NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Hidupku

Cinta Dalam Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Istri ideal
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

Karena pengaruh obat, Atharya sampai menjadikan gadis desa sebagai pelampiasan nafsunya. Tanpa di sadari dia telah menghancurkan masa depan seorang gadis cantik, yaitu Hulya Ramadhani.
Akan kah Hulya ihklas menerima ini semua? Apakah Atharya akan bertanggung jawab?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyelidiki Hiro

"Teman temannya Hiro." Ucap Raffi pada Atharya.

"Brengsek !!!" Murka Atharya.

"Lakukan hari ini."

"Baik boss!" Raffi pergi dari hadapan bossnya. Ia akan menjalankan rencana penangkapan teman temannya Hiro, musuh dari bossnya. Yang sudah menabrak Hulya.

Athar mengepalkan tangan dan mengeraskan rahangnya. Perkara luka di masa lalu membuat istrinya harus mengalami nasib yang naas. Athar sempat menunda pencarian pelaku yang menabrak istrinya. Ia ingin fokus pada kesembuhan Hulya.

Ketika Athar tengah merenung, tiba-tiba Hulya datang menemui suaminya ini yang ada di ruang kerjanya.

Hulya mengetuk pintu itu dengan hati hati. "Ehm... Aku boleh masuk kan?" Tanya Hulya ragu.

Senyum Athar kembali mengembang saat istrinya datang. Ia masih harus bersabar dan berjuang untuk kesembuhan istrinya.

"Oh iya om sama tante yang kemarin di sini kemana? Eum maaf, maksud ku orang tua kamu." Tanya Hulya lagi.

"Mertua kamu sayang. Mereka udah pulang, minggu depan mereka akan ke sini lagi melihat kondisi kamu. Kenapa sayang?" Ucap Athar, ia berjalan mendekati istrinya.

"Eugh... Aku eum_"

Kaki Hulya semakin mundur dan mundur hingga terpojok ke lemari rak buku. Athar semakin mendekatkan kepalanya pada istrinya. Tatapan keduanya terkunci, sorot mata Hulya menatap bola mata suaminya dengan tatapan tak terbaca.

Kedua tangan Athar mengukung sang istri yang terpojok. Sungguh ia sangat merindukan Hulya. Tapi ia takut jika menyentuhnya Hulya akan marah.

"Aku... Menginginkan mu sayang." Ucap Athar dengan suara paraunya.

Hulya mengatupkan bibirnya, jantungnya berdegup kencang. Satu bulan sudah sejak Hulya di nyatakan hilang ingatan, Athar tak bisa menyentuhnya lagi. Kerinduannya sudah di ujung tanduk.

Tangan Athar merengkuh leher istrinya lembut, ibu jarinya membelai bibir sang istri. Satu tangannya lagi memeluk pinggang Hulya dan semakin merapatkannya.

Hulya diam mematung, ia tak menolak dengan sentuhan suaminya. Dadanya naik turun merasakan gejolak yang ada di dalam tubuhnya.

Semakin dekat, daging kenyal itu bertemu. Athar melumat bibir istrinya. Hulya memejamkan matanya, merasakan kelembutan suaminya. Entah kenapa ia juga ingin di sentuh oleh suaminya. Kedua tangannya bertumpu di dada suaminya.

Ciuman Athar semakin dalam, ia melahap bibir istrinya sampai habis. Hulya merasakan junior suaminya sudah menegang. Ia ingin tapi ia takut. Tapi Hulya juga sama sekali tak menolak. Munafik memang. Tapi ini yang di rasakan Hulya.

Hulya mencoba mengikuti permainan suaminya. Ia sendiri bingung kenapa dirinya sangat lihai berciuman. Lama kelamaan kedua tangannya mengalung ke leher suaminya. Sesekali ia meremas rambut sang suami.

Pagutan itu semakin dalam dan menuntut. Athar membawa istrinya ke sofa tanpa melepaskan pagutannya. Kini tubuh Hulya sudah ada di bawah suaminya.

Athar melepaskan pagutannya ia menatap wajah istrinya yang teduh, ibu jarinya mengelap bibir ranum istrinya.

Hulya sedikit kecewa ketika Athar melepaskannya. Ia menginginkan lebih dari sekedar ciuman. "Kenapa?" tanya Hulya.

"Apa aku boleh menyentuh mu? Aku sangat merindukan mu sayang." Lirih Athar.

Dengan sedikit ragu Hulya mengangguk pelan. Mungkin dengan cara ini ingatannya bisa pulih kembali. Sebelum masuk ke ruangan suaminya, Hulya melihat lagi beberapa video kebersamaannya dengan suaminya. Hatinya teriris, ada rasa sesak di dadanya.

Dan saat Hulya tengah diam, serpihan bayangan dirinya ketika bercinta dengan suaminya muncul. Suara desahan, kata-kata cinta, pelukan dan ciuman. Hasrat Hulya muncul saat itu. Namun ia segera menggelengkan kepalanya.

"Ka-kamu serius?" Tanya Athar lagi.

"Iya mm-mmas.. Aku panggil mas boleh kan?"

Athar mengangguk pelan dan tersenyum hangat. "Terima kasih ya sayang." Ia mulai mencium lagi bibir istrinya lembut.

Tangan Hulya menahan dada suaminya. "Tunggu! Kita eum itu-nya di sini gitu? Kalau ada orang lain gimana!"

Ada benarnya juga ucapan istrinya. Athar berdiri dan mengunci pintu ruang kerjanya rapat rapat. Ia juga menutup gordernnya. Ruangan ini tidak kedap suara. Yang kedap suara hanyalah di kamar mereka.

Athar membawa istrinya ke atas meja kerjanya. Sebelumnya ia sudah menyimpan laptop dan ipadnya ke meja satunya.

"Mas..hmmpt_"

Belum juga Hulya bicara namun Athar sudah menyambar bibir istrinya. Begitu pun Hulya yang melayani suaminya ini.

Suara lenguhan, rintihan dan desahan menggema di seisi ruang kerja ini. Seluruh pakaian Athar dan Hulya sudah berserakan di lantai. "Sshh ahh mas... Ahhh...!"

-

-

Ketika Ray datang membawa berkas laporan perusahaan dan akan masuk ke ruang kerja Atharya, ia justru mendengar suara suara desahan.

"Ck... Rupanya mereka tengah bergelut. Apa jangan jangan Hulya sudah ingat semua yah?" Gumam Ray, ia pergi dari sana menuju ruang tamu dan memberikan kabar pada orang tua Atharya.

Berbeda dengan dua orang yang tengah di mabuk cinta. Athar masih terus memompa lembah sang istri hingga berujung ambruk di ceruk leher istrinya.

"Berat mas... Baju aku mas." Ucap Hulya dengan nafas tersengal.

Pertempuran keduanya berakhir di sofa panjang itu. Athar berdiri dan memunguti pakaian dirinya dan istrinya. Ia memakai kan lagi baju istrinya.

"Kita ke kamar yah. Aku udah lama enggak mandi bareng." Ucap Athar dengan mata genitnya.

Pipi Hulya sudah seperti kepiting rebus ia sungguh malu. "Mas jangan ngomong gitu donk, aku malu tahu." Hulya menundukkan kepalanya. Athar mengecup bibir istrinya sekilas.

Athar membawa istrinya menuju kamar, namun ketika melewati ruang tengah ia melihat Ray sudah ada di sana.

"Astaga Ray! Kamu sudah lama di sini?"

"Sekitar tiga puluh menit mungkin boss." Jawab Ray.

Hulya bersembunyi di belakang suaminya ia malu melihat Ray. Penampilannya sedikit acak-acakkan. Bibirnya pucat akibat suaminya.

Athar meminta Ray menunggunya lagi. Ia dan istrinya ingin membersihkan diri dulu. Mau tak mau Ray menunggu lagi, ia kembali duduk dan membuka laptopnya.

Namun ketika ia serius mengerjakan pekerjaannya, tiba tiba ada email masuk, Ray segera membukanya. Rupanya anak buahnya yang menyelidiki kasus Hulya.

"Hiro? Bukannya dia sudah cacat? Bahkan tangan dan kakinya sudah Athar lukai. Apa... Hiro sudah kembali pulih?"

Ray berdiri dan agak menjauh dari sana. Ia menghubungi orang orangnnya untuk menangkap Hiro. Berbeda dengan Raffi, orang kepercayaan Athar. Ia hanya menemukan teman temannya Hiro saja.

Raffi sendiri tidak menemukan keberadaan Hiro. Hanya Ray dan anak buahnya yang berhasil menemukannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!