NovelToon NovelToon
Pangeran Bodoh Dan Putri Barbar

Pangeran Bodoh Dan Putri Barbar

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Kebangkitan pecundang / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Di Kekaisaran Siu, Pangeran Siu Wang Ji berpura-pura bodoh demi membongkar kejahatan selir ayahnya.
Di Kekaisaran Bai, Putri Bai Xue Yi yang lemah berubah jadi sosok barbar setelah arwah agen modern masuk ke tubuhnya.
Takdir mempertemukan keduanya—pangeran licik yang pura-pura polos dan putri “baru” yang cerdas serta berani.
Dari pertemuan kocak lahirlah persahabatan, cinta, dan keberanian untuk melawan intrik istana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 terungkap

Langkah Mei Hua terdengar ringan saat ia meninggalkan kediaman Putri. Nampan kosong ia bawa menuju lorong belakang.

Tak jauh di belakangnya, Lan Er berjalan cepat, menjaga jarak. Ia menempelkan diri ke dinding, menahan napas setiap kali Mei Hua menoleh.

Mei Hua akhirnya berhenti di sebuah gudang tua. Dari celah pintu, ia berbicara dengan seseorang. Suara itu lirih, namun cukup jelas:

“Besok, aku akan mencampurkan ramuan itu ke dalam minuman Putri. Tidak membunuh, hanya membuat tubuhnya lemah lagi. Li Wen pasti senang.”

Lan Er menutup mulutnya dengan tangan, matanya terbelalak. Li Wen?! Jadi tunangan Putri sendiri yang memerintahkannya?!

Ia buru-buru kembali ke kamar Xue Yi, wajahnya pucat. “Putri… saya mendengar sendiri. Mei Hua bekerja sama dengan Tuan Li Wen Mereka ingin membuat Anda sakit lagi.”

Xue Yi mengepalkan tangan, darahnya berdesir panas. “Jadi benar… pengkhianatan itu datang dari orang terdekat. Baiklah, Lan Er. Jangan gegabah. Kita akan biarkan mereka berpikir rencana berjalan mulus. Aku ingin tahu sampai sejauh mana mereka berani melangkah.”

----

Sedangkan di kediaman pribadinya, Wang Ji duduk di bawah lampu minyak. Luo dan Jian baru kembali dari penyamaran.

“Tuanku, benar adanya. Menteri Liang menyuap pengawas gudang untuk menimbun gandum. Rakyat di desa sekitar sudah mulai resah.”

Wang Ji menghela napas panjang. “Jika aku campur tangan sekarang, mereka akan menuduhku mencari masalah. Biarkan dulu resah itu tumbuh. Saat festival panen, semua orang akan melihat bukti di depan mata.”

Jian menunduk. “Tapi, Tuanku… bagaimana jika rakyat menderita lebih parah sebelum festival?”

Wang Ji menatap peta dengan mata dingin. “Itu harga dari permainan kekuasaan. Aku benci harus menunggu, tapi untuk mengalahkan musuh sebesar ini, aku butuh panggung besar.”

Ia mengepalkan tangan. “Selir Ma, Siu Rong, Menteri Liang… kalian pikir aku main-main? Aku akan tunjukkan apa arti sebenarnya menjadi putra mahkota.”

----

Fajar pertama menyinari langit timur. Bai Xue Yi belum tidur semalaman, memikirkan pengkhianatan Wang Yuan dan Mei Hua.

Ia berdiri di balkon, rambutnya terurai diterpa angin. “Kalau begitu, aku tidak bisa lagi hanya duduk diam. Jika mereka ingin menjatuhkanku, aku akan buat mereka jatuh lebih dulu.”

Lan Er menatapnya dengan cemas. “Putri… apa yang akan Anda lakukan?”

Xue Yi tersenyum samar. “Pertama-tama, kita mainkan permainan mereka. Mei Hua akan membawa ramuan itu, bukan? Aku akan minum… tapi dengan caraku sendiri.

...----------------...

Malam itu, aroma teh melati kembali memenuhi kamar Putri Bai Xue Yi. Mei Hua membawa nampan perak, di atasnya terletak sebuah cangkir giok berisi minuman hangat yang mengepul tipis. Senyumnya manis, suaranya lembut.

“Putri, ini teh melati kesukaan Anda. Semoga malam ini tidur Anda nyenyak.”

Xue Yi menatapnya lama. Senyum itu terlalu sempurna untuk dipercaya. Namun wajahnya tetap tenang, seolah tidak menyadari sesuatu. Ia menerima cangkir itu, menyesap sedikit, lalu meletakkannya di meja.

“Terima kasih, Mei Hua.”

Mei Hua menunduk sopan, lalu berbalik pergi. Ia tidak tahu bahwa saat cairan itu menyentuh bibirnya, Xue Yi sudah menukar cangkir sebelumnya dengan ramuan penawar rahasia yang diberikan tabib kepercayaannya.

Begitu pintu tertutup, Lan Er segera maju dengan cemas. “Putri! Anda benar-benar menyesapnya?!”

Xue Yi tersenyum tipis. “Aku menyesapnya, tapi bukan racun itu. Mei Hua harus percaya bahwa rencananya berhasil. Kita akan buka semua topeng mereka.”

----

Pagi merekah, namun kamar Putri masih gelap. Tirai tertutup rapat. Lan Er sibuk berlari-lari kecil, pura-pura panik.

“Cepat! Ambil tabib! Putri muntah darah lagi!” teriaknya.

Xue Yi, yang berbaring di ranjang, berakting sempurna. Wajahnya pucat, tubuhnya lemah, napasnya pendek. Sesekali ia batuk, mengeluarkan darah tipis yang sebelumnya sudah ia sembunyikan dalam kain sutra merah.

Tak lama, Mei Hua masuk dengan wajah “cemas”. “Putri! Bagaimana keadaan Anda?!” Seruannya keras, tapi matanya berbinar puas.

“Mei Hua… aku… aku…” Xue Yi menghela napas panjang, menutup mata seolah tidak kuat berbicara.

Mei Hua menunduk rendah, menutupi senyumnya. Lalu ia segera keluar dari kamar dengan alasan memanggil tabib, padahal diam-diam menuju lorong belakang, tempat seseorang menunggunya.

----

Cahaya lampu minyak redup. Li Wen berdiri dengan jubah hitam sederhana, wajahnya tegang.

“Bagaimana? Apakah dia meminumnya?” tanyanya buru-buru.

Mei Hua tersenyum bangga. “Sudah. Pagi ini ia muntah darah. Putri itu semakin lemah, Tuan. Tidak lama lagi, ia tak akan bisa berjalan.”

Li Wen menghela napas lega. “Bagus. Dengan begitu, aku bisa bebas dari ikatan perjodohan yang memalukan. Mana mungkin aku menghabiskan hidup dengan putri penyakitan?”

"Kau tenang saja Sayang, kau akan bebas dan kita akan menikah dan hidup bahagia bersama anak kita" ujar Mei Hua

Li Wen mendekati mei Hua lalu memeluknya dan melakukan hal tercela disana.

Mereka tertawa lirih. Namun tak mereka sadari, di balik pintu, Bai Xue Yi berdiri dengan mata tajam, ditemani Lan Er dan dua pengawal barunya Yi Chun dan Su Mei yang dikirim langsung oleh Putra Mahkota Gege.

Xue Yi menahan diri hingga cukup bukti terkumpul. Lalu

Brak!

Pintu gudang didobrak keras. Xue Yi masuk dengan langkah tegak, wajahnya pucat namun penuh wibawa. “Jadi… kalian berdua memang berani mengkhianatiku.”

Li Wen dan Mei Hua sontak terkejut.

“P-Putri?!” seru Li Wen dengan wajah pucat.

Mei Hua berusaha tenang, tapi suaranya gemetar. “P-Putri, bukan seperti itu…”

Namun Xue Yi tidak membiarkan mereka menyusun alasan. Ia tiba-tiba batuk keras, darah merah membasahi saputangan sutra. Tubuhnya seakan limbung, tapi tatapannya tajam.

“Lihatlah… inilah hasil pengkhianatan kalian.”

Mei Hua melangkah maju, wajahnya pura-pura panik, namun matanya berkilat licik. Ia tidak bisa menahan diri lagi. Bibirnya melengkung sombong.

“Jangan salahkan saya, Putri. Anda itu hanya wanita lemah dan penyakitan. Pria mana yang betah dengan Anda? Jadi wajar jika Tuan Li Wen mengejar saya. Saya lebih cantik, lebih sehat, dan lebih pantas.”

Kata-katanya menusuk, penuh penghinaan.

Lan Er yang mendengar itu menggertakkan gigi, sementara Yi Chen dan Su Mei menahan diri agar tidak langsung menyeret Mei Hua keluar.

Namun Xue Yi malah tertawa pelan, suara tawanya dingin dan menyakitkan. “Heh… bebek.”

Mei Hua mengernyit. “Apa maksud Anda?”

Xue Yi menegakkan tubuhnya, meski darah masih menetes di bibir. “Di mana-mana, kalau bebek dikejar anjing, ia lari. Hanya bebek bodoh yang justru menyambut anjing dengan senang hati.”

Lan Er tak mampu menahan tawa, ia terpingkal-pingkal. “Hahaha! Putri, perumpamaan Anda sungguh tepat!”

Yi Chen dan Su Mei juga tertawa pelan, meski mereka tetap menjaga sikap hormat.

Wajah Mei Hua memerah, ia terperangah tak percaya. Li Wen pun terdiam, lidahnya kelu.

bersambung

1
Tiara Bella
wahhh jodohnya Bai Xiang ini mah...
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Ciee pangeran dah ada hilal jodoh nih /Chuckle/
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Oohh lama juga sampe bulanan
davina aston
👍👍👍👍👍👍👍
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Wuaaahh manis naa 😃🫠🤗
Tiara Bella
ceritanya bagus
kaylla salsabella
lanjut Thor
Maria Lina
lgi thor kok 1 kn kurang
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Kirain hukum mati, kalo dibuang doang nanti bikin pasukan baru ga tuh
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Wuaah strategina kereen /Determined//Determined/
kaylla salsabella
lanjut Thor
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Keserakahan mengalahkan segalana 😏 hhmm dasar sipaman ga tau diri
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Jebakan ga sih itu /Speechless/
kaylla salsabella
lanjut Thor
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
😂🤣 Nunggu wangji menyatakan cinta kelamaan ya, jadi nembak duluan
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Siapa lagi tuh yg mau bunuh wang ji 🤔
Hendra Yana
mantap
Tiara Bella
makasih thro upnya banyak.... semangat ya
kaylla salsabella
lanjut Thor
kaylla salsabella
lanjut Thor😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!