Floretta Ace Zuriel tak menyangka jika diri nya akan menjadi seorang ibu di umur 26 tahun, yang bahkan tidak tahu siapa ayah dari anak yang ia kandung.
Kehidupan nya berubah 180 dari yang suka party tiba-tiba menjadi seorang ibu yang telaten.
Bagaimana keseruan cerita nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eppi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
"Maksud mu resign dari sini, apa gaji disini kecil?" tanya Edward.
"Saya tidak tahu pasti penyebab nya keluar Tuan, hanya keterangan itu yang saya dapatkan dari kepala divisi" ucap Hank.
"Panggil dia ke ruangan" ujar Edward menyuruh Hank untuk memanggil Flo ke ruangan nya.
"Baik Tuan" Hank pun keluar dari ruangan Edward.
Sesampai nya di ruang divisi keuangan, Hank melihat Flo sedang fokus nya mengerjakan kerjaan nya, sehingga Flo tidak menyadari bahwa Hank sudah ada di hadapan meja nya.
"YAAAKKHH" teriak Flo tanpa sadar karena merasa kaget.
"Maaf mengagetkan anda Nona, saya hanya ingin memberitahu anda jika Bos Edward memanggil anda untuk ke ruangan nya" ucap Hank.
"Saya?, sekarang?" Kata Flo sambil menujuk diri nya.
Hank pun hanya menganggukan kepala nya, dan Flo mengikuti langkah Hank di belakang nya menuju ruangan Edward.
Hank membuka kan pintu dan menyuruh Flo masuk terlebih dahulu.
"Silahkan duduk" ucap Edward mempersilahkan Flo untuk duduk .
" Apa kamu yang bernama Floretta" tanya Edward.
"Iya Tuan, apa kesalahan mengenai pekerjaan saya?" tanya Flo sedikit gugup pasal nya pria yang sempat ia umpat ternyata bos nya.
Flo baru mengetahui karena memang bos nya jarang ke perusahaan cabang yang ada di Singapur.
"Apa ini gara-gara tadi aku mengumpat, buka nya di pantri tidak ada cctv dan seperti nya hanya ada Elia saja" gumam Flo pelan.
"Penyakit apa yang kamu derita , sampai-samai harus mengundurkan diri dari perusahaan ini?" ucap Edward tanpa basa basi.
"Hakhhh, hmmmm .. ituuu" Flo terlalu gugup untuk menjawab membuat kalimat yang di ucapkan terasa berat.
"Di sini bukan nya ada tanggungan kesehatan, kenapa tidak di pergunakan dengan baik" sambung nya lagi dengan sorot mata tajam yang melihat ke arah Flo.
"Di Singapur alat medis nya tidak memadai dan harus berobat keluar negeri itu yang disarankan oleh dokter" ucap Flo yang sedang mengolah kata agar tidak terlihat sedang berbohong.
"Apa ini mengancam nyawa mu?"
"Hmmm" Flo langsung mengangguk cepat karena ingn segera pergi dari ruangan Edward.
"Baiklah, sebelum keluar dari sini semua pekerjaan harus segera beres tanpa ada nya kesalahan sedikit pun, permudahkan yang menggantikan pekerjaan mu jangan sampai terlihat sangat bodoh" tukas Edward.
"Baik Tuan, kalau begitu saya permisi keluar dari ruangan ini" ucap Flo.
Saat akan membuka pintu .
"Apa kamu sedang mengasii, kenapa kamu pumping di ruangan yang sangat terang dan bahkan dari luar keliatan kamu sedang ngapain" ucapan Edward sontak membuat tubuh Flo membeku.
"Dan seperti nya aku melihat sedikit dada mu" kata Edward dengan senyum smirk nya.
"Dasar mesum" jawab Flo dengan melotot kan mata nya lalu pergi meninggalkan ruangan Edward.
"Hank, apa aku pernah melihat wanita itu sebelum nya?" tanya Edward penasaran.
Hank mengaggukan kepala nya.
"Terlalu banyak wanita yang anda tiduri Tuan, sudah pasti anda pernah melihat nya" sindir Hank.
"Ck" Edward berusaha mengingat dimana ia pernah bertemu Flo.
Dering ponsel Edward membuat lamunan nya buyar.
"Sial mengganggu saja" ucap Edward lalu mengambil ponsel lalu menerima panggilan telepon nya.
"Honey, kapan kamu akan pulang? Sudah tiga minggu kamu disana dan meninggalkan ku, aku kesepian dan merindukan mu" ucap Lucy dengan manja nya di seberang telepon.
"Nanti malam sudah tak off ke New york"
"Apa kamu sudah makan malam?, bagaimana pekerjaan mu hari ini?" ucap Edward yang beberapa bulan ini mulai perhatian pada sang kekasih.
"Hmmm" jawab nya singkat.
"Jika lelah. Tidur lah agar besok lebih fresh badan nya" kata Edward.
"Baiklah, kalau begitu aku tidur dulu honey."
"Bye... I miss you and See you honey" pamit lucy.
"See you" balas Edward lalu menutup ponsel nya.
Edward berencana akan pulang nanti malam karena pekerjaan disini sudah cukup bisa teratasi oleh orang keperayaan nya.
***
"Uuuhhh sayang, kamu membuat disana sangat basah" desah Lucy.
Pria itu terus melanjutkan kegiatan nya membuat Lucy merasakan nikmat luar biasa.
"Ini baru awal permulaan sayang, belum masuk ke inti permainan" goda Erik yang sedang memainkan pucuk dada Lucy.