NovelToon NovelToon
Disakiti Istri Disayang Tiga Janda Seksi

Disakiti Istri Disayang Tiga Janda Seksi

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Dikelilingi wanita cantik / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Harem / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:69.8k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Karena terjerat banyak hutang dan kebutuhan yang terus meningkat, Yoko, terpaksa meninggalkan istri tercinta, pergi merantau ke negeri orang.

Satu tahun pertama bekerja, Yoko menjalani pekerjaan tanpa hambatan apapun dan dia bisa menjaga hatinya untuk sang istri tercinta.

Namun, sebuah kejadian mengerikan yang dia alami, membuat Yoko harus terjebak di rumah mewah, yang dihuni janda-janda cantik dan mempesona. Bahkan, Yoko pun diperlakukan sangat istimewa oleh mereka.

Mampukah Yoko bertahan dengan setianya? Atau justru hatinya akan goyah dan dia terjatuh dalam pelukan janda-janda yang mengistimewakannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tempat Yang Asing

"Permisi."

Dua sosok pria yang sedari tadi terdengar sedang berdebat, seketika terbungkam begitu mendengar suara sapaan. Keduanya lantas menoleh dan mereka cukup tertegun kala matanya menangkap sesosok wanita anggun nan cantik, berdiri diambang pintu.

"Iya, Nona, ada yang bisa saya bantu?" salah satu dari pria itu langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri wanita yang memiliki rambut bergelombang.

"Maaf, saya orang tua dari dua anak yang ditolong pria itu," ucap si wanita sembari menunjuk sosok pria yang terbaring di atas brangkar. "Apa saya boleh melihat keadaannya?"

"Oh, tentu. Silahkan, Nona, silahkan," pria yang sama nampak begitu ramah sampai membuat rekannya menggeleng heran.

Wanita itu tersenyum manis membuat dua pria di sana terpana. Wanita itu melangkah, mendekati brangkar, dimana Yoko terbaring dengan mata terpejam karena pengaruh obat bius.

"Apa lukanya sangat parah?" tanya si wanita setelah mengamati keadaan Yoko.

"Tidak," jawab pria yang sama dengan antusias. "Kata dokter, lukanya tidak terlalu dalam, jadi kemungkinan seminggu sudah kering," sambung pria berkaos biru tersebut.

"Syukurlah," wanita itu nampak lega. "Kalau boleh tahu, apa dia bukan orang sini?"

"Iya, dia datang dari negara lain," sekarang gantian pria satunya yang menjawab. Pria berkaos kuning itu bangkit dari duduknya dan mendekat, lalu berdiri di seberang brangkar.

"Apa keluarganya sudah dikasih tahu?" tanya si wanita lagi.

"Belum," jawab pria berkaos kuning. "Tadi dia sempat pesan sama kami, supaya tidak menghubungi keluarganya. Takutnya istri dan keluarganya panik, tapi mereka sangat jauh."

"Terus solusinya bagaimana? Setidaknya harus ada yang menjaga dia kan?"

Kedua pria yang ada di sana kompak mengangguk.

"Kami tahu," balas pria berkaos biru. "Kami sendiri sedang membahas tentang itu, tapi kami belum menemukan jalan keluar yang tepat."

Wanita dua anak itu mengangguk paham. "Kalau boleh tahu, apa pekerjaannya?" si wanita kembali bertanya.

"Dia bekerja sebagai petugas keamanan apartemen pribadi, satu perusahan sama kita. Cuma dia baru bekerja selama satu tahun," terang pria berkaos kuning.

"Apartemen pribadi? Kalau boleh tahu, apa nama perusahaannya?"

"Thae Wong State. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa, apartemen, hotel dan fasilitas pariwisata."

"Oh, saya tahu itu," ucap si wanita. "Kalau yang bekerja di sektor keamanan, berarti orang-orang pilihan bukan?"

"Benar, Nona," jawab pria berkaos kuning.

Si wanita nampak mengangguk beberapa kali dan matanya kembali menatap pria yang menolong anaknya.

"Begini, daripada pria ini tidak ada yang menjaganya, bagaimana kalau dia dirawat di rumah saya saja," ucap si wanita. Tentu saja, apa yang dikatakan wanita itu, sangat mengejutkan dua pria yang ada di sana.

"Dirawat di rumah anda?" tanya Pria berkaos biru.

Si wanita mengangguk. "Kebetulan, di rumah saya ada seorang dokter. Anggap aja ini juga sebagai bentuk terima kasih saya, karena orang ini telah menolong anak saya. Biar rekan-rekannya kerja termasuk kalian, bisa lebih fokus bekerja, tanpa mengkhawatirkan keadannya. Bagaimana?"

Kedua pria itu saling tatap untuk beberapa saat.

"Kalau saya pribadi sih setuju saja, Nona," ucap pria berkaos kuning. "Setidaknya, Yoko ada yang merawat dan mengontrolnya."

"Benar, saya juga setuju," sahut pria berkaos biru. "Tapi kami juga harus mendiskusikan dengan atasan kami dulu."

"Tentu saja, silahkan," jawab si wanita. "Kalau sudah ada keputusan, silahkan hubungi saya. Saya ada di kamar sebelah."

"Baik, Nona."

Dan setelah itu, mereka pun kembali terlibat perbincangan seputar kejadian yang membuat mereka harus berada di rumah sakit malam ini.

Hingga beberapa jam kemudian, tepatnya ketika hari sudah berganti, di dalam sebuah ruangan, nampak seorang pria yang terbaring sejak semalam, nampak menggerakkan tubuhnya.

"Eughh..." suara khas orang terbangun, terdengar dari sebuah kamar. "Eugh..." suara berat itu kembali terdengar disertai tubuh yang bergerak.

"Mommy! Om jagoan bangun, Mommy, tubuhnya bergerak!"

Pria yang baru saja tersadar dari pengaruh obat bius itu, agak terperanjat begitu telinganya mendengar suara bocah berteriak, tak jauh dari tempat dia terbaring.

Pria itu, yang tak lain adalah Yoko, langsung membuka matanya dan dia semakin tercengang begitu mengedarkan pandangannya.

"Aku ada dimana? Bukankah semalam, aku dibawa ke rumah sakit?" Yoko bergumam.

Setelah itu di saat Yoko hendak bangkit dari berbaringnya, Yoko merasakan pusing kepala yang luar biasa.

"Jangan bangun dulu," tiba-tiba telinga Yoko mendengar suara.

Yoko pun langsung melempar pandangan ke arah sumber suara, dan betapa kagetnya Yoko hingga matanya agak melebar kala melihat si pemilik suara tadi sedang melangkah menghampirinya.

Pemilik suara itu tidak datang sendiri, tapi ada dua orang lain yang melangkah bersama, mendekatinya. Di sana juga ada dua anak kecil berwajah kembar, yang langsung naik ke atas ranjang, dimana Yoko terbaring.

"Akh..." Yoko tak sengaja menggerakan tangan yang terluka karena dia terlalu gugup dalam situasi yang sedang dialaminya saat ini.

"Jangan banyak bergerak," wanita yang sudah berdiri di sebelahnya, langsung melakukan pemeriksaan. "Apa masih terasa pusing?"

"Sedikit," jawab Yoko gugup.

"Tidak, apa-apa, itu hanya efek dari obat bius semalam," ucap si wanita dengan lembut. "Karena luka kamu masih basah, jadi sebisa mungkin jangan bergerak dulu."

Yoko mengangguk samar. "Tapi, saya ada di mana? Sepertinya, ini bukan di rumah sakit?" tanyanya.

"Iya, ini rumah kami," jawab wanita yang berdiri di tepi ranjang. "Lebih tepatnya, rumah Kak Sansan."

"Rumah kalian?" Yoko cukup syok mendengarnya. "Bagaimana saya bisa berada di sini?"

"Kami yang membawa kamu ke sini," jawab wanita bernama Sansan. "Karena kamu di rumah sakit sendirian, semua rekan kerjamu pada sibuk, tidak ada yang menjaga kamu di sana. Sebagai ucapan terima kasih karena telah menyelamatkan kedua anak saya, saya memutuskan merawat kamu di sini."

Yoko semakin tercengang. Lalu dia melempar tatapannya ke arah dua bocah yang sedang menatapnya sembari tersenyum menggemaskan

"Apa kalian baik-baik saja?" Tanya Yoko. Kedua anak itu mengangguk.

"Mereka baik-baik saja," jawab Sansan yang kebetulan duduk di tepi ranjang, di belakang anak-anak. "Mereka tinggal menyembuhkan rasa traumanya saja."

Yoko mengangguk lega. "Tapi, pekerjaan saya bagaimana? Harusnya hari ini, saya bekerja di tempat baru. Apa ada yang menitip pesan?"

"Kamu tidak perlu terlalu memikirkan soal pekerjaan," ucap wanita yang berdiri di ujung ranjang. "Kami sudah meminta pihak agen agar kamu kerja di rumah ini."

"Apa! Kerja di sini?" Yoko kembali dibuat syok. "Bagaimana mungkin saya kerja di sini?"

Ketiga wanita yang mengelilinginya nampak tersenyum.

"Kebetulan, perusahaan tempat kamu bekerja itu milik teman saya," ucap wanita yang tadi memeriksa Yoko. "Kamu tidak perlu khawatir, semua sudah kami urus termasuk barang-barang kamu. Semua sudah ada di sini."

"Hah!"

1
Kiki Handoyo
Hampir mirip kayak lagunya Broery Ramantika ...yg berjudul "Jangan ada dusta diantara kita"
/Facepalm//Joyful//Smile/
Lanjar Lestari
Yoko kasih pilihan berbagi ber3 bersama wanita bersama Yoko atau tidak sm sekali dan berakhir akidah mereka
Lanjar Lestari
rencana hamil yg di lakukan Sansan atau Maycan dan Ailin pasti sm hamil anak pria yg sm
Hendra Yana
udah bungkus aja semuanya
Risky Doank
udah enak" giliran malah mai bikin rencana sendiri"... 🤔🤔
Risky Doank
klo tawaranya cuman terima atau tdk, ya pasti di terma laaah, meskipun bergilir.. 😂😂😂
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Lanjar Lestari
Yoko mau balik ke negara asalnya wah bakal di tolak kah olen 3wanita janda dan Yoko kembali bertemu sang mantan istri nya,atau akan menikahi salah 1 wanita Janda Sansan atau Maycan atau Ailin, kan menyesal Marni selingkuh dan pisah dg Yoko yg setia.
Lanjar Lestari
keputusan Yoko siapa yg di pilih Sansan Maycan Atau Ailin atau malah ke 3 wanita itu yg di pilih jd istrinya Yoko
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Dave Elnathan Ginting
Sekali Kali Thor...
Update 10 Bab gitu...
Apriyanti
semoga Yoko bisa sukses JD artis
lanjut thor 🙏
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Apriyanti
KLO Yoko Uda ngambek para cewe² cantik PD bingung 🤣🤣
Hendra Yana
lanjut
Cindy
lanjut kak
Lanjar Lestari
sadar dong Sansan main jebak Yoko aja ingin Yoko bersama km kan g mau yoko sm Maycan atau Ailin heheehe
Lanjar Lestari
cerdik juga Sansan setelah sepakat dg Maycan dan Ailin Sansan kemar si kembar ajak pergi dan Yoko ikut diajak mau kemana tu tidur ber2
Kiki Handoyo
😋😋😋😋😋

Astaga nona...maksudnya donat kan berlubang, emang enak bangeeeettttttt....
🍩🍩🍩🍩🍩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!