Mengulang Kisah

Oscar mencoba melepaskan tangan Lena tapi genggaman tangan nya sangat kuat, Oscar pun pasrah, ia membiarkan Alena menggenggam tangan nya.

Oscar kembali menatap Alena yang kembali memejamkan mata. Entah Ada rasa sedih melihat Alena terbaring ditempat tidur itu. Tanpa sadar tangan nya pun mengusap beberapa kali ujung kepala Alena.

Cyntia akan masuk ke ruangan Alena, namun langkah nya terhenti melihat Oscar menyentuh Alena. Rasa cemburu menyelimuti hati nya, namun ia harus mengontrol emosinya. Ia membuka pintu kamar tersebut, ia melihat Oscar menarik tangan nya dari kepala Alena dengan cepat.

Cyntia pun memeriksa kembali Alena.

" aku belum makan, mau makan bareng?" tanya Cyntia.

Dengan cepat Oscar menggelengkan kepalanya, dan itu membuat Cyntia kesal.

" apa benar dia adik mu? " Cyntia mulai bertanya dengan nada sinis.

Oscar pun menatap tajam Cyntia.

" siapa pun dia, tugas mu adalah menyembuhkan nya, tidak perlu bertanya detail apa hubunganku dengan nya, yang pasti mulai hari ini dia adalah orang yang penting buatku dan harus aku jaga setelah Lyka " jawab Oscar sedikit tegas.

Ia mengetahui sifat mantan nya tersebut, ia sangat posesif. Dan karena itu lah yang membuat hubungan mereka kandas. Oscar tidak tahan dengan sikap nya tersebut, ia menyayangi Cyntia tapi ia juga sangat membenci sikap nya tersebut. Bahkan Lyka menjadi korban nya.

" orang yang penting? " Cyntia bertanya sinis kembali.

" ayo lah Cyn, kita sudah putus , aku ngga mau berdebat disini " ucap Oscar menahan emosinya.

" ok, aku tunggu di tempat biasa " Cyntia meninggalkan Oscar dikamar Alena.

Sementara itu Elena mengetahui pertengkaran Oscar dan Cyntia. Ia mendengar semua ucapan Oscar kepada Cyntia. Namun ia berpura-pura memejamkan mata nya.

Oscar keluar dari kamar dan menyusul Cyntia, ia harus menyelesaikan masalah nya hari ini, ia tidak ingin dibayang-bayangi oleh keberadaan Cyntia lagi walaupun masih ada sedikit rasa sayang nya namun ia merasa sudah cukup untuk bertahan.

" jelaskan siapa dia?"

" aku tidak akan membahas dia. Tapi aku akan membahas tentang kita"

" kita? Setelah kamu bilang kalau dia orang yang penting buatmu?"

" stop untuk menemui dan mengganggu ku, kita sudah tidak bisa bersama lagi, aku sudah bilang sama kamu sebelum nya "

" kamu tidak bisa pergi dari ku, kemana pun kamu berada aku akan berada di situ "

Oscar pergi meninggalkan Cyntia, tanpa melihat nya lagi, dia sudah muak dengan Cyntia bahkan entah kenapa sedikit rasa sayang nya kini mulai memudar.

Oscar bekerja di rumah sakit tempat ayah nya Cyntia, ayah nya memiliki jabatan yang cukup tinggi disana, sehingga Cyntia suka bersikap manja dan semena-mena. Berulang kali Oscar di tegur oleh ayahnya Cyntia, hanya karena mereka berantem masalah kecil, bahkan ayah nya mengancam Oscar dengan mengatakan bahwa ia akan dikeluarkan dan tidak dapat bekerja di rumah sakit mana pun bila Oscar meninggalkan Cyntia.

Sementara dikamar VIP tempat Alena rawat inap, Alena masih mengingat jelas ucapan Oscar.

 "orang yang penting?" kalimat itu terus terngiang di telinganya.

"sejak kapan kami sedekat itu sampai dia bilang begitu sama mantan nya" lirih Alena

Papi Alena pun datang membesuk putri nya.

" maaf papi ngga bisa jaga kamu tadi "

" ngga apa-apa, Lena ngerti "

"Tante Meisha titip salam, dia ngga bisa ikut, karena capek habis acara"

Alena tersenyum tipis.

"ada yang mau papi sampaikan ke kamu"

" ini berkas wasiat almarhum mami kamu, semua aset mami kamu diwariskan atas namamu"

Alena membuka nya, ia melihat angka-angka yang belum pernah dia lihat sebelum nya. Mami nya memiliki beberapa saham di beberapa rumah sakit di negeri ini.

" papi yakin ini semua punya mami?"

Papi nya mengangguk "papi menyimpan nya tanpa ada yang tau termasuk istri papi yang baru, karena papi tau jika ada yang tau, maka akan ada yang memanfaatkan mu dan papi"

" Apa yg harus Alena lakukan pi? "

" kamu sudah mempelajari nya dari mami mu, walaupun kamu baru mau lulus SMA tapi papi yakin kamu pasti tau apa yang harus kamu lakukan, karena seumur hidup mami, hanya kamu yang selalu ada di samping mami mu".

Alena mengingat kembali, dari kecil hingga mami meninggal, Alena selalu di ikut sertakan kedalam kegiatan mami nya, seolah sudah menyiapkan dirinya untuk meneruskan milik mami nya.

" papi tidak mengusir mu dari rumah setelah papi menikah, papi menyuruh mu kuliah di tempat yang bagus agar kamu bisa belajar mengelola apa yang sudah ditinggalkan oleh mami mu"

Tanpa sepengetahuan dirinya papi nya sangat menjaga dan memperdulikan nya dengan caranya sendiri. Dan caranya itu yang membuat dirinya menjadi salah menilai sikap papinya.

" setelah ini, kamu bisa pergi belajar secepatnya, dan kembali pun secepatnya" ucap papi nya lagi.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

1 Tahun Kemudian

Alena resmi menjadi anak kuliahan. setelah ia menandatangani surat ahli waris mami nya, beban nya menjadi berat. Hidup nya kini mempunyai misi yang harus ia capai target nya.

Selama ia tinggal di negeri orang, ia sangat difasilitasi hidupnya oleh papi nya. ia tidak kekurangan apapun. Namun ia tidak ingin menikmati hal itu begitu saja, ia ingin mencari pengalaman menghasilkan uang sendiri dengan hobinya.

Walaupun hobi nya ini tidak berkaitan dengan jurusan di perkuliahan nya, namun hasil uang tersebut lumayan untuk membantu penyandang kanker di tanah air nya.

Alena juga mengikuti organisasi sosial untuk menjadi donatur dan membantu sesama yang membutuhkan, bahkan ia mulai mengenal beberapa donatur lain nya untuk memperluas koneksi nya kelak.

*****

Hari ini Alena akan datang ke acara amal organisasi tersebut. Ia akan bertemu dengan beberapa donatur lain nya.

Ia berjalan menuju sebuah lapangan terbuka tempat acara amal tersebut dilakukan. ia bertemu dengan beberapa orang yang memang ia sudah kenal.

"Alena ada yang mau saya kenalkan ke kamu nanti" ucap salah satu kenalan nya.

"siapa? " Alena bertanya.

Tak lama orang tersebut datang menghampiri nya.

" Alena ini orang nya, kenalkan nama nya Oscar"

Mata mereka saling bertemu, terkejut dan tidak menyangka mereka akan bertemu kembali setelah terakhir Alena sakit usus buntu.

Tapi kali ini ia melihat mata teduh seorang Oscar, tatapan nya tidak lagi sinis. walau masih terlihat cool tapi ia mencoba lebih tenang dan santai.

" heii, kok bengong? iya saya tau dia memang cantik, tapi tolong di kondisikan " ucap temanya tersebut menggodanya.

Oscar tersenyum tipis

" dia tidak berubah sama sekali, memang sudah cantik dari dulu" Oscar kini terang-terang memuji kecantikan Alena.

Alena yang mendengar pujian tersebut sangat terkejut. Seorang Oscar bisa memuji dan berbicara manis.

" kena angin apa kamu muji aku seperti itu? "

dia kembali tersenyum.

" kalian sudah saling kenal "

" kami punya hubungan yang spesial" Oscar kembali membuat Alena terkejut dengan ucapannya. ia pun teringat kembali ucapan Oscar terakhir kali nya pada saat ia berkelahi dengan Cynthia. "dia orang yang penting"