NovelToon NovelToon
Kemelut Di Istana Juragan

Kemelut Di Istana Juragan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Identitas Tersembunyi / Harem / Roh Supernatural / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:69.7k
Nilai: 5
Nama Author: aisy hilyah

Wulan Candramaya, seorang gadis belia yang terpaksa turun gunung atas permintaan bapaknya untuk menikah dengan seorang penguasa dari istana Nagari. Juragan Nataprawira, laki-laki dewasa yang berwajah tampan, tapi terkenal dengan kekejamannya.

Laki-laki berusia tiga puluh lima tahun, memiliki tiga orang istri dan satu orang anak. Wulan adalah istri keempatnya, istri tebusan hutang bapaknya.

Wulan dibuang ke gunung Munding sejak kematian sang ibu oleh bapaknya sendiri. Gunung yang tak terjamah oleh manusia dan konon dihuni oleh para demit. Wulan setuju menikah hanya untuk mengungkapkan misteri kematian sang ibunda tercinta.

Bagaimana Wulan menghadapi intrik licik dari para istri juragan di istana itu? Misteri apa saja yang Wulan temukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

"Hoek!"

Wulan memuntahkan seteguk darah hitam setelah menghabiskan minuman itu. Juragan Nata yang melihat menjadi panik, tapi bingung harus melakukan apa. Memanggil dukun tidak semudah itu.

"Bi Sumi, panggil Mbah Kari, cepat!" titahnya dengan panik.

"Tunggu, Bi! Jangan!" sergah Wulan dengan suara lemah dan napas terengah-engah.

Teluh apa yang dikirim Ratih? Begitu kuat padahal benda itu sudah dibakar.

Wulan bergumam di dalam hati.

"Wulan!" Juragan membantunya untuk duduk.

"Tidak apa-apa, Juragan. Saya baik-baik saja, ini reaksi normal karena racun di tubuh saya," ucap Wulan berbohong.

Dahi juragan mengernyit, mengingat Wulan baik-baik saja saat di pesta tadi.

"Racun? Siapa yang berani meracuni istri saya?" geram juragan, suaranya yang lembut berubah menyeramkan. Wulan sampai bergidik ngeri.

"Bukan, Juragan. I-ini dari gunung," ucap Wulan dengan kepala tertunduk.

Juragan menghela napas dalam-dalam. Membaringkan Wulan di ranjangnya. Mengusap keringat yang bermunculan di wajah ayu itu dengan sentuhan lembut.

"Kamu tidur saja. Saya akan pergi ke ruang kerja. Mungkin akan tidur di sana," katanya sembari mengusap rambut Wulan.

"Tapi, Juragan. Ini adalah malam pengantin Juragan dan Neng Wulan, tidak baik kalau tidur terpisah," ujar Bi Sumi menatap kasihan pada Wulan.

Esok pasti akan menjadi buah bibir orang-orang di seluruh istana Nagari. Setelahnya, pasti akan menyebar di seluruh penduduk desa Munding. Membayangkan itu, Wulan sudah pasti akan menjadi bahan cibiran orang-orang.

"Bibi ada benarnya juga. Nanti saya akan kembali setelah menyelesaikan urusan," katanya seraya beranjak dari ranjang.

"Sudah malam begini, sebaiknya jangan menerima tamu. Siapapun itu!" titah sang juragan kepada Bi Sumi sebelum pergi dari kamar Wulan.

"Baik, Juragan." Bi Sumi mengangguk patuh, segera mengunci pintu dan mematikan damar. Menandakan penghuni kamar telah tertidur.

****

"Bagaimana? Kamu sudah mendapat kabar tentang gundik itu?" tanya Ratih kepada dayangnya.

"Maafkan saya, Nyai. Saya tidak bisa mencari tahu karena kamar perempuan itu dijaga ketat," jawab dayangnya Ratih penuh sesal.

Ratih mendengus, membanting sisir di meja rias kesal. Akan tetapi, kemudian dia menghela napas dan tersenyum.

"Tidak apa-apa. Besok kita akan mencari tahu sendiri dari Lastri dan Nengsih. Mereka yang akan membawa kabar untuk kita," katanya seraya beranjak dari hadapan cermin dan pergi ke ranjangnya.

Lampu dimatikan, dayang-dayang duduk di kursi kayu menjaganya.

****

"Juragan!" Kang Sumar menyambut kedatangan majikannya.

Keduanya masuk ke sebuah ruangan yang dipenuhi buku-buku kuno. Ruang kerja juragan yang tidak mengizinkan siapapun untuk masuk tanpa izinnya.

"Panji!" Juragan Nata memanggil seseorang.

Satu sosok pemuda dengan pakaian serba hitam muncul entah dari mana.

"Saya, Juragan!" Ia membungkuk di hadapan juragan.

"Panji, cari tahu tentang kehidupan Wulan di gunung Munding. Racun apa yang dibawanya dari sana, dan apakah berpengaruh pada kesehatannya. Saya ingin semua informasi ini secepatnya!" ujar juragan Nata dengan tegas dan tak ingin bantahan.

"Baik, Juragan!" Panji menyanggupi.

"Tapi setahu saya, gunung Munding dipenuhi binatang buas dan berbisa. Bagaimana selama ini neng Wulan bisa bertahan hidup di sana?" ucap Kang Sumar merasa bingung sendiri.

"Itulah yang harus kamu cari, Panji! Besok bawalah beberapa orang untuk menyelidiki gunung itu. Rasanya tidak mungkin dia tinggal sendirian di gunung itu," ucap juragan Nata sembari berpikir dalam tentang kehidupan Wulan di gunung yang tak terjamah manusia itu.

"Baik, Juragan!' Panji berucap tegas, lalu kembali menghilang dalam sekejap mata.

Kang Sumar melanjutkan obrolan dengan laporan-laporan keuangan dari semua bisnis yang dijalankan juragan Nata.

Kebun teh, ladang padi, dan sayuran, juga gudang beras, dan ladang cabai miliknya. Juragan merasa puas dengan laporan tersebut. Semuanya tertata dengan rapih dan jelas.

"Baiklah. Terus pantau semuanya, cuma kamu yang saya percaya, Sumar. Tolong, jangan khianati saya," ucap juragan menekankan kata terakhirnya.

Kang Sumar menjatuhkan diri berlutut di hadapan juragan. Dengan kepala tertunduk, ia mencoba menepis rasa gugup dan takut.

"Baik, Juragan. Saya berjanji tidak akan pernah berkhianat kepada Juragan. Jika saya melakukan itu, maka nyawa saya dan keluarga saya adalah taruhannya," janji Kang Sumar tidak main-main.

Juragan Nata puas mendengar sumpah itu. Kang Sumar, Panji, dan Bi Sumi adalah tiga orang yang paling dipercaya juragan di seluruh desa Munding. Ia mengangguk sambil tersenyum.

"Sepertinya ada yang tidak beres di istana ini, Sumar. Setiap malam saya selalu merasa kepanasan," ucap juragan diakhiri helaan napasnya yang panjang.

"Saya akan mencari tahu, Juragan!" Kang Sumar akan menyelidiki istana Nagari itu.

"Mungkinkah ...."

1
Zieya🖤
apa org misteri itu sebenarnya, ibu tiri juragan?...... aku rasa dia orgnya...
Memyr 67
𝖻𝖺𝖽𝖺𝗂 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝖻𝖾𝗋𝗅𝖺𝗅𝗎? 𝖻𝖾𝗋𝗅𝖺𝗅𝗎 𝗌𝖾𝗆𝖾𝗇𝗍𝖺𝗋𝖺? 𝗆𝖺𝗌𝗂𝗁 𝗆𝗂𝗌𝗍𝖾𝗋𝗂𝗎𝗌 𝗂𝗇𝗂 𝗂𝖻𝗎 𝗍𝗂𝗋𝗂 𝗃𝗎𝗋𝖺𝗀𝖺𝗇 𝗇𝖺𝗍𝖺 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗌𝖾𝗍𝗂𝗋 𝗆𝖺𝗄 𝗅𝖺𝗆𝗉𝗂𝗋 𝗂𝗍𝗎.
Memyr 67
𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗂𝖻𝗎𝗇𝗒𝖺 𝗐𝗎𝗅𝖺𝗇, 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝗌𝗂𝗁𝗂𝗋, 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗂𝗋𝗂𝗆 𝗌𝗂𝗁𝗂𝗋 𝗂𝗍𝗎 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝗂𝖻𝗎𝗇𝗒𝖺 𝗐𝗎𝗅𝖺𝗇 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗆𝖺𝗆𝗉𝗎 𝗆𝖾𝗅𝖺𝗐𝖺𝗇, 𝖽𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅?
vj'z tri
kang Sumar gak pelukan sama panji 😅😅😅😅biar ikut pelukan gitu😅😅😅
Ochyie Aguztina
lanjut ,,,,ini ulahnya si Ambu emak tirinya akang ,,,ayyahna nata sakit pulang mungkin di guna guna sama si Ambu sihir ....
terus kemna adek nya kang nata ....
Quinza Azalea
udah tegang aja tdi,syukurlah wulan bisa selamat
Sri Anti
mau up LG thor
Liana CyNx Lutfi
Masih panjang perjuanganmu wulan ditmbh juragan yg apa2 melibatkan perasaan seharsnya juragan jngn terlalu memperlihatkan kebucinan kpada wulan agar sumber masalah ini cepet selesai ,,tdak ada tindakan atau apa dr juragan hnya wulan yg berjuang mengungkap semua kejahatan ini dr siapa ...ayo juragan bantu wulan selidiki masak tdak ada rasa curiga sama ibu trinya bahkan bpknya aza'saki2tn puluhan taun tnpa tau pnyakitnya apa
Ochyie Aguztina
lanjut
Memyr 67
𝗅𝖺 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌?
Liana CyNx Lutfi
Muda2hn wulan tdak kenapa2
vj'z tri
pernyataan yang salah 😡😡😡😡😡 siap siap kau akan terima bala🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥😡😡😡😡😡😡san nay
vj'z tri
maka nya bro kalau habis makan manis terus mau tidur itu sikat gigi dulu bro 🤣🤣🤣🤣🤣🤣biar gak gupis gigi lu 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
jangan mendekat Wulan siapa tahu itu jebakan 🫣🫣🫣🫣🫣🫣
Quinza Azalea
makin seru lanjut thor💪😍
Noor hidayati
kayaknya sumber masalah semuanya itu ibu tiri nata,karena sang keponakanya juga disodorkan untuk menjadi istri nata,ibu tiri nata punya maksud terselubung,yakni ingin menguasai harta dan jabatan nata,penyakit ayahnya nata juga dari istri mudanya
Quinza Azalea
haturnuhun
Dsy_Sagitariuzz
jgn² ibu tirinya juragan bersekutu dgn wanita berjubah🤔
Ochyie Aguztina
lanjut
Liana love93
Ini fix ibu tirinya yg jahatnya melebihi fir aun
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!