S1~ BAB 1- BAB 66
.
Karena sebuah perjodohan menyatukan dua manusia yang tidak saling kenal, sang wanita yang cantik dan ceria harus di pasangkan dengan pria tampan namun sangat dingin dan cuek dan juga seorang dokter sekaligus direktur rumah sakit milik keluarganya.
Dengan merahasiakan pernikahan mereka apakah semuanya akan baik-baik saja?
🥕🥕🥕
S2 ~ BAB 67 - BAB 117
.
Mencintai pria dengan perbedaan kasta yang tinggi membuat Thea harus memendamnya dan tak boleh membiarkan perasaannya menghancurkannya tetapi pria tersebut terus terbayang di benaknya, bagaimanakah perasaan mereka berdua apakah saling mencintai atau tidak.
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PR S1 BAB 8_Status Baru
Raka pun meminta izin untuk istirahat duluan karena dia dan Vania sangat capek sekali padahal biasanya Raka bisa menangani operasi hingga lima belas jam perhari atau bahkan lebih dan menyita stamina tapi saat hari pernikahan Raka sudah merasa capek padahal ini belum acara resepsi besar yang nantinya pasti akan di adakan jika memang pernikahan mereka sudah di publish.
"Ya sudah sana, kalau bisa segera kasih kabar kalau Rasendriya juniornya sudah ada ya!" goda mama Aida.
Raka tak menanggapi ucapan sang mama dan memilih untuk pergi ke atas saja, saat baru saja masuk kebetulan sekali pintu kamar mandi terbuka dan menampakkan Vania yang selesai mandi membalut tubuh putih mulusnya hanya dengan handuk pendek yang mengekspose paha mulusnya.
"Maaa...maaf," ucap Raka terbata bata kemudian segera menutup kembali pintu kamarnya dan menunggu di depan saja karena bisa bahaya jika harus di dalam dan melihat pemandangan yang membuat semua pria normal akan langsung bergejolak.
Tak lama Vania pun keluar dan memanggil Raka untuk masuk karena dia sudah selesai.
"Raka," panggil Vania, Raka pun masuk terlebih dahulu dengan cueknya.
"Dasar manusia dingin!" batin Vania.
Vania pun menuju ke tempat tidur sedangkan Raka memilih untuk merilekskan badannya dengan berendam air hangat di kamar mandi menghilangkan rasa capek.
Vania yang bosan menunggu pun akhirnya tertidur pulas di kasur tersebut karena dia sangat capek hingga suara apa pun tidak bisa ia dengar.
Kala Raka keluar dari kamar mandi setelah berendam hampir setengah jam-an dia melihat Vania sudah tertidur, dia pun menyelimuti Vania agar tidak kedinginan karena memang tempat villa nya di daerah pegunungan membuat hawa malam hari semakin terasa dingin.
Setelah berganti pakaian dengan baju tidur Raka pun menyusul Vania untuk menggapai mimpi dan mengistirahatkan badan yang sangat capek ini, dia tidur di samping seorang wanita untuk pertama kali selain sang mama.
Tengah malam saat Raka sedang tidur tiba-tiba dia merasakan ada seseorang yang mendekapnya dan berada di pelukannya dengan segera ia membuka mata ternyata Vania yang sudah mendusel ke Raka membuatnya tersenyum di buatnya ingat Raka tersenyum ya tetapi dia langsung bersikap biasa saja dan kembali tertidur dengan tangannya yang juga menepuk lengan Vania agar tertidur lebih nyenyak lagi.
.
Pagi harinya Vania bangun terlebih dahulu, dia membuka matanya dan melihat dia sudah memeluk erat tubuh pria asing untuk pertama kalinya.
"Aaaaaa!" pekik Vania yang lupa kalau dia sudah menikah.
"Ada apa?" gumam Raka yang terbangun dari tidurnya karena teriakkan pagi sang istri.
"Ka... Kamu ngapain di sini?" tanya Vania membuat Raka mengerenyitkan dahinya.
"Hei, apakah kamu lupa kalau aku ini suamimu!" tutur Raka yang merasa sedikit kesal karena Vania lupa tentang pernikahan mereka kemarin.
"Astaga!" pekiknya hang baru sadar bahwa mulia hari ini dia sekarang sudah menyandang status baru yaitu sebagai seorang istri dari Raka Tanaka Rasendriya.
"Udah ingat!"
"Hehehehe," cengir Vania.
Setelah itu Raka pun bersih-bersih diri di susul oleh Vania, kemudian mereka pun keluar dari kamar mereka dan menuju ke taman di belakang villa yang juga tempat mereka melakukan resepsi kemarin, rencananya mereka semuanya akan sarapan di sana.
"Wah ada pengantin baru nih!" goda Bastian, Dito dan juga Kevin sang sahabat.
Semua orang melihat Raka dan Vania di mana Vania merasa sangat malu dengan godaan mereka sedangkan Raka nampak biasa saja.
"Cie yang udah menyandang status baru sebagai istri," goda melati.
"Udah ih jangan di goda terus akunya," ujar Vania.
Mereka semuanya pun segera sarapan pagi bersama sebelum beberapa kerabat dari Raka maupun Vania sudah harus kembali bekerja karena memang sangat sulit untuk meninggalkan pekerjaan mereka.
"Sayang," sapa mama Aida kepada sang menantu.
"Iya, tante."
"Hei kok masih tante sih! Mama sayang," tegur mama Aida.
"I... Iya, ma."
"Gitu dong," ucap mama Aida puas.
Vania pun berbincang-bincang dengan para wanita di sana untuk melati sendiri sudah pergi setelah sarapan tadi.
Sedangkan Raka menghampiri papa Wildan yang sendirian di kursi pojok dan seperti termenung sendirian.
"Pa," sapa Raka.
"Raka, duduk nak."
"Papa kenapa di sini sendirian?" tanya Raka.
"Enggak papa cuma lagi lihatin anak papa itu," sahut papa Wildan sambil mengarahkan matanya ke arah anak perempuannya yang baru saja menjadi milik seseorang dan bukan miliknya lagi.
"Ka," panggil papa Wildan.
"Iya, pa."
"Papa mohon sama kamu ka, tolong kamu jaga Vania, dia emang sudah besar tetapi sifatnya masih sangat manja sekali ka." ucap papa Wildan dengan mata berkaca-kaca.
"Papa tenang saja Raka pasti akan jaga Vania dan Raka pastikan Vania akan menjadi satu satunya ratu dalam kehidupan Raka pa," sahut Raka.
Papa Wildan pun merasa sedikit lega karena ucapan menantunya itu.
Sedangkan Vania sedang bersama mama Aida dan juga mama Devi berbincang-bincang santai karena memang hanya ada keluarga inti dari Vania dan Raka saja, semua kerabat dan juga teman sudah berpamitan tadi.
"Sayang, makasih ya kamu sudah mau menerima Raka." ucap mama Aida merasa sangat senang.
"Mama gak perlu berterima kasih, semua itu adalah pilihan Vania jadi Vania harus menjalankannya," ucapnya, mendengar hal itu mama Aida di buat senang sekaligus terharu karena dia tidak salah pilih menantu.
"Udah gak usah sedih sedihan mending sekarang kita seneng seneng aja di sini kan lumayan," potong mama Devi karena melihat kedekatan anak dan juga sahabat sekaligus besannya itu.
.
Mereka berada di sana selama dua hari itu pun karena paksaan dari mama Aida karena Raka ingin sekali kembali ke kota karena masih ada pekerjaan namun melawan mama Aida tidak akan pernah menang sehingga mereka bertahan dua hari di villa keluarga Rasendriya, selama dua hari itu pun tidak ada yang terjadi apapun antara Raka dan juga Vania meski pun Raka mulai untuk membiasakan diri ada seseorang yang menemaninya.
.
Sekarang ini mereka sudah kembali ke kota besar, Raka dan Vania menuju ke mansion keluarga Rasendriya.
Yap mereka memang memutuskan untuk ke mansion besar karena mama Aida yang memaksa dan juga pastinya di bantu oleh papa Bagas dong, sehingga mau tak mau Vania pun merasa tidak enak dan mengajak Raka untuk tinggal di mansionnya saja lagian kasihan jika mama Aida dan papa Bagas tidak ada temannya jika nanti mereka tidak tinggal di sana.
Mereka sampai di mansion, mama Aida pun membawa Vania untuk masuk sedangkan Raka dan papa Bagas di tinggal begitu saja.
"Dasar emang ya mama mu itu ka, ada mantu sekarang papa di tinggal!" sewot papa Bagas dan menuju ke dalam juga di susul oleh Raka yang menggeleng-gelengkan kepalanya.
Vania merasa sangat senang karena dia di terima dengan baik di sini, mulai hari ini dia bukan lagi Vania Zafia Pradipta tetapi Vania Zafia Rasendriya dan berganti status baru menjadi seorang istri dari Raka Tanaka Rasendriya.
.
.
Bersambung..........