NovelToon NovelToon
Takdir Untukku

Takdir Untukku

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Tamat
Popularitas:303k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bareta

Chelsea bahagia saat orangtuanya menjodohkan dirinya dengan Reno, putra sahabat mereka.

Berbanding terbalik dengan Reno yang terpaksa menerima perjodohan itu karena ancaman papanya.

Segala usaha dilakukan Reno untuk membuat Chelsea membatalkan perjodohan mereka. Mulai dari memperkenalkan Sherly, teman SMA-nya sebagai kekasih sampai membuat Chelsea melihatnya tidur dengan Sherly di kamar hotel, namun semua itu tidak menggoyahkan Chelsea untuk meneruskan perjodohan mereka.

Chelsea akhirnya menyerah setelah Sherly datang dan menunjukkan bukti kalau wanita itu sedsng hamil dari benih Reno.

Chelsea pun pergi menjauh dan memutuskan kembali setelah 4 tahun berlalu dan tampil sebagai Chelsea yang berbeda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari Penuh Kejutan

“Sea, jangan terburu-buru begitu. Mama Siska nggak akan kemana-mana,” tegur mami Nina saat melihat putrinya melompat dari mobil dengan tergesa saat mereka baru saja sampai di depan gerbang.

 

Mami Nina menggelengkan kepalanya. Putri bungsunya itu memang sangat dekat dengan Robert dan Siska sejak kecil.

Chelsea yang tumbuh menjadi gadis ceria, lincah dan ramah itu menjadi kesayangan dua keluarga hingga Robert dan Siska tidak rela kalau putri sahabatnya itu menikah dengan pria lain.

 

Mami Nina dan papi Agam tidak pernah cemburu saat Chelsea sama manjanya dengan papa Robert dan mama Siska malah merasa bahagia karena Chelsea berkelimpahan kasih sayang.

Sifat putri bungsunya memang berbeda dengan Carmila yang lebih kalem dan tenang cenderung pendiam. Bagaikan bumi dan langit dengan Chelsea yang energik dan cerewet.

 

“Sea, sabar aja kenapa ?” mami Nina yang ikut menyusul Chelsea menegur putrinya yang langsung masuk ke dalam rumah Robert dan Siska.

 

“Duh masakan mama bikin perut langsung lapar aja,” Chelsea mengendus aroma masakan yang tercium sampai ke ruang tamu.

 

“Iya, mama Siska bilang dia khusus masak makanan kesukaan kamu hari ini.”

 

Mami Nina menggelengkan kepala saat melihat putrinya melesat masuk ke dalam ruang makan.

 

“Mama yuuhuuu… Sea udah datang nih.” Chelsea dengan suara cemprengnya mendekati mama Siska yang baru saja mematikan kompor.

 

“Wuih calon menantu bahagia banget nih udah resmi lulus SMA.” Mama Siska langsung membalas pelukan Chelsea setelah selesai mencuci tangan.

 

“Gagal jadi juara umum, Ma,” Chelsea mengerucutkan bibirnya.

 

“Nggak apa-apa, yang penting lulus dan nilainya masih bagus.”

 

“Kamu kebanyakan mikirin Reno, sih, jadi nggak fokus belajar,” ledek mami Nia.

 

“Mami kayak nggak pernah jadi anak muda aja, sih. Udah tua aja masih suka mikirin papi sampai malas makan,” Chelsea balik meledek maminya.

 

“Kalau nggak dipikirin nanti ditikung orang, Sea,” timpal mama Siska sambil tertawa. “Papa dan papi kamu itu kan masuk kategori pria target wanita pemangsa.”

 

“Sama kayak Reno,” gerutu Chelsea dengan wajah cemberut. “Giliran yang cakep ada di depan mata tiap hari malah dijutekin.”

 

Mami Nina dan mama Siska tertawa melihat kekesalan Chelsea menghadapi sikap Reno yang memang acuh dan suka galak pada Chelsea.

 

“Mungkin kalau kamu udah nggak jadi kereta 12 gerbong dan burung beo, Reno bisa bersikap manis sama kamu,” ledek mama Siska.

 

“Udah bawaan orok, mana bisa dirubah begitu aja, Ma. Lagian kalau nanti aku berubah, papa mama dan mami papi bisa kesepian, nggak ada yang bawel.”

 

“Iya juga, sih,” sahut mama Siska. “Waktu kamu nggak datang-datang aja, mama langsung hubungi mami kamu. Rumah berasa sepi, nggak ada yang suka teriak-teriak panggil mama dan ribut lapar minta makan.”

 

“Kamu tuh kayak nggak pernah dikasih makan di rumah, Sea. Menjatuhkan harga diri mami sama papi aja.”

 

“Duh mamiku sayang lagi ngambek nih ceritanya,” Chelsea langsung merangkul mami Nina dan mencium pipi wanita itu berkali-kali.

 

“Sea, kamu ngapain sih ?” Mami Nina terkekeh kegelian.

 

“Biar harga diri mami naik lagi, kan tadi jatuh. Lagian belum juga hari raya udah cuci gudang aja makanya langsung jatuh deh.”

 

Mama Siska tertawa sementara mami Nina hanya geleng-geleng kepala. Chelsea sendiri begitu melihat bibik mulai menata makanan di meja langsung ikut membantu.

 

“Sudah cocok jadi istri Reno kalau begini,”

 

“Mana cocok jadi istri, Sis, masak aja nggak bisa, tahunya makan doang. Setrika baju 1 jam cuma dapat 5 potong,” ledek mami Nina.

 

“Ya ampun mami, kalau Sea udah pintar semua, cari suaminya nggak mau modelan Reno. Udah capek kerja jadi istri, musti ngadepin suami yang juteknya sampai langit ketujuh. Carinya yang sayang banget  sama Sea kayak papa atau papi, yang kipasin Sea pakai lembaran merah dan pijat badan Sea yang pegal-pegal  pakai berlian cinta.”

 

“Mulai jadi cewek matere deh,” cibir mami Nina. “Memangnya kamu bisa cari pacar selain Reno ? Udah ngambek nggak dibujuk sama Reno aja kamu masih mau dilamar dan tunangan.”

 

“Kamu udah kepelet Reno ya, Sea ?” ledek mama Siska gantian.

 

Saat  ketiganya asyik berbincang sambil menyiapkan meja makan, dari luar terdengar suara dua pria kesayangan mami Nina dan mama Siska.

 

“Loh kok papa dan papi udah pulang ? Barengan lagi ?” Chelsea terlihat kaget melihat dua orangtua kesayangannya sudah pulang.

 

“Wangi masakan mama kamu sampai ke kantor,” sahut papa Robert sambil tertawa.

 

Kedua pria baya itu langsung menghampiri istri-istri mereka dan mencium keningnya.

 

“Coba kalau Reno bisa kayak papa sama papi,” gerutu Chelsea dengan bibir mengerucut.

 

“Nggak boleh !” tegas papi Agam yang mendengar gerutuan putrinya. “Kalau sudah menikah baru boleh kayak papi mami.”

 

“Dih papi curang, masa cium kening aja nggak boleh ? Kan Sea nggak minta cium bibir.”

 

“Memangnya Reno sudah mau cium kening kamu ? Ngomong sama kamu aja masih malas-malasan,” ledek mami Nina.

 

“Tunggu gerbongnya tinggal 8, Nin,” timpal mama Siska. “Dan burung beo-nya berubah jadi burung parkit.”

 

“Kalau maunya Reno begitu, biar cari calon istri lain aja yang mulutnya nggak cerewet kayak kereta api dan bawel kayak burung beo,” sungut Chelsea.

 

Keempat orangtua itu tertawa dan langsung duduk di meja makan dengan posisi Chelsea di sebelah mama Siska.

 

“Jadi mau kado apa nih yang udah lulus SMA ?” tanya papa Robert. “Mau liburan ke dalam apa luar negeri ?”

 

“Kalau liburannya berdua sama Reno boleh ?” Chelsea melirik papi Agam yang langsung melotot membuat Chelsea langsung tergelak.

 

“Dari tadi maunya berduaan melulu sama Reno. Kamu kasih kode mau dinikahin cepat-cepat ?” tanya mama Siska.

 

“Eh nggak, Mi, mau nikah muda tapi nggak di usia 18 tahun juga. Sea mau sekolah dulu biar nanti nggak malu-maluin kalau nerusin usaha papi. Iya nggak, Pi ?”

 

“Nah itu baru anak pinter,” papi Agam tersenyum sambil mengacungkan ibu jarinya untuk Chelsea.

 

Acara makan siang itu berakhir 30 menit kemudian. Papa Robert ternyata pulang lebih awal karena kurang enak badan sejak pagi tapi tidak bisa membatalkan acara yang sudah diatur sejak 2 minggu lalu bersama dengan papi Agam.

 

Selesai makan siang, papi Agam kembali ke kantor, mami Nina dam Chelsea pulang ke rumah sedangkan papa Robert langsung beristirahat di kamarnya.

Menjelang sore, Chelsea membongkar tas sekolahnya dan mencari di beberapa tempat surat kelulusan yang baru saja diterimanya hari ini tapi tidak ditemukan juga.

 

Gadis itu duduk di pinggir ranjang dan mencoba mengingat-ingat dimana dia meletakkan amplop putih itu. Setelah berpikir beberapa saat, Chelsea baru teringat kalau ia sempat menunjukkan pada mama Siska dan papa Robert, jadi Chelsea yakin kalau amplop itu masih tertinggal di rumah Reno.

 

“Bik, mami lagi bobo siang, ya ?” tanya Chelsea saat sudah di bawah dan melongok ke dapur, mencari mami Nina.

 

“Sepertinya begitu. Non.”

 

“Tolong nanti kasih tahu mami kalau Sea ke rumah mama dulu, mau ambil barang ketinggalan.”

 

Bibik mengangguk dan Chelsea bergegas keluar, menyeberang jalan dan masuk ke rumah Reno.  Belum sempat ia membuka pintu utama, terlihat Pak Bono, penjaga di depan tergopoh masuk.

 

“Ada siapa,  Pak ?”  Chelsea yang urung masuk ke dalam langsung bertanya saat melihat ada mobil terparkir di depan gerbang.

 

“Ada tamu mau bertemu Tuan dan Nyonya juga tuan muda Reno.”

 

Chelsea mengerutkan dahi dan berjalan kembali mendekati pagar melihat tamu yang baru saja datang. Tatapannya sedikit terkejut saat melihat Sherly dan sepasang orangtua berdiri di dekat mobil.

 

“Ngapain elo di sini ? “ tanya Sherly dengan ketus.

 

“Ini rumah calon mertua saya, seharusnya saya yang nanya ada keperluan apa kamu kemari ?”

 

“Kami orangtuanya Sherly dan mau bertemu dengan Reno dan orangtuanya juga,” wanita yang Chelsea tebak sebagai ibunya Sherly menjawab dengan nada ketus.

 

“Silakan masuk dulu, sebentar saya bilang mama kalau ada tamu.”

 

Chelsea melebarkan gerbang dan mendahului masuk ke dalam rumah. Sampai di ruang tamu, ia mempersilakan ketiga orang itu untuk duduk dan ia sendiri langsung masuk ke dalam mencari mama Siska.

 

“Ada tamu, Ma. Sherly, temannya Reno, datang bersama orangtuanya.”

 

Mama Siska menautkan alis karena merasa tidak ada janji dengan siapa-siapa.

 

“Mau ngapain ?”

 

“Sea juga nggak tahu, Ma. Sebentar Sea hubungi Reno dulu.”

 

Chelsea merogoh kantong celana pendeknya dan langsung menekan nomor Reno. Sampai lima kali, Reno masih belum mengangkat telepon. Chelsea tetap menghubungi Reno sampai panggilan ke delapan, tunangan Chelsea itu baru mengangkat panggilanya.

 

“Ada apa ?” suara Reno terdengar ketus seperti biasanya.

 

“Bisa nggak baikan sedikit sama calon istri ?” balas Chelsea sama ketusnya. “Kalau nggak penting juga males hubungi Reno.”

 

“Nggak usah pakai ngambek-ngambekan segala.”

 

“Nggak ngambek cuma kesel. Sea mau kasih tahu ada Sherly dan orangtuanya di sini mau ketemu papa mama dan Reno.”

 

“Sherly ? Ngapain ?”

 

“Mana Sea tahu. Yang temannya Sherly kan Reno bukan Sea.”

 

“Aku pulang sekarang.”

 

Baru saja Chelsea menutup teleponnya, terlihat mama Siska dan papa Robert keluar dari kamar. Wajah mama Siska sudah berubah keruh, tidak seperti saat Sea menemuinya dan memberitahu kedatangan Sherly.

 

Papa Robert yang terlihat baru selesai mandi langsung merangkul istrinya dan kembali ke ruang tamu.

 

Chelsea mengendap mendekat ke arah ruang tamu dan berdiri di balik tembok untuk mendengarkan perbincangan mama papa dengan keluarga Sherly.

 

“Kami mau bertemu Reno juga,” suara ketus mama Sherly membuat Chelsea mendadak kesal.

 

“Reno belum pulang, Mbak. Kalau sudah ada pasti kami suruh keluar. Tadi sudah dihubungi dan akan segera pulang,” sahut mama Siska.

 

“Sebetulnya ada masalah apa antara  Reno dan Sherly sampai Mas dan Mbak datang kemari ?” tanya papa Robert berusaha ramah pada kedua tamunya.

 

“Saya bukan orang yang suka basa-basi,” sahut papa Sherly dengan nada yang sama galaknya.

 

Nggak aneh anaknya songong dan belagu, bapak emaknya sebelas duabelas, gerutu Chelsea dalam hati.

 

“Kami ingin meminta pertanggunjawaban Reno atas kehamilan putri kami,”

 

 

Bukan hanya papa dan mama Reno yang terkejut mendengar pernyataan papa Sherly, Chelsea yang bersembunyi di balik tembok ikut terkejut dan seluruh badannya mendadak lemas.

 

Tubuh Chelsea perlahan luruh ke lantai. Kekhawatirannya tentang akibat perbuatan Reno dengan Sherly akhirnya menjadi kenyataan.

Chelsea mengigit bibirnya, menahan kepedihan hatinya yang kembali terkoyak. Belum hilang dalam ingatannya melihat Reno dan Sherly tidur berpelukan di kamar hotel dengan bagian atas yang terbuka, sekarang Chelsea harus menghadapi kenyataan kalau perempuan itu hamil dari benih tunangannya.

1
nobita
betul Chelsea.. laki laki bukan hanya Reno aja... masih banyak yg lain....
nobita
hubungan yg rumit antara Reno dan Sherly
nobita
ya ampun Chelsea... pede sekali kamu
Ichal Sulthan
kok kyaknya Bastian msih hidup dah
Lia Yanna
Luar biasa
Ea&Al
koh aq yg sedih bacanya y/Whimper/
antha mom
sea memang takdir mu hanya untuk Reno
antha mom
sea,,,sea segitu rumit nya perjalanan cinta mu
Reno yg menolak perjodohan sehingga dia membuat rekayasa pacaran sama Serly,
Revan yg hanya pura pura mencintai mu padahal dia sudah punya anak dari Dita
Bastian yg mencintai mu tapi dia punya masa lalu yang kelam sehingga dia punya anak dari perempuan lain 🤭🤭🤦‍♀️
antha mom
thor ceritanya bagus,aku kasih hadiah bunga mawar 🌹 2x
antha mom
Luar biasa
Ellis Singerita
oke juga
sweetpurple
Luar biasa
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Sea gak videoin aja sebagai buktinya..kalo cuman ngomong gak ada yg bakalan percaya,Ntar yg ada kamu yg dituduh ngarang..
Lutfi Handayani
bastian sepertinya masih hidup
Lutfi Handayani
iya masak sea aja yg bisa gak suka
Lutfi Handayani
thorr kenapa sama Revan si chelsea balikin donk Ama reno
Whyro Sablenk
crtnya bagus bgt thor, mksh banyak pake bangeet/Pray//Pray//Pray/.
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk Mampos kau Reno,Bukannya Sea makin dekat,malah makin menjauh..🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Kalo bener Revan begitu jahat,Apa bedanya dgn kamu dulu..
Lilik Juhariah
bagus ceritanya dan alurnya jelas ,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!