NovelToon NovelToon
Di Jual Bibik Di Beli Bos Mafia

Di Jual Bibik Di Beli Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Izza naimah

Arabella seorang gadis yatim-piatu yang tinggal bersama bibi nya yang jahat dan serakah.
Ara di jual oleh bibi nya kepada bos Mafia yang terkenal sangat kejam dan juga sadis.

bagai manakan nasip ara selanjutnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

" apa yang nona lakukan? " tanya bik surti dengan panik.

" aku ingin mengambil air wudhu bik, aku ingin sholat shubuh "

" tapi nona, ini sudah jam tujuh pagi. waktu subuh sudah habis" kata bik surti mengingatkan.

" bik , ketika kita tidak sengaja bangun kesiangan, maka kita wajib mengqadha dengan mengerjakan shalat yang sama dengan sholat shubuh"

" seperti yang di tulis dalam HR. muslim no 684, barang siapa yang lupa sholat atau melewatkan karena ketiduran, maka kafarahnya adalah kerjakan ketika ia ingat" terang Ara.

" jadi aku harus segera ambil air wudhu bik, aku ingin mengqadha sholat shubuh "

Bik Surti menggunkan kepalanya lalu membantu membimbing Ara menuju ke kamar mandi untuk berwudhu, dengan perasaan cemas.

"Ya Allah Gusti, semoga aja tuan tidak kemari selama nona Ara sholat" ucap bik Surti dalam hati, selesai mengambil wudhu bik Surti membimbing Ara menuju kamar kembali.

" nona sholat aja ya, biar bibik tunggu di sini" ucap bik Surti yang berdiri didekat pintu. takut jika sang majikan tiba tiba datang, pria itu pasti akan marah beras jika tahu Ara sedang melaksanakan sholat.

Dengan gelisah bik Surti mondar-mandir di depan pintu kamar Ara. mendapati hal itu Albert pun mendekat.

" kenapa bibik ada di luar? " pertanyaan Albert membuat bik Surti tersentak kaget.

" Tu-tuan" ucap bik Surti terbata.

" bibik belum menjawab pertanyaan ku, kenapa bibik ada di luar? bagai mana keadaan nya? " tanya Albert menatap bik Surti penuh curiga.

" em a nu tuan, itu.. nona Ara sudah baikan, nona Ara sedang makan bubur ayam, ya nona sedang makan bubur ayam tuan "ucap bik Surti dengan wajah gugup.

" apa yang bibik sembunyikan dariku? " tanya Albert yang hendak masuk ke dalam kamar namun bik Surti menghadangnya.

"jangan tuan, maksud bibik nona Ara sangat malu jika makan di perhatikan oleh seseorang, takutnya kalau tuan memaksa masuk nona malah gak mau makan" ucap bik Surti.

Albert hanya mengeleng lalu pergi begitu saja meninggalkan bik Surti di depan pintu kamar Ara.

" hufff... " bik Surti menghela nafas lega, lalu bergegas masuk masuk ke dalam kamar.

" biar bibik yang melipat mukena nya, nona sebaiknya makan bubur saja"

" tapi bik.. "

" gak papa, sebaiknya non makan aja" ucap bik Surti memotong ucapan Ara.

Ara pun menggunkan kepala , lalu beranjak dari duduk nya dan pindah ke atas tempat tidur, setelah nya bik Surti memberikan semangkuk bubur ayam yang ia bawa tadi.

Bik Surti langsung bergegas melipat mukena kemudian menyimpannya dengan tergesa gesa.

Ceklek!!

Pintu tiba tiba di buka, bik Surti menelan salivanya saat sang majikan melangkah masuk, dengan perlahan bik Surti menutup pintu lemari.

" Bagus, makanlah yang banyak " ucap Albert saat mendapati Ara sedang melahap bubur ayam.

" terimakasih tuan sudah mau mengobati ku" ucap Ara sambil tersenyum ramah, ia tak menyangka fi balik sikap kasarnya ternyata masih punya rasa kasihan padanya.

" jangan senang dulu" ucap Albert sambil menatap Ara dengan lekat.

" aku mengobati mu, karena aku ingin kau cepat sembuh, dengan begitu kau bisa melayaniku" setelah mengatakan itu Albert langsung pergi dari kamar Ara .

Ara mendengus sebal.

" apa yang ada di dalam otak lelaki itu hanya urusan ranjang bik? " ketus Ara.

Bik Surti tersenyum tipis kemudian duduk di sisi Ara.

" sudahkah jangan pikirkan tentang tuan sebaiknya non habiskan saja buburnya" ucap bik Surti yang kembali bangkit dari duduknya.

" bibik mau kemana? "

" bibik mau melanjutkan pekerjaan bibik non" jawab bik Surti.

" Ara ikut bibik ya" pinta Ara,.

"bibik jangan cemas Ara sudah sembuh kok, coba bibik periksa, suhu tubuh Ara juga sudah normal"

Bik Surti hanya tersenyum saat melihat Ara begitu antusias ingin ikut dengan nya.

" non baru saja membaik, bibik gak bisa membiarkan non ikut bibik, kalau tuan tau tuan pasti akan marah besar, bibik keluar dulu ya non" ucap bik Surti yang langsung pergi meninggalkan Ara sendirian di dalam kamar.

" aku tidak bisa berdiam diri di dalam kamar terus, aku harus mencari cela agar aku bisa keluar dari dalam mansion ini, dengan begitu aku tidak akan melayani pria iblis itu" gumam Ara sambil mondar-mandir di dalam kamar, sambil berpikir cara untuk melarikan diri.

***

"non Ara" mata bik Surti langsung membulat saat melihat Ara berjalan dengan santai sambil membawa mangkuk di tangannya.

bik Surti langsung bergegas menghampiri Ara.

" non ngapain di luar" tanya bik Surti yang langsung mengambil mangkuk yang ada di tangan Ara.

" seperti yang Ara katakan tadi kalah Ara ingin membantu bibik, Ara gak mau berdiam diri di salam kamar terus" ucap Ara dengan antusias.

Bik Surti menarik nafasnya berat.

" ya sudah, tapi non janji ya, kalau non merasa lelah jangan di paksa, non harus istirahat " ucap bik Surti dan di angguki oleh Ara.

Bik Surti meletakkan mangkuk yang di bawa afa tadi ke westlife , kemudian membawa Ara ke sebuah ruangan dan tak lupa bik Surti tadi menyempatkan diri untuk mengambil kemoceng terlebih dahulu, lalu menyerahkan nya ke Ara.

" non bisa membersihkan debu di ruangan ini dengan menggunakan kemoceng ini " ucap Bim Surti dan di angguki oleh Ara.

Sembari membersihkan debu-debu di perabotan, Ara mengedar pandangannya ke sekeliling, yang di katakan Albert benar , jika di setiap sudut mansion ini terdapat banyak penjaga, kalau seperti ini bagai mana Ara bisa melarikan diri dari mansion yang seperti penjara.

" sudah non, sebaiknya non istirahat saja, biar bibik yang melanjutkan ya" ujar bik Surti.

" dimana tuan bik? " tanya Ara yang tidak mendapati Albert sedari tadi.

" Tuan sudah berangkat kerja non"

" berangkat bekerja? memangnya tuan kerja apa bik? " tanya Ara penasaran.

" katanya tuan punya usaha menjual mobil-mobi mewah" jawab bik Surti.

Ara menggunakan, pantas saja pria itu mempunyai mansion yang begitu besar dan mewah batin Ara.

Ya untuk mengelabui petugas Albert mendirikan sebuah showroom yang menjual mobil-mobil mewah dengan harga yang fantastis.

" hemm ini kesempatan terbaikku untuk kabur dari mansion ini, ya pasti ada cela di mansion ini untuk kabur" gumam Ara dari dalam hati.

" bibik sudah lama bekerja di sini? " tanya Ara yang terus mengawasi sekeliling.

" sudah dia puluh tahun non, sejak tuan dan nyonya besar masih hidup" jawab bik Surti.

" kemarikan kemoceng itu non, dan non segera lak kembali ke kamar untuk beristirahat "

Ara mengguk lalu memberikan kemoceng itu ke bik Surti.

aku yakin pasti ada jalan untuk aku bisa kabar dari mansion yang besar ini, dan aku harus menemukannya"

Bukanya kembali ke kamar, Ara justru mengelilingi mansion itu sembari mencari cela untuk kabur.

.

.

.

1
Nar Sih
lamjutt kakk🥰
Nar Sih
kak kok sering bnyk tipo tuan jdi tuhan ,
Nar Sih
ahir nya kamu mengakui juga klau arra itu istri mu albret ,dan pasti tuh mantan mu kagett
Susma Wati
aduh kasihan siska, cinta tak terbalas, kalau ara bener anak aditama wah gimana Albert bersikap ya, secara dia sudah menganiaya ara
Nar Sih
semoga pengorbanan dan kesabaran mu buda me merubah sifat suami mu ya ara
Nar Sih
kok kta ara jdi arah trus tuan jdi tuhan ,tipo ya kak thorr
Nar Sih
tuh kan albret bny org terpesona dgn arra
Nar Sih
terpesona kann
Susma Wati
mungkinkah ara anaknya aditama, mungkin sewaktu kabur ara. mengalami kecelakaan dan hilang ingatan
Nar Sih: semoga begitu ya kak
total 1 replies
Nar Sih
kmu bkln terpesona pada arra ,albret bila ara udah didandani ,ingin rasa nya ara bisa keluar pergi dri suami mafia kejam nya
Nar Sih
dasar suami durjana jht pula ,sabarr ya arra
Nar Sih
selamat ya arra,semoga suami mu bisa berubah dan sabarr yaa
Nar Sih
pasti terpesona nih albret saat lihat arra ,dan semoga albret berubah seperti yg dihrp kam oleh arra
Susma Wati
gimana reaksi tuan Albert ya, liat ara, pasti mau pengahasut nya siska
Nar Sih
berusaha lah terus arra,buat si bos mafia itu luluh dgn mu
Nar Sih
semoga kmu berhasil kabur arra
Nar Sih
hti,,ara jgn sampai ketahuan
Nar Sih
pasti ara igat klau blm solat subuh,
Nar Sih
sabarr. arra ya ,ujian mu blm barahir ,lanjutt kak👍
Nar Sih
lanjutt kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!