Eklusif hanya di Noveltoon, jika ada di tempat lain berarti plagiat
Jangan lupa like, komen, Vote dan hadiah.
Seorang pria bernama SULTAN. Ia hanya anak miskin dan tinggal dengan ibunya di rumah kecil, namun tiba-tiba ia mendapatkan sistem dan sistem tersebut merubah hidupnya, yang dulunya hanya anak lemah dan hidup miskin kini menjadi kuat dan kaya raya dan sistem itu membantu ia menjadi kuat dan kaya raya.
Ia harus mengerjakan misi dan juga membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
Sepulang kuliah, kepala Sultan pusing karena materi. Tedi berlari menuju ke arah Sultan, karena larinya sangat kencang tak sempat mengerem akhirnya Tedi menabrak Sultan dan jatuh terjengkak.
"Aduh...," jerit Sultan. "Kamu ngak liat aku yang sebesar ini," omelnya sambil memegang jidad.
"Maaf Sultan remku blong," jawab Tedi mengosok pantatnya yang sakit.
"Ayo ikut aku," ajak Sultan dengan kesal. Tedi mengikuti Sultan pergi.
Sesampainya di tempat tujuan Sultan tiba-tiba berhenti membuat Tedi menabrak Sultan lagi.
"Hey... kau memang suka menabrak ya," ujar Sultan sewot.
"Hehehe... maaf, aku tadi lihat ke arah sini?" ujarnya cengengesan sambil mengaruk-garuk kepala.
"Ayo masuk," ajak Sultan. Mereka pun masuk ke casino yang mewah itu.
"Tuan silakan mengisi daftar pengujung di sini," ujar pegawai itu celingak celinguk. Sultan menghampiri pegawai itu lalu mengisi namanya.
"Silakan di pakai topeng ini Tuan," ujar pegawai itu menyerahkan 2 topeng khusus sebelum masuk ke dalam. Sultan menerima topeng tersebut.
"Terima kasih cantik," goda Sultan tersenyum. Pegawai wanita itu mengangguk membalas senyum Sultan.
"Ternyata kamu bisa menggoda wanita juga," ejek Tedi menyenggol Sultan.
"Tentu saja, karena aku sudah single dan juga move on," jawab Sultan memakai topengnya. Tesi juga memakai topengnya dan masuklah mereka ke dalam ruang tersebut.
Ternyata sangat besar dan mewah, dan seluruh pengunjung semuanya menggunakan topeng.
"Hay Tuan yang ganteng dan gagah... namaku Wita, ayo Tuan, siapa lagi yang ingin bermain dadu silakan berkumpul," teriak seorang wanita seksi itu. Sultan mendatangi tempat permainan dadu tersebut dan duduk di kursi yang sudah di sediakan.
"Silakan bertaruh, taruhan terkecil 50 juta," ujar Wita riang.
"Astaga, besar sekali taruhannya, apa koin kita cukup Sultan," ujar Tedi berbisik di telinga Sultan, ternyata di dengar oleh orang di sebelahnya.
"Jika tidak cukup lebih baik pulang dan kerja sana, ini bukan tempat orang miskin," ejek pria berambut kuning dan di ikuti tawa seluruh orang yang berkumpul.
Sultan hanya diam tanpa mempedulikan mereka dan menyerahkan tas yang ia sandang tadi.
"Keluarkan 10 koin," perintah Sultan.
"Siap," jawab Tedi dan menghitung jumlah koinnya, untungnya tersisa 4 koin lagi. Tedi meletakkan koinnya di atas meja.
"Oke, jika semua sudah bertaruh, kita mulai permainannya, saya kocok dadunya," ujar Wita tersenyum genit dan menyipitkan matanya sebelah.
Sultan:
Sistem, apa kau siap?
Sistem:
Siap Tuan.
"Silakan di tebak," ujar Wita meletakkan kocokan dadunya di atas meja.
Sultan:
Sistem, berapa angka di sana?
Sistem:
Tuan harus hati-hati karena ada kelicikan yang tidak di ketahui.
Sultan:
Baiklah, tapi berapa angkanya?
Sistem:
Tuan harus mengatakan terahir karena di dalam penutup itu dadunya di bolak balik jika tidak di pindahkan ke tempat lain.
Sultan:
Oh jadi begitu ya, Terima kasih.
"Baiklah siapa yang akan menjawab lagi ini yang terakhir," ujar Wita bersiap-siap membuka penutupnya.
Sistem:
angka 4 dan 5.
"Angka 4 dan 5," jawab Sultan cepat.
Wita membuka penutup dadunya dan tebakan Sultan benar.
"Selamat untuk Tuan berbaju coklat," ujar Wita tersenyum kearah Sultan. Tedi meraup koin yang di sodorkan oleh bandar dadunya.
Tedi tersenyum mengumpuli koin-koin tersebut yang berjumlah 100 koin yang sudah di potong untuk bandar, untuk casino dan untuk Wita.
"Waw... menang banyak kita bro," ujar Tedi senang.
"Eleh... dia hanya beruntung, kali ini taruhan 50 koin," ujat Pria yang berbaju batik merah. 50 keping koin berarti 250 juta.
"Setuju," jawab semua yang ada di sana.
"Keluarkan Tedi," perintah Sultan serius.
"Siap," jawab Tedi, menghitung jumlah koin.
"Dasar orang desa, lelet sekali," ejek pria di samping Sultan. Tedi berhenti menghitung.
"Terus saja, usah pedulikan mereka," ujar Sultan kepada Tedi. Tedi mengangguk dan terus menghitungnya.
"Oke semuanya sudah siap taruhanya, saya akan mengocok dadunya lagi," ujar Wita dan membolak balik gelas dadunya dan meletakkan di atas meja.
"Silakan tebak para Tuan," ujar Wita lagi.
Sultan:
Sistem, angka berapa?
Sistem:
Tuan tunggu sebentar karena di dalam gelas itu, dadunya masih berputar.
Sultan:
Baiklah.
Semua orang di sana sudah menebak angka, hanya tinggal Sultan yang masih terdiam.
Sistem:
Angka 3 dan 3
"Angka 3 dan 3," jawab Sultan.
Wita membuka penutupnya dan benar, Sultan menang lagi. Tedi teetawa terbahak-bahak mengumpuli koin tersebut, Sultan tersenyum memiringkan bibirnya. Sedangkan yang lain wajahnya pada asem-asem kecut karena kalah.
"Bagaimana? apa ada yang mau taruhan lagi?" Tanya Wita tersenyum mengoda.
"Aku taruh 60 keping koin," ujar pria berbaju batik merah itu sombong.
"Oke aku setuju," jawab yang lain ada 3 orang yang mundur dan mereka memilih permainan yang lain. Sultan tak beranjak dari tempat duduknya yang berarti masih mau lanjut dalam permainan.
Hingga sore Sultan mengikuti permainan 1 kali kalah karena ia sengajakan agar pemilik casino tidak curiga hingga ia meraup 2 miliyar.
"Hey, kamu sudah dapat koin sebanyak itu apa tidak ingin main lagi," ujar pria berbaju hitam.
"Ngaklah, nanti aku kalah sayang duitnya malah habis gitu aja, mending berhenti aja sebelum terlambat," jawab Sultan santai.
"Cemen lu," ujarnya mencibir.
"Iya, aku cemen sampai menang sebanyak ini bisa ngalahin semua pemain di sini," ujar Sultan mengejek.
"Alah baru menang segitu aja udah sombong," ejek pria itu tak mau kalah.
"Udah, ayo pulang," ajak Sultan tidak memperdulikan ucapan pria itu.
"Hey... dasar cemen, kalo kamu berani ayo main lagi," tantang pria baju hitam itu.
"Aku ngak berani lagi," tolak Sultan dan berlalu pergi.
"Ah! Sialan! Jika dia main lagi, aku ingin menghabisi uangnya semua," ujar pria itu mengebrak meja.
"Bagaimana jika kita hadang dia dan curi semua uangnya?" usul pria berbaju kuning.
"Hehehe... boleh juga, akan aku telpon teman-temanku di luar untuk menghalangi jalannya," ujar pria baju hitam menelpon teman-temannya dan menyebut ciri-ciri Sultan.
"Baik, kami akan segera mencarinya?" ujar teman pria baju hitam tersebut.
Sebelum meninggalkan casino, Sultan menukarkan koin menjadi lembaran uang.
"Kami akan memberikan kartu ini, semua uang Anda ada di dalam," ujar pegawai casino tersebut mengulurkan sebuah kartu.
"Baiklah, jika begitu terima kasih," ucap Sultan menerima pemberian dari pegawai tersebut. Pegawai itu mengangguk dan tersenyum. Sultan dan Tedi pun pergi.
"Gila kamu bro, kenapa ngak dari dulu aja kamu masuk casino? Dari dulu kamu ngak perlu susah payah nyari kerja paruh waktu," ujar Tedi bahagia sambil merangkul pundak Sultan.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE DAN SARAN
TERIMA KASIH
duit 1 milyar di tumpuk di atas meja aja udah kek mana. 1 triliun di tumpuk 🥴