NovelToon NovelToon
Pembalasan Mafia Kejam

Pembalasan Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Beda Usia / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lovleyta

Raffaele Matthew, seorang Mafia yang memiliki dendam pada Dario Alexander, pria yang ia lihat telah membunuh sang ayah. Dengan bantuan ayah angkatnya, ia akhirnya bisa membalas dendamnya. Menghancurkan keluarga Alexander, dengan cara membunuh pria tersebut dan istrinya. Ia juga membawa pergi putri mereka untuk dijadikan pelampiasan balas dendamnya.
Valeria Irene Alexander, harus merasakan kekejaman seorang Raffaele. Dia selalu mendapatkan kekerasan dari pria tersebut. Dan harus melayani pria itu setiap dia menginginkannya. Sampai pada akhirnya ia bisa kabur, dan tanpa sadar telah membawa benih pria kejam itu.
Lalu apakah yang akan dilakukan Valeria ketika mengetahui dirinya tengah berbadan dua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovleyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Putra Sahabatmu

Flashback

"Siapa kalian ini? Main masuk secara paksa di rumah atasan kami!" Penjaga rumah keluarga Alexander menahan beberapa pria berbadan besar masuk ke dalam rumah.

Lalu kaca mobil bagian belakang diturunkan. Raffaele berbicara biasa saja namun aura dingin dan dominannya terasa.

"Saya ingin bertemu dengan Tuan Dario. Saya Giovanni, salah satu klien Tuan Dario." Ucap Raffaele pada penjaga rumah keluarga Alexander.

Mendengar itu, lantas segera penjaga rumah mempersilakan mereka masuk ke dalam. Walaupun ada rasa kurang percaya, apalagi adanya beberapa pengawal bersama pria tadi. Selama ini, klien yang datang di kediaman atasannya ini selalu datang hanya bersama dua orang saja. Sedangkan ini ada beberapa pengawal yang ikut. Apakah orang tadi seseorang yang sangat berpengaruh sampai harus ada pengawalan ketat?

"Tuan Giovanni sampai datang ke sini? Padahal tadi saya sudah mengatakan biar saya saja yang mendatangi Tuan Giovanni." Dario di tengah permasalahannya saat ini masih bisa mengulaskan senyumnya.

"Saya tau keadaan Tuan Dario saat ini lagi kacau. Jadi saya yang mengalah mendatangi Tuan Dario." Kata Raffaele.

Dario tersenyum tipis. Ada sebuah helaan napas panjang yang pria itu keluarkan. Lalu kembali menatap Raffaele yang duduk berhadapan dengan dirinya.

"Tuan Giovanni benar sudah mendapatkan siapa dalang yang membuat perusahaan saya mengalami kerugian besar ini? Siapa orang itu Tuan Giovanni?" Begitu tidak sabarnya Dario ingin mengetahui jawabannya.

Tadi, ia sempat mendapatkan kabar jika pria di hadapannya ini telah mendapatkan informasi, siapa dalang kekacauan perusahaannya ini. Makanya pria tersebut sekarang mendatangi rumahnya. Awal kedatangan Raffaele tadi, Dario sempat terkejut dengan beberapa orang bodyguard. Tapi setelahnya, Raffaele menjawabnya dengan dalih jika mereka adalah pengawalnya untuk mengawasinya.

"Dia orang yang sangat berbahaya. Dan mempunyai dendam dengan Tuan Dario." Jawab Raffaele.

"Dendam? Siapa orang yang memiliki dendam kepada saya? Selama ini saya merasa tidak pernah memiliki masalah dengan siapapun." Ucapan Dario ini membuat Raffaele tertawa mengejek, namun lirih.

Bisa-bisanya pria paruh baya di depannya ini berkata seperti itu. Apakah pria tersebut dengan mudahnya sudah lupa dengan membunuh ayahnya dulu? Raffaele geram rasanya. Kedua tangannya sudah mengepal erat, bahkan urat-urat di tangannya sampai terlihat. Akan dirinya perlihatkan seperti apa kemarahannya kepada pria di depannya ini.

"Mungkin Tuan Dario lupa. Coba Tuan ingat-ingat lagi, mungkin saja Tuan Dario pernah membunuh seseorang? Atau mungkin yang lainnya." Sengaja Raffaele mengatakan soal pembunuhan, agar Dario bisa langsung mengingat.

Namun yang terjadi malah hanya sebuah tawa kecil sembari pria itu menggeleng. "Saya tidak pernah membunuh siapapun. Untuk apa saya melakukan itu."

Masih melihat bagaimana Dario membela diri. Dan terus menutupi kesalahannya. Amarah Raffaele semakin naik ke ubun-ubun. Rahangnya sampai mengeras. Dan tatapannya berubah tajam.

Lalu tiba-tiba ia merubah posisi duduknya. Yang awalnya duduk sopan. Kini pria 29 tahun itu menaikan kakinya ke atas lutut. Kedua sikunya bertumpu pada kakinya. Duduk dengan arogan menatap Dario. Perubahan sikap Raffaele tersebut disadari oleh Dario.

"Tidak pernah membunuh ya?" Raffaele mengangguk, tapi ia jelas sedang mengejek.

"Ada apa Tuan Giovanni? Apa saya salah berbicara?" Tanya Dario, ia sangat heran dengan perubahan sikap dan intonasi bicara pria di depannya ini.

Mendadak suasana ruangannya ini suram. Raffaele matanya menyorot tajam ke Dario. Seolah tatapan itu seperti sebuah pedang yang bisa menghunusnya.

"Tuan Dario Alexander. Sahabat Tuan Adriano Matthew." Ujar Raffaele.

Tampak wajah Dario terkejut saat Raffaele menyebutkan nama sang ayah. Senyuman miring timbul dari bibir pria dingin tersebut.

"Kaget? Tuan Dario terkejut dengan saya yang menyebutkan nama sahabat Tuan tadi?"

"Oh tunggu! Bukan sahabat, karena jika memang Tuan Adriano Matthew itu sahabat Anda, tidak mungkin Anda bunuh bukan?" Lanjut Raffaele.

"Bunuh? Tuan Giovanni ini berbicara apa? Saya tidak pernah membunuh siapa pun." Balas Dario, karena ia tak merasa telah membunuh seseorang. Apalagi membunuh sahabatnya itu.

"Lalu Anda pikir apa yang saya lihat 15 tahun yang lalu adalah sebuah mimpi buruk saya?!" Kali ini Raffaele mulai sedikit demi sedikit membuka identitas aslinya.

Kening Dario mengernyit. Ia bingung. Lima belas tahun yang lalu? Perasaannya, ia tidak pernah merasa mengenal pria di depannya ini. Dan pria tersebut terlalu muda jika merupakan kenalannya.

"Tuan Giovanni sepertinya salah sangka." Dario mencoba meluruskan.

Namun sayangnya kalah cepat dengan tindakan kemarahan Raffaele. Ia sudah tidak suka berbelit-belit lagi. Ia akan perlihatkan siapa dirinya yang sebenarnya.

"Cukup Tuan Dario!" Suara Raffaele meninggi tegas.

"Saya bukan Tuan Giovanni. Itu hanya nama samaran saya saja untuk menipu Anda." Lanjutnya.

"Apa ini maksudnya Tuan Giovanni? Menipu saya untuk apa? Apa salah saya?" Terkejut jelas dirinya terkejut mengetahui semua itu. Dario ternyata selama ini telah dikelabui.

Kemudian Raffaele menginterupsi agar anak buahnya yang saat ini berada di luar untuk masuk. Hingga banyak pria bertubuh besar masuk dan mencekal tubuh Dario. Yang seketika itu langsung berteriak hingga penjaga rumahnya berlari menemuinya. Melihat tuannya seperti ada yang tidak beres, penjaga itu berniat menolong namun sebuah tembakan di arahkan ke pria tersebut. Sampai pada akhirnya pria tersebut tewas tergeletak di ruang tamu.

"Bawa istrinya pria ini ke sini!" Titah Raffaele.

"Apa mau kamu?! Siapa kamu sebenarnya?" Teriak Dario.

Raffaele mencengkram rahang pria paruh baya itu lalu melepasnya kasar hingga membuat kepala Dario menyamping. Dicengkramnya kerah kemeja Dario, menatap mata pria tersebut dengan begitu menghunus. Dan satu pukulan dilayangkan begitu keras ke perut Dario. Tak puas, Raffaele memukulnya untuk yang kebeberapa kalinya dan secara membabi buta. Sampai cairan merah keluar dari mulut Dario.

...****...

Sebuah teriakan seorang wanita membuat pandangan Dario yang menunduk itu terangkat pelan. Ia menggeleng, melihat istrinya diseret oleh anak buah pria yang menipunya.

"Lepaskan istri saya! Jika kamu hanya ada masalah dengan saya saja, tolong selesaikan dengan saya jangan berimbas ke keluarga saya!" Kata Dario dengan suara yang sekali terbatuk.

Tapi siapa yang mendengar? Raffaele? Dia sama sekali tidak peduli. Yang ia pedulikan saat ini adalah, membalas dendamnya yang sudah menumpuk selama 15 tahun ini.

"Ikat dia dan lemparkan ke dekat suaminya!" Kembali Raffaele memberikan perintah yang langsung dilakukan oleh para anak buahnya.

"Ekhmmmm!" Dasha hanya bisa menjerit tertahan dengan mulutnya yang dibungkam.

Raffaele berjalan mondar-mandir di depan Dario dan Dasha. Tangannya tersilang di depan dada. Memadangi kedua orang yang duduk di lantai dengan tatapan puas. Namun rasanya belum terpuaskan.

"Tuan Dario, Nyonya Dasha." Panggil Raffaele secara tenang namun nadanya mengintimidasi.

"Perkenalkan, saya adalah Raffaele Matthew. Putra satu-satunya Adriano Matthew. Yang telah Tuan Dario bunuh 15 tahun yang lalu." Ungkap Raffaele.

"Raffaele? Ini beneran kamu nak?" Dario kaget sekaligus tidak menyangka. Orang yang dicarinya beberapa tahun yang lalu sekarang berada di hadapannya. Namun, dengan sebuah kesalahpahaman dan dendam.

"Tidak usah Anda berpura-pura baik! Nyatanya Anda pembunuh! Anda membunuh Papi saya! Tapi dengan entengnya Anda mengatakan jika tidak pernah membunuh siapapun." Bentak Raffaele diselingi tawa bengisnya.

"Bukan aku yang membunuh Papi kamu nak. Orang lain yang..."

"DIAM!" Raffaele menyela perkataan Raffaele.

"Anda pikir saya bisa dibohongi? Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri. Tuan Dario yang telah membunuh Papi saya, dengan pistol yang Anda pegang pada waktu itu!" Murka Raffaele semakin menyala.

"Anda tau bagaimana keadaan saya saat itu? Saya hancur. Hanya Papi saya yang saya punya. Tapi dengan tragisnya Anda bunuh Papi saya! Sahabat macam apa Anda ini. Bajing*n!" Umpat Raffaele dengan menendang kursi tempatnya duduk tadi hingga terpental hampir mengenai Dario dan istrinya.

"Kamu salah paham Raffaele. Biar Om jelaskan apa yang sebenarnya terjadi 15 tahun yang lalu. Dan ada yang ingin Om tunjukan padamu." Mengetahui jika kini dirinya tengah berhadapan dengan putra sang sahabat. Dario mengubah panggilannya pada pria tersebut.

Raffaele sudah tidak mau tahu. Pria itu acuh dan menolaknya. Ia tak ingin mendengarkan penjelasan yang menurutnya palsu dari mulut Dario.

"Tidak perlu! Yang aku mau saat ini adalah membunuhmu. Tapi, sebelum itu kita akan tunggu sampai putrimu datang. Agar dia bisa merasakan apa yang telah aku rasakan dulu." Raffaele tertawa keras. Dia tumbuh menjadi pria dingin tak tersentuh. Bahkan Raffaele bisa bersikap jahat jika dirinya sedang marah seperti sekarang ini.

...****...

"Lepaskan aku pria pembunuh!" Teriak Valeria.

1
Putri Sahara
lanjut thor
partini
kalau sampai bisa kabur dan bibi membantu nya ,wah bisa di eksekusi kamu bisa
Mia Camelia
lanjut thor😁
Risnanyabudi
aku rasa Raffaele itu hnya dimanfaatkan oleh Daddy angkat nya papinya mungkin dibunuh sama Daddy angkat Raffaele 🙄klo kebenaranya terungkap pasti bakal nyesel tu raffaele
TRI FAA
lanjut thorr
partini
setalah kabur semoga Rafael stres karena sudah ada rasa di hati nya biar nyesek orang ko jaharaaa sekali
Raquel Leal Sánchez
Wahhh!!
lord ivan
Satu kata buat cerita ini: keren abis!
Dear_Dream
Jalan ceritanya bikin penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!