RAHIM SEWAAN TUAN AGRA (SEASON 1-2)
Fega menyiapkan sarapan sederhana yang telah dia masak untuk ayah tirinya di atas meja yang sudah lapuk dengan hati-hati.
Masakan yang dia masak hanya nasi dengan lauk ikan asin karena hanya itu yang bisa dia beli, makanan itu menurutnya sudah lumayan enak untuk dimakan, meski kadang dia ingin sekali makan makanan orang kaya, tetapi dia sadar kalau dia tidak bisa membelinya.
'Makan saja sudah bagus, bagaimana aku bisa makan makanan orang kaya, uang saja tidak punya" hanya itulah yang selalu dia ucapkan dalam hatinya
Dia sudah cukup menderita dengan apa yang sudah diperbuat ayah tirinya padanya, mulai dari memukulinya, mencambuknya bahkan menendangnya. Itu semua sudah menjadi makanan sehari-hari Fega sejak ibu nya meninggal empat tahun yang lalu.
Fega cukup tau diri dengan tinggal bersama ayah tirinya maka dia harus siap dengan segala konsekuensi yang akan dia hadapi kedepannya.
Sejak kecil dia sudah menjadi anak yang penurut, dia hanya mengatakan iya saja tanpa mengucapkan penolakan seperti kata tidak, karena apabila dia menolaknya maka dia harus menerima bentuk siksaan kejam ayah tirinya.
Setelah melihat masakannya telah siap, Fega segera menuju kamar kecil nya dan mengganti baju kaos lusuhnya dengan seraga sekolah putih abu-abu miliknya yang terlihat sudah pudar warnanya.
Dengan langkah lebar Fega keluar dari kamarnya untuk berangkat sekolah di pagi-pagi buta ini agar dia bisa berjalan menuju sekolah nya untuk menghemat pembayaran.
Tetapi langkahnya terhenti saat melihat ayah tirinya sudah bangun dan berdiri di depan pintu utama dengan sebuah tali di genggamannya membuat Fega bingung.
'Ayah, Fega mau berangkat sekolah dulu" pamit Fega memakai sepatu lusuhnya
Tetapi ayah tirinya malah menariknya kasar dan buru-buru mengikat tubuhnya membuatnya kaget, bingung dan takut secara bersamaan.
Dia cukup trauma dengan segala jenis siksaan ayah tirinya padanya, entah kenapa air matanya menetes saat melihat ayahnya pergi begitu saja meninggalkan nya sendirian di dekat pintu dengan kondisi yang terikat.
Ayah tirinya kembali lagi dengan beberapa lembar kertas yang Fega tidak tau isinya dan menaruhnya di dalam tas yang selalu dia bawa-bawa.
'Mulai saat ini kamu harus berhenti sekolah" ucap ayah tirinya
Mendengar itu Fega terkejut, dia tidak mau berhenti sekolah padahal dia dengan susah payah mencari pekerjaan untuk bisa sekolah dan kini ayahnya dengan mudahnya mengatakan bahwa dia harus berhenti sekolah, sampai kapan pun dia tidak mau, dia harus menolak nya.
'Baik ayah" cicit Fega
Hanya kata itu yang terucap dari bibir mungil itu, semua kata tolakan hanya terucap di dalam hati dan pikiran nya.
Air mata Fega mengalir deras saat itu juga, dia ingin sekali menolak dan melawan pada ayah tirinya itu, tetapi dia hanya bisa pasrah saja karena dia tidak mau merasakan sakitnya akibat cambukan dari ikat pinggang lusuh milik ayah tirinya.
Rasanya dia ingin berteriak sekuat-kuatnya karena sudah tidak tahan dengan sifat ayah tirinya yang selalu berbuat semaunya, tetapi dia hanya menumpang di rumah ayah tirinya, apabila dia kabur maka dia harus kemana? dia saja tidak punya uang sama sekali.
'Kenapa nasib ku tidak sebagus yang lain?" batin Fega dengan hati yang sedih
'Sekarang bersiaplah, ayah akan mengajak mu untuk belanja di pasar untuk membeli beberapa baju" ayah tirinya yang tidak lain bernama Anton menatap Fega malas
'Untuk apa beli pakaian ayah, baju Fega masih banyak dan masih bagus" Fega menatap Anton sedikit tidak paham
'Menurut saja!" Anton membuka ikatan pada tubuh Fega dan menyuruh Fega mengganti baju
Fega mengikuti langkah kaki ayah tirinya menuju motor matic milik ayahnya, sebenarnya motor itu adalah hasil kerja keras Fega selama ini tetapi ayah tirinya mengambil nya secara sepihak lagipula Fega berpikir bahwa ayahnya berhak mendapatkan nya karena ayahnya sudah mau menampung nya selama ini.
Mereka berdua memasuki pasar tradisional yang masih terlihat sedikit kuno, tetapi pasar itu sudah menjadi pasar besar bagi orang-orang yang dari kalangan bawah, mereka menganggap pasar itu adalah tempat yang lumayan mewah, karena mereka bisa mendapatkan barang yang mereka mau dengan harga yang lumayan di dalam kantong mereka.
Fega mengikuti ayah tirinya menuju sebuah penjual pakaian, matanya menatap sekeliling yang dihapannya berbagai baju tergantung dengan rapi.
Ayah tirinya menyodorkan beberapa baju yang menurut Fega sedikit terbuka, dia hanya bisa menerimanya lagipula ayahnya hanya sekali-sekali membeli nya baju.
'Apa ini tidak terlalu banyak ayah?" Fega bertanya pelan
'Jangan banyak bicara, nanti kamu tau juga" Anton membentak Fega
Fega pun menurut karena tidak mau di pukul oleh Anton di depan banyaknya orang, Anton adalah pria bebal yang bisa melakukan apa saja agar dirinya terpuaskan, kadang Fega berpikir kenapa ibunya mau saja menikah dengan pria modelan Anton.
Setelah mendapat beberapa baju dengan model yang berbeda-beda, Anton membawa Fega menuju rumah dan kembali menyuruh nya mengganti pakaian dengan warna orange di bagian belakang gaun itu sedikit terbuka membuat Fega risih.
di dalam kamar Fega memakai baju yang sedikit sexy itu, dia tidak nyaman sebenarnya tetapi menolak pun percuma uang ada, apabila dia menolak maka tubuhnya akan disiksa oleh Anton.
'Ayah, apa ini tidak terlalu terbuka?" Fega tidak nyaman memakai nya
'Kenapa aku tidak tahu kalau anak dari perempuan sia*lan itu begitu cantik, seharusnya kamu aku kuasai saja, nanti setelah aku puas baru aku buang " batin anton menatap Fega penuh nafsu
Dia sebenarnya sangat ingin menikmati tubuh anak tirinya itu, tetapi dia sudah berjanji pada seseorang yang sudah membeli anak tirinya itu dan dia sudah nenerima uang sebanyak 2 M, dia tidak mau membuang-buang kesempatan, lagian dia tidak ingin anak tirinya itu menjadi beban untuknya lagi jadi tidak ada salahnya menjual Fega pada pengusaha kaya raya.
Fega meringis melihat tatapan ayah tirinya yang terlihat berbeda dari sebelumnya, dia merasa takut saat melihat tatapan nakal ayahnya.
'Ayah, sebenarnya kita mau kemana? kenapa Fega memakai baju seperti ini?" Fega menatap ayah tirinya penuh tanda tanya
'Kamu dia saja, tidak usah banyak bertanya" ucap Anton
'Ayo ikut denganku" pinta Anton manarik Fega kasar
Fega hanya diam saja mengikuti langkah ayan tirinya yang sama sekali tidak dia ketahui tempat dan tujuannya.
🥀🥀🥀
Hellooo jumpa lagi dengan author cantik ini (Author yang pedenya luar biasa)
Jangan lupa buat Like, Share, Komen, dan juga Vote yang banyak yaa biar author semangat.
riri-Chan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Amilia Indriyanti
halu Yo halu
duit 2 m terlalu kecil untuk orang miskin. mbok 1 triliun gak apa-apa juga
wong namanya juga novel
dunia halu 🤦🤦🤦🤣🤣🤣
2023-10-07
0
Filau Cokelat
Haii Aku baru mampir nih, salam kenal yaa
2023-08-09
0
🌹🪴eiv🪴🌹
aku disini 🤗
2023-05-01
1