Season 1-2
Fega Mellya itulah nama kepanjangannya, nama cantik yang disematkan padanya sejak lahir. Tapi nasibnya tak secantik namanya, dia terpaksa harus menanggung pahitnya kehidupan sejak umur 12 tahun saat ibunya yang sangat dia sayangi dan dia cintai meninggalkan dirinya bersama sang ayah tiri. ibunya meninggal saat tengah bertengkar dengan ayah tirinya yang memukul dan menendangnya hingga tewas kemudian mengatakan pada orang-orang ibunya meninggal karena sakit.
Saat menginjak umur 17 tahun, ayah tirinya menjualnya kepada seorang pengusaha kaya raya yang bernama Agra Bionior Griff untuk dijadikan sebagai rahim sewaan, pengusaha itu sudah menikah tetapi istri dari pengusaha itu tidak mau hamil karena akan merusak tubuhnya yang sebagai model, makanya pengusaha itu menyewa rahim seseorang untuk mengandung keturunannya.
So, bagaimana kelanjutan ceritanya? ikuti saja ya gengs untuk membacanya.
riri-Chan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri-can, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MERASA DIPERBUDAK
Tuan Agra melangkah menuju dapur, matanya menyorot taja pada Fega yang duduk di atas lantai marmer.
'BERANI SEKAL....
'UWEKKKKK... UUWEEEKKKKK..."
Teriakan tuan Agra terhenti saat melihat Fega yang muntah dan berdiri di dekat wastafel.
Buru-buru tuan Agra mendekat dan menatap tajam Fega yang tidak perduli dengan kedatangannya.
Fega berbalik dan menatap tuan Agra dengan tatapan sedih.
'Hiks.. hiks.. Kenapa jahat begitu padaku, dasar jahat" Fega mendorong tuan Agra dan pergi menuju lantai dua dimana kamarnya berada
Suara geretakan gigir tuan Agra terdengar jelas menahan amarah yang ditujukan pada Fega.
'Dapat keberanian darimana bocah satu itu?" guman tuan Agra
Tuan Agra tidak mau protes, dengan cepat tuan Agra menyusul Fega kelantai dua.
Saat pintu kamar terbuka terlihat Fega yang akan membuka kancing kameja miliknya membuatnya susah menelan salivanya sendiri.
Tuan Agra menghela nafas dan masuk, melirik Fega yang masih sibuk dengan kancing kamejanya.
'Tuan, panas" rengek Fega manja
Tatapan tajam tuan Agra tidak Fega pedulikan sama sekali, dia merasa gerah sekarang.
'Tuan...hiks.. tuan jahat" Fega masih merengek manja
'Baiklah, diam saja disana" tuan Agra menaikkan suhu AC menjadi lebih dingin
Setelah merasa sejuk, Fega membaringkan tubuhnya di atas ranjang membiarkan tuan Agra yang masih menatapnya tajam.
'Apa tuan mau tidur?" tanya Fega polos
'Berani sekali kamu padaku!" ucap tuan Agra tegas
'Memangnya kenapa? Aku kan hanya bertanya" Fega mulai meneteskan air matanya
Fega tidak mengerti dengan mood nya sekarang, bahkan dia begitu berani pada tuan Agra yang penuh akan ancaman mematikan.
Tuan Agra memicingkan matanya menatap Fega yang terisak di atas ranjang, entah kenapa dia merasa jahat membuat perempuan polos itu sedih.
'Baiklah, sekarang kamu tidur" ucap tuan Agra lembut
Fega tersenyum manis saat tuan Agra berucap lembut padanya, dia senang melihat tuan Agra perhatian padanya.
'Iya" Fega patuh
Dengan cepat Fega menutup kedua matanya untuk tidur, tetapi dia sudah mencoba beberapa kali untuk tidur tetap saja tidak bisa.
'Aku pengen mangga" batin Fega
Fega duduk dan menatap tuan Agra yang memainkan ponselnya disana, dia tidak tau apa yang sedang di kerjakan nya.
'Tuan" panggil Fega
Tuan Agra mengalihkan pandangan nya dari ponselnya kepada Fega yang memasang wajah imutnya di atas ranjang sana.
'Tuan" panggilnya sekali lagi
'Ada apa?" ucap tuan Agra cuek
'Aku pengen mangga muda tuan" Fega berucap sedih
'Mangga?" tuan Agra ikut bertanya
'Iya, aku pengen mangga muda, pasti enak di rujak" Fega mencurutkan bibirnya
Lepas sudah, tuan Agra sudah tidak tahan sekarang. Padahal sedari tadi dia mati-matian menahan hasratnya pada Fega yang meminta dirinya seolah-olah ingin di puaskan.
Tuan Agra bangkit dari duduknya dan berjalan menuju Fega, kemudian mendorong tubuh mungil itu hingga terbaring.
Dengan tangan kekarnya, tuan Agra meraih leher Fega dan mengecup bibir yang sedari tadi menggodanya.
Ciuman tuan Agra terkesan sedikit kasar karena menahan nafsunya sedari tadi.
Entah dapat kekuatan darimana, Fega mendorong tuan Agra dan menatapnya tajam.
'Aku mau mangga hiks.. hiks.." Fega menangis meraung-raung
Tangisan Fega membuat nafsu tuan Agra hilang begitu saja.
'Baiklah, akan aku perintah kan asisten El mencari nya" tuan Agra pun pasrah
'Aku tidak mau hiks.. Aku mau tuan yang ambil langsung dari pohonnya hiks.." Fega masih terisak
Tuan Agra melotot, dia sudah tidak tahan melihat Fega yang seenaknya padanya, padahal dia adalah orang yang mengoperasikan alat kontrolnya dan Fega adalah mainannya, kenapa Fega berani padanya.
'Katakan sekali lagi?" tuan Agra berucap dengan nada dingin
'Aku mau tuan yang ambil hiks.." Fega menangis sendu
'BERANINYA!"
PLAK
Satu tamparan mengenai pipi kiri Fega hingga Fega pingsan begitu saja, tuan Agra menagtur nafasnya yang memburu.
Tuan Agra meraih ponselnya dan menghubungi asisten El.
'Hubungi dokter Arnold, 30 menit dia harus sampai disini kalau tidak mau nyawanya melayang" ucap tuan Agra dan memutuskan sambungannya
Tuan Agra menatap penampilan Fega yang berantakan, dengan cepat dia memperbaikinya, dia sedikit menyesal membuat Fega pingsan.
🌿🌿🌿
Hayolohhh.. Ada apa dengan tuan Agra? Apa dia suka pada Fega? Tunggu saja kelanjutan ceritanya yaa..
riri-Chan
pdhal ceritanya bagus bgttttt plisss lanjut woi udah nungguin lama nih