NovelToon NovelToon
Pengantin Pengganti CEO Culun

Pengantin Pengganti CEO Culun

Status: tamat
Genre:Pengantin Pengganti / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:182.9k
Nilai: 5
Nama Author: Amanda Ferina

Nadia hanya merupakan figuran di rumahnya. Walaupun ia bagian dari keluarganya, tapi tetap saja ia tak dianggap sama sekali seperti keluarga. Malah lebih tampak seperti seorang budak yang dipekerjakan tanpa upah. Ini semua karena ia lahir dari istri kedua ayahnya yang membuatnya harus menanggung semuanya.

Namun, secara drastis Nadia mengalami klimaks takdir di mana dirinya tiba-tiba menjadi pengantin pengganti yang harus menggantikan kakaknya yang tidak ingin menikahi CEO culun.

Nadia secara terpaksa memenuhi keinginan itu hingga dirinya jatuh ke dalam kelamnya kehidupan hidup Saddam yang tak pernah ia kira secepatnya. Tapi, di samping itu Nadia baru tahu jika menjadi culun hanyalah penyamaran pria itu. Sebenarnya dia sangat tampan dan bahkan Nadia terpesona saat pandangan Pertama

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amanda Ferina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 9

Nadia membuka matanya dan menguceknya. Ia langsung bangkit karena telah tertidur semalaman dan lupa untuk membuat sarapan pagi. Namun Nadia langsung mengerutkan keningnya dan ia seolah merasa linglung karena lupa telah berada di mana.

Tempatnya begitu sangat asing dan Nadia pun berpikir ke belakang dan dirinya pun menepuk jidatnya karena ia lupa sudah menikah.

"Kenapa aku melupakan jika aku sekarang bukan lagi seorang lajang, aku adalah orang yang telah memiliki suami."

Nadia berusaha untuk bangkit dan mempersiapkan Saparan untuk Saddam. Namun baru saja ia hendak membuka pintu dan terkejut melihat Saddam yang sudah rapi dengan pakaiannya serta mengenakan jas yang sangat mahal. Nadia tak bisa berkata-kata karena dirinya merasa terpesona dengan laki-laki tersebut. Ia sangat tampan dengan setelan formal seperti itu.

"Nadia, kau mau ke mana?" tanya Saddam dengan suara serak.

"Hah? Aku mau membuatkan makanan."

"Tidak perlu karena bibi sudah memasak. Cepat kau mengganti baju mu dan pergi ke dapur."

Saddam pergi setelah mengatakannya dan hal itu membuat Nadia terbengong dan tak menyangka dengan sikap laki-laki itu yang benar-benar mengejutkan dirinya.

"Dia benar-benar dingin dan tak bisa tersentuh. Aku harus seperti apa? Aku tak tahu cara mendekatinya atau kita harus berteman baik."

Nadia benar-benar dirundung oleh rasa gelisah yang menggerogoti perasaan dirinya. Nadia pun memejamkan matanya dan lalu memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.

Sedangkan di meja makan satu keluarga tengah menunggu kedatangan Nadia.

"Kau baru saja menikah semalam dan sekarang kau masuk bekerja. Kau tak tahu moral Saddam. Itu kah cara kau menghargai istri mu?"

"Pernikahan ini bukan keinginan ku jadi aku bebas hendak melakukan apapun. Lagi pula hari ini ada pertemuan penting dan aku tak bisa mengabaikannya."

"Bagaimana dengan bulan madu mu?"

"Aku tak akan berbulan madu," ucap Saddam dengan entengnya.

"Saddam kau benar-benar sangat keterlaluan," ucap sang ibu dengan emosi.

Tapi untungnya suaminya langsung menahan tangan sang istri akan melakukan hal tersebut.

"Sabarlah, kau tak tahu bagaimana sifatnya jadi kau tak harus seperti itu, kau harus belajar menahan emosimu dan menasehatinya secara pelan-pelan," tenang sang ayah dan mata istrinya langsung menatap ke arah suaminya tersebut.

"Apa yang kau katakan, dia sudah sangat besar dan kau tak harus memanjakan dia."

Nadia yang baru saja datang terkejut mendengar pertengkaran tersebut. Ia menundukkan kepala seolah-olah tak mendengar apapun dari mereka.

Kebetulan Saddam yang menyadari kedatangan dari Nadia. Ia pun memanggil Nadia untuk mengindari amukan dari sang ibu.

"Nadia! Duduklah."

Nadia terkejut dan ia menganggukkan kepalanya dan duduk di kursi yang kosong. Jujur saja ia merasa sangat canggung berada di tengah-tengah keluarga orang berada.

Sang ibu pun menarik napas panjang dan menatap ke arah Nadia dengan senyum yang sedikit berbeda.

"Nadia! Kemarilah makan yang banyak. Kau harus tumbuh sehat, jika anak ku melakukan hal yang membuat mu tak senang, kau harus menasehatinya," ucap sang ibu dan meletakkan beberapa lauk pauk ke piring Nadia.

"Terima kasih," ucap Nadia kepada keluarga Saddam yang datang menyambutnya dengan baik. Ini adalah kali pertamanya merasakan kehangatan keluarga yang sesungguhnya.

_______

TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA YANG SUDAH MEMBACA.

1
Nur Hafidah
setuju saja nadia,maka kamu akan terbebas dari keluarga yang tidk pernah menganggapmu
Nikma: Permisi kak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan mampir juga karya aku 'Kesayangan Tuan Sempurna' yaa
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
Nur Hafidah
senang nadia bisa diterima oleh mertuanya
Nur Hafidah
tunjukkan pesonamu saddam
Soraya
banyak typo thor
Ing
ceritanya bagus lanjut thor
Zalina Ariffin
tolonglah jangan typo
Elly Ishak
lanjut
Erha Print
singkat padat dan kurang banyak
Lily
hatihati nadia sama kelly jgn berurusan sama orang tidak waras
Lily
terlalu banyak iklannya
Lily
jangan gengsi dong coba saling terbuka
Lily
sudah terlanjur nadia dari pada dirumah keluarga disiksa lagi mending dirumah suami berdoa semoga ada keajaipan dari tuhan
Lily
kayaknya nadia yg banyak jadi peran pambantu dirumah sendiri
Erniey Yani
y
ratna masot
lama banget iklannya
Nuyawira Nusantari
cerita nya bagus kayak realita kehidupan sehari-hari
Soraya
permisi numpang duduk dl ya kak
Yuen
Sok polos dan lemah
Shuhairi Nafsir
Goblok banget kamu Nadia.
Rosmah Kassim
ngak nyambung2
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!