NovelToon NovelToon
Istri Idaman Tuan Gio

Istri Idaman Tuan Gio

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: ArsyaNendra

Seorang pria mengagumi seseorang wanita yang selama ini diam-diam dia awasi. Semua itu terjadi berawal kejadian kecelakaan yang menimpa dirinya hingga dia merasa tertarik pada wanita itu.
Sampai pada akhirnya dia nekat untuk mendekatinya dan dari itulah pria itu menunjukkan perhatian lebih hingga wanita itu merasa risih.
"Stop jangan mengikuti aku terus."ucap wanita itu yang membalas dengan nada kesal.
Apakah wanita itu menerima kehadirannya dan memilih dirinya menjadi istrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencoba bertahan (IITG)

"Nadira apapun yang terjadi aku akan terus disampingmu melindungi mu. Walaupun kamu hamil anak pria itu, aku akan selalu menjagamu dan juga anakmu, jangan pernah kamu salahkan pada anakmu. Kita nanti rawat bersama-sama anakmu." Sita pun menangis sembari memegang tangan sahabatnya.

Nadira pun hanya bisa menangis hingga keduanya saling berpelukan dengan keduanya saling menangis.

"Kamu harus kuat, dan mulai sekarang lupakan apa yang pernah terjadi, dan mulailah pada kehidupan barumu." ucap Sita pada Nadira.

Nadira pun hanya membalas dengan menganggukkan kepala,Sita pun begitu mendukung dirinya dan mencoba untuk bertahan hidup.

Setelah Sita keluar dari kamar, Sita tak ingin mengganggu waktu istirahat temannya.

Di posisi Gio

Dia berada di kantornya mengerjakan beberapa pekerjaan yang harus dia selesaikan.

Pikiran Gio mulai berantakan setelah apa yang terjadi pada dirinya. "Siapa wanita yang semalam bersamaku, setelah aku bangun posisi wanita itu sudah tak ada di tempat itu." Gumam Gio yang penasaran siapa yang bersama dirinya.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari arah pintu ruang kerja.

"Masuk." Pintu terbuka yang dimana Yoga datang menghampiri tuannya.

"Maaf tuan, didepan ada tuan David yang ingin bertemu anda tuan." Mendengar nama itu ekspresi Gio berubah kesal.

"Ada apa lagi dia datang lagi."Batin Gio yang terlihat kesal.

"Bagaimana tuan?" tanya Yoga yang menunggu jawaban dari tuannya.

"Kamu suruh dia masuk." jawab Gio yang terpaksa harus menghadapi orang itu. Yoga pun segera keluar menemui tuan David yang sudah menunggu diluar.

Tuan David masuk kedalam ruang kerja Gio yang secara langsung disambut oleh Gio.

"Selamat datang tuan David. Mereka berdua saling berjabat tangan.

Tuan David membalas dengan menganggukkan kepala, akhirnya mereka berdua duduk.

"Semalam anda pergi kemana?" tanya tuan David yang langsung bertanya perihal itu.

Seketika Gio tersadar jika dia terakhir bertemu dengan tuan David. "Maaf kan saya tuan, saat itu saya mendapatkan telepon dari Mama saya untuk segera pulang." jawab Gio yang sengaja membuat alasan agar tak dicurigai oleh tuan David.

"Oh begitu ya, saya kira ada apa." jawab tuan David yang berpikir ada apa-apa dengan tuan Gio.

Dalam batinnya Gio, dia masih memendam rasa marah. Bukan marah pada tuan David melainkan putrinya yang secara berani menjebak dirinya.

Akhirnya mereka berdua berdiskusi tentang pekerjaan mereka

Sore hari

Diposisi Nadira saat ini, dia terlihat sibuk dengan kegiatannya, yang sudah rapi dengan baju kerjanya.

"Lebih baik aku bekerja, aku tak ingin memikirkan hal itu." Gumam Nadira yang ingin bangkit dari kepurukkan yang dia alami, apalagi dia masih harus bertahan hidup untuk keluarganya.

Nadira pun keluar dari kamar, yang spontan Sita kaget dengan kemunculan Nadira yang sudah siap dengan baju kerjanya.

"Kenapa kamu malah masuk kerja, bukannya istirahat saja kamu." ucap Sita yang melihat Nadira sudah rapi dengan baju kerjanya.

"Aku bosan di kamar, lebih baik aku masuk kerja saja. Kalau terlalu sering ijin takutnya pak Manager marah padaku." Sita yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas.

"Kamu itu ya,susah diatur." jawab Sita yang merasa sedikit kesal pada Nadira.

"Mendingan aku kerja, daripada berdiam diri dikamar. Aku sudah lelah memikirkan hal itu, lebih baik aku bekerja melupakan kejadian itu." Mendengar jawaban itu, Sita mengelus pundak Nadira.

"Baiklah jika maumu seperti itu." Sita pun akhirnya mengalah, mereka pun berangkat bersama.

Nadira mencoba untuk bangkit dan menghadapi kehidupannya yang begitu keras yang harus dia hadapi.

la berusaha tenang menghadapi masalahnya, posisi mereka saat ini sudah berada di dalam bus.Sita terus menemani dirinya, hingga pada akhirnya mereka berpisah yang dimana Nadira masih melanjutkan perjalanannya.

Beberapa menit kemudian

Nadira sudah sampai di tempat kerjanya, sampai di depan Nadira disambut salah satu teman kerjanya.

"Tumben kamu terlihat lesu begitu." ucap salah satu teman kerja Nadira. Nadira hanya membalas dengan senyuman dia tak ingin seseorang mengetahui masalah yang sedang dia hadapi.

Nadira pun fokus dalam pekerjaannya, dan mencoba melupakan apa yang terjadi pada dirinya walaupun dia sedang menghadapi sesuatu.

Malam hari

Gio sudah berada di dalam mobil bersama Yoga asistennya, mereka menuju lokasi yang akan Gio kunjungi.

Mereka pun sampai di lokasi Mansion utama milik Keluarga Gio. Saat keluar dari mobil Gio menghela nafas panjang.

"Aku harus ribut dengan mama lagi Gumam Gio yang malas berdebat dengan Mamanya.

Gio masuk dengan santai dan Gio dikejutkan dengan kehadiran Mamanya yang sudah berdiri didepan pintu

"Bagus akhirnya anak kurang ajar ini pulang juga." Mama Belina menatap tajam kearah putranya yang sudah sebulan ini tidak pernah pulang ke rumahnya dan lebih memilih membeli rumah sendiri.

"Mama kenapa lagi, Gio kan baru saja sampai. Ada apa lagi Mama mencari Gio lagi." tiba-tiba saja Mama Belina melempar bantal sofa yang saat itu tepat diwajah Gio.

"Dasar anak kurang ajar, apa kamu tidak ingat jika kamu masih punya orang tua dan sampai sebulan ini kamu tidak pulang ke rumah!" Teriak Mama Belina yang kesal mengurus putranya satu ini.

"Sayang, tenang." ucap pria paruh baya pada istrinya.

"Tenang bagaimana,mengurus satu anak ini susahnya minta ampun." ucap Mama Belina yang langsung pergi meninggalkan mereka semuanya.

Gio pun terdiam tak terlalu memperdulikan ucapan Mamanya.

"Kamu ikut Papa keruang tengah." Tuan Marco pun pergi meninggalkan putranya, akhirnya Gio berjalan mengikuti Papanya dari belakang.

Akhirnya mereka duduk berdua dengan posisi saling berhadapan. "Bagaimana dengan pekerjaanmu?" tanya tuan Marco pada putranya.

"Semuanya aman Pa." jawab Gio dengan santai

"Baguslah jika semuanya tidak ada masalah." jawab tuan Marco, tiba-tiba dari arah belakang datanglah Mama Belina dengan ekspresi kesal.

"Sudahlah Ma, yang penting Gio sudah pulang kan." ucap tuan Marco pada istrinya.

"Tapi anakmu itu tak bisa diatur." ujar Mama Belina menatap kearah putranya.

"Tapi Gio lelah Ma, jika mama selalu menjodohkan Gio dengan wanita lain." Spontan Gio berani menjawab atas kerisauannya tentang Mamanya.

"Mau sampai kapan kamu akan menikah, ingat usiamu kepala tiga." ucap Mama Belina yang sudah kesal harus berkata apa lagi dengan putranya yang tak kunjung menikah.

"Mama sabar dulu, Gio sedang berusaha." Mendengar perkataan itu Mama Belina sedikit curiga pada putranya.

"Apa maksud kamu berusaha?" tanya Mama Belina yang mulai mencurigai putranya.

"Gio sedang berusaha mendekati seorang wanita , tapi... Tiba-tiba saja tuan Marco memotong pembicaraan Gio.

 "Di tolak?" Tanya tuan Marco pada putranya, Gio pun membalas dengan menganggukkan kepala.

Mama Belina tertawa terbahak-bahak mendengar putranya di tolak seorang wanita.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!