NovelToon NovelToon
Cinta Ceo Posesif

Cinta Ceo Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Time Travel / Persaingan Mafia
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Desfitri

**Karlina/Lina**: Seorang pekerja kantoran yang berdedikasi untuk ibunya yang sakit. Saat mengunjungi ibunya di rumah sakit, Karlina kecelakaan fatal dan meninggal. Rohnya kemudian bertransmigrasi ke tubuh Alia, yang dikenal sebagai Lia, di dalam buku novel romantis yang sedang populer. Karlina memiliki tekad kuat untuk mengubah alur cerita yang mengarah pada kisah tidak bahagia dalam novel tersebut.

**Alia/Lia**: Protagonis utama wanita, siswi SMA yang cerdas dan berbakat. Dia adalah target cinta dari Langit, pacarnya yang memanfaatkannya dan dari Dora, antagonis wanita yang iri padanya. Setelah diselamatkan dari penculikan oleh Levi, Lia jatuh cinta pada pandangan pertama. Perjalanan cintanya dengan Levi penuh dengan rintangan, termasuk pernikahan tidak bahagia dengan Keyla yang dipaksa oleh situasi.

**Levi Nata Samudra**: Protagonis pria, CEO muda yang cerdas dan posesif terhadap Lia. Dia adalah anak dari seorang pemimpin mafia luar negeri, Dafi, dan menemukan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desfitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 09

Setelah melewati ujian akhir, kehidupan Lia mulai terasa lebih stabil. Namun, badai baru mulai mengintai di balik kedamaian sementara itu.

**Di Sekolah**

Lia dan Vera berdiri di luar sekolah, menikmati udara segar. Mereka berbicara tentang rencana mereka setelah kelulusan. Lia merasa lebih kuat dan percaya diri dari sebelumnya, tapi masih ada bayangan dari masa lalu yang menghantui.

“Jadi, apa rencanamu setelah ini?” tanya Vera, melihat Lia dengan senyum cerah.

“Aku akan melanjutkan pendidikan di universitas yang bagus,” kata Lia, mengalihkan pandangannya ke langit biru. “Aku ingin belajar lebih banyak tentang bisnis dan mungkin suatu hari nanti, mengelola perusahaan sendiri.”

Vera tertawa. “Kedengarannya luar biasa! Aku yakin kamu bisa melakukannya.”

Di dekat mereka, Langit dan Bumi berdiri mengobrol, tetapi perhatian Langit terus-menerus tertuju pada Lia. Dia merasa terganggu dengan perubahan dalam diri Lia.

Bumi, menyadari ketidaknyamanan temannya, menepuk bahu Langit. “Kau baik-baik saja, bro? Kau terus melihat Lia. Ada apa?”

Langit menghela napas. “Aku merasa dia menyembunyikan sesuatu. Sejak bangun dari koma, dia bukan orang yang sama.”

Bumi menatap Lia, lalu kembali ke Langit. “Mungkin dia hanya tumbuh dewasa. Kita semua berubah, kan?”

Langit tidak yakin. Sesuatu di dalam dirinya merasa gelisah, dan itu membuatnya semakin tertarik pada Lia.

**Di Rumah Lia**

Malam itu, Lia merasa lega karena ujian selesai. Dia duduk di ruang tamu bersama Levi, menikmati malam yang tenang. Levi sedang memeriksa laporan dari misi terakhirnya, memastikan semuanya berjalan lancar.

“Kau tampak cemas, Levi,” kata Lia, mendekat padanya. “Ada apa?”

Levi meletakkan laporan itu dan menatap Lia dengan mata yang tajam. “Ada sesuatu yang menggangguku. Kita berhasil mengambil dokumen, tapi aku merasa ada sesuatu yang tidak beres. Seperti ada yang menunggu kita di ujung jalan.”

Lia menggenggam tangan Levi. “Kita akan menghadapinya bersama. Tidak peduli apa yang terjadi, kita akan melawan.”

Levi tersenyum, merasakan ketenangan dalam dukungan Lia. “Aku tahu. Aku hanya ingin memastikan bahwa kita siap.”

Tiba-tiba, telepon Levi berdering. Itu Ervin. Levi mengangkat telepon, mendengarkan dengan serius.

“Apa?” Levi berdiri, wajahnya berubah tegang. “Kita akan segera ke sana.”

Setelah menutup telepon, Levi menoleh ke Lia. “Ervin mengatakan ada sesuatu yang mendesak. Kita harus pergi ke markas sekarang.”

Lia merasa gugup tetapi tahu bahwa ini adalah bagian dari hidup mereka sekarang. “Aku akan ikut denganmu.”

**Di Markas Keluarga Samudra**

Di markas, suasana tegang. Dafi sedang berdiskusi dengan beberapa anggota tim ketika Levi dan Lia tiba. Ervin menyambut mereka dengan ekspresi khawatir.

“Kita mendapat informasi bahwa musuh sudah mengetahui rencana kita,” kata Ervin. “Ada pengkhianat di antara kita.”

Levi mengepalkan tangannya. “Siapa yang bisa mengkhianati kita? Semua orang di sini sudah diperiksa dengan ketat.”

Dafi menatap Levi dengan pandangan yang penuh dengan kebimbangan. “Kita belum tahu siapa, tapi kita harus segera menemukan mereka sebelum mereka bisa melakukan kerusakan lebih lanjut.”

Lia berdiri di samping Levi, merasakan ketegangan yang menyebar di ruangan. “Apa yang bisa kita lakukan?”

Levi menatap Lia dan kemudian ke anggota tim lainnya. “Kita harus memeriksa kembali semua yang kita miliki. Cari tahu siapa yang memiliki akses ke informasi penting dan apa motivasi mereka.”

Ervin menambahkan, “Aku akan memeriksa rekaman keamanan. Siapa pun yang mencoba mengakses area terlarang akan tertangkap.”

**Di Malam Hari**

Lia dan Levi kembali ke rumah setelah hari yang penuh dengan ketegangan. Mereka duduk di ruang tamu, mencoba mencerna apa yang telah terjadi.

“Aku tidak percaya ini terjadi,” kata Lia, memandang Levi dengan kekhawatiran. “Siapa yang bisa mengkhianati kita?”

Levi menggelengkan kepala. “Aku juga tidak tahu. Tapi kita akan menemukan mereka. Aku tidak akan membiarkan siapa pun merusak apa yang kita miliki.”

Malam itu, Lia merasa sulit tidur. Pikirannya dipenuhi oleh bayangan pengkhianatan dan bahaya yang terus mengintai. Levi tetap terjaga, berpatroli di rumah untuk memastikan keamanan mereka.

**Keesokan Harinya, di Sekolah**

Hari terakhir ujian telah berakhir, dan siswa-siswa mulai merencanakan perayaan kelulusan. Lia, meskipun terlibat dalam suasana gembira, tetap waspada terhadap bahaya yang mungkin datang.

Saat berjalan di lorong sekolah, dia bertemu dengan Langit. Langit menatapnya dengan sorot mata yang berbeda, lebih penuh keingintahuan daripada sebelumnya.

“Kita perlu bicara,” kata Langit, suaranya tegas.

Lia menatapnya, merasa sedikit waspada. “Tentang apa?”

Langit menarik napas dalam. “Tentang perubahanmu. Aku ingin tahu apa yang terjadi padamu sejak kamu bangun dari koma.”

Lia merasa hatinya berdetak lebih cepat. “Ini bukan urusanmu, Langit. Aku berhak berubah dan menjadi lebih baik.”

Langit mengepalkan tangannya, tapi suaranya tetap tenang. “Aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja. Kau berbeda sekarang, dan itu membuatku khawatir.”

Lia menatap Langit dengan pandangan tegas. “Aku baik-baik saja. Terima kasih atas perhatiannya, tapi aku tidak butuh itu darimu.”

Lia berbalik dan berjalan pergi, meninggalkan Langit yang berdiri dengan ekspresi bingung dan khawatir. Dia merasa ada sesuatu yang lebih besar yang sedang terjadi, dan dia bertekad untuk mengetahuinya.

**Di Markas Keluarga Samudra, Sore Hari**

Levi dan Ervin kembali memeriksa laporan dan bukti. Mereka menemukan bahwa ada seseorang yang mencoba mengakses dokumen rahasia dengan menggunakan identitas palsu. Levi merasa frustrasi, tetapi juga termotivasi untuk menemukan pengkhianat itu.

“Kita akan menemukan siapa pun itu,” kata Levi dengan tekad. “Dan kita akan memastikan mereka tidak pernah bisa menyentuh kita lagi.”

Ervin mengangguk. “Kita harus lebih waspada. Kita tidak tahu siapa lagi yang bisa terlibat.”

Dengan rasa tekad yang baru, Levi dan timnya bersiap untuk menghadapi ancaman baru yang bisa datang kapan saja. Lia, di sisi lain, merasa semakin kuat untuk mendukung Levi dalam segala hal yang dia hadapi.

Mereka tahu bahwa jalan di depan akan penuh dengan tantangan, tetapi selama mereka bersama, mereka percaya bahwa mereka bisa menghadapinya dengan kekuatan dan cinta yang mereka miliki.

---

Bersambung_-

1
Giuliana Antonella Gonzalez Abad
Gua setia nungguin update lo, thor! jangan bikin gua kecewa 😤
♥\†JOCY†/♥
Bikin susah move-on, semoga cepat update lagi ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!