NovelToon NovelToon
Rahasia Chen Xi(Jiwa Yang Terjebak Di Tubuh Budak)

Rahasia Chen Xi(Jiwa Yang Terjebak Di Tubuh Budak)

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Pengganti / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Romansa / Balas dendam pengganti / Reinkarnasi
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Anastasia

Di malam yang sama, Yu Xuan dan Chen Xi meregang nyawa. Namun takdir bermain jiwa Yu Xuan terbangun dalam tubuh Chen Xi, seorang budak di rumah bordil. Tak ada yang tahu, Chen Xi sejatinya adalah putri bangsawan Perdana Menteri, yang ditukar oleh selir ayahnya dengan anak sepupunya yang lahir dihari yang sama, lalu bayi itu di titipkan pada wanita penghibur, yang sudah seperti saudara dengan memerintahkan untuk melenyapkan bayi tersebut. Dan kini, Yu Xuan harus mengungkap kebenaran yang terkubur… sambil bertahan di dunia penuh tipu daya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 8.Bayangan dibalik tirai.

Malam itu, langit Han yue dilapisi awan tipis, memantulkan cahaya bulan yang temaram. Di halaman belakang Yue zhi, suara kecapi lembut terdengar samar dari paviliun tengah. Lilin-lilin kecil berjejer di sepanjang koridor, dan di antara bayang-bayang itu, Chen xi berdiri di tengah halaman dengan pakaian latihan berwarna putih pucat.

Di hadapannya, seorang pria bertubuh kekar dengan bekas luka di pelipis menatapnya tajam.

“Pukulanku terlalu cepat untukmu,” katanya dengan nada datar.

Chen xi menghela napas, lalu menatap lurus ke arah pria itu. “Kalau aku selalu menunduk, aku tak akan pernah siap menghadapi dunia luar, A’Fei.”

A’Fei, salah satu penjaga senior Yue zhi, mengerutkan kening, tapi dalam sorot matanya ada secercah hormat yang tak ia tunjukkan secara terang. “Perempuan biasanya belajar menari atau bernyanyi di sini, bukan bertarung.”

Chen xi menurunkan kuda-kuda tubuhnya, lalu menjawab pelan, “Bagiku menari, tata krama adalah hal mudah, tapi aku belum melakukan bela diri untuk melindungi diriku sendiri.”

“Dasar gadis aneh, bukankah kamu ingin menarik pelanggan bukan untuk menghajarnya. ”

“Kau benar, tapi jika kita punya kemampuan untuk membela diri kita pada pria yang hidung belang. Dan wanita disini penting untuk melakukan bela diri untuk membela dirinya, dari pria hidung belang yang tidak bisa menghargai wanita. ”

Jawaban Chen xi membuat A’Fei terdiam, dan semua penghibur disana yang memperhatikan mereka dari tadi. Akhirnya ikut bergabung, dan menyetujui ucapan Chen xi.

Chen xi dan penghibur yang lain ikut dalam pelajaran A’Fei, walaupun hanya gerakan dasar mereka menirukan nya.

Gerakan selanjutnya cepat ia melangkah maju, menangkis serangan kayu latihan dengan lengan, lalu memutar tubuhnya. Dentuman kayu terdengar, tapi kali ini Chen xi tidak terjatuh seperti biasanya. A’Fei menatapnya, terkejut kecil, sebelum tersenyum tipis. “Sekarang kau mulai belajar.”

“Tentu guru. ”

A’Fei penjaga senior di Yue zhi terkenal kaku dan tegas, tapi didepan Chen xi ia bisa tersenyum.

Keesokan paginya, Yue zhi tampak berbeda dari biasanya.

Di aula timur, beberapa wanita sedang berlatih tari diiringi suara seruling, sementara di sudut ruangan, Chen xi duduk di depan Shi Mei, penari paling anggun di seluruh rumah bordil itu.

Shi mei tersenyum lembut sambil memperbaiki posisi tangan Chen xi. “Kau terlalu kaku. Gerakan tubuh harus seperti air mengalir tanpa ragu. Tapi matamu... jangan lembut. Tunjukkan bahwa kau tahu apa yang kau inginkan.”

Chen xi menatapnya dari cermin perunggu. Wajahnya mulai berbeda bukan lagi gadis polos yang dulu gemetar di bawah tatapan orang, tapi seseorang yang menyimpan ketenangan tajam, seperti bunga yang berduri indah.

“Shi mei,” katanya perlahan, “bagaimana caranya membuat seseorang melihat tanpa berani menyentuh?”

Shi mei menatapnya lama, lalu tersenyum samar. “Kau belajar bukan untuk menari... tapi untuk menguasai ruang. Itu pelajaran paling sulit di dunia ini.”

“Tapi aku ingin belajar. ”

“Baiklah akan aku ajarkan semua tentang itu. ”

Chen xi tidak membuang waktu belajar dengan Shi mei, dikehidupan yang dulu Xu yuan hanya didik menjadi putri bangsawan dengan peraturan yang ketat.

Tapi sekarang ia ingin belajar memutar balikkan hati pria,karena ia ingin berubah memunculkan pesona yang ia punya.

Hari demi hari berlalu.

Di pagi hari, Chen xi berlatih bela diri bersama para penjaga.

Siang, ia belajar tata bicara, cara memainkan kecapi, dan cara memandang dengan ketenangan bangsawan.

Malam, ia menulis puisi di bawah cahaya lentera baris demi baris yang tak akan dibacakan, tapi membentuk dinding keteguhan di hatinya.

Kadang, ia berdiri diam di depan jendela,jendela yang sama yang dulu membuat seluruh Han yue geger menatap ke arah seberang kota, tempat Paviliun Angin Selatan berdiri.

Ia tidak tahu bahwa dari jendela penginapan itu, Xiao long juga menatap ke arahnya setiap malam.

Suatu sore, Nyonya Heng berjalan perlahan ke halaman belakang, memperhatikan putrinya yang tengah berlatih pedang kayu. Gerakan Chen xi sudah halus dan terukur, setiap ayunan seperti bagian dari tarian.

“Xi’er,” panggilnya.

Chen xi menoleh, menurunkan pedangnya. “Ibu.”

Nyonya Heng menatapnya lama, suaranya lembut namun berat. “Aku tidak tahu apakah aku bangga atau takut padamu.”

Chen xi tersenyum kecil. “Tak perlu takut, Ibu. Aku hanya ingin berdiri di panggung dengan cara yang membuat mereka sadar bahwa bahkan bunga di lumpur bisa memancarkan cahaya tanpa harus dipetik,dan aku ingin memperlihatkan bahwa gadis penghibur bisa lebih dari gadis bangsawan yang perlu dihargai.”

Nyonya Heng menatap putrinya dengan mata bergetar. “Kau akan terluka kalau terlalu bersinar, Xi’er. Dunia ini tidak suka wanita yang membuat mereka merasa kecil.”

Chen xi membalas dengan tenang, “Maka aku akan belajar membuat mereka menghargai kehadiran ku, bu.”

Nyonya Heng kalah dalam tekad anaknya, ingin sekali Chen xi mengembalikan dirinya ke tempat asalnya.

Seandainya kau putriku, betapa bangganya diriku. tapi kenyataan bukan, ini bukan tempat mu nak. pikir nyonya Heng.

Nyonya Heng pun pergi meninggalkan Chen xi terus berlatih,ia tersenyum dengan langkah tenang.

Malam pesta besar Yue zhi akhirnya tiba.

Lentera merah digantung di sepanjang atap, dan tamu-tamu bangsawan berdatangan dari seluruh penjuru Han yue. Musik lembut mengalun, aroma dupa wangi melati memenuhi udara. Para penari berbaris, menyambut malam yang disebut-sebut akan memperkenalkan “Wanita Bulan” kepada dunia.

Di antara kerumunan itu, Xiao long melangkah masuk dengan jubah hitam sederhana. Tidak ada lambang kerajaan di pakaiannya, tapi setiap gerak tubuhnya memancarkan wibawa yang sulit disembunyikan. Ia berdiri di sisi aula, memandangi panggung dengan tatapan yang tenang namun di baliknya, ada sesuatu yang bergetar.

Lampu meredup.

Suara kecapi bergema.

Dan dari balik tirai sutra, Chen xi melangkah keluar.

Ia mengenakan jubah putih perak yang berkilau lembut, rambutnya diikat tinggi dengan hiasan giok hijau muda. Langkahnya tenang, setiap gerakan tangannya seperti menyentuh udara lembut, tapi menguasai.

Semua mata tertuju padanya.

Shi zu yang duduk di barisan depan bahkan tak bisa menahan diri untuk menatap tanpa berkedip, ia merasakan saingannya telah muncul.

Xiao long memejamkan mata sejenak, mendengar suara lembut kecapi dan hentakan kaki yang berirama. Ketika ia membukanya kembali, pandangan mereka bertemu.

Hanya sepersekian detik, tapi cukup untuk membuat waktu berhenti.

Cahaya lentera memantul di mata Chen xi, dan dalam keheningan itu, Xiao long merasa seperti melihat bukan sekadar wanita, tapi jiwa yang pernah bertarung untuk tetap hidup di dunia yang ingin menelannya.

Ketika tarian berakhir, suasana hening panjang melingkupi ruangan sebelum tepuk tangan bergemuruh.

Namun Chen xi hanya menunduk sedikit, lalu berjalan turun dari panggung dengan langkah perlahan.

Xiao long berdiri, tak menunggu izin, lalu melangkah mendekat.

Nyonya Heng menatap tajam ke arahnya, tapi pria itu hanya memberi hormat ringan. “Aku datang ingin bertemu dengan wanita bulan,” katanya tenang, “tapi sebagai seseorang yang ingin tahu… dan aku akan membayar mu berapa pun.”

“Maaf tuan, tapi wanita bulan bukan seperti gadis penghibur disini. Dia hanya menampilkan pertunjukan bukan menjual tubuh, jika tuan berkenan saya akan panggilkan penghibur yang lain. ”

Xiao long hanya bisa menelan kekecewaan, tanpa bisa berbicara dengan Chen xi.

Sedangkan Chen xi menatapnya diam-diam.

Ia tahu siapa pria ini Jenderal perbatasan yang dingin dan ditakuti, dan juga paman kecilnya yang jarang ia temui.

“Paman.”bisiknya yang nyaris tak terdengar.

Keterkejutan Chen xi tergambar jelas diwajahnya, ia tidak menyangka paman nya datang ke rumah bordil yang terkenal menjaga jarak dari wanita.

Angin malam berhembus pelan.

Cahaya lentera bergetar.

Di antara keheningan itu, Chen xi tersenyum, senyum yang lembut, tapi tajam seperti bilah yang tersembunyi di balik keanggunan.

“Aku tidak menyangka paman suka berada disini.”ucapan nya seakan untuk dirinya sendiri.

Dengan rasa kecewa Chen xi kembali masuk kedalam kamarnya, ia tidak mengira paman yang selalu hangat dan baik dari pada keluarga nya sendiri ternyata juga pria hidung belang seperti yang lain.

1
SecretS
Sungguh kisah tragis, tapi kakak apa boleh kasih saran buat cerita kakak ini menjadi yang lebih menarik seperti akhir tak selalu harus menikah terkadang kembali merasakan hidup damai itu yang terpenting kak. Tolong buat yang berbeda dari punya tetangga ya karena kebanyakan sih selalu berakhir dengan fulgar atau menikah itu membosankan kak, tapi cerita kakak ini sudah menarik kok lanjutkan terus ya 💪💪 semangat 👍👍👍
Kitty: boleh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!