidak perlu." kata jendral muda Shi Yuan merujuk pada banyaknya tumpukan peti yang menumpuk di dalam kamar Liu Xian.

"Terserah kau saja." kata Liu Xian yang baru saja muncul dari balik sekat.

Pria mungil itu terlihat hanya mengenakan jubah tipis yang di ikat asal.

Liu Xian lalu berbaring di ranjang tanpa memperdulikan jendral muda Shi Yuan yang terus memperhatikannya.

Jangankan untuk mencari pakaian yang lebih tebal, bergerak saja Liu Xian enggan.

Liu Xian benar benar sudah lelah berpura pura ramah sepanjang hari.

Bagaimana bisa Liu Xian yang asli itu terus terusan bersikap seperti ini seumur hidupnya.

Bagaimana tidak, Liu Xian yang asli selalu tersenyum dengan ramah pada semua orang.

Dia ini jelmaan budha atau apa?

.

_TOLONG BERIKAN BANYAK NASEHAT DAN CINTA UNTUK MEREKA SEMUA_

*.*

_TERIMAKASIH ATAS DUKUNGAN PARA PEMBACA_

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!