Menceritakan tentang seorang anak yang orang tuanya di bunuh oleh sahabat dekat ayahnya sendiri, namun akhirnya ia berkhianat dan menjadi musuh karena di butakan oleh cinta.
Hingga suatu saat ia tumbuh menjadi pendekar yang hebat,dan saat itu juga ia akan menuntut balas atas kematian kedua orang tuanya.
Setelah dendam kedua orang tuanya terbalaskan, barulah perjalanan sejati dirinya dimulai sebagai kunci perdamaian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putra Bungsu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memilih Jurus
Setelah Dongmen dan Fengshui berhasil menyelesaikan misinya. Hari-hari mereka pun dilalui dengan pengambilan misi dan misi.
Sampai suatu ketika Dongmen menyadari akan kurang puasnya ia akan hadiah yang dibagi dua dengan Fengshui, hingga Dongmen akhirnya memutuskan untuk pengambilan misi terpisah.
"Fengshui.., Bagaimana jika Kita mengambil misinya secara terpisah atau sendiri-sendiri saja." Ucap Dongmen.
"Kenapa Kau tiba-tiba berkata seperti itu Dongmen, apakah Kau sudah bosan mengambil misi denganku." Ucap, Fengshui merasa curiga.
"Bukan, bukan maksudku seperti itu. Maksudku agar Kita saling mengetahui kekuatan Kita masing-masing, untuk mengukur kadar kelemahan Kita." Ucap, Dongmen yang berusaha mencari alasan.
"Hemmm... Seperti itu, jika memang itu maumu. Silahkan Aku tidak masalah." Ucap, Fengshui dengan sedikit kesal dan curiga.
Setelah Dongmen berkata demikian dan Fengshui memberinya kesempatan.
Kemudian hari-hari Dongmen di isi dengan berlatih dan menyelesaikan misi.
Keduanya pun tidak pernah bertemu semenjak Dongmen menginginkan sendiri-sendiri untuk sebuah misi.
Hingga suatu hari Dongmen sudah meranjak dewasa dan mampu menembus tingkat kekuatan raja tahap empat dan kualitas pembentukan tulang hitam tahap tujuh.
"Ahahaha.. Jika seperti inikan Aku lebih cepat mencapai apa yang Aku inginkan, beda halnya ketika Aku bersama Fengshui yang pendapatan harus dibagi." Gumam Dongmen.
"Dongmen kini Kau telah menginjak usia delapan belas tahun, Dan Kau sudah mencapai kekuatan Raja tahap empat sedangkan tulangmu sudah mencapai tulang hitam tahap tujuh. Sepantasnya Kau untuk memilih kitab jurus di perpustakaan perguruan ini."
"Mari... Guru antarkan Kau ke perpustakaan."
(Perkataan guru Loutan kepada Dongmen)
Mereka pun pergi ke perpustakaan, sesampainya di sana dan memasuki perpustakaan, Dongmen sempat tercengang takjub akan banyaknya rak-rak yang berisikan kitab-kitab jurus.
"Ini semua kitab-kitab tentang juruskah guru ?" Tanya Dongmen.
"Iya, ini semua kitab-kitab jurus dari yang tingkat Dasar hingga jurus yang tingkat Langit, bahkan ada berbagai jurus yang lebih hebat lagi, salah satunya yang di simpan oleh guru Liuking."
"Guru Liuking menyimpan satu kitab jurus terhebat itu guru ?"
Dongmen bertanya dengan perasaan terkejut.
"Kalau guru Liuking memiliki satu kitab jurus terhebat itu, lantas apakah guru memiliki salah satu kitab jurus terhebat juga."
"Hemmm... Guru tidak dapat memilikinya lantaran guru kalah ketika mengikuti turnamen kedewasaan saat guru berumur dua puluh tahun."
"Guru beradu jurus dengan guru Liuking namun guru kalah, ternyata guru Liuking yang guru kira biasa-biasa saja ketika itu, namun ternyata ia sudah memasuki tingkat kekuatan langit tahap dua di usianya yang terbilang masih muda, lebih muda dua tahun dari guru."
"Jadi sampai sekarang guru masih menyimpan rasa dendam kepadanya, apa lagi dia sekarang salah satu kandidat terkuat yang akan di gadang-gadang menggantikan posisi ketua perguruan. ketika masanya tiba nanti, rasanya guru ingin bertarung sekali lagi dengan nya sampai titik darah penghabisan."
"Namun bagaiman dengan ku guru ?" Tanya Dongmen.
"Nanti ketika guru sedang melawannya, Kau cepat pergi cari kitab yang di miliki oleh Liuking, jurus itu bernama TAPAK API MEMBAKAR SUKMA jurus ini amat mengerikan di bandingkan jurus TENDANGAN HALILINTAR yang guru ajarkan kepadamu."
"Sebenarnya Guru sudah mempelajari satu jurus yang tidak kalah hebatnya dengan Tapak Api Pembakar sukma. Namun jurus ini sangat menguras tenaga dan hanya sekali bisa di gunakan, jurus ini nanti yang akan aku gunakan saat menghadapi Liuking."
"Sudikah guru untuk mengajarkan jurus itu kepada ku."
"Tenang Dongmen jurus ini juga memang akan aku ajarkan kepadamu tapi bukan sekarang, sekarang kau harus mencari kitab yang ada di perpustakaan terlebih dahulu."
Dongmen pun menelusuri perpustakaan dan mencari kitab jurus apakah yang pantas Dia pelajari.
"Bagaimana caranya Aku bisa mendapatkan jurus yang cocok denganku." Bergumam dalam hati.
.................
