NovelToon NovelToon
Heavenly Body, Broken Trust!

Heavenly Body, Broken Trust!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Romansa / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Wanita
Popularitas:509
Nilai: 5
Nama Author: kimlauyun45

Banxue tidak pernah meminta kekuatan—apalagi anugerah terkutuk berupa Tubuh Surgawi—kekuatan kuno yang diburu oleh sekte-sekte suci dan klan iblis sekaligus. Ketika masa lalunya dihancurkan oleh pengkhianatan dan masa depannya terancam oleh rahasia, ia memilih jalan sunyi dan pedang.

Dalam pelarian, dikelilingi oleh teman-teman yang tak sepenuhnya bisa ia percaya, Banxue memasuki Sekte Pedang Azura… hanya untuk menyadari bahwa kepercayaan, sekali retak, bisa berubah menjadi senjata yang lebih tajam dari pedang manapun.

Di tengah ujian mematikan, perasaan yang tak diucap, dan badai takdir yang semakin mendekat, Banxue harus memilih: berjuang sendirian—atau membiarkan seseorang cukup dekat untuk mengkhianatinya lagi?

Di dunia di mana kekuatan menentukan nilai diri, sejauh apa ia akan melangkah untuk merebut takdirnya sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimlauyun45, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8 JALAN MENYENDIRI

Langkah kaki Banxue menggema melewati lorong-lorong batu Sekte Pedang Azura. Suasana megah yang dipenuhi ukiran sejarah para pendekar tidak mampu mengusir dinginnya hati Banxue malam itu. Sorot mata para murid yang menyaksikan pertarungannya dengan Wayne tadi masih terasa menempel di punggungnya.

Fengyu berjalan pelan di belakangnya, menjaga jarak. Tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya, hanya udara dingin malam yang menemani mereka.

Banxue berhenti di pelataran kecil yang menghadap jurang, dikelilingi tiang-tiang batu dengan lentera berayun lembut diterpa angin.

"Kau masih mengikutiku?" tanyanya tanpa menoleh.

Fengyu menghela napas pelan.

"Aku tidak bisa membiarkanmu sendirian malam ini."Ia melangkah setengah maju, tapi tetap menjaga jarak. Tangannya terkepal di sisi tubuh, berusaha menahan keraguan.

"Aku sudah sendirian sejak lama, Fengyu. Kau tahu itu."Nada bicaranya tenang, tapi tatapannya tajam bagai mata pedang.

"Tidak sepenuhnya. Kau tahu aku selalu berada di sisimu, bahkan saat kau tidak melihat."

Banxue terdiam. Matanya menatap langit yang mulai dipenuhi bintang. Di sinilah biasanya ia akan merenung, ketika dunia terasa terlalu berat untuk dipikul.

Fengyu melangkah maju, berdiri di sampingnya.

"Wayne tidak bermaksud menyakitimu," katanya lembut. "Dia hanya... tidak tahu bagaimana harus jujur di tengah tanggung jawabnya sebagai murid elit."

"Dan karena itu dia memilih menyembunyikan semuanya?"Banxue semakin tajam. Ia melirik Fengyu, matanya gelap.

"Mungkin dia ingin dekat denganmu bukan sebagai murid senior, tapi sebagai teman biasa."Fengyu menunduk sedikit. Suaranya nyaris bergetar.

"Aku tak butuh teman yang menyamar."Banxue menatap lurus ke depan, rahangnya mengeras.

Keheningan kembali menyelimuti. Lalu suara langkah ringan terdengar mendekat. Linrue datang, memeluk tubuhnya sendiri. Matanya sembab.

"Aku tidak ingin kau membenciku, Banxue," ucapnya lirih. "Aku hanya takut kehilangan hubungan yang telah kita bangun. Aku ingin tetap berjalan bersamamu."

Banxue memejamkan mata.

"Lalu mengapa kalian tidak bilang dari awal?"

Linrue menggigit bibir. "Karena kami pengecut."

Tak ada jawaban. Banxue melangkah melewati mereka berdua, menuruni tangga menuju area latihan malam.

Fengyu menyusul langkahnya perlahan. Di tengah anak tangga, Banxue berhenti dan menoleh padanya.

"Fengyu..."

Fengyu menegakkan tubuh, siap menerima apapun yang akan diucapkan Banxue.

"Jangan pernah berbohong atau menyembunyikan sesuatu hal penting dariku, Fengyu. Jika kau lakukan itu... kau harus siap menjauh dari hidupku."

Fengyu menatapnya dalam, bibirnya terkatup sejenak. Napasnya terhela lambat.

"Aku bersumpah... aku tidak akan pernah menyembunyikan apapun darimu. Jika kejujuran adalah harga untuk tetap berada di sisimu, maka aku akan membayar dengan seluruh diriku."

Banxue tidak menjawab, hanya kembali menuruni anak tangga. Tapi untuk pertama kalinya sejak tadi malam, ekspresinya tak lagi sekeras batu.

Keesokan harinya, terdengar kabar dari para tetua sekte bahwa ujian penerimaan murid baru akan segera dimulai. Para murid berkumpul di halaman utama. Banxue, dengan pakaian barunya yang belum bersulam lambang sekte, berdiri di barisan terpisah dari kelompok Wayne dan Linrue.

Fengyu berdiri di sampingnya, tak mengenakan seragam, namun telah mendaftarkan diri sebagai calon murid. Ia tidak ingin hanya menjadi bayang-bayang. Ia ingin tumbuh bersama Banxue.

Salah satu tetua sekte berdiri di atas mimbar batu. Jubahnya panjang, dan pedang panjangnya memancarkan aura dingin.

"Kita hanya menerima tiga dari seratus kandidat. Dan hanya satu yang akan mendapatkan akses ke Jalur Inti."

Tatapan tetua itu berhenti pada Banxue. Sinar ketertarikan dan kehati-hatian bercampur dalam sorotnya.

Ujian dimulai. Setiap murid diuji kemampuan tenaga dalam, teknik dasar pedang, ketahanan, dan kepekaan aura spiritual.

Banxue mengejutkan banyak orang. Gerakannya bersih, cepat, dan efisien. Ia tidak menari, tidak bersilat, ia menghantam titik kelemahan secara lurus dan dingin.

Saat giliran uji kepekaan aura, tangannya menyentuh batu uji... dan retakan muncul. Aura langit tiba-tiba menekan seluruh lapangan. Para murid terjatuh. Bahkan beberapa tetua menajamkan pandangan.

"Tubuh Surgawi..."

Bisikan itu bergema.

Fengyu menoleh cepat ke arah Banxue. Ia sudah lama curiga, tapi tak pernah yakin.

Wayne dan Linrue yang berada di atas balkon pengawas menatap tertegun.

Tetua tertinggi melangkah turun.

"Kau... siapa gurumu, anak muda?"

Banxue hanya menunduk dan menjawab pelan, "Aku tidak punya guru."

"Mulai sekarang, kau adalah murid pribadi dari Hall Kedua Sekte Pedang Azura. Bersiaplah. Jalurmu akan penuh ujian dan darah."

Banxue membungkuk hormat. Tapi dalam hatinya, hanya satu hal yang ia tanam:

Aku akan menjadi lebih kuat. Sampai tak ada satupun dari sekte iblis yang bisa menyentuh langitku.

1
Daisy
Keren banget sih cerita ini! Baca sampe subuh aja masih seru.
Winifred
Wow! 😲
Axelle Farandzio
Bahasanya halus banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!