NovelToon NovelToon
Si Tampan, Ketua Geng

Si Tampan, Ketua Geng

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Playboy / Diam-Diam Cinta
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Dnnniiiii25

Arion adalah segalanya yang diinginkan setiap wanita dan ditakuti setiap pria di kampus. Tampan, karismatik, dan pemimpin Klan Garuda yang tak terkalahkan, ia menjalani hidup di atas panggung kekuasaan, di mana setiap wanita adalah mainannya, dan setiap pertarungan adalah pembuktian dominasinya. Namun, di balik pesona mautnya, tersembunyi kekosongan dan naluri brutal yang siap meledak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dnnniiiii25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8

     Sore itu di kampus, ada semacam ketenangan yang janggal. Langit membiru jernih, daun daun hijau bergoyang diterpa angin, dan tawa mahasiswa terdengar dari lapangan.

     Namun bagi Arion, ketenangan itu terasa seperti lapisan tipis di atas kawah gunung berapi yang siap meletus. Sebuah perasaan gelisah yang konstan seperti denyutan luka baru di lengannya. Ia tahu di balik setiap tawa dan obrolan ringan, jaring-jaring konspirasi itu kian merapat, dan ia kini berdiri tepat di tengahnya bersama Luna.

     Arion berjalan sendirian menyusuri koridor lama menuju studio seni, Pikirannya melayang antara kekejian yang terekam dalam USB drive, kecamuk di hati nya, dan tatapan penuh dendam Serena Dan tentu saja bayangan samar Clarissa dan Tania yang kini menjadi mata-matanya di sarang buaya.

      Menggunakan pesonanya adalah cara termudah paling bagus, Tapi rasanya ada yang berbeda sekarang, Ada getaran rasa bersalah di hatinya setiap kali ia melancarkan rayuan.

     "Mungkin itu adalah efek Luna", batinnya. Atau mungkin, ia mulai lelah dengan permainan itu.

     Ia menemukan Luna di studio seperti biasa. Kali ini Luna sedang menyusun beberapa persiapan pameran, Lukisan-lukisan abstrak, instalasi minimalis, tapi dengan pesan yang tajam.

      Sebuah patung kecil dari tanah liat berbentuk tangan yang terborgol, mencengkeram bunga mawar layu, Di atasnya sebuah bayangan besar mirip serigala mengintai.

     "Itu bagus", Arion berkomentar, suaranya pelan tidak ingin mengganggu konsentrasi Luna.

     Luna berbalik, ada sedikit binar di matanya saat melihat Arion. Senyum tipis yang selalu membuat Arion merasa sedikit lebih baik.

     "Kau datang, Kukira kau akan sibuk dengan misi yang lain", Arion tahu Luna menyindirnya, Ada rasa pahit yang samar dalam ucapan Luna, bukti dari luka yang ia torehkan.

     "Aku sudah menghubungi Clarissa dan Tania."

     "Oh ya?" Luna berhenti menyusun, menatap Arion dengan tatapan yang sulit diartikan.

      "Mereka siap membantu dengan pesonamu tentu saja", Arion menghela napas, Ia tidak bisa bohong pada Luna.

     "Aku butuh informasi, Dan mereka punya akses ke lingkaran yang kita butuhkan", Luna kembali fokus pada patungnya.

     "Aku mengerti, Jadi mereka adalah bidak caturmu?"

     " Mereka tahu ini berbahaya Luna, Aku sudah bilang pada mereka. Dan aku akan menjaga mereka", Arion mencoba menjelaskan, Ia tahu terdengar seperti alasan klise seorang playboy, Luna mengangguk pelan.

      "Aku harap kau benar Arion, Aku hanya tidak ingin ada lagi yang terluka dalam permainanmu" lalu dia berbalik menatap Arion lurus.

     "Aku percaya padamu Arion, Lebih dari yang seharusnya, Jangan hancurkan itu"

     Rasa bersalah itu kemba terasa, Arion tahu kepercayaan Luna adalah sesuatu yang rapuh, sebuah kaca yang bisa pecah dengan satu sentuhan salah.

      Ia mendekat memegang bahu Luna, Sentuhannya terasa menenangkan tidak lagi hanya dipenuhi hasrat. Ada kehangatan yang tulus.

     "Aku bersungguh-sungguh Luna, Kali ini aku bersungguh-sungguh" Arion mencium puncak kepala Luna, menghirup aroma harum yang tajam, yang selalu melekat pada gadis itu.

     "Bagaimana dengan Profesor Hadi?" Arion mencoba mengalihkan pembicaraan ke hal yang lebih substansial.

     "Beliau sedang mencoba menghubungi beberapa jurnalis investigasi yang bisa dipercaya" Luna menjelaskan, suaranya kembali profesional.

     "Dan juga beberapa LSM anti-korupsi, Ini butuh perencanaan matang".

     Tiba-tiba ponsel Arion bergetar, Sebuah pesan dari Clarissa, Arion membukanya, Ada beberapa foto buram.

      Foto-foto itu menunjukkan Dekan Anwar sedang makan malam di sebuah restoran mewah dengan beberapa pengusaha berjas Dan di meja mereka ada dua mahasiswi yang tampak jauh lebih muda dari mereka, tertawa genit sambil memegang tangan para pria tua itu, Arion mengenali salah satu mahasiswi itu.

     ANITA (19, mahasiswi Komunikasi, teman dekat Clarissa dan Tania).

     "Sial" Arion bergumam. "Anita, Dia salah satu yang terlibat".

       Luna melihat foto-foto itu dari balik bahu Arion. Wajahnya mengeras.

      "Ini.. keji, Mereka benar-benar menggunakan mahasiswi kita".

   Arion bersama Kenzie Langsung pergi bertemu Clarissa dan Tania di perpustakaan. Mereka sengaja memilih tempat yang ramai, namun dengan sedikit privasi di area rak buku.

     "Arion, ini foto-foto yang kami ambil semalam" Clarissa berbisik sambil menyerahkan ponselnya.

     "Kami melihat Anita, Dia terlihat tidak nyaman, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa, Pengusaha itu terus memegang-megang tangannya" Tania menambahkan

     "Kami mencoba mendekat tapi penjaga keamanan melarang, Mereka bilang itu pertemuan pribadi", Arion menatap foto-foto itu, Ada kemarahan yang membara dalam dirinya.

     "Ada lagi?" Clarissa ragu-ragu

      "Anita sempat menangis di kamar mandi, Dia bilang dia tidak punya pilihan, Keluarga Anita sedang kesulitan keuangan dan Dekan Anwar menjanjikan beasiswa penuh dan pekerjaan setelah lulus jika Anita bekerja sama dalam beberapa 'pertemuan bisnis" Arion mengepalkan tangan, Kenzie mendengarkan dengan rahang mengeras.

      Ini bukan hanya korupsi, Ini adalah eksploitasi, pemerasan, dan mungkin, perdagangan manusia.

     "Terima kasih kalian berdua" Arion berkata, nada suaranya lebih serius dari yang pernah mereka dengar.

     "Ini sangat membantu", Arion menyentuh bahu Clarissa lalu menatap Tania dengan dalam.

      "Aku bersumpah aku tidak akan membiarkan ini berlanjut, Aku janji akan melindungi kalian semua" Sebuah janji yang ia tahu akan sangat sulit ditepati, Clarissa dan Tania mengangguk terbius oleh ketulusan atau setidaknya apa yang mereka anggap ketulusan Arion. Mereka percaya padanya, Mereka percaya pada Arion, sang pahlawan yang datang menyelamatkan mereka.

     Malam itu Arion tidak bisa tidur, Bayangan Anita yang menangis, wajah Dekan Anwar yang licik, dan tatapan percaya dari Clarissa dan Tania silih berganti di benaknya.

      Ia bangkit menyalakan laptop, Membuka kembali file-file dari USB drive Adam, Menonton video-video itu lagi.

      Setiap adegan, setiap wajah mahasiswi, kini terasa lebih nyata, lebih menyakitkan. Ia melihat ada beberapa nama mahasiswi lain yang sering muncul dalam rekaman pesta-pesta itu. Salah satunya adalah ELARA (19 mahasiswi Komunikasi) yang pernah mengiriminya pesan menggoda, Dan ada juga sebuah nama yang sangat familiar, walaupun tidak terlalu sering muncul di pesta utama namun ia muncul di beberapa meeting privat Dekan.

     " SERENA?" Arion terkejut. Serena Pemimpin Ular Hijau? Mantan teman kencan yang juga menunjukkan obsesi padanya. Arion melihat lagi adegan Serena yang menari-nari menggoda Dekan Anwar di salah satu video buram. Ia terlihat jauh lebih profesional, lebih terbiasa, dan lebih agresif.

     "Sial" Arion bergumam.

     Jaringan ini jauh lebih rumit dari yang ia kira, Serena bukan hanya cemburu, Dia adalah bagian dari sistem.

     Arion mengambil ponselnya, Mengetik pesan untuk Luna.

     "Kita punya masalah baru, Dan itu melibatkan seseorang yang sangat dekat".

     Ia menatap langit malam dari jendelanya, Pertarungan yang sesungguhnya baru saja dimulai, Dan kali ini musuh tidak hanya datang dari depan, tetapi juga dari belakang, dari dalam lingkaran mereka sendiri.

1
Anonymous
Mantap Thor, kalau bisa update tiap hari lah 2 bab
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!