Jodoh seorang manusia tidak ada yang mengetahui nya begitu pun yang di alami gadis bernama alanna.
Alanna adalah gadis periang yang memiliki kehidupan yang biasa, berubah drastis saat bertemu dengan seorang lelaki pendiam misterius bernama Zack Ibrahim.
Kisah kehidupan dan cinta alanna yang penuh dengan lika-liku, pernikahan yang di dasarkan atas sebuah tragedi dan rasa bersalah.
Alanna yang mencintai zack.
Zack yang memiliki masa lalu yang membuat nya trauma untuk mencintai.
Mampukah alanna menjalani kisah cinta dan kehidupan nya bersama zack ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naina dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
"Anda tidak salah pak Zack ? " Alanna bertanya kembali. "Saya hanya pelayan hotel kamar anda." Sambung Alanna heran, betul - betul tidak mengetahui jalan pikiran seorang Zack Ibrahim.
"Kenapa dengan kau yang pelayan hotel ? ada yang salah ? " Zack balik bertanya. "Kalau masalah tentang kau yang keluar hotel dengan saya, sudah saya hubungi pihak hotel mereka tidak akan marah." Sambung Zack menjelaskan mengira itu maksud dari perkataan Alanna barusan.
"Bukan itu maksud ku walaupun itu juga sebenarnya yang saya mau tanya kan." Alanna sedikit bingung dengan situasi ini. "Bukankah anda sendiri yang bilang kalau anda memiliki keluarga besar kenapa anda memilih pergi dengan saya yang hanya pelayan hotel dan bukan siapa-siapa anda di bandingkan dengan keluarga anda sendiri ? " tambah alanna menjelaskan maksud nya.
"Saya merasa nyaman dengan mu, itu saja. Apa salah ?" jawabannya singkat dan pertanyaan Zack membuat Alanna terpaku.
"Entahlah..... ." Jawab Alanna beberapa saat kemudian tidak tahu harus berkata apa.
"Sudah tidak usah di bahas lagi , dr Andrea sudah menunggu di rumah sakit." Zack tidak ingin di bantah. "Kau ke rumah sakit dengan pakaian itu atau masih mau berganti pakaian ?" tambah Zack bertanya.
Alanna menunduk melihat pakaian nya dan berkata. "Akan segera saya ganti, tidak mungkin kan saya keluar menggunakan baju seragam hotel. "
"Kalau begitu saya tunggu di tempat parkiran mobil." Zack berkata dan berbalik berjalan keluar menuju tempat parkir.
Alanna bergegas ke ruangan loker untuk mengganti pakaian nya dan langsung menuju tempat parkir mobil, saat tiba di parkiran mobil Alanna melihat Zack melambaikan tangan dari dalam mobil sedan mewah berwarna hitam yang Alanna tidak tahu merek apa.
Alanna pun berjalan menuju mobil itu, Zack lalu membukakan pintu samping pengemudi dari dalam saat alanna tiba.
"Masuklah." Zack berkata dari dalam saat Alanna hanya berdiri menunduk menatap Zack dari luar mobil.
Alanna pun masuk dan menutup pintu mobil.
"Pasang sabuk pengaman mu." Kata Zack saat melihat Alanna hanya duduk diam.
Alanna mengambil belt pengaman dan terhenti saat ingin memasang nya. Melihat nya zack refleks mengambil alih dan memasangkan belt pengaman Alanna.
"Makasih." Lata Alanna lirih, canggung dengan situasi yang di sebabkan oleh nya. "Selama hidup ku belum pernah naik mobil pribadi seperti ini." Alanna menjelaskan tidak enak.
"Alanna, kau tidak perlu menjelaskan nya." Zack meyakinkan. "Dan saya tidak mempermasalahkan nya. " Tambah Zack kemudian menghidupkannya mobil bergerak meninggalkan tempat parkiran menuju jalan raya.
Tidak ada pembicaraan selama perjalanan ke rumah sakit, mereka terdiam dengan pikiran masing-masing, perjalanan ke rumah sakit hanya memakan waktu kurang lebih setengah jam. Setibanya di depan rumah sakit sudah ada seorang pria mengenakan jas putih khas rumah sakit sedang menunggu. Zack memarkir mobil di tempat parkiran kemudian keluar dari dalam mobil yang di ikuti oleh Alanna di belakang nya mendekat ke arah pria yang sedang berdiri di pintu depan rumah sakit.
"Saya sudah menunggu mu dari tadi." Kata pria itu saat Zack telah berada di depan nya.
"Maaf, tadi ada masalah sedikit sebelum ke sini." Zack berkata dengan wajah menyesal.
"Kau tahu kan kalau saya masih banyak pasien yang harus di periksa." Pria itu kembali protes.
"Iya...iya... saya tahu. " Zack berkata kemudian menarik lengan Alanna untuk mendekat padanya. "Perkenalkan ini Alanna, Alanna ini dr Andrea. " Zack memperkenalkan mereka berdua.
"Perkenalkan saya Andrea, dokter sekaligus teman semasa sekolah Zack." dr. Andrea menjulurkan tangannya untuk perkenalan dan di sambut oleh Alanna.
" Alanna. "
"Bukankah kau perempuan yang menelpon saat Zack terluka lalu ? " tanya dr Andrea tiba-tiba.
"Eh ! kok dokter tahu kalau itu saya ? " Alanna terkejut balas bertanya.
"Saya yang beri tahu." Jawab Zack sebelum dr Andrea membuka mulut. "Bukankah tadi kau bilang banyak pasien?, kenapa masih asik bercerita di sini." Tambah Zack.
"Kenapa ? kau tidak suka ya kalau saya bercerita dengan Alanna, takut rahasia mu ketahuan ?" kata dr Andrea dengan senyuman jail nya menggoda Zack.
" Andrea ! " Zack berkata dengan nada sedikit tinggi tanda tidak menyukai candaan dr. Andrea.
Sedangkan Alanna hanya mengamati interaksi keduanya tidak begitu mengerti arah pembicaraan mereka.
"Baiklah.... baiklah...., jangan cepat marah." dr. Andrea mengalah. "Ayo kita masuk. " Ajak dr. Andrea, membawa Zack dan Alanna menuju ruang praktek nya.
Alanna menunggu di ruangan dr Andrea selama Zack menjalani cek up lengkap yang memakan waktu lebih dari satu jam.
Tidak lama kemudian Zack dan dr Andrea masuk ke dalam ruang praktek tempat Alanna menunggu.
"Hasil pemeriksaan mu semuanya menunjukkan hasil yang baik." dr. Andrea menjelaskan setelah melihat beberapa lembar hasil pemeriksaan Zack.
" Bagus lah, saya sudah bosan konsumsi obat terus selama ini. " Ucap Zack lega. "Kalau begitu saya balik dulu , terimakasih Andrea." Tambah Zack memeluk Andrea hangat.
"Tidak usah sungkan sobat, itu gunanya sahabat ." dr Andrea balas memeluk Zack kemudian melepas pelukannya dari Zack dan mengulur tangan untuk berjabatan tangan dengan Alanna. "Sampai jumpa lagi Alanna, senang bertemu dengan mu." Tambah dr. Andrea terseyum ramah.
"Iya ,Sampai jumpa dok, saya juga senang berkenalan dengan anda." Balas Alanna ramah.
Mereka pun keluar dari rumah sakit menuju tempat parkiran mobil. " Kita langsung pulang ? " tanya Alanna saat mereka sudah berada dalam mobil.
"Kita makan siang dulu." Jawab Zack mengemudikan mobil meninggalkan tempat parkiran mobil rumah sakit.
"Kau ingin makan apa ? " tanya Zack dalam perjalanan menuju tempat makan.
"Terserah anda saja."
" Baiklah. "
Tidak lama kemudian Zack memarkir mobil nya di depan sebuah restoran seafood. Zack keluar dari dalam mobil di ikuti Alanna dari belakang masuk ke dalam restoran. Mereka duduk di meja dekat jendela yang menghadap ke jalan raya.
Zack membuka buku menu yang ada di atas meja dan memanggil pelayan hotel untuk mencatat pesanan mereka. Tidak menunggu lama makanan yang mereka pesan telah datang.
Tidak satu pun dari mereka yang berbicara selama makan siang, masing-masing diam dalam pikiran mereka masing-masing. Saat hendak siap-siap untuk pulang , mereka di kejutkan dengan suara seseorang wanita yang memanggil Zack.
"Zack ! itu betul kau ? " mereka menoleh ke arah suara yang datang dan mendekat lah seorang wanita cantik seumuran Zack yang menurut Alanna berpakaian sedikit terbuka dan ketat, terbuka di bagian leher nya dan panjang gaun di atas lutut. " Ternyata betul kau Zack ! sudah lama kita tidak bertemu." Sambung wanita itu tiba-tiba memeluk Zack.
Alanna yang bingung dengan situasi hanya diam terpaku, sedang Zack hanya diam memasang wajah tidak suka. "Kenapa kau bisa ada di sini Maya ?" Zack bertanya dengan nada datar setelah wanita itu melepaskan pelukannya.
"Saya datang ke Surabaya bersama beberapa teman. " Jawab wanita itu. "Saya dengar kau mengalami kecelakaan, saya ingin menjenguk mu tapi orang tua mu tidak memberi tahu di mana kau di rawat. " Tambah Maya dengan wajah bersedih.
"Saya yang melarang untuk memberi tahu orang luar." Zack menjawab dingin.
Alanna hanya terdiam melihat interaksi mereka berdua. Alanna berpikir jika dia yang berada di posisi wanita tersebut pasti akan segera pergi melihat sikap dan cara Zack yang sangat dingin menanggapi wanita bernama Maya itu.
"Kalau tidak ada yang penting kami pulang dulu." Zack berkata, bangkit dari duduknya nya diikuti Alanna yang masih tetap diam.
"Di mana kau tinggal Zack? " wanita itu kembali bertanya.
"Tidak perlu kau tahu, saya juga tidak lama akan meninggalkan kota ini. " Jawab Zack kemudian pergi di ikuti Alanna dari belakang.
Apalagi dalam 1 kalimat & berbicara dg org yg sama.