NovelToon NovelToon
MAFIA GIRLS DEVIL

MAFIA GIRLS DEVIL

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Sri

Dituduh mencelakai sang kakak, Shani di usir dan dihabisi oleh orang yang tidak menyukainya.

Datang kembali membawa dendam setelah bertahun-tahun untuk menghabisi pengkhianat itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9

Saat istirahat THE BOYS dan THE ANGEL bergabung dikantin, sedangkan Shani ke kantin hanya beli minuman mineral seperti kemarin dan itu tidak lepas dari perhatian Bima Galaksi.

"Ini Mbak uangnya," ucap Shani memberikan uang lima puluh ribuan.

Aevan yang melihat Shani hanya membeli air mineral langsung mendekatinya.

"Cuma beli air mineral doang ya kasihan bangt sih gak puya duit yah," ejek Aevan seperti nak kecil.

Shani hanya membalas dengan senyuman tapi dengan senyuman mengejek.

"Ada ko ini," sahut Shani lalu memperlihatkan kartu black card pribadinya.

Semua murid tercengang dengan apa yang ditunjukkan Shani.

"Anjir kartunya anjir," kaget Finni.

"Aku rasa tidak perlu menjelaskan kenapa aku selalu beli air mineral," kata Shani lalu pergi sambil memasang wajah datar.

Aevan hanya bisa diam entahlah dirinya pun tidak bisa memahami perasaannya sendiri saat ini.

"Aku kenapa sih," gumam Aevan dengan pelan.

Bima langsung mendekati Aevan dan menyentil nya. "Makanya kalau suka itu jangan gengsian mending jujur jadi gak ada halangan buat dekat," bisik Bima.

"Berisik tau gak," ketus Aevan lalu pergi.

"Gila tuh anak baru punya black card kaya banget," gumam Boy.

Lalu Shani pergi ke tempat sepi dan mulai melukis dengan hanya ditemani air mineral.

Aevan mengintip Shani dari jauh. 'Apa yang dia lakukan sihh," batin Aevan.

Ting...

”Ada yang mengintip Queen,“ send anggota Meteor.

”Thanks infornya,” balas Shani lalu.

"Ck...si bencong itu lagi," gumam Shani dengan pelan lalu ponselnya kembali berbunyi.

Ting...

”Queen ini data pribadi dari Aevan Arsenio, Aevan adalah anak tunggal dari pasangan Haykal Arsenio dan Bunga Lesmani mereka pemilik hotel ternama di Bali. Sedangan Aevan sendiri punya nama geng sekolah The Boys dan punya mafia seperti kita namanya Black Scorpio,” Send Arga.

Shani menyunggingkan senyumnya karena info tentang Aevan sudah ada.

”Apa ada info lain,” send Shani.

”Untuk saat ini tidak ada apa Queen ingin Abang mengawasinya.”

”Iya awasi dia terus,” titah Shani lalu menyudahi via chatnya.

Shani kembali melanjutkan menggambarnya dibuku kosong yang sedang dan tidak lama Shani kebelet dan ingin pergi ke toilet.

"Sebaiknya aku ke toilet," gumam Shani lalu pergi meninggalkan gambarannya sementara disitu.

Aevan langsung melihat gambarannya Shani dan memujinya.

"Bagus banget dia menggambar," puji Aevan lalu memegang hasil gambarnya.

Shani menggambar pemandangan lautan serta matahari tenggelam.

Aevan memotret hasil gambaran Shani di ponsel dan tersenyum.

"Ini foto berharga," gumam Aevan lalu ia cepat-cepat pergi takutnya Shani kembali. "Sebaiknya aku harus cepat pergi dari sini," gumam Aevan.

Setelah Aevan pergi Shani kembali lalu melanjutkan kembali lukisannya.

***

Citra sudah tidak tinggal dengan Kazio satu bulan ini dan lebih memilih tinggal di rumah Papahnya dulu Prabu Wijaya.

Citra sedang menunggu seseorang di ruangan kerjanya yang di desain khusus dalam rumah tidak lama kemudian orang itu datang.

"Nyonya," panggil orang itu.

"Darma, akhirnya kamu kembali juga apa ada info lain kamu dapatkan?" tanya Citra.

"Ada Nyonya ini," sahut Darma menyerahkan flashdisk rekaman cctv.

Citra langsung mengambil rekaman cctv itu dan memasangnya di laptop. "Mari kita lihat apa isinya."

Dalam cctv itu terlihat Xavier sedang bermain dengan Shani lalu Shani pergi ke toilet dan tiba-tiba ada yang mengunci Shani dalam toilet.

Lalu dua orang bertopeng menusukkan belati bertubi-tubi pada Xavier dan pelakunya pergi begitu saja dengan sekuat tenaga Xavier membuka pintu toilet karena Shani terkurung di dalam.

Tidak lama kemudian Xavier pingsan dan waktu bersamaan Kazio datang dan langsung mengangkat tubuh Xavier dan mendorong Shani.

Yang lebih menyakitkan Citra juga ada dalam cctv itu dan mengacuhkan Shani yang berteriak.

Melihat itu semua Citra langsung menangis sejadi-jadinya.

"Huhuhu...hiks...maafin Mama, Shani. Hiks hiks...Mama udah nyakitin kamu," Isak tangis Citra.

Darma yang melihat tidak tega lalu mengelus punggung Citra agar lebih rileks.

"Nyonya sudah, jangan menangis sebaiknya kita cari dulu anak Nyonya dimana," kata Darma membujuk Citra.

Hati Darma sakit melihat Nyonya-nya yang disakiti suaminya sendiri, kalau boleh Darma ingin menghajar wajah Kazio saat ini juga.

Tapi mengingat posisi Darma hanya sebagai sekretaris pribadi Citra Darma juga harus memikirkan posisinya.

'Dasar tidak bersyukur anda Tuan Kazio benar-benar jijik saya,' batin Darma.

Darma menuntun Citra ke kamar dan membaringkannya.

"Sebaiknya Nyonya istirahat saya akan kembali menyelidiki semuanya jadi Nyonya juga harus jaga kesehatan," kata Darma.

"Makasih ya Dar kamu mau bantu saya," sahut Citra dengan lirih dan mata yang sembab karena dari tadi malam Citra hanya menangis.

"Iya, sebaiknya Nyonya istirahat saya keluar dulu," kata Darma lagi lalu menyelimuti Citra kemudian keluar dari kamar dan kembali pergi menyelidiki.

***

Kazio langsung pergi menemui Laras dan mengatakan yang sebenarnya.

"Kamu pasti bercanda Mas," kata Laras tak percaya.

"Aku tidak bercanda Laras, Xavier tidak dapat warisan dan itu sudah mutlak peraturan Ayah." sahut Kazio.

"Arrrghhhh..." ini menyebalkan.

"Aku aja gak tau Ras," kata Kazio.

"Pokoknya aku gak mau tau Xavier harus dapat warisan seutuhnya bagaimanapun caranya," sahut Laras dengan kekeh.

"Tapi bagaimana caranya?" tanya Kazio lagi yang juga bingung harus apa.

"Kamu kan bisa mikir sendiri Mas masa aku juga," kesal Laras.

Tiba-tiba suara Ken terdengar dari luar. "Sayang, sayangnya aku."

Laras langsung kaget dan menyuruh Kazio untuk bersembunyi.

"Ken sudah datang sebaiknya kamu sembunyi cepetan," panik Laras.

"Dimana aku harus sembunyi," kata Kazio.

"Ahh dasar gak guna sini." Laras menarik tangan Kazio ke dalam kamar lalu menyuruh Kazio masuk ke dalam lemari. "Kamu sembunyi disini."

"Aku sembunyi disini pengap Ras ogah," sahut Kazio.

"Oh jadi kamu mau ketahuan sama Ken gitu."

"Ya gak juga tapi sembunyi ditempat lain kek."

"Jangan banyak alasan cepet masuk!" bentak Laras lalu mendorong Kazio agar masuk ke dalam lemari.

Ceklek...

"Sayang aku cariin ternyata di kamar lagi ngapain sih?" tanya Ken seraya mencium kening Laras.

Cup...

"Aku lagi ganti baju sayang," sahut Laras manja dan itu berhasil membuat Kazio yang berada dalam lemari cemburu.

'Awas aja kamu Laras,' batin Kazio.

Ken menindih tubuh Laras lalu mencium pipi Laras dengan lembut.

"Olahraga yuk," ajak Ken.

"Siang-siang begini kamu mau olahraga sayang," kata Laras dan Ken mengangguk.

'Duhh aku harus bisa keluarin Kazio dari dalam lemari itu,' batin Citra sambil mencari ide.

Laras sudah punya ide. "Sayang kalau mau olahraga bikinin lemon tea dong," pinta Laras.

"Kamu mau sayang."

"Iya."

"Ya sudah aku buatin tapi setelah itu kita olahraga kan."

"Iya sayang," sahut Laras mulai menahan kesalnya.

"Ok aku buatin dulu," kata Ken lalu keluar.

Setelah Ken keluar Laras langsung menyuruh Kazio untuk pulang.

"Lebih baik sekarang kamu pulang," kata Laras.

"Kamu mau mainkan sama dia nanti malam giliran aku," sahut Kazio.

"Iya iya, nanti malam sama kamu mendingan sekarang kamu pulang."

"Cium dulu."

Cup...

"Bye," kata Kazio setelah mencium bibir Laras sekilas dan pergi lewat jendela.

"Iya bye sayang hati-hati yah," sahut Laras.

Ken sudah datang dengan nampan mininya. "Ini sayang dah aku buatin."

"Oh iya sayang."

Kemudian Laras meminum lemon temanya tapi tiba-tiba muka Laras berubah.

"Prubbb...iyuhhh rasa apa sih ini ko kecut banget," kata Laras setelah menyemburkan lemon temanya tadi.

"Masa sih sayang," sahut Ken.

"Kalau kamu gak percaya coba aja nih."

"Sini aku coba." Ken pun sama menyemburkan lemon teanya. "Kecut banget sayang."

"Lagian kamu pakai gula gak sih buatnya."

"Pakai gula ko sayang."

"Terus kenapa kecut."

"Ya gak tau."

"Ck dasar."

"Tapi olahraganya jadi kan."

"Hemm..."

Ken yang mendapat lampu hijau langsung menyambar bibir Laras dan menindihnya lalu mereka mulai olahraganya dikasur.

***

DUKUNG KARYA INI DENGAN LIKE DAN KOMENTAR SERTA FOLLOW AKUN AUTHOR YAHH.

1
Ani Maryani
anak nya d adopsi sama sahabatnya Sina anaknya citra
Ani Maryani
aku suka tokoh nya tangguh dan kuat
Ani Maryani
my Thor ayah kandung jahat banget mudah mudahan nyesel keluarganya
Erlina Ibrik
Luar biasa
Êtiñg
Buruk
#ayu.kurniaa_
.
Sean xiao
Bagus alur ceritanya ngak ngebosenin dan akhirnya happy ending..
semoga ada season 2 nya
Sean xiao
Kak Xavier jodoh nich sama kak Dara
Sean xiao
makin seruuuu,walaupun salah nama terus
Sean xiao
Hadeuh dari awal sampek sini manggil namanya kok salah² terus thor
Sean xiao
ACH ngak seru banget masa Arga dan Dara jadi penghianat..
dari awal sampek sini padahal Arga dan Dara yang selalu ada disisi Shani
Sean xiao
Yaelah markas Queen mafia no 1 didunia,bisa kecolongan ,masa cuma seorang Laras wanita tua dan lemah bisa lolos dari markas mafia no 1
Sean xiao
Queen no 1 instingnya masa lemah,tidak bisa merasakan bahaya disekelilingnya..
Sean xiao
Alurnya bagus ngak cuma fokus ke satu,semua dikeluarin
Sean xiao
Dari awal baca sampek sini,salah tulis nama terus Thor😩
untung aku nya mudeng sama alur ceritanya..
Isabela Devi
knp umur anaknya Xavier 6 tahun sedangkan anaknya shina 5 tahun
Isabela Devi
astaga Shani mikirin temen temen pindah jd sakit, ada ajanya
Sean xiao
Aman ngak tuch burungnya🤣
Isabela Devi
kamu yg terbaik Shani
Sean xiao
masih bocah pikirannya udah seperti orang tua😩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!