Sepasang anak sekolah, yang tidak saling mengenal. Berteduh di gubuk reyot pinggir jalanan sepi, di tuduh berzina dan berujung di Nikahkan secara Paksa.
"Sebentar, ini salah Paham!!."
"Kami bahkan ngga saling kenal."
Namun sayangnya, suara mereka tidak di dengar. Mereka di arak menuju masjid, dan di Nikahkan di sana.
Apa yang akan terjadi, pada dua sejoli yang tidak saling kenal, tapi tiba tiba jadi suami istri?. Usia mereka masih belia dan masa depan mereka masih panjang.
Ikuti Kisahnya (^^)
Note : Berdasarkan imajinasi author, selamat membaca :)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Keluarkan dari Sekolah
@Al.Donovan memposting foto ↓
@Al.Donovan ___ Lari Pagi pertama bersama Cintaku @AuroraNavarro_ Setelah ini, ayo penuhi semua wish list mu ^_^.
Terimakasih @studiokeren Sudah mengabadikan moment kami, ini foto yang indah dan penuh kenangan.
______10.540 komentar ^
"Wow, bagus bangett."
"Ini foto yang kemarin itu?."
"Wih kece."
"Atwo."
"Manis banget."
"Kawal sampe nikah."
"Langgeng terus Atwo."
Alvian tersenyum membaca komentar, dia juga cukup bangga melihat Aurora yang tidak star syndrom. Meskipun terkenal dan memiliki fans, Aurora tidak pernah mengunggah Alvian sama sekali. Dia hanya memposting beberapa strory untuk asupan para penggemar dan Haters tentu saja.
Hari ini Alvian dan Aurora masih belum berangkat sekolah, mereka terkena SP karena kejadian kemarin. Aurora mengajak Alvian belanja di minimarket terdekat, dan kini Alvian sedang menunggu Aurora bersiap di ruang keluarga.
Alvian melihat Video saat Aurora belajar naik motor, dia tersenyum geli dan bahagia. Siapa sangka dia bisa merasa sesenang ini hanya karena mengajari wanita Desa naik motor, Alvian memposting Video itu di Reels, dengan caption yang hangat.
"Bakal gue ajarin banyak hal, bersamaku semua tentangmu di rayakan."
Itu lah caption yang tertera di video itu, banyak komentar yang ikut merasa salting dan bahagia. Banyak yang memuji, karena sebagian dari mereka tidak langsung bisa naik motor dalam sekali percobaan.
Aurora turun dengan pakaian santai, membawa tas selempang kecil dan rambutnya di Cepol acak. Mereka pergi ke minimarket membawa mobil, karena belanjaan mereka akan banyak.
Aurora sangat antusias karena ternyata uang yang dirinya terima cukup banyak, Selain sembako dia juga akan menyelipkan amplop di dalam bingkisan.
Alvian membantu Aurora belanja, mulai dari beras, minyak, mie, kecap, susu, telur, gula, kopi, teh, jajanan anak, waffer dan lainnya. Alvian menggunakan kamera belakangnya dengan baik, terus mendokumentasikan dengan manis. Dulu Alvian sangat dingin dan cuek, tapi entah kenapa sekarang merasa ada yang kurang jika tidak merekam moment.
Setelah belanja mereka kembali ke mansion, dibantu pelayan mulai membuat bingkisan dalam tas yang sudah di beli. Aurora sibuk menghitung uang dan memasukkannya dalam amplop, setelah itu menyelipakan di dalam tas dan berdoa dalam hati semoga berkah.
Aurora juga memberikan amplop pada semua pekerja di mansion Donovan dan yang di Rumah juga secara TF. Aurora selalu menanamkan dalam hati, jika ingin bersedekah, pastikan orang di sekelilingmu tidak kelaparan.
Alvian mengendarai mobil ke jalanan ramai, saat melihat pemulung dia akan berhenti, Aurora akan turun memberikan sedekah, begitu terus sampai parsel yang mereka bawa habis. Alvian merekam sembunyi sembunyi, dia akan memposting nanti agar dunia tau betapa baik Istrinya ini.
Setelah selesai bersedekah merek pulang saat siang terik, keduanya kelelahan dan minum air es untuk meredakan dahaga. Saat sedang istirahat itu lah, Pelayan datang memberikan sepucuk surat.
Alvian menerima dan mulai membukanya, alisnya Mengkrenyit sedangkan Aurora nampak melotot, itu surat dari sekolah mereka.
Tertulis jika Alvian dan Aurora di keluarkan dari sekolah karena tindak Kekerasan. Aurora tidak menyangka dia akan merasakan di keluarkan dari sekolah, Alvian sendiri terlihat cuek.
"Gimana dong? kita putus sekolah?." Cicit Aurora.
"Ya engga, kan masih ada sekolah elite lain." Santai Alvian.
"Emang mau Nerima siswa nakal kaya kita?." Sedih Aurora.
"Tenang aja, kita akan tetap sekolah. Nah karena kita di keluarkan, artinya kita bakal libur panjang sampai Nemu sekolah baru. Gimana kalo kita Naik gunung?." Tanya Alvian.
"Serius?!." Aurora nampak antusias.
"Ngga, sebelum naik gunung ayo jalan-jalan ke luar Negeri." Ucap Alvian.
"K-keluar negeri? naik pesawat?!." Aurora melotot.
"Iya minimal satu bulan penuh kita jalan-jalan. Penuhin semua wish list kamu." Ucap Alvian.
"Mauuu." Aurora berbinar.
Setelah mereka dikeluarkan, bukannya sedih mereka justru pulang ke rumah mereka dengan hati senang. Alvian mulai packing barang, mereka akan jalan-jalan ke luar negeri sebentar. Lalu naik gunung, dan melakukan semua hal yang Aurora inginkan.
Tujuan pertama adalah Paris, Alvian ingin Aurora melihat langsung menara Eiffel. Tapi disana sangat banyak copet, Alvian harus mengajarkan Aurora untuk berhati hati membawa barang bawaan. Terutama Paspor dan dokumen penting lainnya.
Aurora merasa jantungnya mau copot saat pertama kali naik pesawat, dia merasa dag dig dug seerr, merasa kakinya melemas dan semua bayangan buruk terlintas di kepalanya.
Meskipun keberangkatan penuh drama karena Aurora masih bingung dan tidak fasih bahasa inggris, Alvian mengajarkan banyak hal pada Aurora agar dia mengerti sedikit demi sedikit.
@Al.Donovan memposting foto ↓
@Al.Donovan ______ Cintaku @AuroraNavarro_ pertama kali ke Paris (*_*)
__________12rb komentar ^
"Anjir cople goals."
"Tiba-tiba di Paris, ada aja gebrakannya."
"Jangan pulang bawa anak."
"Serasi banget Atwo."
"Diantara mereka, aku yang paling Kecintaan."
"Kalian ngga sekolah?."
"Mereka di keluarin."
"Kocak, di keluarin dari sekolah langsung gas ke Paris. Orang kaya emang beda."
@Al. Donovan memposting foto ↓
@Al. Donovan ______ Cintaku @AuroraNavarro_ pertama kali ke Korea, nangis kejer minta makan babi anjir, dia kira Ayam :-D
__________24rb komentar ^
"Hahahah ngakak banget."
"Kasih ramen aja Al."
"Liat muka nangisnya dong."
"Emang mereka Islam."
"Ketinggalan berita apa nih."
"Bukannya mereka beda Agama."
"HAHAHHAHAHAH."
Setalah dari Paris, mereka memutar menuju Korea selatan. Berlibur dan kulineran di sana, Aurora belajar banyak hal, dia meresap semua ilmu dengan sebaik mungkin. Setelah dari Korea, mereka akan pulang.
Mereka mencoba berbagai gaya saat di hotel, menyalurkan imajinasi liar mereka. Muali dari gaya kayang sampai helikopter, semuanya sudah di coba dan di riview secara jujur.
Aurora pulang dengan membawa banyak ilmu dan pemahaman, tidak lagi takut naik Pesawat. Tidak bingung saat di bandara, tau sedikit tentang bahasa asing dan masih banyak lagi. Aurora jadi semakin gaul dan tidak kampungan lagi.
Di pesawat Aurora menatap langit dengan hati berdebar, dia sudah merasakan semua impiannya di masa kecil. Tiba-tiba Aurora menangis, karena teringat dengan Nenek dan Kakeknya yang sudah mengurus dirinya sejak kecil.
"Kenapa nangis sayang?." Kaget Alvian.
"Aku juga sedih, inget Nenek sama Kakek. Harusnya aku bawa mereka juga, harusnya mereka juga ngerasain ini semua." Ucap Aurora, dengan Isak tangis.
"Its Oke, mereka kan memang ikut. Merasa pasti ikut dan seneng liat kamu bahagia, mereka pasti bahagia banget liat kamu yang sekarang." Ucap Alvian.
"Makasih ya, kamu udah ngenalin banyak hal sama aku. Ngajak aku ke banyak tempat, makasih banyak." Ucap Aurora.
"Sama-sama, masih banyak tempat dan hal seru yang belum kita lakuin bareng. Tenang ya, boleh sedih tapi jangan terlalu berlarut-larut." Ucap Alvian.
Aurora tersenyum, merasa senang dengan perubahan Alvian yang signifikan. Alvian jadi terlihat dewasa, hangat dan sabar. Dia merasa beruntung dan justru berterimakasih pada para warga yang sudah memfitnahnya.
"Terimakasih ya Allah, Maaf kalo masih jauh dari kata beriman. Tapi terimakasih banyak atas hal hal baik yang sudah terjadi, terimakasih banyak." Batin Aurora.