Serra Valentino. Gadis itu tidak pernah menduga jika hidupnya akan berubah 180° setelah dijebak oleh kakaknya. Serra melewati satu malam bersama pria asing dan kehilangan mahkotanya yang paling berharga. Namun Serra berada di kamar yang salah. Dia tidur bukan dengan pria hidung belakang yang telah disiapkan oleh kakaknya, melainkan seorang penguasa.
"Menikahlah denganku, aku akan membantumu untuk balas dendam!!"
Serra kemudian menikah dengan laki-laki asing itu. Dan dia membantunya untuk membalas dendam pada keluarganya. Lelaki itu membantu Serra menghancurkan orang-orang yang telah menghancurkan hidupnya. Namun seiring berjalannya waktu, rahasia besar pun terungkap jika sebenarnya Serra bukanlah putri kandung dari mereka yang selama ini dia anggap sebagai orang tuanya. Melainkan putri dari seorang wanita yang sangat kaya raya dan berpengaruh.
Lalu bagaimana hidup Serra setelah menikah dan menjadi istri seorang penguasa? Kebahagiaan atau penderitaan yang akan dia dapatkan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mantan Kekasih Serra
"Serra..."
Axel berkata lirih menyebut nama wanita itu. Kemudian dia berlari menghampiri Serra dan langsung memeluknya dengan erat sambil berbisik lirih di telinganya. "Aku merindukanmu, sangat-sangat merindukanmu." Ucapnya.
Bukannya membalas pelukan itu. Serra malah mendorong Axel dengan keras dan melepaskan pelukannya dengan paksa. Mata Hazel-nya menatap pria di depannya itu dengan sinis.
"Maaf, Tuan. Jaga sikap dan perilaku Anda, jangan sembarangan memeluk istri orang jika tidak ingin terkena masalah!!"
"Istri orang? Apa maksudmu?!" Axel meminta penjelasan.
Kemudian Serra menunjukkan cincin berlian yang melingkari jari manisnya pada Axel. "Apa cincin ini sudah cukup untuk menjawab pertanyaan dan rasa ingin taumu itu?!"
Axel menarik lengan Serra. Cincin yang melingkar jari manis Serra tampak tidak asing baginya. Axel menatap Serra penuh tanya."Kau, dari mana mendapatkan cincin ini?" Tanya Axel penasaran.
Serra menarik kembali tangannya yang digenggam oleh pria itu. "Tentu saja dari pria yang menikahiku. Memangnya dari mana lagi," jawab Serra.
Axel menggeleng tak percaya, jika itu adalah cincin yang diberikan oleh orang yang menikahinya. Maka itu artinya orang yang menikah Serra adalah Lucas. Axel terus menggelengkan kepala.
"Serra, kau pasti bercanda kan? Kau tidak mungkin menikah dengannya kan? Kenapa kau tidak menungguku kembali dan malah menikah dengan orang lain?!" Bentak Axel dengan emosi.
Serra dan Axel memang pernah memiliki hubungan special dimasa lalu. Mereka menjalin hubungan selama dua tahun. Akan tetapi hubungan mereka kandas begitu saja, mendiang Ayah Axel menentang keras hubungan mereka dan meminta supaya Serra meninggalkan putranya. Lalu Axel dikirim pergi ke luar negeri oleh ayahnya. Dan hubungan mereka pernah terjalin sekitar lima tahun yang lalu.
"Itu benar, aku memang menikah dengannya. Orang yang bisa menghargai dan menghormatiku sebagai wanita. Tak hanya itu, dia juga memberiku sebuah kekuasaan di tempat ini, jadi kurang apa lagi?! Dia begitu sempurna jika dibandingkan dengan dirimu!!" Ujar Serra memaparkan.
"Serra, kau~!!"
Plakkk ..
Lucas menahan pergelangan tangan Axel ketika dia hendak Serra. Remasan Lucas pada pergelangan tangannya membuat Alex menjerit kesakitan. "Lucas, lepaskan!! Apa kau ingin mematahkan tanganku, hah!!" Teriak Axel marah.
"Ini hanya peringatan kecil untukmu. Jika kau berani menyentuhnya lagi. Bukan hanya tanganmu yang aku patahkan, tapi nyawamu aku hilangkan!! Jadi jangan macam-macam apalagi mencoba mencari masalah dengannya!!"
"Lucas, kau~ Aaarrrkkhhh...!! Sakit, bajingan!! Cepat lepaskan."
Serra menyentuh pundak Lucas. Memberi isyarat supaya dia melepaskannya. "Untuk apa kau datang kemari? Membuat perhitungan denganku karena aku sudah mengusir adik dan ibumu?!" Tebak Lucas 100% benar.
"Ya, kau..dimana hati nuranimu?! Kenapa kau mengusir mereka yang tak lain adalah keluargamu sendiri?!"
"Hati nurani ya?! Sayangnya aku sudah tidak memilikinya. Jika kau datang hanya untuk menanyakan dimana hati nuraniku, maka kau tak akan menemukannya. Karena hati nuraniku sudah lama mati!!" Ujar Lucas dingin.
Glukk!!!
Susah payah Serra menelan salivanya ketika melihat sorot mata tajam dan berbahaya pria disampingnya. Serra tidak tau masa lalu seperti apa yang Lucas hadapi dimasa lalu sehingga dia tumbuh menjadi pria yang dingin dan tidak berhati.
"Jadi sebelum aku menyeretmu keluar dari rumah ini secara paksa dan tanpa rasa hormat, sebaiknya segera angkat kaki dari sini. Aku tidak mengijinkan sampah-sampah seperti kalian menginjakkan kaki apalagi tinggal di rumah ini!!"
"Kau benar-benar keterlaluan. Ingat, aku pasti akan kembali untuk membalas perbuatanmu ini. Tunggu dan lihat saja bagaimana aku akan membalasmu nanti!!" Ancam Axel dan beranjak pergi.
Lucas menghela napas berat. Lalu pandangannya bergulir pada Serra. "Aku tidak pernah tau jika kau pernah memiliki hubungan spesial dengan Axel,"
"Karena kau tidak pernah bertanya." Jawab Serra lalu beranjak dari hadapan Lucas.
Wanita itu meletakkan puluhan tangkai mawar yang baru dia petik lalu meletakkan diatas meja. Serra mengeluarkan mawar-mawar yang telah layu dari dalam vas-nya lalu menggantinya dengan yang masih segar.
Lucas menghampiri wanita itu lalu duduk di kursi kosong didepan Serra. "Ceritakan bagaimana kau dan Axel pernah memiliki hubungan dimasa lalu?" Pinta Lucas yang tampak sangat penasaran itu.
"Aku dan dia ya, apa yang perlu diceritakan. Intinya kami dulu pernah memiliki hubungan special selama dua tahun. Selama kami pacaran, dia selalu bersikap baik dan hangat padaku. Setiap hari valentine, hari jadi kami dan hari ulang tahunku. Dia selalu memberiku sebuah kejutan manis. Dulu Axel sangat romantis, sampai-sampai teman-temanku iri padaku karena memiliki kekasih yang sempurna."
"Tapi sikapnya perlahan berubah. Dia menjadi dingin dan acuh padaku, aku sendiri tidak tau apa penyebabnya. Lalu ayahnya datang menemuiku. Dia memintaku menjauhi putranya sambil membawa uang yang sangat banyak, ayahnya mengatakan jika gadis sepertiku tidak layak mendapatkan putranya dan dia mengira aku hanya mengincar hartanya. Padahal aku tulus mencintai dia."
"Kemudian aku dengar dari temanku, jika dia dikirim keluar negeri. Dia lebih memilih pergi dari pada memperjuangkan hubungan kami. Awalnya aku pikir dia benar-benar tulus mencintaiku, tapi ternyata semua yang dia katakan itu palsu." Akhirnya Serra menceritakan tentang masa lalunya dengan Axel pada Lucas.
Karena Serra pikir tak ada gunanya juga menyembunyikan hubungan yang telah lama kandas itu dari pria yang kini berstatus sebagai suaminya tersebut. "Pasti tidak mudah bagimu bertemu lagi dengannya."
Serra menggeleng. "Bagiku, masa lalu adalah masa lalu. Dan tidak ada alasan untuk tetap mengingat dan mengenangnya." Terang Serra.
Bagi Serra, masa lalu adalah sebuah kenangan pahit yang harus dilupakan. Tak perlu mengenang masa lalu jika itu menyakitkan. Meskipun dia tau tidak akan ada masa depan jika tidak ada masa lalu. Akan tetapi Serra sadar, jika masa lalu dan masa depan tidak bisa berjalan saling beriringan.
-
-
"Maaf, Tuan Besar Xiao. Kami tidak bisa membantumu. Silahkan Anda pergi dari sini, ekonomi kami juga sedikit sulit. Jadi tidak bisa menampung orang lagi."
"Kalian kenapa keterlaluan sekali padaku. Dulu aku sangat baik pada kalian, dan beginikah balasan kalian padaku?"
Sudah beberapa rumah mantan asistennya yang Kakek Xiao datangi. Akan tetapi tak ada satu pun dari mereka yang mau membantu apalagi menerima dirinya. Dan alasan mereka sama, karena keluarga mereka juga sedang kesulitan.
Terusir dari Mansion mewah milik Lucas membuatnya tak memiliki arah dan tujuan. Dia sudah menjual semua harta yang dimiliknya karena Kakek Xiao memiliki keyakinan jika dia bisa berkuasa lagi seperti dulu. Tapi dugaannya salah, karena ternyata Lucas bukankah orang yang mudah untuk diintimidasi.
"Baiklah, aku akan pergi. Tapi lihat saja bagaimana aku akan menghancurkan kalian semua karena berani menolak memberi bantuan padaku!!"
-
-
Bersambung.