NovelToon NovelToon
Transmigrasi Gadis Angkuh

Transmigrasi Gadis Angkuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Misteri / Romansa / Reinkarnasi
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Adira_Mutiara

Lisa Anggraeni , seorang gadis yang tengah berjalan dengan sahabatnya setelah dari aktifitas kuliah mengalami kecelakaan saat dia tengah menunggu bus yang ada di sebrang jalan. Dia menoleh dan melihat ada motor melanu cepat membuatnya mendorong Hani. Dan membuatnya menjadi korban kecelakaan. Lisa yang mengalami luka luka sempat di bawa ke rumah sakit. Namun sayang, saat dirinya sedang di operasi, nyawanya tak bisa di selamatkan.
Lisa yang tahu dirinya mengalami kecelakaan sebelumnya mengira dia selamat, dan berada di salah satu rumah sakit.
Tapi saat dia sadar justru, dia sedang di salah satu ruangan kosong gelap dan pengap.
Namun saat dirinya berusaha mencari jalan keluar, dia justru melihat bayangan seseorang dari kaca hias kecil.
"Aaaaaa... Wajah siapa yang ada di mukaku ini!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adira_Mutiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sepupu baik

Rubby melangkah pelan ke kantin lantai dua, rok barunya yang ia beli di koperasi sekolah bergoyang ringan mengikuti langkahnya. Suasana kantin yang penuh dengan suara riuh siswa membuatnya terasa sedikit asing, namun ia mencoba menyesuaikan diri. Di sudut meja, Salsa tengah asyik menyantap mie goreng pesanannya, wajahnya masih menunjukkan sisa lapar yang belum sepenuhnya terpuaskan.

"Kenapa si rombeng itu ganggu kamu terus, By?" tanya Salsa sambil mengunyah, suaranya agak berat karena mulutnya penuh.

Rubby hanya mengangkat bahu tanpa semangat, matanya menatap jauh ke luar jendela. "Mungkin dia cuma cari perhatian," jawabnya pelan, nada suaranya datar, menandakan kelelahan hati yang tak ingin ia ungkapkan lebih jauh.

Salsa mengerutkan dahi, lalu dengan ekspresi sinis berkata, "Lagian, Sean juga kenapa sih terus bela dia?" Ia mencondongkan tubuh ke depan, memperlihatkan kekecewaannya yang tersimpan lama. Sean, pacar Jenia yang dulu pernah menjadi pusat perhatian Rubby sebelum jiwanya terasa seperti sudah diambil alih oleh Lisa, perasaan yang membuatnya semakin bingung dan tersudut.

Rubby menatap piringnya sendiri tanpa nafsu makan, dadanya terasa sesak. Ia tahu betul bagaimana hubungan rumit itu membayangi hari-harinya, tapi kali ini ia memilih diam, membiarkan kata-kata Salsa mengalir tanpa melawan. Dalam hatinya, ia bertanya-tanya sampai kapan semua ini akan berakhir, dan apakah ia benar-benar mampu menghadapi segala drama yang terus berputar di sekelilingnya.

"Maaf Rubby. Tapi pilihanku menjauh dari pemuda yang kau sukai. Cukup kesalahanmu dulu mengikuti setiap ucapan Jenia. Aku tak ingin jiwaku merasakan hal yang sama."

*

*

Galen melangkah tergesa-gesa menaiki tangga menuju kantin lantai dua, jantungnya berdebar kencang dipenuhi kecemasan. Suasana bising di sekeliling tak mampu mengalihkan perhatian dari satu tujuan yaitu adiknya, Rubby. Begitu sampai di depan kerumunan meja, suara Galen meledak, "Rubby!" Suaranya bergema, menusuk keheningan sejenak.

Uhuk.. Uhuk... 

Rubby dan Salsa yang sedang duduk di meja itu terkejut, tiba-tiba tersedak minuman mereka. Mereka saling menepuk dada dengan panik, berusaha meredakan batuk yang mengguncang tubuh. Wajah Rubby berubah memerah, napasnya tersengal-sengal. Mata Galen membesar, penuh kekhawatiran.

"Apa kamu baik-baik saja? Kenapa tiba-tiba batuk seperti itu?" tanya Galen dengan nada panik, tubuhnya maju sedikit, tangan terulur ingin memeriksa adiknya. Ia menangkap tatapan malu sekaligus takut di mata Rubby, namun di balik itu ada luka yang belum terucap. Galen menahan amarah yang mulai membara di dadanya, bertekad untuk melindungi Rubby dari siapapun yang berani menyakitinya.

Rubby terdiam sejenak, otaknya berfikir dan sekelebat ingatan muncul. Pemuda yang ada di hadapannya adalah Galen, anak dari adik dari Sonia, ibu tirinya itu. 

Galen Reviano, usianya lebih tua satu tahun dari Rubby. Dan pemuda itu begitu menyayangi Rubby layaknya adik kandung. Jadi Galen akan menjadi pelindung Rubby di sekolah apapun yang terjadi pada Rubby. dan kini dia justru mendengar jika adiknya di bully oleh Jenia. Sepupu jauh dari Rubby pihak ayah gadis itu. Dia tidak terima, dan Galen segera mencari Rubby untuk memastikan keadaannya. 

"Udah, kak" Ucap Rubby yang batuknya sudah mereda. 

Galen hanya tersenyum kecil, tapi di mata Lisa. Pemuda yang ada di depannya ini begitu tulus dalam menyayangi Rubby. Pantas saja Rubby menginginkan dirinya untuk merubah agar menjadi lebih baik. 

Galen menatap tajam ke arah Rubby yang duduk berhadapan dengannya, kedua alisnya berkerut penuh kekhawatiran. "Tadi kakak denger Jenia nyiram kamu?" suaranya rendah namun tegas, seolah ingin menembus kebisuan yang selama ini membelenggu Rubby. Mata Rubby melebar, seolah baru saja tersambar petir. "Kata siapa?" jawabnya cepat, nada suaranya dipenuhi campuran antara ketakutan dan penyangkalan.

Galen menarik napas dalam, mencoba menenangkan diri sebelum melanjutkan, "Ngga perlu kamu tau dari siapa. Tapi dia liat, Jenia yang jatuh sendiri. Mana lukanya?" Tatapannya tak lepas dari tubuh Rubby, mencari tanda-tanda luka yang mungkin tersembunyi.

Salsa yang duduk di depan mereka tiba-tiba menyela dengan suara polos, "Noh, di bagian paha, kak." Wajah Rubby yang tadinya tegang berubah sesaat menahan rasa sakit yang tersembunyi di balik senyum tipisnya.

Galen mengerutkan dahi, suaranya berubah menjadi lebih keras, "Awas tuh bocah. Kamu harusnya ngomong sama Tante Sonia. Kalo Jenia tuh cuma pura-pura." Matanya penuh peringatan, seakan tahu betul betapa berbahayanya diam dan membiarkan kebohongan itu terus berlanjut.

Mungkin dulu Rubby akan menunduk, bibirnya bergetar kecil, suara hatinya bertentangan, meski Galen sudah menasehati berkali-kali, dia tetap ingin mempercayai Jenia, berharap itu semua hanya kecelakaan tanpa niat jahat. Namun bayang-bayang luka di pahanya dan suara Galen yang menggetarkan hatinya membuatnya mulai meragukan apa yang selama ini dia yakini.

Tapi sekarang, jiwa Lisa yang bersemayam di raga gadis cantik ini. Jadi Lisa akan memainkan peran secantik mungkin. 

"Iya.. Nanti aku bakalan ngomong sama mama."

Galen tersenyum lebar, begitu juga dengan Salsa. Keduanya senang karena Rubby sudah tak menutupi kebohongan Jenia yang ingin di pandang sebagai gadis baik. 

"Nah gini dong. Kenapa nggak dari dulu sih, kan jadi kamu harus berkorban dulu."

Rubby hanya tersenyum, "iya kak.. Dan maaf untuk yang dulu. Aku bakalan berubah kok, aku nggak bakalan diem pas Jenia macem macem"

"Bagus. Ini baru adiknya Galen"

*

*

Rubby duduk di bangku kayu di pos satpam, menatap jalanan yang mulai ramai oleh kendaraan pulang sekolah. Tangannya menggenggam tas sekolah dengan erat, sesekali matanya melirik jam tangan yang sudah menunjukkan lima menit lewat dari waktu jemputan. Nafasnya terasa berat, menahan rasa gelisah yang semakin membesar. Dari balik pos, sosok Pak Slamet, sang satpam, berdiri santai sambil mengamati sekeliling.

"Belum juga dijemput, Non?" suara Pak Slamet terdengar ramah, mencoba mencairkan suasana.

Rubby mengangkat bahu, bibirnya tersenyum tipis meski hatinya sudah mulai kecewa. "Belum, Pak. Mungkin macet di jalan, ya. Jam segini memang sering begitu."

Pak Slamet mengangguk pelan, lalu kembali berdiri tegap menjaga keamanan sekitar. Rubby menunduk, perutnya yang sudah keroncongan membuatnya semakin tidak sabar. Ia menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri.

"Duh, jadi lapar nih," gumamnya pelan sambil berdiri. "Pak, izin ke supermarket depan sebentar, ya?"

Pak Slamet mengangguk tanpa banyak tanya, paham betul kondisi anak sekolah yang sering terlambat dijemput. Rubby melangkah ringan menyusuri trotoar, masuk ke dalam supermarket kecil yang terletak tak jauh dari pos satpam. Matanya cepat-cepat memilih beberapa roti berisikan coklat dan strawberry dan sebotol minuman kemasan yang dingin menggoda.

Rubby berdiri seraya menunggu gilirannya membayar belanjaan. Tapi di depannya seseorang sepertinya sedang kesulitan dalam membayar belanjaan. 

"Dompetku ketinggalan, dan aku tak memiliki uang receh." Tunjuk nnya memberikan uang dollar. 

"Maaf. Tapi kami hanya bisa memakai uang rupiah"

Di belakangnya, Rubby menghitung beberapa lembar uang receh tapi ternyata kurang, lalu dengan sigap mengeluarkan kartu ATM dari dompetnya. "Ini kak, sekalian untuk punya kakaknya," ucapnya sambil menyerahkan kartu itu pada kasir dengan suara lembut namun penuh harap.

Kasir itu tersenyum dan mengangguk, mengambil kartu dan mulai memproses pembayaran. Rubby menunggu dengan sabar, matanya sesekali menatap ke luar jendela supermarket, berharap jemputannya segera datang, membawa kelegaan dan kehangatan yang sangat ia nantikan sore itu.

"Makasih, ini kartunya lagi."

"Sama sama. Dan om nanti beli permen aja ya. Jangan beli rokok. Rokok tuh bahaya bisa buat orang sakit" Ucap Rubby yang mendongak menatap pria yang ada di depannya itu.

"Dah.. Aku pulang dulu, om"

Rubby mengambil roti dan minumannya dan berjalan cepat saat melihat mobil jemputan miliknya sudah meunggu beberapa saat. 

Setelah kepergian Rubby dari supermarket itu, pria tinggi itu juga mengikuti pandangan kemana Rubby masuk ke dalam mobil. 

"Cari tau siapa gadis itu. saya ingin datanya ada jam enam nanti"

"baik bos... "

sebelum masuk ke mobil, pira itu menatap perginya mobil yang membawa Rubby pergi. ada seringai kecil di bibir itu. dan lalu matanya menatap ke arah rokok dan permen yang baru saja di belikan oleh Rubby.

"kau membuatku tertarik gadis kecil... "

1
Gedang Raja
balas dengan cara lebih Badas Dan bar bar lagi Ruby tapi tetap bagus dengan elegan biar kapok, untuk author nya semangat untuk terus berkarya lanjut ke bab selanjutnya ya Thor hehehe 💪💪💪👍👍👍🤭
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Sribundanya Gifran
lanjut thor💪💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut thor
riani
ini ngak bakal gantung kan ceritanya, jadi up dong kak
Nur Ani
up LG dong ka
Nur Ani
cerita bagus suka bngettt alurnya
Nur Ani
d tunggu kelanjutannya
Daina :)
Ada apa thor, kok lama update updatenya? Aku berharap cerita ini tidak berhenti di tengah jalan.
khun :3
Thor, update dong! penasaran banget nih 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!