Alya Monica seorang korban broken home yang sedang kabur dari pengawasan Mami Papi nya.
Terjebak skandal ranjang panas dengan duda tampan yang sedang menginap di hotel yang sama dengan nya.
"Om, aku hamil" Alya.
"Aku hanya satu kali, tidak mungkin kau hamil" Luke.
"Tapi satu kali juga nusuk Om, berasa banget sakit nya" Alya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teman terbaik.
Brugk!
Alya menendang wajah Billy dengan kaki nya.
"Bodoh, aku hanya menipu mu tapi kau bahkan percaya dengan omong kosong ku" Alya tertawa melihat Billy yang terjatuh dari ranjang.
Senang rasanya dia telah membuat Billy masuk jebakan nya, tadi Alya mengatakan jika dia kesakitan tangan nya di ikat dan Alya mengimingi akan memberikan tubuhnya jika Billy mau melepaskan tangan nya.
Dan dengan bodoh nya Billy percaya dengan mulut manis Alya, yang membuat Billy berakhir tragis di tangan nya.
"Kau mau tubuh ku? jangan harap bajingan!" Alya menendang perut Billy tanpa ampun.
"Kau memang sialan, aku akan menghajar mu!" Billy berusaha berdiri.
Tapi akibat jatuh dari ranjang membuat Billy kesakitan, dan pinggang nya encok.
Tiba-tiba Alya mendengar suara orang di luar pintu, dia langsung bersembunyi di balik pintu.
Brugk!
Pintu terbuka dan Alya masih bersembunyi di belakang pintu.
"Tangkap dia pak, dia yang membeli teman saya" kata Melina.
"Melina" gumam Alya.
Alya keluar dan dia melihat Melina yang bersama polisi.
"Mel, aku tau kamu pasti membantu ku" Alya memeluk Melina.
"Tenanglah kamu sekarang aman, mereka akan mendapatkan ganjaran karena melakukan perbuatan keji itu pada mu" balas Melina mengusap punggung Alya.
Alya tidak menangis karena dia tidak mau memperlihatkan sisi rapuhnya.
Melina membawa Alya ke luar dari kamar hotel, dan untuk Billy ataupun Bondan dan yang lain nya akan di urus oleh pengacara keluarga Melina.
Di perjalanan pulang Melina melirik Alya, merasakan kasihan akan nasib Alya yang menurutnya sangat tragis.
"Al kamu nggak apa?" tanya Melina sambil menyupir.
"Tidak, aku baik-baik saja" balas Alya berbohong.
Tapi sebenarnya Alya memikirkan akan siapa pria yang bermalam dengan nya kemarin, Alya masih mengingat samar-samar wajah nya dan bau parfum nya.
"Kamu jangan memikirkan mereka, pengacara Mom dan Dad akan mengurus mereka dan memastikan mereka akan di penjara lama" kata Melina menjelaskan.
"Hem aku juga berharap begitu" sahut Alya. "Dan Mel, apa Billy juga di tangkap?" tanya Alya.
Billy?
"Siapa?" tanya Melina.
"Itu pria yang bersama ku, dia ayah tiriku" jelas Alya.
"Apa! al.." Melina menghentikan mobilnya karena kaget.
"Kamu serius Al?" tanya Melina tak percaya.
Dan Alya menjelaskan jika dia tidak kaget lagi Melihat kelakukan ayah tirinya karena ayah tirinya menang bajingan.
Melina semakin merasa miris akan kehidupan teman nya, dia memegang tangan Alya dan menatap Alya.
"Kamu mau pindah lagi nggak?" tanya Melina.
"Pindah?" tanya balik Alya sambil melihat Melina.
"Hem, aku akan pergi ke swiss dan tinggal di sana jika kamu mau kita bisa memulai di sana" kata Melina.
"Lalu kuliah kamu di sini?" tanya Alya lagi.
"Aku tertarik dengan Swiss, keluarga ku banyak di sana" jelas Melina.
Alya terdiam nampak berpikir sampai akhirnya dia memilih mengangguk.
"Oke, aku mau. makasih Mel kamu selalu mengerti aku" Alya memeluk Melina dan menangis di pelukan Melina.
"Keluarkan air mata mu sekarang, tapi setelah itu jangan menangis lagi" ucap Melina mengusap punggung Alya dengan lembut.
Setelah itu keduanya pulang ke rumah Melina, dan di sambut oleh kedua orang tua Melina yang memberikan pelukan untuk Alya.
Alya yang sudah lama tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya begitu terharu, Alya akui dia iri akan apa yang Melina miliki.
"Mom, aku akan mengajak Alya istirahat di kamar nya" kata Melina.
"Hem, bobo yang indah sayang terkadang hidup memang jahat, tapi tidak selamanya hidup itu jahat karena masih ada harapan baru, kamu pasti bisa melewatinya" kata Mom Almira.
"Terimakasih tante, om" ucap Alya lalu ikut pada Melina yang mengantarkan nya ke kamar nya.
Mom Almira mendekati Dad Justine, dia memeluk suaminya.
"Aku tau pikiran mu honey" kata Dad Justine.
"Dia mengingatkan ku pada kehidupan ku" ucap Mom Almira.
"Ya, semoga saja kehidupan nya indah seperti kamu dan aku, takdir Tuhan tidak ada yang tau tapi yang paling penting sekarang malam jumat, ayo ke kamar kita laksanakan ritual malam kita" Dad Justine langsung menarik istrinya ke kamar.
Sedangkan di kamar Melina dan Alya sampai di kamar tamu, Melina memeluk Alya lalu memegang tangan Alya.
"Tidur lah, jangan pikirkan hal yang tidak penting oke" kata Melina.
"Makasih Mel, kamu memang Sahabat terbaik ku" ucap Alya.
"Tentu saja, jangan khawatir untuk masalah Mami mu aku juga akan mengatakan pada Dad dan Mom untuk tidak memberitahu informasi tentang kamu, jadi kamu aman" jelas Melina.
Alya yang mendengar ucapan Melina sangat terharu, tidak percaya jika Melina memikirkan perasaan nya sejauh itu.
"Sekali lagi makasih" kata Alya.
"Sama-sama, aku mau tidur udah ya kamu tidur juga" Melina melepaskan tangan nya lalu keluar dari kamar Alya.
Alya mengunci pintu nya dan langsung merebahkan tubuhnya di ranjang.
"Aku belum tau siapa dia, siapa pria yang mengambil kesucian ku. aku harus mencari nya" gumam Alya sambil memikirkan pria malam itu.
Dan saat Alya memikirkan pria itu yang dia ingat hanya milik nya, membuat dia mengumpat.
"Kenapa besar, astaga apa yang aku pikirkan kenapa aku malah mengingat adegan ranjang nya terus bukan wajahnya" gerutu Alya kesal.
🌹
Klu anak Justine dan Almira udah hadir😁
jadi ini masih circle keluarga Bastian ya🥲semoga nggak bosen ya🤧
Jangan lupa like coment and vote ya kak❤🤗🙏
guut al..
ini baru permulaan
sekalian cuci otak nya mike..
biar ga jahat kaya clara
saya suka ko ka..