NovelToon NovelToon
Beauty To Crystal

Beauty To Crystal

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Anak Lelaki/Pria Miskin / Romansa
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Reenie

Di atas kertas, mereka sekelas.
Di dunia nyata, mereka tak pernah benar-benar berada di tempat yang sama.

Di sekolah, nama Elvareon dikenal hampir semua orang. Ketua OSIS yang pintar, rapi, dan selalu terlihat tenang. Tak banyak yang tahu, hidupnya berjalan di antara angka-angka nilai dan tekanan realitas yang jarang ia tunjukkan.

Achazia, murid pindahan dengan reputasi tenang dan jarak yang otomatis tercipta di sekelilingnya. Semua serba cukup, semua terlihat rapi. Tetapi tidak semua hal bisa dibeli, termasuk perasaan bahwa ia benar-benar diterima.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reenie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Kota yang Berbeda

Langit di tiga kota berbeda pagi itu tampak sama-sama cerah, namun hati keempat sahabat itu menyimpan rasa yang tak sama. Hidup baru telah dimulai, mimpi-mimpi telah dilepaskan dari angan menjadi langkah nyata. Namun kota-kota ini… tak seperti rumah, belum.

Lunaria Beauty Institute – Achazia

Achazia duduk di tepi jendela asramanya yang berwarna putih lembut dengan tirai pastel menggantung rapi. Kampusnya, Lunaria Beauty Institute, tampak seperti taman bermain bagi para seniman. Warna, pencahayaan, bahkan aroma ruangan dipenuhi dengan kelembutan. Tapi tetap saja, ia merindukan suara langkah Pak Gino di pagi hari, dan bahkan suara sepeda tua Elvareon yang berderit saat menunggu di gerbang.

Kelas pertamanya adalah teknik dasar rias wajah. Ia takjub dengan alat-alat kosmetik yang selama ini hanya ia lihat sekilas di salon atau department store. Sekarang, itu semua ada di mejanya, dan ia bisa memakainya untuk menciptakan keindahan.

Saat dosen memperkenalkan dirinya dan mulai menjelaskan struktur kulit, Achazia mencatat dengan tekun. Tapi pikirannya sempat melayang saat melihat wajah model yang akan mereka rias. Ia membayangkan, “Kalau Brianna menikah nanti, maukah dia aku sebagai MUA nya?” Ia tersenyum sendiri. Konyol. Tapi itu membuat hatinya hangat.

St. Aurelius University – Elvareon

Jauh di kota besar yang lebih padat dan dingin, Elvareon menatap bangunan tinggi dari kamar kecil asrama di St. Aurelius University. Beasiswa penuh membuatnya bisa berada di sini, tapi ia sadar itu bukan berarti segalanya akan mudah. Jurusan kedokteran adalah medan perang mental dan fisik.

Ia ingat saat pertama kali memasuki aula besar kampusnya penuh dengan wajah-wajah ambisius, sebagian datang dari keluarga dokter ternama, sementara ia hanya membawa satu koper, doa dari orang tua, dan impian sederhana: menyembuhkan.

Hari pertamanya dimulai dengan orientasi dan pengenalan laboratorium. Wajahnya tampak lelah, tapi saat ia membuka bukunya malam itu, ia menuliskan satu kalimat di halaman pertama:

"Dari kampung ke kampus, dari mimpi ke kenyataan. Aku harus bisa."

Di ponselnya, tak ada chat baru dari Achazia. Tapi ia tahu, mereka semua sedang berusaha bertahan di kota masing-masing. Maka ia hanya mengirim satu kalimat ke grup mereka berempat:

“Semangat semuanya. Jangan lupakan mimpi kita.”

Crystal Valley University – Brianna & Kaivan

Kampus mereka terletak di daerah berbukit, dikelilingi taman dan jalur pejalan kaki yang nyaman. Crystal Valley University terasa tenang, tapi kompetitif. Brianna dan Kaivan memilih jurusan farmasi karena ketertarikan mereka yang sama pada ilmu kesehatan dan karena impian masa kecil mereka untuk bisa membantu orang lain, apalagi setelah melihat perjuangan Elvareon mendapatkan beasiswa.

Mereka tinggal di satu kompleks asrama, berbeda gedung tapi masih dalam jangkauan. Keduanya juga sering berangkat ke kelas bersama, sambil saling menyemangati.

“Kaivan,” kata Brianna sambil menatap papan informasi kampus, “kalau suatu hari Elvareon beneran buka klinik sendiri… gimana kalau kita ikut bantu di sana?”

Kaivan tersenyum kecil. “Itu keren sih. Tapi sekarang kita harus serius dulu di sini. Kita bantu dia nanti, kalau waktunya udah tepat.”

Mereka berdua bukan berasal dari keluarga kaya, tapi potongan biaya kuliah yang diberikan universitas menjadi penolong besar. Meski harus berhemat, mereka tidak mengeluh. Kaivan mengambil kerja paruh waktu di perpustakaan, sedangkan Brianna membantu di laboratorium fakultas.

Malam itu, mereka duduk di taman kampus sambil membuka buku. Lalu Brianna menatap langit dan berbisik, “Kota ini berbeda… tapi kalau kita bisa tetap berjalan ke arah yang sama, aku rasa perpisahan kemarin bukan akhir, tapi awal.”

Chat Grup: Masa SMA Paling Chaos 🌀

Grup chat yang dulunya ramai kini jadi senyap. Tapi malam itu, saat keempatnya duduk sendiri-sendiri di tempat yang berjauhan, notifikasi grup berbunyi.

Elvareon:

“Semangat semuanya. Jangan lupakan mimpi kita.”

Kaivan:

“Kakiku pegal muterin kampus, tapi aku suka tempat ini.”

Brianna:

“Aku sudah dapat lab partner yang cerewet. Tapi katanya sih pintar. Hehe.”

Achazia:

“Kelas hari ini penuh glitter dan foundation. Tapi aku rindu suara sepeda 😅”

Mereka semua tertawa kecil di balik layar masing-masing. Meskipun tidak bisa bersama, mereka tahu dunia mereka kini lebih luas, tapi rasa yang menyatukan mereka masih ada.

Beberapa Minggu Kemudian

Achazia mulai dipercaya jadi asisten dalam proyek rias untuk kampus. Ia dengan cepat menjadi salah satu mahasiswi yang dikenal punya sentuhan halus dan selera estetika tinggi. Suatu hari, seorang dosen berkata,

“Kamu punya bakat. Kalau kamu terus latih ini, kamu bisa jadi MUA profesional suatu hari nanti.”

Kata-kata itu membekas di hati Achazia. Ia tahu, ia tidak salah memilih jalan ini. Bahkan meskipun awalnya sang papa ragu, kini sang papa mulai mengirim pesan singkat, “Papa lihat hasil karyamu di IG kampus. Kamu berbakat, nak.”

Elvareon, di sisi lain, mulai belajar anatomi dengan jadwal yang sangat padat. Ia pernah hampir pingsan saat harus berdiri di laboratorium selama 6 jam berturut-turut. Tapi ia bertahan. Ia menempelkan foto orang tuanya dan foto bertiga bersama Achazia dan Kaivan di dinding kamarnya. Itu motivasinya.

Saat selesai menempel foto, Elvareon ingin mengabari orang tuanya. Namun kendala terjadi, ponselnya kehabisan batrei dan mati. Dia lalu mengisi daya ke ponselnya.

Sambil menunggu batrei ponselnya terisi, dia mengerjakan tugas kuliahnya. Mulai dari laporan praktikum dan tugas setiap mata kuliah. Itu benar-benar berat.

Elvareon membuka laptop yang dia dapat dari benefit beasiswa. Itu laptop touchscreen yang sangat iya syukuri. Dia tidak pernah berpikir bahwa dia akan mendapatkan fasilitas semewah ini. Walaupun bagi sebagian teman-temannya itu adalah fasilitas biasa.

Di kampusnya, Elvareon memang dikenal sebagai mahasiswa aktif dan pintar. Namun dia agak pendiam, dia ingin memiliki teman tapi hatinya berkata lain. Dia takut jika dia berbaur, mahasiswa lain akan minder apalagi dia bukan dari keluarga terpandang.

Namun, karena keaktifan dan kepintaran Elvareon, dosen memuji dia. Beberapa mahasiswa mendukungnya dan sisanya iri padanya. Hal yang dia syukuri bahwa dia bisa diterima oleh teman-temannya. Dengan keberanian dia selalu ingin menjadi ketua kelompok jika ada tugas kelompok. Dia mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.

Disisi lain Achazia sangat mudah mendapatkan teman. Dia tetap membawa jiwa ramahnya kepada mahasiswi lain. Karena keaktifannya juga dia diapresiasi oleh dosen dan teman-temannya.

Rata-rata mahasiswi dari kampus Achazia memang dari keluarga terpandang. Apalagi itu kampus mewah yang menyediakan banyak fasilitas seperti hotel.

Brianna dan Kaivan memang tinggal di asrama. Asrama mereka tidak terlalu jauh. Dipisah antara asrama putra dan putri. Mereka juga bersyukur bisa kuliah di jurusan farmasi walau dengan potongan biaya. Mereka tetap mengerjakan pekerjaan sampingan mereka.

Walaupun lelah, tapi itulah perjuangan. Tidak ada didunia ini yang instan.

1
Nana Colen
ceritanya ringan tapi asiiik 🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!