Maaf kalau juduh sama cover berbeda karena judul ditolak untuk di ganti.
Hidupnya benar-benar hancur. Pernikahannya di rusak oleh sang adik, suaminya menikahi adik perempuannya, anak yang ia kandung meningal dunia dan keluarganya malah mengusirnya setelah di hasut oleh sang adik.
Di tengah rencana balas dendamnya. Ia dipertemukan dengan duda anak satu yang memiliki trauma tentang pernikahannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annisa sitepu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi
“Kemana kau ingin pergi?” Tampaknya wanita yang telah membantu Della tahu bahwa dirinya tidak baik-baik saja berencana pergi jauh.
“Dari mana anda tahu jika saya ingin pergi?”
“Dari mata mu, jangan khawatir. Aku juga pernah mengalami hal yang sedang kau rasakan, ingin pergi menjauh dari orang-orang yang menyakiti.” Sebagai korban ketidak adilan di masa lalu. Wanita tersebut sangat yakin jika Della juga sedang merasakan apa yang pernah ia rasakan beberapa tahun silam.
“Aku belum tahu, tapi yang pasti aku ingin pergi meninggalkan Negara ini. Mengumpulkan kekuatan lalu kembali untuk balas dendam.”
Karena sudah mendengar penjelasan dari wanita yang membantunya. Della akhirnya terbuka dan ia tidak segan-segan mengatakan apa yang sedang ia rencanakan. Mungkin saja dia bisa membantunya sekali lagi.
“Bagaimana jika ke Amerika. Kebetulan aku memiliki rumah kecil di Barkeley, California.” Wanita tersebut tiba-tiba menawarkan sesuatu yang memang sangat Della butuhkan.
Tawaran itu begitu menguntungkan. Namun Della merasa bantuan dari wanita tersebut pasti memiliki maksud terselubung, jika tidak. Mengapa dia bersedia memberikan tempat tinggal di Negara lain.
"Apa anda maksud lain dibalik bantuan mu ini?" Della lebih suka berterus terang mulai sekarang.
Mendengar kata-kata. Wanita tersebut tersenyum kecil sebagai jawaban dari tebakan Della.
“Kau benar, aku memang memiliki maksud terselubung. Tapi tenang saja, niat ku tidak buruk. Aku hanya ingin kau merawat rumah itu dan mencoba membujuk anak perempuan ku untuk mengunjungi ku.” Ada nada sedih ketika ia mengatakan hal seperti itu. Dan Della yakin anak dan ibu tersebut sedang mengalami perang dingin.
“Baiklah, aku akan mencobanya. Terima kasih atas bantuan anda, aku pasti akan berusaha sekuat tenaga memulangkan putri anda ke pelukan anda.” Sebagai seorang calon ibu. Della tahu bagaimana sakitnya berpisah dari buah hati.
“Aku menunggu hari itu, jadi kapan kau ingin pergi?”
Sejenak, Della binging. Tiba-tiba saja ia teringat bahwa dirinya tidak memiliki paspor, jika harus mengurus. Maka waktunya akan lama di tambah dia membutuhkan banyak data diri. Bisa jadi Nita akan membuatnya hidup dalam masalah.
“Aku masih belum tahu, aku tidak memiliki paspor dan pasti sulit pergi tanpa paspor. Tapi jika aku menatap, maka hidup ku akan menjadi semakin mengerikan.”
Tahu tentang permasalah wanita yang baru saja ia kenali. Maka dia berdiri dan pergi ke kamarnya, beberapa saat kemudian ia keluar sambil membawa beberapa berkas.
“Bawa ini, kebetulan aku baru saja mengurusnya. Tapi kau harus menggunakan nama ku selama di Amerika.”
Della melihat paspor dan segala pendukung kepergiannya. Betapa terkejutnya ia ketika mengatahui bahwa sekali lagi wanita itu membantunya.
“Kenapa anda membantu ku lagi dan lagi?”
“Karena kita mengalami hal yang sama. Sama-sama terluka akibat penghiatanan, walau aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada mu. Tapi aku yakin, nasib kita hampir sama sehingga Tuhan mempertemukan kita.”
Mungkin ini adalah bantuan yang Tuhan berikan setelah anaknya meminta. Della merasa terharu, dan memutuskan membantu wanita baik hati tersebut untuk mendapatkan kembali putrinya.
“Terima kasih, sekali lagi. Aku mengucapkan terima kasih, dan aku pasti akan membuat putri mu memanggil mu ibu serta menetap di sisi mu selamanya.”
“Aku akan menunggunya, sekarang lebih baik kau pergi. Aku akan mengatar mu ke bandara, dan masalah tiket, kau bisa tenang. Aku bisa memesannya secara online.”
knp up ny lm bgt....
Jangan lupa mampir kekarya pertamaku judulnya Akhir Derita Istri Kecil CEO🤭